Dewi Puspita Sari : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Konstruksi dalam Meningkatkan Efesiensi Kegiatan Operasional pada PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007.
USU Repository © 2009
anggaran mempunyai kemungkinan kecil untuk berhasil jika tidak dilakukan berbagai upaya untuk kemajuan.
Dalam rangka mengusahakan realisasi sesuai dengan anggaran, pengawasan dilakukan dengan mengikuti jalannya pelaksanaan, mengarahkan
semula, lalu mengadakan tindakan perbaikan. Pengawasan biaya tidak berhenti pada tahap evaluasi saja tetapi terus berlanjut hingga konstruksi selesai. Glenn A.
Welsch 20001:16 mengemukakan proses pengawasan yang dilakukan meliputi tindakan :
1. Measurement of performance against predetermined objective, plans
and standard.
2. Communication reporting of the result of the measurement process
the appropriate manager.
3. An analysis of deviation from objective, plans, policies and standard
to determine the underlying causes.
4. Consideration of alternative courses of action that may be taken to
correct indicated deficiencies and to learn from successes.
5. Choice and implementation of the most promising alternative.
6. Follow-up to appraise the effectiveness of the corrective action and
feedback of information the planning process to improve future planning and control cycles.
Dari tahap-tahap tersebut di atas dapat disimpulkan proses pengawasan yaitu penetapan anggaran untuk mengatur kegiatan sedemikian rupa sehingga
terdapat suatu pasangan atau tolak ukur. Dengan tolak ukur atau pegangan untuk menilai realisasi kegiatan-kegiatan perusahaan, maka pengawasan dapat dilakukan
dengan tepat dan baik, tidak lagi didasarkan praduga. Tahap selanjutnya, melaporkan pelaksanaan dari anggaran untuk
mengetahui apakah perusahaan telah bekerja dengan sukses atau kurang sukses. Bilamana hasil yang dicapai dapat tercapai seperti apa yang direncanakan atau
bahkan lebih baik dari yang direncanakan, maka berarti perusahaan telah bekerja dengan sukses.
Dewi Puspita Sari : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Konstruksi dalam Meningkatkan Efesiensi Kegiatan Operasional pada PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007.
USU Repository © 2009
Dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar atau ukuran yang dipakai dalam anggaran maka akan didapat penyimpangan. Penyimpangan
antara anggaran dengan biaya yang sesungguhnya terjadi pada suatu tingkat produksi bukan merupakan suatu hal yang aneh dalam perusahaan sejauh
perbedaan ini masih dalam batas yang wajar. Apabila terdapat perbedaan yang besar antara anggaran dan realisasi dalam proses produksi maka hal tersebut
merupakan suatu indicator terjadi penyimpangan bahan di dalam pelaksanaan proses produksi, perlu dilakukan pengawasan lebih ketat lagi.
Untuk maksud pengawasan, penyimpangan perlu dianalisa agar dapat mengetahui apakah perbedaan tersebut wajar atau tidak, apa penyebabnya dan
siapa bertanggung jawab dan menentukan langkah-langkah berikutnya. Setiap penyimpangan ada yang menguntungkan favourable dan ada yang tidak
menguntungkan unfavourable. Penyimpangan yang menguntungkan terjadi apabila realisasi lebih kecil dari anggaran dan penyimpangan yang tidak
memungkinkan apabila yang terjadi sebaliknya. Sebagai tahap akhir dalam proses pengawasan adalah mengambil tindakan
perbaikan yang perlu terhadap penyimpangan yang terjadi. Hal ini penting menjadi perhatian pimpinan sebab tindakan koreksi harus diambil pada saat yang
tepat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pegawasan melalui anggaran bertujuan : 1.
Mengusahakan realisasi terhadap perencanaan 2.
Mengetahui kekurangan dan kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran
Dewi Puspita Sari : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Konstruksi dalam Meningkatkan Efesiensi Kegiatan Operasional pada PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007.
USU Repository © 2009
3. Agar pelaksanaan tugas selesai dan sesuai instruksi, peraturan serta
prosedur yang berlaku 4.
Agar dapat diambil tindakan perbaikan untuk memperbaiki penyimpangan, baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang akan
datang.
E. Laporan Kemajuan dan Analisa Biaya Konstruksi