Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber Di Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Membang Muda

ANALISIS KONSISTENSI MUTU CRUMB RUBBER
DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III MEMBANG MUDA

SKRIPSI

Oleh:
RAJU
060308024

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KONSISTENSI MUTU CRUMB RUBBER
DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III MEMBANG MUDA


SKRIPSI

Oleh:
RAJU
060308024/TEKNIK PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di
Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010

Universitas Sumatera Utara

Judul Skripsi : Analisis konsistensi mutu crumb rubber di pabrik karet
PT. Perkebunan Nusantara III Membang Muda
Nama

: Raju
NIM
: 060308024
Departemen : Teknologi Pertanian
Program Studi : Teknik Pertanian

Disetujui oleh :
Komisi Pembimbing

(Achwil P. Munir, STP, M.Si)
Ketua

(Taufik Rizaldi, STP, MP)
Anggota

Mengetahui,

(Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si)
Ketua Departemen Teknologi Pertanian


Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
RAJU : Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber di Pabrik Karet PT.
Perkebunan Nusantara III Membang Muda. Dibimbing oleh ACHWIL PUTRA
MUNIR dan TAUFIK RIZALDI
Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang menunjang
perekonomian Indonesia. Salah satu hasil produksi dari karet alam adalah crumb
rubber. Dewasa ini peningkatan konsumsi karet alam hanya bergantung pada hasil
produksi dengan konsistensi dan keseragaman yang tinggi. Untuk mengetahui dan
menjaga konsistensi mutu crumb rubber di Pabrik Karet PT. Perkebunan
Nusantara III Membang Muda diperlukan suatu analisis konsistensi mutu karet
yang dihasilkan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik
kendali mutu secara statistik dengan menggunakan peta pengendali dan diagram
sebab-akibat berdasarkan parameter Po dan PRI pada periode Juli 2007, Juli 2008,
Juli 2009 dan Juli 2010.
Secara statistik, hasil penelitian menunjukkan Po bulan Juli 2007 dan Juli
2009 tidak terkendali secara statistik dengan rata-rata sebesar 33,66psi dan
32,16psi, sedangkan untuk periode Juli 2008 dan Juli 2010 terkendali secara
statistik dengan rata-rata sebesar 33,68psi dan 31,55psi. Untuk PRI bulan Juli

2007 dan Juli 2009 tidak terkendali secara statistik dengan rata-rata sebesar 76,08
dan 74,93, sedangkan PRI periode Juli 2008 dan Juli 2010 terkendali secara
statistik dengan rata-rata sebesar 76,05 dan 74,53.
Kata kunci : Crumb rubber, Po, PRI, kendali mutu statistik, diagram sebab-akibat.

ABSTRACT
RAJU : The analysis of Quality Consistency of Crumb Rubber at the Rubber
Factory of PT. Perkebunan Nusantara III Membang Muda. Under the supervision
of ACHWIL PUTRA MUNIR and TAUFIK RIZALDI.
Natural rubber is one of agricultural commodities which support the
economics of Indonesia. One of the natural rubber production is crumb rubber.
Nowadays the improvement of rubber consumption is just depend on the high
consistency and uniformity of the product. To know and control the consistency of
crumb rubber at the Rubber Factory of PT. Perkebunan Nusantara III Membang
Muda, a quality consistency analysis of the crumb rubber produced is needed. The
analysis that had been done in this study was statistical control technique using
controller map and cause-effect diagram. Data of Original Plasticity (Po) and
Plasticity Retention Index (PRI) in July 2007, July 2008, July 2008 and July 2010
were used.
The study indicated that Po of the crumb rubber production on July 2007

and July 2009 were statistically not undercontrol with the average of 33.66psi
and 32.16psi, while on July 2008 and July 2010 were undercontrol with the
average of 33.68psi and 31.55psi. PRI of July 2007 and 2009 were statistically
not undercontrol with the average of 76.08 and 74.93, while those of July 2008
and July 2010 were undercontrol with the average of 76.05 and 74.53.
Keyword : Crumb rubber, Po, PRI, statistical quality control, cause-effect
diagram.

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Raju, dilahirkan di Aek-Kanopan pada tanggal 11 Juni 1989 dari Ayah
Gondren Faisal dan Ibu Fatimah. Penulis merupakan putra pertama dari tiga
bersaudara.
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 15 Medan dan lulus seleksi
masuk Universitas Sumatera Utara melalui jalur seleksi penerimaan mahasiswa
baru (SPMB-USU). Penulis memilih Program Studi Teknik Pertanian,
Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi anggota organisasi Ikatan

Mahasiswa Teknik Pertanian (IMATETA), anggota organisasi Agriculture
Technology Moslem (ATM) dan sebagai asisten praktikum di Laboratorium
Teknik Pertanian.
Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di pabrik kelapa
sawit PT. Perkebunan Nusantara II Sawit Seberang dari tanggal 22 Juni sampai 22
Juli 2009. Kemudian pada tahun 2010 mengadakan penelitian skripsi dengan
judul “Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber di Pabrik Karet PT. Perkebunan
Nusantara III Membang Muda” di Membang Muda.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Proposal ini berjudul Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber di
Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Membang Muda yang
merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Program Studi
Teknik Pertanian Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Achwil Putra Munir, STP, M.Si selaku ketua komisi pembimbing dan
Bapak Taufik Rizaldi, STP, MP selaku anggota komisi pembimbing yang telah
membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Terkhusus kepada ayahanda Gondren Faisal dan ibunda Fatimah yang
telah mendidik, menuntun dan mendukung pilihan hidup penulis, hanya do’a dan
cinta yang dapat penulis persembahkan. Serta adik-adik tercinta Trisna Hadi dan
Devi Ramadhana. Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan memberikan yang
terbaik.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.
Terima kasih.

Medan, Januari 2011

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Hal.


ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
Latar Belakang ..............................................................................................
Tujuan Penelitian ..........................................................................................
Kegunaan Penelitian .....................................................................................
Batasan Penelitian .........................................................................................

1
4
4
4

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 5
Gambaran Umum Karet ................................................................................ 5

Pengolahan Karet Alam ................................................................................ 8
Karakteristik Mutu ........................................................................................ 10
Pengendalian Pengolahan dan Mutu Karet .................................................... 13
Pendekatan Sistem ........................................................................................ 15
Teknik Kendali Mutu .................................................................................... 17
Peta Pengendali............................................................................................. 18
Diagram Sebab-Akibat .................................................................................. 22
BAHAN DAN METODE ............................................................................. 25
Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 25
Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................. 25
Alat ...................................................................................................... 25
Bahan ................................................................................................... 25
Metode Penelitian ......................................................................................... 25
Prosedur Penelitian ....................................................................................... 27
Parameter...................................................................................................... 28
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 29
Analisis Data Mutu Crumb Rubber ............................................................... 31
Control Chart Xbar-R untuk Plastisitas Awal (Po) ........................................ 32
Plastisitas awal (Po) untuk bulan Juli 2007 ........................................... 32
Plastisitas awal (Po) untuk bulan Juli 2008 ........................................... 33

Plastisitas awal (Po) untuk bulan Juli 2009 ........................................... 35
Plastisitas awal (Po) untuk bulan Juli 2007 ........................................... 36
Control Chart Xbar-R untuk PRI (Plasticity Retention Index) ....................... 37
Plasticity retention index (PRI) untuk bulan Juli 2007 .......................... 37
Plasticity retention index (PRI) untuk bulan Juli 2008 .......................... 39

Universitas Sumatera Utara

Plasticity retention index (PRI) untuk bulan Juli 2009 .......................... 40
Plasticity retention index (PRI) untuk bulan Juli 2010 .......................... 41
Penyusunan Diagram Sebab-Akibat Mutu Crumb Rubber ............................. 43
Plastisitas awal (Po) ............................................................................. 42
Plasticity retention index (PRI) ............................................................ 44
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 46
Kesimpulan................................................................................................... 46
Saran ............................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................. 50

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No.
Hal.
1. Control chart ........................................................................................... 20
2. Control chart Xbar-R Po bulan Juli 2007 ................................................. 32
3. Control chart Xbar-R Po bulan Juli 2008 ................................................. 34
4. Control chart Xbar-R Po bulan Juli 2009 ................................................. 35
5. Control chart Xbar-R Po bulan Juli 2010 ................................................. 36
6. Control chart Xbar-R PRI bulan Juli 2007 ............................................... 38
7. Control chart Xbar-R PRI bulan Juli 2008 ............................................... 39
8. Control chart Xbar-R PRI bulan Juli 2009 ............................................... 40
9. Control chart Xbar-R PRI bulan Juli 2010 ............................................... 42

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.
Hal.
1. Bagan alir penelitian ................................................................................ 50
2. Daftar nilai koefisien dalam perhitungan batas-batas peta kontrol
Xbar dan R serta indeks kapabilitas proses ............................................... 51
3. Standar mutu SIR ..................................................................................... 52
4. Standar mutu PTPN III............................................................................. 53
5. Perhitungan Data Po dan PRI dengan Peta Kontrol Xbar-R ...................... 54
6. Diagram sebab akibat ............................................................................... 62

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
RAJU : Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber di Pabrik Karet PT.
Perkebunan Nusantara III Membang Muda. Dibimbing oleh ACHWIL PUTRA
MUNIR dan TAUFIK RIZALDI
Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang menunjang
perekonomian Indonesia. Salah satu hasil produksi dari karet alam adalah crumb
rubber. Dewasa ini peningkatan konsumsi karet alam hanya bergantung pada hasil
produksi dengan konsistensi dan keseragaman yang tinggi. Untuk mengetahui dan
menjaga konsistensi mutu crumb rubber di Pabrik Karet PT. Perkebunan
Nusantara III Membang Muda diperlukan suatu analisis konsistensi mutu karet
yang dihasilkan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik
kendali mutu secara statistik dengan menggunakan peta pengendali dan diagram
sebab-akibat berdasarkan parameter Po dan PRI pada periode Juli 2007, Juli 2008,
Juli 2009 dan Juli 2010.
Secara statistik, hasil penelitian menunjukkan Po bulan Juli 2007 dan Juli
2009 tidak terkendali secara statistik dengan rata-rata sebesar 33,66psi dan
32,16psi, sedangkan untuk periode Juli 2008 dan Juli 2010 terkendali secara
statistik dengan rata-rata sebesar 33,68psi dan 31,55psi. Untuk PRI bulan Juli
2007 dan Juli 2009 tidak terkendali secara statistik dengan rata-rata sebesar 76,08
dan 74,93, sedangkan PRI periode Juli 2008 dan Juli 2010 terkendali secara
statistik dengan rata-rata sebesar 76,05 dan 74,53.
Kata kunci : Crumb rubber, Po, PRI, kendali mutu statistik, diagram sebab-akibat.

ABSTRACT
RAJU : The analysis of Quality Consistency of Crumb Rubber at the Rubber
Factory of PT. Perkebunan Nusantara III Membang Muda. Under the supervision
of ACHWIL PUTRA MUNIR and TAUFIK RIZALDI.
Natural rubber is one of agricultural commodities which support the
economics of Indonesia. One of the natural rubber production is crumb rubber.
Nowadays the improvement of rubber consumption is just depend on the high
consistency and uniformity of the product. To know and control the consistency of
crumb rubber at the Rubber Factory of PT. Perkebunan Nusantara III Membang
Muda, a quality consistency analysis of the crumb rubber produced is needed. The
analysis that had been done in this study was statistical control technique using
controller map and cause-effect diagram. Data of Original Plasticity (Po) and
Plasticity Retention Index (PRI) in July 2007, July 2008, July 2008 and July 2010
were used.
The study indicated that Po of the crumb rubber production on July 2007
and July 2009 were statistically not undercontrol with the average of 33.66psi
and 32.16psi, while on July 2008 and July 2010 were undercontrol with the
average of 33.68psi and 31.55psi. PRI of July 2007 and 2009 were statistically
not undercontrol with the average of 76.08 and 74.93, while those of July 2008
and July 2010 were undercontrol with the average of 76.05 and 74.53.
Keyword : Crumb rubber, Po, PRI, statistical quality control, cause-effect
diagram.

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Orang-orang yang diketahui pertama kali memanfaatkan karet dalam
kehidupan sehari-hari adalah bangsa Amerika asli. Mereka mengambil getah dari
sejenis pohon penghasil getah yang tumbuh liar di hutan sekitar tempat tinggalnya
dengan cara menebangnya. Getah tersebut dikumpulkan dan selanjutnya dijadikan
bola yang bisa dipantul-pantulkan sebagai alat permainan. Getah tersebut juga
dibuat menjadi alas kaki dan wadah minuman. Semua itu dicatat oleh Michele de
Queno dalam pelayarannya ke Amerika pada tahun 1493.
Tahun 1864 untuk pertama kalinya tanaman karet diperkenalkan di
Indonesia yang pada waktu itu masih menjadi jajahan Belanda. Mula-mula karet
ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi. Dari tanaman koleksi
karet

selanjutnya dikembangkan ke

beberapa daerah sebagai tanaman

perkebunana komersial (Setiawan dan Andoko, 2005).
Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik
untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet
merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang
perekonomian negara. Hasil devisa dari karet cukup besar. Bahkan, Indonesia
pernah menguasai produksi karet dunia (Tim Penulis PS, 1999).
Pada awalnya Indonesia merupakan produsen karet nomor satu di dunia.
Kemudian dua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Thailand ikut bersaing dengan
Indonesia untuk menjadi produsen karet di dunia, dan kemudian diikuti juga oleh
negara-negara lainnya. Sehingga, sampai tahun 2009 sudah ada tujuh negara yang
menjadi produsen karet terbesar yang menguasai 94 % pasar karet alam di dunia.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan jumlah produksinya tujuh negara tersebut yaitu Thailand, Indonesia,
Malaysia, Vietnam, India, China, dan Srilanka.
Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai ± 3,5 juta hektar. Ini
merupakan lahan karet yang terluas di dunia. Sementara luas lahan karet Thailand
sekitar 2 juta hektar, dan Malaysia sekitar 1,3 juta hektar. Sayangnya, perkebunan
karet yang luas ini tidak diimbangi dengan produktivitas yang baik. Produktivitas
lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan juga
kurang memuaskan. Bahkan, di pasaran internasional karet Indonesia terkenal
sebagai karet bermutu rendah. Sebaliknya, Malaysia dan Thailand memiliki
produktivitas karet yang baik dengan mutu yang terjaga, terutama karet produksi
Thailand (Tim Penulis PS, 2008).
Produksi negara Thailand pada tahun 2009 sekitar 3,1 juta ton. Indonesia
di urutan kedua dengan 2,5 juta ton dan Malaysia 1,1 juta ton. Tahun 2010 ini,
produksi Indonesia diperkirakan membaik menjadi 2,7 juta ton sedangkan
Thailand diprediksi turun menjadi di bawah 3 juta ton dan Malaysia sekitar
600.000 ribu ton.
Penyebab timbulnya masalah produktivitas lahan yang tidak baik adalah
penyadapan berlebihan yang dilakukan oleh petani, sedangkan rendahnya mutu
diakibatkan oleh perlakuan pasca panen yang tidak baik oleh petani dan alat-alat
yang masih sederhana yang dapat menurunkan kualitas lateks sejak sebelum
pengolahan. Sehingga perlu dilakukan analisis secara terus-menerus agar
produktivitas dan kualitas karet Indonesia dapat ditingkatkan sehingga dapat
meningkatkan pendapatan semua sektor baik petani, pengolah karet dan juga
negara dari pemasukan devisa.

Universitas Sumatera Utara

Perkembangan pasar karet alam dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
relatif kondusif bagi produsen, yang ditunjukan oleh tingkat harga yang relatif
tinggi. Hal tersebut dikarenakan permintaan yang terus meningkat, terutama dari
China, India, Brazil dan negara-negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi
yang tinggi di Asia-Pasifik. Menurut IRSG, dalam studi Rubber Eco-Project
(2005), diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan karet alam dalam dua
dekade ke depan. Karena itu pada kurun waktu 2006-2025, diperkirakan harga
karet alam akan stabil sekitar US $ 2.00/kg.
Pada saat krisis global yang lalu, harga karet alam berada di kisaran US$
1,36 per kg. Untuk meningkatkan kembali harga karet tersebut, tiga negara
produsen karet terbesar dunia bersepakat untuk menurunkan produksi karet.
Thailand dan Malaysia wajib menurunkan produksi sebesar 200.000 ton,
sedangkan Indonesia 50.000 ton. Hal ini berhasil mendongkrak harga karet dunia
menjadi US$ 2,8 per kg pada Desember 2009. Harga karet dunia terus mengalami
perbaikan. Hingga Maret 2010, harga karet dunia sekitar US$ 3,2 per kg.
Harga karet alam yang membaik saat ini harus dijadikan momentum yang
mampu mendorong percepatan pembenahan dan peremajaan karet yang kurang
produktif dengan menggunakan klon-klon unggul dan perbaikan teknologi
budidaya lainnya. Peningkatan produktivitas harus diikuti dengan peningkatan
mutu. Membang Muda adalah salah satu daerah penghasil karet yang cukup baik
untuk dieksport ke luar negeri. Analisis yang kontinu pada daerah penghasil karet
diperlukan untuk memperbaiki mutu karet yang dihasilkan demi meningkatkan
kepercayaan luar negeri terhadap karet Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan
1. Untuk mengevaluasi konsistensi mutu crumb rubber dalam beberapa
periode yang berbeda (2007, 2008, 2009, 2010) di pabrik karet PT.
Perkebunan Nusantara III Membang Muda.
2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan
mutu crumb rubber yang terjadi selama periode tersebut.
Kegunaan
1. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk
dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.
2. Sebagai informasi pendukung bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai analisis mutu crumb rubber.
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkannya.
Batasan
Penelitian dibatasi untuk menganalisis konsistensi mutu crumb rubber
yang dihasilkan berdasarkan data PRI (plasticity retention index) dan plastisitas
awal (Po) selama periode empat tahun terakhir (2007, 2008, 2009, 2010). Dalam
penelitian ini, diagram sebab-akibat digunakan untuk mencari akar penyebab
suatu masalah yang ada atau sebab-sebab timbulnya masalah. Penelitian ini
dilakukan dalam ruang lingkup pabrik karet PT. Perkebunan Nusantara III
Membang Muda.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Karet
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Daerah yang cocok untuk
tanaman karet adalah pada zona antara 15° LS dan 15° LU. Bila ditanam di luar
zona tersebut, pertumbuhannya agak lambat, sehingga memulai produksinya pun
lebih lambat.
Curah hujan tahunan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman karet tidak
kurang dari 2.000 mm. Optimal antara 2.500-4000 mm/tahun, yang terbagi dalam
100-150 hari hujan. Pembagian hujan dan waktu jatuhnya hujan rata-rata
setahunnya mempengaruhi produksi. Daerah yang sering mengalami hujan pada
pagi hari produksinya akan kurang. Keadaan iklim di Indonesia yang cocok untuk
tanaman karet ialah daerah-daerah Indonesia bagian barat, yaitu Sumatera, Jawa
dan Kalimantan, sebab iklimnya lebih basah.
Tanaman karet tumbuh optimal di dataran rendah, yakni pada ketinggian
sampai 200 meter di atas permukaan laut. Makin tinggi letak tempat,
pertumbuhannya makin lambat dan hasilnya lebih rendah. Ketinggian lebih dari
600 meter dari permukaan laut tidak cocok untuk tanaman karet.
Angin juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet. Angin yang
kencang pada musim-musim tertentu dapat mengakibatkan kerusakan pada
tanaman karet yang berasal dari klon-klon tertentu yang peka terhadap angin
kencang (Setyamidjaja, 1993).
Lahan kering untuk pertumbuhan tanaman karet pada umumnya lebih
mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat kimianya. Hal ini
disebabkan perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman

Universitas Sumatera Utara

karet dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dibandingkan dengan perbaikan
sifat fisiknya.
Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet
baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut dengan kedalaman
kurang dari 2 m. Tanah vulkanis mempunyai sifat fisika yang cukup baik terutama
struktur, tekstur, solum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat
kimianya secara umum kurang baik karena kandungan haranya rendah. Tanah
alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisikanya terutama drainase dan
aerasenya kurang baik. Reaksi tanah berkisar antara pH 3,0 - 8,0 tetapi tidak
sesuai pada pH 8,0. Sifat-sifat tanah yang cocok untuk tanaman
karet pada umumnya antara lain :


Solum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu-batuan dan lapisan cadas



Aerase dan drainase cukup



Tekstur tanah remah, porous dan dapat menahan air



Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir



Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm



Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro



Reaksi tanah dengan pH 4,5-pH 6,5



Kemiringan tanah