Sistem Nilai Tukar KURS Valas .1. Pengertian Kurs atau Valuta Asing Valas

Juniartha R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 tidak akan berubah dikedua negara. Sekarang tidak ada alasan untuk berharap adanya perubahan permintaan masing-masing negara untuk barang impornya, dengan nilai tukar semula. Dengan demikian laju inflasi di kedua negara tidak akan mengubah nilai tukar ekuilibrium. Argumen ini merupakan basis dari Teori purchasing power parity yang berlaku pada nilai tukar

2.4.5. Sistem Nilai Tukar

Nilai tukar suatu mata uang di defenisikan sebagai haraga relatif dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Pada dasarnya terdapat tiga sistem nilai tukar Kebanksentralan,2004, yaitu : 1. Floating Exchange Rate System ‘sitem nilai tukar mengambang’ Pada sistem ini, nilai tukar dibiarkan bergerak bebas sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terdapat di pasar. Dengan demikian, nilai tukar akan menguat apabila terjadi kelebihan penawaran di atas permintaan, dan sebaliknya nilai tukar akan melemah apabila terjadi kelebihan permintaan di atas penawaran yanga ada pada pasar valuta asing. Bank sentral dapat saja melakukan intervensi di pasar valuta asing, yaitu dengan menjual devisa dalam hal terjadi kekurangan pasokan atau membeli devisa apabila terjadi kelebihan penawaran untuk menghindari gejolak nilai tukar yang berlebihan di pasar. Akan tetapi, intervensi dimaksud tidak diarahkan untuk mencapai target tingkat nilai tukar tertentu atau dalam kisaran tertentu. Namun ada beberapa Negara yakni Nilai tukar beberapa mata uang utama major currencies, seperti Dolar AS, Euro, Mark Jerman, Yen Jepang, Franc Swiss, dan Poundsterling Juniartha R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Inggris, ditentukan oleh kekuatan pasar market forces dan dibiarkan mengambang bebas terhadap mata uang negara lain. Dalam sistem ini tidak terdapat tindakan intervensi yang dilakukan pemerintah Bank Sentral untuk mempengaruhi nilai tukarnya. 2. Fixed Exchange Rate System ‘sistem nilai tukar tetap’ Pada sistem ini, nilai tukar atau kurs suatu mata uang terhadap mata uang lain ditetapkan pada nilai tertentu misalnya , nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika adalah Rp.8000 per dolar. Pada nilai tukar ini bank sentral aka siap untuk menjual dan membeli kebutuhan devisa untuk mempertahankan nilai tukar yang ditetapkan. Apabila nilai tukar tersebut tidak dapat dipertahankan, maka bank sentral dapat melakukan devaluasi ataupun revaluasi nilai tukar yang ditetapkan.. 3. Managed floating Exchange Rate System’sistem nilai tukar mengambang terkendali’ Sistem nilai tukar mengambang terkendali merupakan sistem yang berada di antara kedua sistem nilai tukar di atas. Dalam sistem nilai tukar ini, bank sentral menetapkan batasan suatu kisaran tertentu dari pergerakan nilai tukar yang disebut intervention band’batas pita intervensi’. Nilai tukar akan ditentukan mekanisme pasar sepanjang berada dalam batas kisaran pita intervensi tersebut. Apabila nilai tukar menembus batas atas atau batas bawah dari kisaran tersebut, bank sentral akan secara otomatis melakukan intervensi di pasar valuta asing sehingga nilai tukar bergerak kembali ke dalam pita intervensi. Bank Sentral tidak menetapkan suatu acuan tingkat Juniartha R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 level nilai tukar tertentu, seperti yang diterapkan oleh sepuluh Negara Eropa yang tergabung dalam European Monetary System 1992. Masing-masing nilai tukar memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Pemilihan sistem yang diterapkan akan tergantung pada situasi kondisi perekonomian Negara yang bersangkutan, khususnya besarnya cadangan devisa yang dimiliki, keterbukaan ekonomi, sistem devisa yang dianut bebas atau semi terkontrol, dan besarnya volume pasar valuta asing domestik. Sistem nilai tukar tetap mempunyai kelebihan karena adanya kepastian nilai tukar bagi pasar. Akan tetapi, sistem ini membutuhkan cadanga devisa yang besar karena keharusan bagi bank sentral untuk mempertahankan nilai tukar pada level yang ditetapkan. Selain itu, sistem ini dapat mendorong kecenderungan dunia usaha untuk tidak melakukan ‘hedging’perlindungan nilai’ valuta asingya terhadap risiko perubahan nilai tukar. Sistem ini umumnya diterapkan di negara yang mempunyai cadangan devisa yang besar, dengan sistem devisa yang masih relatif terkontrol. Sementara itu, sistem nilai tukar mengambang mempunyai kelebihan dengan tidak perlunya cadangan devisa yang besar karena bank sentral tidak harus mempertahankan nilai tukar pada suatu level tertentu. Akan tetapi, nilai tukar yang terlalu berfluktuasi dapat menambah ketidakpastian bagi dunia usaha. Sistem ini umumnya diterapkan di negara yang mempunyai cadangan devisa yang relatif kecil sementara sistem devisa yang dianut cenderung bebas. Juniartha R. Pinem : Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

BAB III METODE PENILITIAN

Metode penilitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan M. Iqbal Hasan, 2002. Penulis menggunakana metode penelitian sebagai berikut :

3.1 Ruang lingkup Penelitian

Penelitian memfokuskan kajian pada tiga variabel utama yaitu tingkat Ekspor, tingkat Impor, nilai Kurs tengah Rupiah, yang dianggap cukup mempengaruhi tingkat cadangan devisa di Indonesia.

3.2 Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung melalui hasil laporan-laporan dari suatu penelitian. Disamping itu data lainnya yang mendukung penelitian ini diperoleh dari sumber bacaan seperti, bulletin penelitian, jurnal, majalah, dan buku bacaan. Data yang

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendalaman Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

1 10 76

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR, CADANGAN DEVISA DAN INFLASI TERHADAP PERKEMBANGAN IMPOR INDONESIA TAHUN 1985 – 2008

0 3 83

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, INVESTASI, KURS, EKSPOR, DAN INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

2 10 16

Pengaruh Kurs, Jumlah Uang Beredar (JUB) dan Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor, Impor dan Cadangan Devisa Indonesia.

0 0 11

Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah pada USD terhadap Nilai Ekspor Impor Indonesia Tahun 2008-2010.

0 0 18

PENGARUH KURS, JUB DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP EKSPOR, IMPOR DAN CADANGAN DEVISA INDONESIA

0 2 26

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 8

Analisis Pengaruh Cadangan Devisa, Pendan Sektor Keuangan, dan Gejolak Nilai Tukar Perdagangan Terhadap Stabilisasi Nilai Tukar Riil Rupiah di Indonesia

0 0 20