38
penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. b.
Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden. Penyebaran kuesioner diberikan kepada mahasiswa S-1 manajemen konsentrasi kewirausaha fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas Sumatera Utara. Uji Validitas dan Realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS.
39
3.9.1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu dimensi atau
indikator dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2007:109. Oleh karena itu sering sekali
sebelum penelitian dilakukan alat-alat yang digunakan diterapkan terlebih dahulu. Hal ini ilakukan agar dapat yang diperoleh valid. Uji validitas ini dilakukan
kepada 30 responden di luar sampel, yaitu pada mahasiswa konsentrasi kewirausahaan S-1 manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara. Metode yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara nilai
korelasi atau r hitung dan variabel penelitiandengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan realibilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat
lunak software SPSS Statistical Package for the Social Sciens 17.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki
karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 30-2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar5 , maka angka
yang diperoleh = 0.361.
40
Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 P1
0,656 0,361
Valid 2
P2 0,892
0,361 Valid
3 P3
0,564 0,361
Valid 4
P4 0,656
0,361 Valid
5 P5
0,892 0,361
Valid 6
P6 0,833
0,361 Valid
7 P7
0,564 0,361
Valid 8
P8 0,722
0,361 Valid
9 P9
0,716 0,361
Valid 10
P10 0,887
0,361 Valid
11 P11
0,836 0,361
Valid 12
P12 0,716
0,361 Valid
13 P13
0,663 0,361
Valid 14
P14 0,846
0,361 Valid
15 P15
0,569 0,361
Valid 16
P16 0,663
0,361 Valid
17 P17
0,846 0,361
Valid 18
P18 0,765
0,361 Valid
19 P19
0,569 0,361
Valid 20
P20 0,654
0,361 Valid
21 P21
0,675 0,361
Valid 22
P22 0,842
0,361 Valid
23 P23
0,860 0,361
Valid 24
P24 0,720
0,361 Valid
25 P25
0,635 0,361
Valid 26
P26 0,827
0,361 Valid
27 P27
0,538 0,361
Valid 28
P28 0,635
0,361 Valid
29 P29
0,827 0,361
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
41
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah validkarena r hitung r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap
pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Koncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 makapertanyaan reliabel.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .971
.972 29
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada 29 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,971, ini berarti 0,971 0,60
dan 0,971 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian.
42
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan Analisis Regresi Linear Berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun
kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
3.10.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikutimendekati distribusi normal atau tidak. Jika data
tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression
Standarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas
nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2011:107. Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig
signifikansi 0,05 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig signifikansi 0,05.
43
3.10.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Kriteria
yang dipakai adalah : Melihat nilai Tolerance
- Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.
- Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan
0,1. Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor
- Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.
- Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.
3.10.2.3 Uji Heteroskedostisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi
heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser
dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Dasar Pengambilan Keputusan Situmorang dan Lufti, 2011:119 :
44
- Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi 0,05.
- Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih 0,05
3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Pengetahuan
Kewirausahaan, faktor keluarga, dan faktor kepribadian terhadap variabel terikat minat berwirausaha. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti
menggunakan bantuan SPSS. Menurut Sugiyono 2003:204 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y =
a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan: Y
= Minat Berwirausaha
a =
Konstanta X
1
= Pengetahuan Kewirausahaan
X
2
= Faktor Keluarga
X
3
= Faktor Kepribadian
b
1
= koefisien Pengetahuan Kewirausahaan
b
2
= koefisien Faktor Keluarga
b
3
= koefisien Faktor Kepribadian
e =
Standard error
45
3.10.4 Uji Hipotesis
Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapaun uji hipotesis yang
digunakan adalah:
3.10.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Untuk Untuk melihat pengaruh variabel Stress Kerja X
1
, Motivasi Kerja X
2
dan Iklim Organisasi X
3
terhadap Intention to Leave Y digunakan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
H : b1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
H : b1
≠ 0, artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5
3.10.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan di ajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan statistik.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima atau H
a
ditolak Jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak atau H
a
diterima
3.10.4.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X
46
menerangkan Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil
terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja sekarang Kota Banda Aceh pada tahun 1959.
Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syah Kuala, pada tahun 1961, USU membuka
kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 641961 tanggal 24 November 1961
yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai Hari Lahir atau Dies Natalis
Fakultas Ekonomi USU. Fakultas Ekonomi mengelola Program S1 dan Program DIII, serta
Pendidikan Profesi Akuntansi PPAK yang telah menghasilkan tenaga ahli dan Sarjana Ekonomi yang baik dan bermutu.
Setelah keluar peraturan pemerintah No. 56 tahun 2003 tanggal 1 November 2003 tentang Penetapan Universitas Sumatera Utara sebagai Badan
Hukum Milik Negara BHMN maka terjadi perubahan nama Jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi menjadi Departemen. Dalam perjalanan yang panjang, pada
tahun 2003 USU menjadi PT BHMN Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2003, tanggal 11
48
Nopember 2003, dimana Fakultas Ekonomi USU merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat USU menjadi PT BHMN. Setelah
menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi pada tahun 2007 USU telah memiliki 12 fakultas.
4.1.1 Visi dan Misi Visi
Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.
Misi
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar,
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN,
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan customer dan stakeholders lainnya,
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan
internasional.
49
4.1.2 Jaringan Usaha Kegiatan
Fakultas Ekonomi adalah salah satu bentuk dari organisasi. Fakultas Ekonomi USU merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdianpelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi USU merupakan sebuah instansi
yang meghasilkan jasa pendidikan non-profit tidak berorientasi pada perolehan laba, seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan
menghasilkan laba bagi perusahaan. Fakultas Ekonomi USU lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan
yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan social berupa pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi USU adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan
pekerjaan nantinya.
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi
jawaban terhadap masing-masing variabel.
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
berjumlah 35 orang, di distribusikan sebagai berikut :
50
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah
Presentase
20 Tahun 1
3,3 21 - 25 Tahun
32 91,4
26 - 31 Tahun 2
5,3 T O T A L
35 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas umur responden adalah 21 - 25 Tahun dengan presentase sebesar 91,4, 26 - 31 Tahun dengan persentase
sebesar 5,3, dan 20 Tahun sebesar 3,3.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Keluarga
Latar Belakang Keluarga Jumlah
Presentase
Wirausahawan 19
54,2 Non Wirausahawan
16 45,8
T O T A L
35 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas Latar Belakang Keluarga responden adalah Wirausahawan dengan presentase sebesar 54,2, dan Non
Wirausahawan sebesar 45,8. 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan
Kewirausahawan, Faktor Keluarga, Faktor Kepribadian, dan Minat Berwirausaha.
51
Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan
Kewirausahawan X
1
No. Item STS
TS KS
S SS
T O T A L F
F F
F F
F
1 3
8,6 23
65,7 9
25,7 35
100 2
3 8,6
5 14,3
19 54,3
8 22,9
35 100
3 2
5,7 15
42,9 18
51,4 35
100 4
2 5,7
3 8,6
15 42,9
15 42,9
35 100
5 1
2,9 3
8,6 15
42,9 16
45,7 35
100 6
2 5,7
2 5,7
15 42,9
16 45,7
35 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa: 1.
Pada pernyataan pertama, sebanyak 25,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya mengetahui usaha apa yang akan dijalankan, 65,7
menyatakan setuju, 8,6 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, sebanyak 22,9 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya menguasai usaha yang akan dijalankan, 54,3 menyatakan setuju, 14,3 menyatakan kurang setuju, 8,6 menyatakan tidak setuju, dan 0
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 3.
Pada pernyataan ketiga, sebanyak 51,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya belajar dari pengalaman orang lain yang sudah sukses, 42,9
menyatakan setuju, 5,7 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, sebanyak 42,9 responden menyatakan sangat
setuju bahwa Saya mampu melihat peluang yang ada, 42,9 menyatakan setuju, 8,6 menyatakan kurang setuju, 2,9 menyatakan tidak setuju, dan 0
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
52
5. Pada pernyataan kelima, sebanyak 45,7 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya dapat memanfaatkan peluang yang ada, 42,9 menyatakan setuju, 8,6 menyatakan kurang setuju, 2,9 menyatakan tidak setuju, dan 0
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 6.
Pada pernyataan keenam, sebanyak 45,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya dapat membaca resiko, 42,9 menyatakan setuju, 5,7
menyatakan kurang setuju, 5,7 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Keluarga X
2
No. Item STS
TS KS
S SS
T O T A L F
F F
F F
F
1 12
34,3 23
65,7 35
100 2
15 42,9
20 57,1
35 100
3 13
37,1 22
62,9 35
100 4
12 34,3
23 65,7
35 100
5 12
34,3 23
65,7 35
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa: 1.
Pada pernyataan pertama, sebanyak 65,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya memiliki hubungan yang akrab dengan keluarga, 34,3
menyatakan setuju, 0 menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, sebanyak 57,1 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya selalu menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga, 42,9 menyatakan setuju, 0 menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
53
3. Pada pernyataan ketiga, sebanyak 62,9 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Keluarga saya bersedia membantu dalam bentuk finansial, 37,1 menyatakan setuju, 0 menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 4.
Pada pernyataan keempat, sebanyak 65,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya memiliki keadaan finansial yang cukup, 34,3 menyatakan
setuju, 0 menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, sebanyak 65,7 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya memiliki orang tua yang selalu mendukung minat saya, 34,3 menyatakan setuju, 0 menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Kepribadian X
3
No. Item STS
TS KS
S SS
T O T A L F
F F
F F
F
1 20
57,1 12
34,3 2
5,7 1
2,9 35
100 2
24 68,6
8 22,9
2 5,7
1 2,9
35 100
3 24
68,6 8
22,9 2
5,7 1
2,9 35
100 4
22 62,9
9 25,7
3 8,6
1 2,9
35 100
5 26
74,3 8
22,9 1
2,9 35
100 6
8 71,4
8 22,9
1 2,9
1 2,9
35 100
7 25
71,4 8
22,9 2
5,7 35
100 8
23 65,7
6 17,1
5 14,3
1 2,9
35 100
9 24
68,6 6
17,1 3
8,6 2
5,7 35
100 10
25 71,4
7 20
2 5,7
1 2,9
35 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1.
Pada pernyataan pertama, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya merupakan pribadi yang bertanggung jawab, 5,7 menyatakan
54
setuju, 34,3 menyatakan kurang setuju, 57,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, sebanyak 1,9 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya berani mengambil resiko, 5,7 menyatakan setuju, 22,9 menyatakan kurang setuju, 68,6 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 3.
Pada pernyataan ketiga, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya jarang bergantung kepada orang lain, 5,7 menyatakan setuju,
22,9 menyatakan kurang setuju, 69,8 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya yakin akan usaha yang akan saya jalankan, 8,6 menyatakan setuju, 25,7 menyatakan kurang setuju, 62,9 menyatakan tidak setuju, dan
0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 5.
Pada pernyataan kelima, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya yakin akan menjadi sukses dengan berwirausaha, 0 menyatakan
setuju, 22,9 menyatakan kurang setuju, 74,3 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya tidak takut menhadapi hambatan yang mungkin akan datang, 2,9 menyatakan setuju, 22,9 menyatakan kurang setuju, 71,4 menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
55
7. Pada pernyataan ketujuh, sebanyak 0 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya tidak akan mudah menyerah, 5,7 menyatakan setuju, 22,9 menyatakan kurang setuju, 71,4 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 8.
Pada pernyataan kedelapan, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Wirausaha akan menjadikan saya pribadi yang lebih berkualitas,
14,3 menyatakan setuju, 17,1 menyatakan kurang setuju, 65,7 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. 9.
Pada pernyataan kesembilan, sebanyak 5,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya percaya bahwa menjadi wirausaha adalah jalan hidup saya,
8,6 menyatakan setuju, 17,1 menyatakan kurang setuju, 68,6 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. 10.
Pada pernyataan kesepuluh, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya mampu mengorganisir hal – hal dengan baik, 5,7
menyatakan setuju, 20 menyatakan kurang setuju, 71,4 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Berwirausaha Y
No. Item STS
TS KS
S SS
T O T A L F
F F
F F
F
1 1
2,9 12
34,3 12
34,3 6
17,1 4
11,4 35
100 2
12 34,3
8 22,9
8 22,9
7 20
35 100
3 13
37,1 9
25,7 11
31,4 2
5,7 35
100 4
9 25,7
5 14,3
13 37,1
8 22,9
35 100
56
5 9
25,7 9
25,7 14
40 3
8,6 35
100 6
11 31,4
13 37,1
8 22,9
3 8,6
35 100
7 1
2,9 13
37,1 11
31,4 9
25,7 1
2,9 35
100 8
1 2,9
13 37,1
11 31,4
9 25,7
1 2,9
35 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1.
Pada pernyataan pertama, sebanyak 11,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa Sukses dengan berwirausaha adalah jalan hidup yang akan saya
raih, 17,1 menyatakan setuju, 34,3 menyatakan kurang setuju, 34,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,9 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. 2.
Pada pernyataan kedua, sebanyak 20 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya antusias menghadiri seminar – seminar tentang kewirausahaan,
22,9 menyatakan setuju, 22,9 menyatakan kurang setuju, 34,3 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut. 3.
Pada pernyataan ketiga, sebanyak 88,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya tidak ingin menjadi pegawai, 11,3 menyatakan setuju, 0
menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, sebanyak 22,9 responden menyatakan sangat
setuju bahwa Saya berwirausaha untuk mendapatkan pendapatan utama, 37,1 menyatakan setuju, 14,3 menyatakan kurang setuju, 25,7 menyatakan tidak
setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
57
5. Pada pernyataan kelima, sebanyak 8,6 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Menjadi seorang wirausaha bisa menjadikan saya contoh yang baik bagi orang lain, 40 menyatakan setuju, 25,7 menyatakan kurang setuju, 25,7
menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, sebanyak 8,6 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Dengan menjadi seorang wirausaha saya dapat membuka lapangan kerja, 22,9 menyatakan setuju, 37,1 menyatakan kurang setuju, 31,4
menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju
bahwa Saya senang bergaul dengan orang lain, 25,7 menyatakan setuju, 31,4 menyatakan kurang setuju, 37,1 menyatakan tidak setuju, dan 2,9
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 8.
Pada pernyataan kedelapan, sebanyak 2,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Menjadi wirausaha meningkatkan status sosial saya, 25,7
menyatakan setuju, 31,4 menyatakan kurang setuju, 37,1 menyatakan tidak setuju, dan 2,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
58
data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 1.
Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat
seperti Gambar 4.1, dan Gambar 4.2.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Gambar 4.1 Pengujian Normalitas Histogram
Pada hasil uji normalitas histogram dapat dilihat grafik tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk
59
gambar lonceng. Pada gambar 4.1 terlihat bahwa bentuk kurva tidak melenceng ke
kiri maupun ke kanan sehingga dapat dinyatakan normal.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data
yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih
besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
60
berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S.
Tabel 4.7 Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.61404525
Most Extreme Differences Absolute
.105 Positive
.073 Negative
-.105 Kolmogorov-Smirnov Z
.621 Asymp. Sig. 2-tailed
.835 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,835, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05. dengan kata lain
variabel tersebut berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
61
dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -7.264
8.248 -.881
.385 Pengetahuan_Kewiraus
ahaan .416
.180 .328
2.305 .028
.995 1.005
Faktor_Keluarga .540
.258 .298
2.094 .044
.999 1.001
Faktor_Kepribadian .381
.122 .445
3.121 .004
.995 1.005
a. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat bahwa data variabel tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1 sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi minat berwirausaha berdasarkan masukan variabel pengetahuan kewirausahaan, variabel faktor keluarga, dan
variabel faktor kepribadian.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu
62
1. Analisis Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Gambar 4.3 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
63
2. Analisis Statistik Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.098
3.944 .532
.598 Pengetahuan_Kewirausahaan
.181 .086
.338 2.097
.054 Faktor_keluarga
-.199 .123
-.259 -1.610
.118 Faktor_Kepribadian
-.030 .058
-.084 -.522
.606 a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat RES2. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari pengetahuan kewirausahaan, faktor keluarga, dan faktor kepribadian terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha Y.
64
Tabel 4.10
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered
Variables Removed
Method 1
Faktor_Kepribadian, Faktor_Keluarga,
Pengetahuan_Kewirausahaan
a
. Enter
a. All requested variables entered.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 Variabel Enteredremoved
b
menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.
Tabel 4.11 Analisis Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -7.264
8.248 -.881
.385 Pengetahuan_Kewirausahaan
.416 .180
.328 2.305
.028 Faktor_Keluarga
.540 .258
.298 2.094
.044 Faktor_Kepribadian
.381 .122
.445 3.121
.004 a. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha
Sumber:Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:
Y = -7.264+ 0,416 X
1
+ 0,540 X
2
-+ 0,381 X
3
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta a = -7.264, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel
pengetahuan kewirausahaan X
1
, faktor keluarga X
2
, dan faktor kepribadian X
3
= 0, maka minat berwirausaha = -7.264.
65
b. Koefisien X