Analisa Biaya Operasional Pada AJB Bumiputera

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISA BIAYA OPERASIONAL PADA AJB BUMIPUTERA

Oleh :

M. ISYRAQI ARISTO 112102057

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : M. ISYRAQI ARISTO

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NIM : 112102057

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : ANALISA BIAYA OPERASIONAL

PADA AJB BUMIPUTERA

Tanggal : ……Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(

NIP. 195910161989031003

Drs. Zainal Abidin Tarigan S., S.E., Ak)

Tanggal : ….. Agustus 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(

NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

Tanggal : ……Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : M. ISYRAQI ARISTO

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NIM : 112102057

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : ANALISA BIAYA OPERASIONAL

PADA AJB BUMIPUTERA

Medan, Agustus 2014

NIM. 112102057 (M. ISYRAQI ARISTO)


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita anugerahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat, 1. Terutama kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga, Ayahanda

Syafaruddin Siregar dan Ibunda Ida Chairany yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayangnya. serta kedua abang Hafiz Lucano dan Fikri Akbar Astrio yang telah memberi dukungan berupa moril, materil dan doa kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Zainal Abidin Tarigan S., S.E., Ak selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan


(5)

memberikan pengarahan kepada penulis hingga sampai selesainya Tugas Akhir ini.

5. Bapak Hadi Sulistio selaku Staf Bagian Keuangan AJB BUMIPUTERA yang telah membantu dalam mengumpulkan data dan melakukan riset.

6. Sahabatku Khair Dina, Dika Susu, Satya Jambi, Maryadi Karjo, Zein Rozi, Adi Wawe, Arief, Alif, Aidil, Hadi, Anca,Yogie, dan semua teman yang tidak bias saya sebutkan satu persatu terima kasih banyak atas dukungan kalian yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah memberikan balasan atas semua bantuan yang diberikan. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, Agustus 2014 Penulis

M. ISYRAQI ARISTO NIM. 112102057


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI . ... iii

DAFTAR TABEL . ... v

DAFTAR GAMBAR ……… .. vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana penulisan ... 4

1. Jadwal Penulisan ………. ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : AJB BUMIPUTERA ... 7

A. Sejarah Ringkas .. ... 7

B. Struktur Organisasi . ... 9

C. Job Description ……… ... 11

D. Jaringan Usaha ……… ... 14

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 17


(7)

BAB III : ANALISA BIAYA OPERASIONAL

PADA AJB BUMIPUTERA ... 20

A. Pengertian Biaya Operasional ... 20

B. Klasfikasi Biaya Operasional ... 23

C. Biaya Operasional Pada AJB Bumiputera ... 29

D. Analisa Biaya Operasional pada AJB Bumiputera ... 30

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 36


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5 3.1 Anggaran Realisasi Biaya……… 30


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi AJB Bumiputera ... 10

2.2 Investor Cabang Syariah Terbaik…….………. 17

2.3 Service Quality Award……… 17


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan yang didirikan baik itu yang bergerak dibidang jasa, industri maupun dagang mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan antara lain untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Agar tujuan ini tercapai, maka setiap perusahaan harus mempunyai sistem dan prosedur yang baik dalam mengelola dan mengawasi semua kegiatan yang ada di perusahaan tersebut. Dalam mencapai tingakat keuntungan yang maksimal, tingkat beban perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama dalam hubungannya dengan pengendalian beban.

Setiap perusahaan harus memiliki sistem yang dapat mengefesiensikan dan memgefektifkan kegiatan operasionalanya masing-masing, khususnya pada tugas akhir ini yang menjadikan biaya operasional pada ajb bumiputera. Pengendalian merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi. Fungsinya penting diantara semua fungsi. Pengendalian tidak hanya untuk melindungi sumber daya


(11)

organisasi saja, tetapi juga untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efesien yang merupakan tujuan dari perusahaan tersebut.

Pengendalian selalu diikuti dengan pengawasan. Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan dengan maksud mengevaluasi prestasi kerja, apakah dapat ditemukan efisien atau apakah peran manajer pelaksana dalam mengelola perusahaan telah berlangsung baik serta menerapakan tindakan-tindakan korelatif sehingga hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkaan.

Tanpa melihat sifat kegiatannya setiap perusahaan termasuk Ajb Bumiputera ini, selalu mempunyai keterkaitan dengan beban umum, dan beban administrasi, disamping menyangkut hal yang paling esensial yaitu kesinambungan yang akurat terhadap beban operasional tidak dapat dipungkiri, untuk memcapai tujuan umum dari perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan, salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menekan beban yang harus dikeluarkan untuk melakukan hal tersebut, perusahaan harus merencanakan hal yang matang mengenai anggaran biaya operasional perusahaan agar dapat mencegah timbulnya pengeluaran yang tidak diinginkan serta meningkatkan efektivitas, tidak lupa disertai dengan pengawasan beban yang baik yaitu dalam artian beban yang dikeluarkan harus sesuai dengan apa yang sudah direncanakan perusahaan.

Mengingat pentingnya peranan Biaya Operasional, maka penulis tertarik untuk memilih judul “ Analisa biaya operasional pada ajb


(12)

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti mempunyai masalah dalam menjalankan aktivitas operasinya. Oleh karena itu, dalam pembahasan lebih lanjut penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

Apakah perusahaan telah membuat Biaya operasional dengan tepat dan sesuai ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian yang ingin diperoleh penulis sebagai berikut : 1. Untuk memperluas wawasan dan ilmu yang diterima di bangku kuliah,

dan mengetahui tentang pengendalian beban di dalam suatu perusahaan.

2. Sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan pengendalian beban operasional di masa yang akan datang sehingga tujuan perusahaan terus mengalami perkembangan tercapai.

3. Dapat dipakai sebagai perbandingan dan informasi dalam menambah wawasan bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian.

2. Manfaat Penelitian


(13)

1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya tentang pengendalian beban operasional pada perusahaan,

2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan perbandingan bila suatu saat mengadakan penelitian pada perusahaan yang sama,

3. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan tentang permasalahan yang dihadapi khususnya dalam hal pengendalian beban operasional perusahaan.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Penulisan

Jadwal penulisan dilaksanakan setelah penulis melakukan penelitian di AJB Bumiputera jalan Iskandar Muda no. 138 Medan. Jadwal penulisan terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penulisan yang dilakukan penulis dijelaskan pada tabel di bawah ini


(14)

Tabel 1. 1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO. KEGIATAN

JUNI MINGGU KE 1 II III IV 1 Pengesahan penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Izin riset permohonan

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis membahas tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhannya agar memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak menimbulkan pengertian yang lain. Secara garis besar luas pokok pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi.

BAB II : AJB BUMIPUTERA

Pada bab ini penulis memaparkan tentang gambaran umum instansi meliputi; sejarah ringkas, struktur


(15)

organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : ANALISA BIAYA OPERASIONAL PADA AJB BUMIPUTERA

Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh dari penelitian berdasarkan teori yang disertai evaluasi hasil analisa yang diuraikan, yaitu tentang pengertian Biaya Operasional, Klasifikasi Biaya Operasional,Biaya Operasional pada ajb Bumiputera, Analisa Biaya Operasional pada ajb Bumiputera.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis mencoba menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan datang bagi instansi.


(16)

BAB 2

AJB BUMIPUTERA

A. Sejarah Ringkas

Ajb Bumiputera didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M. Ng.Dwidjosewojo, M. Adimidjojo, dan M. KH. Soebroto. Bergabung dalamPersatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dan merupakan pengurus GerakanNasional Budi Utomo yang berlandaskan : Idealisme, Nasionalisme, danProfesionalisme. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat danmeningkatkan harkat martabat bangsa Indonesia melalui usaha jasa asuransi jiwa.Gagasan pendirian perusahaan asuransi ini didorong oleh keprihatinanyangmendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (Pribumi).

Tidak seperti perusahaan berbentuk PT, yang kepemilikannya hanya olehpemodal tertentu. Sejak awal pendiriannya, Bumiputera sudah menganut sistemkepemilikan dan kepenguasaan yang unik yakni bentuk Badan usaha “ Mutual”atau “Usaha Bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan yangmempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untukmengawasi jalannya perusahaan.

Perjalanan Bumiputera kini mencapai 9 dasawarsa. Sepanjang itu tentu sajatidak lepas dari pasang surut memasuki millenium ketiga, Bumiputera mempunyaijaringan lebih dari 600 kantor asset, 7 juta pemegang polis, 3000


(17)

pegawai, dan3000 tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Falsafah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera o Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.

o Kebersamaan

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.

o Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.

Visi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

Dengan berpedoman kepada falsafah perusahaan Profesionalisme, Idealisme dan Mutualisme, maka visi Ajb Bumiputera adalah ” Ajb Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat,


(18)

modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idialisme serta mutualisme.

Misi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

1) Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagaiwujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatankesejahteraan masyarakat Indonesia.

2) Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjaminpertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas

danpeningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitaspelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

3) Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untukmendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan pembagian kerja, wewenang dansistem komunikasi dalam mewujudkan tujuan kantor atau organisasi. Dengandemikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disususun secara teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada Asuransi Jiwa BersamaBumiputera dapat dilihat pada Gambar 2.1 :


(19)

Gambar 2.1


(20)

C. Job description

Uraian Tugas Bagian Administrasi Asuransi Jiwa Bumiputera yaitu :

1) Menyusun rencana dan melaksanakan jadwal kerja harian, yang ditetapkan oleh pemimpin operasional.

2) Melaporkan aktivitas kerja dalam bentuk laporan lisan dan tulisan kepadapemimpin.

3) Menyusun rencana perekrutan & seleksi calon agen. 4) Menyusun rencana pelatihan dan pembinaan.

5) Menyusun rencana penagihan

6) Menyusun penagihan angsuran pinjaman polis 7) Mengisi daftar agen

8) Mencatat hasil kegiatan harian

9) Membuat laporan kegiatan/mencatat dan melaporkan penggunaan blangko

10)Membuat laporan tertulis hasil kegiatan pengutipan 11)Mengarsip laporan produksi

Untuk tugas bagian administrasi dan keuangan memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut :

.1. Pelaksanaan administrasi perencanaan dan anggaran


(21)

Uraian tugas para agen (orang yang mencari nasabah untuk masuk keasuransi) pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Medan yaitu :

a. Melakukan perencanaan dan pengaturan kerja

1. Menguasai pengetahuan tentang pasar, produk, perusahaan pesaing,industri dan pengetahuan lain yang berhubungan dengan bisnis asuransi jiwa serta sikap, pengetahuan dan ketrampilan penjualan dan pelayanan

2. Mengatur waktu operasional produksi, penagihan premi lanjutan serta pelayanan dalam bentuk jadwal kegiatan harian, mingguan dan bulanan

3. Melakukan analisis kegiatan untuk meningkatkan keberhasilan operasiberikutnya.

4. Menyiapkan sarana operasional yang disediakan kantor antara lain :

a) Surat penawaran

b) Sales proposal dan brosur

c) Kliping – kliping yang dapat mendukung usaha penjualan

b. Melakukan pemasaran

1. Mengenali potensi pasar

2. Membuat desain produk dan membuat desain presentasi 3. Melakukan presentasi penjualan


(22)

4. Membantu calon pemegang polis dalam menyelesaikan Medical CheckUp untuk melengkapi syarat penutupan.

c. Melakukan penagihan premi

1. Menyusun dan membuat daftar nama pemegang polis yang potensialsecara up to date

2. Melakukan penagihan premi sesuai tanggal jatuh tempo pembayaran

3. Membantu memberikan pelayanan kepada pemegang polis.

d. Memelihara hubungan baik dengan pemegang polis dengan jalan : 1. Melakukan kunjungan berkala diluar jadwal penagihan

2. Membantu keperluan pemegang polis yang tidak bertentangan dengankepentingan perusahaan

3. Menangani dan menyelesaikan keluhan-keluhan pemegang polis e. Melakukan pengamatan perkembangan pasar

1. Mencari dan mendapatkan informasi tentang perusahaan, produk danlayanan pesaing

2. Mencari dan mendapatkan informasi aktual tentang perkembanganlingkungan usaha dan potensi lain di wilayah pasarnya.


(23)

D. Jaringan Usaha

Jaringan Usaha pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera meliputi beberapa Usaha atau kegiatan antara lain :

1) Mitra Prima : Program asuransi "Mitra Prima" Ajb Bumiputera 1912 dengan mata uang dolar ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Anda yang paling mendasar dari program Asuransi: perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika program berakhir, dan warisan untuk orang yang Anda cintai jika kematian mengakhiri program lebih awal.

2) Ekawaktu Ideal : Ekawaktu Ideal Ajb Bumiputera 1912 adalah produk asuransi dalam mata uang Rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia dengan memberikan layanan tabungan untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan keluarga jika Tertanggung meninggal dunia lebih awal.

3) Mitra Beasiswa : Melalui Mitra Beasiswa, manfaat yang Anda akan dapatkan meliputi:

a. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.

b. Dana Beasiswa anak, dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.


(24)

e. Pengembalian simpanan premi bagi polis saat Tertanggung meninggal dunia jia premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.

f. Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika Tertanggung meninggal dunia, penebusan polis, atau habis kontrak

4) Mitra Melati : Mitra Melati Ajb Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam Rupiah yang menawarkan manfaat dalam bentuk perlindungan dan tabungan serta menjamin pendapatan investasi biasa. 5) Mitra Cerdas : Mitra Cerdas Ajb Bumiputera 1912 merupakan program

asuransi dalam mata uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.

6) Mitra Sehat : Menderita sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan masalah yang berat. Kecemasan atas pembayaran biaya pengobatan dan keadaan keluarga Anda saat Anda tidak bekerja akan membuat segalanya menjadi jauh lebih buruk. Untuk perlindungan terhadap dampak penyakit dan perawatan rumah sakit, Mitra Sehat Ajb Bumiputera 1912 mempersiapkan dana untuk membiayai perawatan serta memberikan hasil investasi terbaik dari premi yang dibayar untuk menanggung biaya hidup keluarga Anda di masa depan saat Anda pulih.

7) Mitra Abadi : Mitra Abadi Ajb Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang dolar yang dirancang untuk memberikan perlindungan seumur hidup, memastikan bahwa orang yang Anda cintai


(25)

tetap dapat merasakan perlindungan keuangan setelah Anda meninggal dunia. engan Mitra Abadi, Anda dapat beristirahat dengan nyaman. Dan dengan melakukan pembayaran secara teratur selama jangka waktu program, Anda akan mendapatkan perlindungan asuransi seumur hidup, dan jika Anda meninggal dunia, keseluruhan nilai pertanggungan akan dibayarkan kepada ahli waris yang ditunjuk.

8) Mitra Guru : Ajb Bumiputera 1912 didirikan oleh tiga orang guru dengan tujuan memberikan kesejahteraan bagi para guru pada zaman Hindia Belanda. Kini, Ajb Bumiputera meneruskan misi tersebut melalui perlindungan asuransi yang khusus diperuntukkan oleh para guru. Mitra Guru dirancang khusus untuk memberikan perlindungan bagi para guru di Indonesia. Melalui program ini, para guru akan mendapatkan asuransi perlindungan dari Ajb Bumiputera 1912 yang nilainya meningkat setiap tahun. Program ini merupakan perpaduan tabungan dan investasi, yang menyediakan hasil investasi yang kompetitif bagi para guru dari pengembangan dana premi asuransi yang dibayar.

9) Mitra Warisan Plus : Kepastian akan masa depan yang bahagia menjadi idaman setiap orang. Jalan menuju bintang yang terang, terasa lebih mudah bahkan terasa nyaman bila Anda memiliki rencana keuangan yang tepat nan bijak. Langkah-langkah bijak yang Anda putuskan saat ini dalam perencanaan keuangan keluarga, adalah warisan penting yang bernilai untuk kebahagiaan Anda dan keluarga kelak.


(26)

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan-kegiatan serta seperangkat hasil kerja apa saja yang telah dicapai perusahaan pada saat ini guna memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat khususnya pemegang polis asuransi. Dilihat dari segi asset, kekayaan perusahaan Ajb Bumiputera dinilai baik. Dilihat dari segi pemegang polis dan kantor pelayanannya yang terus meningkat dari tahun ke tahun adalah bukti kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada perusahaan serta terbukti sangat mengutamakan pelayanan. Berikut adalah Penghargaan dan Apresiasi yang telah diraih oleh Ajb Bumiputera :

Gambar 2.2

Investor cabang syariah terbaik

Gambar 2.3 Service Quality Award


(27)

Gambar 2.4

Total Customer Satisfaction

Penghargaan :

Gambar 2.2 didapat karena mencapai total asset 10 M Gambar 2.3 didapat karena pelayanan yang baik

Gambar 2.4 didapat karena total kepuasan pelanggan yang baik

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah pada masayang akan datang yaitu :

1) Pada bidang pemasaran Ajb Bumiputera berencana lebih mengenal potensi pasar serta mengembangkan dan menertibkan database pasar yang menjadi prospek asuransi perorangan yaitu pasar birokrat Tni, Polri,Bumn, Bumd, Swasta dan prospek asuransi kumpulan syariah, yaitu lembaga keuangan syariah dan pasar pemerintah


(28)

2) Keagenan,Pemberdayaan agen lama dan agen khusus, yaitu : Conselling,Retraining,Refreshing agen pelaksanaan kepala cabang. Pemenuhan agen baru yaitu : Rekrut calon agen untuk semua kantor cabang syariah,utamakan agen khusu minimal 10 orang per cabang, yang memiliki kriteria akses yang kuat dengan pejabat, diutamakan yang memiliki kendaraan roda 4, berpenampilan menarik dan simpatik. Untuk pembagian prospek tim pengggarap Asper, pelaksanaan kwjp prospek ( non over lapping ), setiap minggu dilakukan evaluasi rapat produksi mengadakan sales talk di kantor cabang secara berkala.

3) Kontribusi prospek Askum, yaitu : Perencanaan terhadap pembagian dan penetepan prospek tim penggarap askum, pelaksanaan kwjp prospek (non over lapping),setiap minggu dilakukan rapat produksi, penggarapan prospek secara sinergi Organisasi Asper.

4) Pengendalian pembagian agar efektif, yaitu : setiap awal bulan melaporkan total tanggung jawab, setaip awal bulan distribusi kuitansi, setiap tanggal 25 dilakukan pemeriksaan dan pengembalian kuitansi, setiap minggu dilakukan evaluasi rapat konservasi.

5) Disiplin Kendali (bukan hemat ) biaya, yaitu : merencanakan pengeluaran biaya berorientasi pada anggaran, patuh pada batas kewenangan, membudayakan peduli lingkungan.

6) Pengendalian Klaim, yaitu : Rechek produksi sesuai ketentuan underwiring, memeriksa bekas sebelum di usulkan/diputuskan,


(29)

koordinasi dengan kantor cabang Asper Rechek klaim,penanganan klaim yang segera.


(30)

BAB III

ANALISA BIAYA OPERASIONAL PADA AJB BUMIPUTERA

A. Pengertian Biaya Operasional

Dalam menjalankan aktifitasnya, suatu perusahaan akan mengeluarkanberbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biayaoverhead dimana ketiga biaya ini disebut biaya produksi. Biaya lainnya untukkelancaran penjualan atau pemasaran dan administrasi biaya operasional.Biaya dapat diartikan sebagai biaya perolehan, harga pokok atau jugadapat diartikan sebagai semua pengorbanan mulai dari bahan baku kemudianbarang dalam proses sampai barang tersebut bisa dijual. Pengertian biaya ini akankabur bila dibandingkan dengan ongkos (expense), dimana kedua pengertian inisering digunakan secara rancu.

Biaya operasional menurut Nafarin (2007:76) “Biaya operasional adalah biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usahaterdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum”.

Menurut Erlina (2002:1) pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Biayaadalah keseluruhan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperolehatau menghasilkan barang dan jasa sedangkan pengertian ongkos (expense)merupakan keseluruhan pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, diluar menghasilkan barang dan jasa atau proses produksi.Beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang


(31)

berjalan.”Jadi sebagai kesimpulan penulis mengambil pengertian yang menyebutkan bahwa menurut Warren, Reeve dan Fess (2005:45) “Ongkos(expense) adalah jumlah aktiva yang terpakai atau jasa yang digunakan dalamproses menghasilkan pendapatan sedangkan biaya adalah pengeluaran kas(komitmen membayar kas dimana depan) dengan tujuan menghasilkanpendapatan”.

Jumlah yang terpakai itu maksudnya adalah biaya yang dikeluarkanperusahaan untuk memperoleh penghasilan selain dari biaya untuk memperolehbarang dan jasa (produksi), misalnya: biaya penjualan, biaya gaji dan penyusutan.

Penggolongan biaya dapat dibedakan atas berdasarkan item, tingkahlaku, hubungannya dengan produksi, periode akuntansi, biaya untuk perencanaandan pengawasan, dan pengambilan keputusan.

1. Berdasarkan item, biaya ini dibedakan atas dua, yaitu: a. Manufacturing cost (Biaya Pabrikasi)

b. Commercial expenses (Biaya Operasional)

2. Berdasarkan tingkah lakunya, biaya ini dibedakan atas dua yaitu: a. Variabel cost (Biaya Variabel)

b. Fixed cost (Biaya Tetap)

3. Berdasarkan hubungannya dengan produksi, biaya ini dibedakan atas: a. Direct material cost


(32)

4. Berdasarkan periode akuntansi, biaya ini dibedakan atas dua, yaitu a. Capital expenditure

b. Revenue expenditure

5. Berdasarkan biaya untuk perencanaan dan pengawasan, yang dibedakan atas:

a. Standart cost b. Historical cost

6. Berdasarkan pengambilan keputusan, terbagi atas: a. Marginal cost

b. Opportunity cost c. Relevant cost

Dalam hal ini yang dibatasi hanyalah klasifikasi biaya berdasarkanitemnya supaya ruang lingkupnya dapat dibatasi. Berdasarkan itemnya biayaterbagi atas Manufacturing cost dan Commercial expense. Manufacturing cost (Biaya Pabrikasi) adalah keseluruhan biaya yang bertujuan untuk merubah bahanbaku menjadi barang jadi. Biaya disini terbagi atas 3 jenis yaitu:

a. Direct material cost b. Direct labour cost


(33)

Adapun yang dimaksud dengan Commercial expense (biaya operasional) adalah keseluruhan biaya sehubungan dengan operasional diluarkegiatan proses produksi termasuk didalamnya adalah:

a. Biaya penjualan

b. Biaya administrasi dan umum

B. Klasifikasi Biaya Operasional

Sebelum membahas lebih lanjut tentang klasifikasi biaya operasional, mendefinisikan apa itu biaya merupakan hal yang wajar. Dalam salah satu bentuk pengendalian yang harus diterapkan pada suatu perusahaan adalah pengendalian biaya operasional. Hal ini disebabkan karena biaya operasional merupakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus mampu meminimalisasi biaya operasionalnya.

Definisi Biaya menurut W. K. Carter (2009:30), “Biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian lain, biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat”. Pengklasifikasian biaya biaya operasional adalah sebagai berikut :


(34)

Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan kegiatan pemroresan barang atau jasa. Biaya produksi ini berupa biaya vahan baku langsung, upah langsung, dan overead :

a. Bahan baku langsung

Bahan baku langsung digunakan untuk proses produksi. b. Upah langsung

Upah langsung merupakan upah yang dibayar untuk buruh langsung dalam proses produksi.

c. Biaya overhead

Biaya Overhead merupakan vahan yang tidak langsung dalam proses produksi seperti :

1) Upah buruh tidak langsung ( indirect labour ) 2) Bahan baku tidak langsung ( indirect material used ) 3) Biaya reparasi peralatan ( repair expense )

4) Biaya pemeliharaan peralatan ( maintenance expense ) 5) Penyusutan mesin ( depreciation of machinery ) 6) Penyusutan gedung ( depreciation of building ) 7) Penyusutan peralatan ( depreciation of equipment ) 2. Biaya non produksi

Biaya non produksi merupakan biaya yang tidak berkaitan dengan pemroresan barang atau jasa. Biaya ini berupa biaya administrasi, dan biaya penjualan.


(35)

Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola administrasi suatu perusahaan, meliputi :

1) Biaya gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan 2) Biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan 3) Biaya pemeliharaan kantor

4) Biaya perbaikan kantor 5) Penyusutan peralatan kantor 6) Penyusutan gedung kantor

7) Biaya LAT ( Listrik , Air , Telepon ) 8) Biaya Asuransi

9) Biaya perlengkapan kantor b. Biaya Penjualan

Biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjual produk atau jasa hingga dapat dinikmati oleh konsumen. Biaya penjualan terdiri dari :

1) Gaji Karyawan

2) Biaya pemeliharaan peralatan bagian penjualan 3) Biaya perbaikan peralatan bagian penjualan 4) Penyusutan peralatan bagian penjualan 5) Penyusutan gedung bagian penjualan

6) Biaya LAT ( Listrik, Air, Telepon) bagian penjualan 3. Biaya umum


(36)

Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola perusahaan yang tidak termasuk dalam biaya administrasi. Biaya umum meliputi biaya lain – lain dan biaya penyusutan dalam harga pokok.

Sedangkan Pengklasifikasian biaya menurut Apandi Nasehatun (1999:208), adalah sebagai berikut :

1. Klasifikasi menurut fungsi

a. Manufacturing Cost adalah semua biaya yang langsung atau tidak

langsung berhubungan dengan produksi, mulai bahan mentah sampai barang jadi. Dibagi dalam dua komponen sebagai berikut :

1) Bahan mentah 2) Upah buruh

b. Selling Cost adalah biaya yang berhubungan dengan penjualan dan pengiriman barang jadi ke tempat pembeli.

c. General Administrative Cost adalah seluruh biaya administrasi

peruahaan yang tidak berhubungan dengan manufacturing dan selling .

d. Financial Cost adalah biaya yang berkaitan dengan terjamin dan

terpeliharanya sumber modal sehingga manufacturing dan selling dapat dijalankan.

2. Klasifikasi menurut Waktu Persiapan ( Time of Preparation )

a. Biaya yang ditentukan sesudah ada fakta disebut historical atau actual cost


(37)

b. Predetermined cost adalah cost yang disusun berdasarkan análisis dan diharapkan akan terjadi. Cost ini akan dibandingkan dengan actual cost.

3. Klasifikasi menurut saat pembebanan kepada kesempatan

a. Product Cost adalah biaya yang dikaitkan dengan pembuatan

produk dan dibebankan sebagai cost of selling pada waktu produk itu dijual. Sebelum terjual, Product Cost dicatat sebagai bagian persediaan barang jadi.

b. Period Cost adalah biaya yang dikaitkan dengan perjalanan waktu

penyusunan laba rugi pada akhir masa pembukuan.

4. Klasifikasi menurut sifatnya dalam hubungan dengan volume produksi atau penjualan.

a. Nonvariable cost menunjukkan jumlah yang tetap sama walaupun

produksi dan penjualan naik turun.

b. Variable Cost merupakan biaya yang naik turun sesuai dengan

jumlah produksi dan penjualan.

Biaya juga terdiri dari beberapa jenis menurut W. K. Carter (2009:68), adalah sebagai berikut :

1. Biaya Tetap

Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Jika semua aktivitas bisnis turun sampai ke titik nol dan tidak ada prospek akan kenaikan,


(38)

biaya. Jika aktivitas diperkirakan akan meningkat diatas aktivitas saat ini, biaya tetap harus dinaikkan untuk menangani peningkatan volumen yang diperkirakan. Misalnya saja penyusutan, sewa, asuransi properti dan sebagainya, semuanya secara umum dianggap sebagai biaya tetap. Jika manajemen memperkirakan bahwa permintaan terhadap produksi perusahaan akan meningkat diatas kapasitas saat ini, manajemen mengusahakan tambahan pabrik, peralatan, tenaga kerja tidak langsung, dan mungkin juga supervisi untuk memproduksi tingkat output yang diinginkan guna memenuhi permintaan.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang totalnya meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan beberapa perlengkapan, Biaya variabel biasanya dapet didefinisikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya tersebut. Pada praktiknya, hubungan antara suatu aktivitas bisnis dengan biaya variabel terkait biasanya dianggap linier, peningkatan aktivitas yang jumlahnya konstan akan meningkatkan biaya dengan jumlah yang konstan pula.

3. Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik – karakteristik dari biaya tetap maupun biaya


(39)

variabel. Contoh biaya semacam itu mencakup biaya listrik, air, gas, bensin, beberapa perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, dan sebagainya.

C. Biaya Operasional Pada Ajb Bumiputera

Biaya Operasional di Ajb Bumiputera Meliputi : Biaya Pertama dan Biaya Umum. Biaya Pertama adalah biaya yang meliputi Gaji,Biaya Pertemuan,Biaya Pemasaran dan lain-lain.Biaya Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.

Ada dua macam perlakuan terhadap biaya administrasi dan umum: 1) Biaya administrasi dan umum dialokasikan kepada dua fungsi dalam pemasaran, yaitu fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya biaya administrasi dan umum dikeluarkan untuk dua fungsi tersebut.

2) Memisahkan biaya administrasi dan umum sebagai kelompok biaya ter- sendiri dan tidak mengalokasikannya ke dalam fungsi produksi dan pemasaran. Didalam prakteknya, terdapat kecenderungan untuk mengelompokkan biaya administrasi dan umum sebagai kelompok biaya sendiri, yang terpisah dari biaya produksi dan pemasaran. Pengendalian biaya administrasi dan umum dapat lebih mudah dilakukan, jika biaya tersebut dikelompokkan dan disajikan secara


(40)

Penulis menyajikan beberapa laporan-laporan biaya pada Ajb Bumiputera selama tahun 2013. Laporan laporan tersebut terdapat di sebuah lampiran.

D. Analisa Biaya Operasional Pada Ajb Bumiputera

Maka dilakukan análisis biaya operasional dengan menggunakan perbandingan antara anggaran dan realisasi. Perbandingan anggaran dan realisasi biaya operasional disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Anggaran Realisasi Biaya

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013

Biaya Operasi Anggaran (%)

Realisasi (%)

Penyimpangan

Selisih (%)

Keterangan (%)

Bulan Januari 20,94 % 21,59 % 0,65 % Unfavorable

Bulan Februari 20,94 % 21,22 % 0,28 % Unfavorable

Bulan Maret 20,94 % 23,55 % 2,61 % Unfavorable

Bulan April 20,94 % 19,36 % 1,58 % Favorable

Bulan Mei 20,94 % 23,68 % 2,74 % Unfavorable

Bulan Juni 20,94 % 22,91 % 1,91 % Unfavorable

Bulan Juli 20,94 % 23,29 % 2,35 % Unfavorable


(41)

Bulan September 20,94 % 24,87 % 3,93 % Unfavorable

Bulan Oktober 20,94 % 20,83 % 0,11 % Favorable

Bulan November 20,94 % 23,62 % 2,68 % Unfavorable

Bulan Desember 20,94 % 29,68 % 8,74 % Unfavorable

Dengan adanya anggaran maka estándar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dan realisasi merupakan ketidaksesuaian ( Variance ). Ketidaksesuaian terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :

a. Ketidaksesuaian yang menguntungkan ( favorable variance )

Ketidaksesuaian dianggap mengutungkan jika realisasi lebih kecil dari anggaran. Berikut biaya yang mengalami ketidaksesuaian yang

menguntungkan :

1. Bulan April

Mengalami ketidaksesuaian favorable sebesar 1,58 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 19,36 %


(42)

0,11 % dengan anggaran sebesar 20,94 % dan realisasinya sebesar 20,83 %

b. Ketidaksesuaian yang tidak menguntungkan ( Unfavorable Variance ) Ketidaksesuaian yang dianggap merugikan jika realisasi lebih besar dari anggaran. Berikut biaya yang mengalami ketidaksesuaian yang tidak menguntungkan :

1. Bulan Januari

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 0,65 %dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 21,59

2. Bulan Februari

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 0,28 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 21,22 %

3. Bulan Maret

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,61 % dengan anggaran sebesar


(43)

23,55 % 4. Bulan Mei

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,74 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 23,68 %

5. Bulan Juni

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 1,91 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 22,91 %

6. Bulan Juli

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,35 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 23,29 %

7. Bulan Agustus

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 1,39 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 22,33 %


(44)

3,93 % dengan anggaran sebesar 20,94 % dan realisasinya sebesar 24,87 %

9. Bulan November

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,68 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 23,62 %

10.Bulan Desember

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 8,74 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 29,68 %


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Ajb Bumiputera adalah perusahaan yang menetapkan biaya operasional pada Biaya Pertama dan Biaya Umum.

2. Ajb Bumiputera melakukan dengan membandingkan beban yang dianggarkan dengan realisasi yang sebenarnya

3. Anggaran Biaya Operasional ini disusun berdasarakan pedoman budget biaya operasional,ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan.

4. Penyusunan biaya operasional yang ditetapkan perusahaan sudah cukup memadai, tapi Anggaran dan Realisasi tidak jauh berbeda sehingga banyak yang realisasinya melebihi anggaran.

5. Terdapat penyimpangan biaya operasi baik yang menguntungkan maupun yang merugikan perusahaan


(46)

B. Saran

Adapun yang menjadi saran dari penulis sebagai berikut :

1. Untuk mendapat manfaat anggaran secara optimal,maka disamping memiliki anggaran biaya operasional (operating budget), Ajb Bumiputera disarankan membuat anggaran financial (financial Budget),sehingga struktur keuangan perusahaan dapat dianalisa.

2. Ajb Bumiputera harus lebih tanggap dan bergerak cepat apabila terjadi ketidaksesuaian merugikan yang signifikan pada anggaran dan realisasinya.

3. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran biaya operasional yang kurang realitas, perusahaan dapat membuat budget dalam dua versi : pertama berdasarkan masa lalu. Budget kedua dengan memperhitungkan segala kemungkinan di masa yang akan dating. Dari kedua budget ini dapat dirangkum menjadi satu budget biaya operasional yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua budget tadi.

4. Apabila pada kenyataanya anggaran tetap saja tidak realitas terhadap batasan yang menjadi pegangan dalam penyusunannya maka dapat dilakukan revisi anggaran biaya operasional yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari terjadinya penyimpangan biaya operasional perusahaan yang cukup jauh dan dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian.


(47)

5. DAFTAR PUSTAKA

6. Carter, William K, (2005), “Cost Accounting”, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. 7. Fess, Warren Reeve (2005), “Accounting”, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta. 8. Hansen, Don R, & Marryane, M Mowen, (2000). “Akuntansi Manajemen”,

Erlangga, Jakarta.

9. Nasehatun, Apandi, (1999), “Budget & Control”, Grasindo, Jakarta.

10. Raiborn, Cecily A, & Michael R. Kinney, (2011), “ Akuntansi Biaya : Dasar dan Perkembangan”. Salemba Empat , Jakarta

11. Rayburn, L Gayle, (1996), “Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya”. Erlangga, Jakarta.

12. Rochaety, Ety, (2007), “Metodologi Penelitian Bisnis”. Mitra Wacana Media, Jakarta.


(48)

5. DAFTAR PUSTAKA

6. Carter, William K, (2005), “Cost Accounting”, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. 7. Fess, Warren Reeve (2005), “Accounting”, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta. 8. Hansen, Don R, & Marryane, M Mowen, (2000). “Akuntansi Manajemen”,

Erlangga, Jakarta.

9. Nasehatun, Apandi, (1999), “Budget & Control”, Grasindo, Jakarta.

10. Raiborn, Cecily A, & Michael R. Kinney, (2011), “ Akuntansi Biaya : Dasar dan Perkembangan”. Salemba Empat , Jakarta

11. Rayburn, L Gayle, (1996), “Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya”. Erlangga, Jakarta.

12. Rochaety, Ety, (2007), “Metodologi Penelitian Bisnis”. Mitra Wacana Media, Jakarta.


(1)

23,55 % 4. Bulan Mei

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,74 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 23,68 %

5. Bulan Juni

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 1,91 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 22,91 %

6. Bulan Juli

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,35 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 23,29 %

7. Bulan Agustus

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 1,39 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 22,33 %


(2)

3,93 % dengan anggaran sebesar 20,94 % dan realisasinya sebesar 24,87 %

9. Bulan November

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 2,68 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 23,62 %

10.Bulan Desember

Mengalami ketidaksesuaian Unfavorable sebesar 8,74 % dengan anggaran sebesar

20,94 % dan realisasinya sebesar 29,68 %


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Ajb Bumiputera adalah perusahaan yang menetapkan biaya operasional pada Biaya Pertama dan Biaya Umum.

2. Ajb Bumiputera melakukan dengan membandingkan beban yang dianggarkan dengan realisasi yang sebenarnya

3. Anggaran Biaya Operasional ini disusun berdasarakan pedoman budget biaya operasional,ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan.

4. Penyusunan biaya operasional yang ditetapkan perusahaan sudah cukup memadai, tapi Anggaran dan Realisasi tidak jauh berbeda sehingga banyak yang realisasinya melebihi anggaran.

5. Terdapat penyimpangan biaya operasi baik yang menguntungkan maupun yang merugikan perusahaan


(4)

B. Saran

Adapun yang menjadi saran dari penulis sebagai berikut :

1. Untuk mendapat manfaat anggaran secara optimal,maka disamping memiliki anggaran biaya operasional (operating budget), Ajb Bumiputera disarankan membuat anggaran financial (financial Budget),sehingga struktur keuangan perusahaan dapat dianalisa.

2. Ajb Bumiputera harus lebih tanggap dan bergerak cepat apabila terjadi ketidaksesuaian merugikan yang signifikan pada anggaran dan realisasinya.

3. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran biaya operasional yang kurang realitas, perusahaan dapat membuat budget dalam dua versi : pertama berdasarkan masa lalu. Budget kedua dengan memperhitungkan segala kemungkinan di masa yang akan dating. Dari kedua budget ini dapat dirangkum menjadi satu budget biaya operasional yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua budget tadi.

4. Apabila pada kenyataanya anggaran tetap saja tidak realitas terhadap batasan yang menjadi pegangan dalam penyusunannya maka dapat dilakukan revisi anggaran biaya operasional yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari terjadinya penyimpangan biaya operasional perusahaan yang cukup jauh dan dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian.


(5)

5. DAFTAR PUSTAKA

6. Carter, William K, (2005), “Cost Accounting”, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. 7. Fess, Warren Reeve (2005), “Accounting”, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.

8. Hansen, Don R, & Marryane, M Mowen, (2000). “Akuntansi Manajemen”,

Erlangga, Jakarta.

9. Nasehatun, Apandi, (1999), “Budget & Control”, Grasindo, Jakarta.

10. Raiborn, Cecily A, & Michael R. Kinney, (2011), “ Akuntansi Biaya : Dasar dan Perkembangan”. Salemba Empat , Jakarta

11. Rayburn, L Gayle, (1996), “Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan

Pendekatan Manajemen Biaya”. Erlangga, Jakarta.

12. Rochaety, Ety, (2007), “Metodologi Penelitian Bisnis”. Mitra Wacana Media, Jakarta.


(6)

5. DAFTAR PUSTAKA

6. Carter, William K, (2005), “Cost Accounting”, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. 7. Fess, Warren Reeve (2005), “Accounting”, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.

8. Hansen, Don R, & Marryane, M Mowen, (2000). “Akuntansi Manajemen”,

Erlangga, Jakarta.

9. Nasehatun, Apandi, (1999), “Budget & Control”, Grasindo, Jakarta.

10. Raiborn, Cecily A, & Michael R. Kinney, (2011), “ Akuntansi Biaya : Dasar dan Perkembangan”. Salemba Empat , Jakarta

11. Rayburn, L Gayle, (1996), “Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan

Pendekatan Manajemen Biaya”. Erlangga, Jakarta.

12. Rochaety, Ety, (2007), “Metodologi Penelitian Bisnis”. Mitra Wacana Media, Jakarta.