Sinar adalah gelombang-gelombang
elektromagnetik yang mempunyai frekuensi lebih tinggi dari sinar x dan tidak bermuatan.
Partikel yang dipancarkan dari inti suatu atom yang radioaktif dengan suatu kecepatan yang bervariasi dari 0,1 sd 0,01 kecepatan cahaya.
Sedangkan partikel-partikel lebih cepat dari partikel dengan kecepatan sama dengan 99 kecepatan cahaya.
• Sifat-sifat umum dari radiasi zat radioaktif 1. Radiasi ini mempunyai daya tembus yang tinggi, dapat mempengaruhi
plat-plat fotografik, menyebabkan sintilasi pada layar-layar fluoresen, menimbulkan panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia.
2. Bila radiasi dipancarkan habis maka terbentuklah elemen-elemen baru yang biasanya juga bersifat radioaktif.
3. Pemancaran dari radiasi ini bersifat spontan. 4. Pemancaran tidaklah segera tetapi dapat meliputi suatu periode waktu.
2. 4.1. Aktivitas Zat Radioaktif
Aktivitas suatu radionuklida bukanlah besaran yang langsung dapat diukur, tetapi dapat dihitung dengan perumusan tertentu. Aktivitas
suatu radionuklida pada saat t adalah cacah disintegrasi persatuan waktu yang terjadi pada saat t. Aktivitas t biasanya dilambangkan dengan At.
Dengan menentukan aktivitas didapatkan persamaan : At = Ao. e
-0,693 t T
12
12
Dengan : At
= aktivitas zat radioaktif setelah waktu t Ao
= Aktivitas zat radioaktif mula-mula t
= waktu peluruhan T
12
= waktu paro Untuk menyatakan aktivitas zat radioaktif digunakan satuan Becquerel,
yang disingkat Bq. 1 Bq = 1 disintegrasi per detik disingkat dps
2. 4.2. Radiasi Hasil Peluruhan Inti
Dalam terminologi fisika, radiasi secara umum diartikan sebagai pancaran. Dalam kehidupan sehari-hari sebetulnya kita selalu berhubungan
dengan radiasi ini. Matahari dikatakan sebagai sumber radiasi karena dapat memancarkan radiasi dalam bentuk cahaya. Mengingat cahaya dari
permukaan matahari dapat mencapai bumi tanpa memerlukan medium atau penghantar, maka radiasi cahaya pada prinsipnya adalah perpindahan
cahaya tanpa diperlukannya medium penghantar. Suatu bahan bersifat radioaktif pada prinsipnya karena inti atom
bahan tersebut tidak stabil. Oleh karena tidak stabil, maka inti atom terus- menerus meluruh disertai pemancaran radiasi hingga dicapai suatu
keadaan inti baru yang stabil, artinya inti tersebut tidak radioaktif dan tidak mampu memancarkan radiasi lagi.
13
Pemancaran radiasi secara terus-menerus sepanjang waktu dari inti radioaktif akan mengakibatkan berkurangnya jumlah inti atom secara
radioaktif. Peristiwa penyusutan jumlah inti atom ini disebut peluruhan. Setiap zat radioaktif juga mempunyai waktu paro T
12
, yaitu waktu, yang diperlukan dimana jumlah dari elemen zat-zat itu berkurang
menjadi setengah dari jumlah semulanya. Sehingga, semakin panjang waktu paronya, semakin lama pula umur zat radioaktif tersebut karena
zat radioaktif meluruh dengan laju yang lambat. Radiasi hasil peluruhan inti
adalah radiasi pengion yang dipancarkan oleh inti-inti atom bahan radioaktif. Inti-inti atom radioaktif
selalu melakukan peluruhan disertai pemancaran radiasi untuk mencapai keadaan inti yang stabil.
90
Sr 29,12 y
38
0 + 0,0
2 -
- 90
Y
64,0h
39
0,0
Gambar 2. 1. Bagan peluruhan Srontium-90
14
241 95
Am 432,2 y
52 - 0,0
92 -
72 - 0,1585
13
0,1030
24
52 -
72 +
22
14 9
0,0595
2
0,0332
26
28
52 + 0,0
29
30 237
93
Np 2,14E6y
Gambar 2. 2. Bagan peluruhan Americium-241
• Hukum-hukum seluruh zat radioaktif - Atom-atom
dari elemen-elemen radioaktif yang melakukan peluruhan secara spontan akan menghasilkan hasil-hasil baru zat-
15
zat baru yang radioaktif dengan memancarkan sinar-sinar α, β,
dan γ.
- Perbandingan dari
peluruhan radioaktif rate of radioaktive disintegration
yaitu jumlah peluruhan perdetik, tidak dipengaruhi faktor-faktor lingkungannya,
seperti temperatur,
tekanan, kombinasi kimianya dan lain-lain, tapi hanya bergantung jumlah
atom-atom dari jenis semulanya yang ada pada sembarang waktu.
2. 4.3. Karakteristik sumber radiasi dari radionuklida