Masalah Ekspor EKSPOR .1. Pengertian Ekspor

Juniartha R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

2.3.5. Masalah Ekspor

a. Masalah pengumpulan dan masalah angkutan darat Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri, bagaimana caranyamengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil dan dari produsen terbesar itu. Apakah masih harus dipertahankan adanya tengkulak dan pengijon hasil bumi, ataukah koperesai-koperasi desa harus digerakkan untuk keperluan ini, atau masih adakah suatu cara yang lebih sempurna. Bidang prasarana ekonomi memang belum sempurna, sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dalam usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang lain Amir MS, 2003. b. Masalah pembiayaan Rupiah Persoalan pembiayaan ini merupakan persoalan yang penting pula, apakah keuangan sendiri dari setiap pengusaha cukup kuat untuk membiayainya, ataukah tidak perlu bantuan dari bank-bank pemerintah atau badan-badan keuangan lainnya. Kalau demikian halnya sampai sejauh mana pemerintah dapat memberikan bantuan dalam pemecahan persoalan pembiayaan rupiah ini. c. Masalah Sortasi dan Up-grading Baik di desa maupun di kota-kota pelabuhan barang-barang yang sudah terkumpul harus disimpan dengan baik dan dimasukkan di dalam karung ataupun peti yang kuat sehingga terhindar dari kemungkinan kerusakan selama dalam penyimpanan atau selama dalam perjalanan. d Masalah Pergudangan dan Pengepakan Amir MS, 2003:45. Juniartha R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Kekurangan-kekurangan dalam mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim ke luar negeri, pasti akan membawa konsekwensi yang tidak diharapkan. Disamping merupakan kegagalan dalam usaha mendapatkan devisa juga akan menjatuhkan nama baik sebagai eksportir maupun sebagai negara produsen f. Masalah Pemasaran Ada 3 hambatan pokok dalam pemasaran komoditi kita Amir MS, 2003: 1. Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahan, sebagai akibat biaya tinggi dan kebiasaan kerja aparatur yang birokratis. 2. Daya saing sering dianggap masalah intern Micro eksportir padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi pengusaha sendiri- sendiri. 3. Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri, karena tidak mengembangkan Wisma dagang Multi commodity trader.

2.2.6. Teori - Teori A. Teori Keunggulan Mutlak Absolut Advantage – Adam Smith

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendalaman Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

1 10 76

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR, CADANGAN DEVISA DAN INFLASI TERHADAP PERKEMBANGAN IMPOR INDONESIA TAHUN 1985 – 2008

0 3 83

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, INVESTASI, KURS, EKSPOR, DAN INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

2 10 16

Pengaruh Kurs, Jumlah Uang Beredar (JUB) dan Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor, Impor dan Cadangan Devisa Indonesia.

0 0 11

Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah pada USD terhadap Nilai Ekspor Impor Indonesia Tahun 2008-2010.

0 0 18

PENGARUH KURS, JUB DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP EKSPOR, IMPOR DAN CADANGAN DEVISA INDONESIA

0 2 26

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 8

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 20