A. 2. Pengertian Motif A.3. Jenis-jenis Motivasi

BAB II LANDASAN TEORI II.A. MOTIVASI BERPRESTASI II. A.1. Pengertian Motivasi Morgan 1986 mengemukakan motivasi sebagai dorongan yang mendorong individu untuk menampilkan tingkahlaku yang persisten yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Sementara Atkinson 1996 menyatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang menguatkan perilaku dan memberikan arahannya. Defenisi yang mirip juga dikemukakan oleh Chaplin 1997 bahwa motivasi adalah satu variabel penyelang yang ikut campur tangan yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam organisme,yang membangkitkan, mengelola,mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sarana. Donald dalam HardjoBadjuri 2002 menyatakan bahwa motivasi merupakan perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Djiwandono 2002, kata motivasi digunakan untuk menggambarkan suatua dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum. Motivasi juga menggambarkan kecenderungan umum seseorang dalam usahnya mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan uraian pengertian tersebut terdapat 3 unsur penting yang terkandung didalam motivasi yaitu keadaan dimana terdapat need,drive dan motif individu, kemudian perilaku dan yang terakhir tujuan atau goal individu tersebut.

II. A. 2. Pengertian Motif

Motif berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau to move,karena itu motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force Branca dalam Walgito,1997. Walgito 1997 juga menyatakan bahwa motif sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor-faktor lain. Sedangkan Atkinson Ade Rahmawati Siregar : Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Pola Asuh, 2006 USU Repository © 2006 Reitman dalam Supardi, 1987 mengemukan bahwa need atau motif diartikan sebagai suatu yang mendorong individu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hersey, Blanchard Jhonson dalam Rivai,2003 motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau gerak hati dalam diri individu atau apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan seseuatu Hodgets dalam Rivai,2003.

II. A.3. Jenis-jenis Motivasi

Monks1999 dapat membedakan motivasi menjadi dua, yaitu: 1. Motivasi Intrinsik Berarti bahwa sesuatu perbuatan memang diinginkan karena seseorang senang melakukannya. Dalam hal ini, motivasi datang dari dalam diri orang itu sendiri. Orang tersebut senang melakukan perbuatan itu demi perbuatan itu sendiri. Terdapat beberapa komponen dari motivasi intrinsik,antara lain: a. Dorongan ingin tahu b. Tingkat aspirasi 2. Motivasi Ekstrinsik Berarti bahwa sesuatu perbuatan dilakukan atas dorongan atau perasaan dari luar. Orang melakukan perbuatan itu karena ia didorong atau dipaksa dari luar. Chaplin1997menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tidak menjadi bagian yang melekat pada tingkah laku itu sendiri. Menyiibukkan diri dalam suatu kegiatan demi perolehan ganjaran materil tertentu untuk dirinya, merupakan motivasi ekstrinsik. Menyibukkan diri dalam aktivitas karena menyenanginya merupakan motivasi ekstrinsik. II.A.4. Pengertian Motivasi Berprestasi Motivasi adalah kondisi internal yang spesifik dan mengarahkan perilaku seseorang ke suatu tujuan Alhadza,2003. Achievement atau prestasi diartikan sebagai kesuksean setelah didahului oleh suatu usaha. Prestasi merupakan dorongan untuk mengatasi kendala, Ade Rahmawati Siregar : Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Pola Asuh, 2006 USU Repository © 2006 melaksanakan kekuasan, berjuang untuk melakukan sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin Alhadza,2003. Maslow berasumsi bahwa perilaku manusia termotivasi kearah self-fulfillment dalam Alhadza,2003. Setiap orang mempunyai motif bawaan yang selalu diperjuangkan untuk dipenuhi yang bergerak dari motif bawaan yang selalu diperjuangkan untuk dipenuhi yang bergerak dari motif yang paling sederhana yaitu kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualiasasi diri Arends,2004. McClelland memperkenalkan teori motivasi berprestasi Achievement motivation dimana motivasi berprestasi dimulai dari hirarki ke 3 sampai aktualisasi diri Alhadza 2003. McClelland membagi teori motivasi berprestasi menjadi beberapa kebutuhan yaitu: 1. Kebutuhan berprestasi n-Ach 2. Kebutuhan dan kekuasan n-Pow 3. Kebutuhan akan afliliasi n-Aff Menurut McClleland dan Atkinson dalam Djiwandono,2002, motivasi yang paling penting untuk pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. II.A.5. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi McClelland mengatakan bahwa ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah: 1. Berprestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar. 2. Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. 3. Adanya kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukannya sehingga dapat diketahui dengan cepat bahwa hasil yang diperoleh dari kegiatannya lebih baik atau buruk. 4. Menghindari tugas-tugas yang terlalu sulit atau terlalu mudah, tetapi akan memilih tugas-tugas yang tingkat kesukarannya sedang. 5. Inovatif yaitu dalam melakukan suatu pekerjaan dilakukan dengan cara yang berbeda, efisien dan lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini dilakukan agar individu mendapatkan cara-cara yang lebih menguntungkan dalam pencapaian tujuan. Ade Rahmawati Siregar : Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Pola Asuh, 2006 USU Repository © 2006 6. Tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain dan ingin merasakan sukses atau kegagalan disebabkan tindakan individu itu sendiri.

II. A. 6. Perkembangan Motivasi Berprestasi