Penggunaan Peralatan Tajam Secara Aman Menjaga kebersihan termasuk pengelolaan sampah sampah secara benar

2.4 Penggunaan Peralatan Tajam Secara Aman

Luka tusuk benda tajam misalkan jarum merupakan salah satu alur utama infeksi HIV dan Hepatitis B di antara para penolong persalinan. Oleh karena itu, perhatikan pedoman berikut: 2.4.1 Letakkan benda-benda tajam di atas baki steril atau disinfeksi tingkat tinggi atau dengan menggunakan “daerah aman” yang sudah ditentukan daerah khusus untuk meletakkan dan mengambil peralatan tajam. 2.4.2 Hati-hati saat melakukan penjahitan agar terhindar dari luka tusuk secara tidak sengaja. 2.4.3 Gunakan pemegang jarum dan pinset pada saat menjahit. Jangan pernah meraba ujung jarum atau memegang jarum jahit dengan tangan. 2.4.4 Buang benda-benda tajam dalam wadah tahan bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh. Jangan memindahkan benda-benda tajam tersebut ke wadah lain. Wadah benda tajam yang sudah disegel harus dibakar dalam insinerator. 2.4.5 Jika benda-benda tajam tidak dapat dibuang secara aman dengan cara insenerasi, bilas tiga kali dengan larutan klorin 0,5 dekontaminasi, tutup kembali menggunakan teknik satu tangan dan kemudian kuburkan. Cara melakukan teknik satu tangan menurut JNPK-KR, 2007 terdiri dari: 1 Letakkan penutup jrum pada permukaan yang keras dan rata. 2 Pegang tabung suntik dengan satu tangan dan gunakan ujung jarum untuk “mengait” penutup jarum. Jangan memegang penutup jarum dengan tangan lainnya. 3 Jika jarum sudah tertutup seluruhnya, pegang bagian bawah jarum dan gunakan tangan yang lain untuk merapatkan penutupnya Universitas Sumatera Utara

2.5 Menjaga kebersihan termasuk pengelolaan sampah sampah secara benar

Maksud dari pengelolaan sampah adalah melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan, melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan, mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitar, dan membuang bahan-bahan berbahaya dengan aman Saifudin, 2004 Sampah terdiri dari yang terkontaminasi dan tidak terkontaminasi. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka penelitian difokuskan kepada sampah terkontaminasi darah, nanah, urin, kotoran manusia, dan benda-benda yang tercemar oleh cairan tubuh yang berpotensi untuk menginfeksi siapapun yang melakukan kontak atau menangani sampah tersebut, termasuk anggota masyarakat Pengelolaan sampah terkontaminasi menurut JNPK-KR, 2007 meliputi : 2.5.1 Setelah selesai melakukan suatu tindakan dan sebelum melepaskan sarung tangan, letakkan sampah terkontaminasi kasa, gulungan kapas, perban, dan lain-lain ke dalam tempat sampah kedap airkantong plastik sebelum dibuang. 2.5.2 Hindarkan terjadinya kontak sampah terkontaminasi dengan permukaan luar kantong. 2.5.3 Pembuangan benda-benda tajam yang terkontaminasi dengan menempatkannya dalam wadah tahan bocor misalnya botol air mineral dari plastik atau botol infus, kotak karton yang tebal atau wadah yang terbuat dari logam. 2.5.4 Singkirkan sampah terkontaminasi dengan cara dibakar. Jika hal ini tidak memungkinkan, kubur bersama wadahnya. 2.5.5 Bersihkan percikan darah dengan larutan klorin 0,5 kemudian seka dengan kain atau pel. Universitas Sumatera Utara 2.5.6 Bungkus atau tutupi linen bersih dan simpan dalam kereta dorong atau lemari tertutup untuk mencegah kontaminasi debu. 2.5.7 Bersihkan tempat tidur, meja, dan troli dengan kain yang dibasahi klorin 0,5 dan deterjen. 2.5.8 Seka celemek dengan klorin 0,5. 2.5.9 Bersihkan lantai dengan lap kering, jangan disapu. Seka lantai dengan campuran klorin 0,5 dan deterjen. 2.5.10 Gunakan sarung tangan karet tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks. 2.5.11 Bersihkan dinding, gorden, dan tirai sesering mungkin untuk mencegah terkumpulnya debu. Bila terpercik darah segera bersihkan dengan klorin 0,5. Universitas Sumatera Utara 21

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktik Swasta di Wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010

1 35 78

perilaku bidan dalam penatalaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 41 81

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktik Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2014

4 65 89

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 1

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 9

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 12

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 2

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 5

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 0 15

PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA SAAT PERTOLONGAN PERSALINAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA WILAYAH KOTA BANDA ACEH

0 1 10