kimia yang mengandung cyanide. Contohnya pada bahan baku bak elektroplating perak yang dapat digunakan adalah PVC, polythene,
polypropylene , baja yang dilapisi hard rubber atau baja yang dilapisi
timbal. Desain konstruksi bak elektroplating harus mempertimbangkan volume larutan, jarak ideal antara anoda dan katoda serta peralatan
pendukungnya yang akan ditampung.
2. 2. 2. Hukum Faraday
Hukum Faraday merupakan salah satu hukum yang berhubungan dengan proses elektroplating yang menyatakan bahwa dengan adanya arus
yang mengalir dalam larutan elektrolit maka terjadilah gerakan ion dan penetralan ion. Hubungan antara jumlah arus listrik yang mengalir dengan
jumlah logam yang dibebaskan ke dalam larutan tersebut dinyatakan oleh Michael Faraday 1791-1867 dalam hukumnya yang berbunyi:
1. Jumlah logam yang terbentuk pada elektroda suatu sel, sebanding
dengan arus yang mengalir. 2.
Jumlah logam yang diuraikan atau dihasilkan oleh arus listrik yang sama di dalam sel yang berbeda sebanding dengan berat ekuivalen
logam tersebut. 3.
Bila efisiensi arus 100 maka berat logam yang diendapkan adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui larutan dan
sebanding dengan berat ekuivalen logam dan waktu elektroplating.
9
Secara matematis, hukum faraday dinyatakan dengan persamaan :
Dimana : I x t x A
W = z x F
W = berat lapisan gram
I = arus DC Ampere
t = waktu pelapisan detik
A = berat atom dari logam yang akan dilapiskan gram mol
z = valensi dari logam yang akan dilapiskan
F = bilangan faraday sebesar 96500 coulomb.
2. 3. Karakteristik Baja Stainless
Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5 Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30 Cr atau kurang
dari 50 Fe. Karakteristik khusus baja stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida Cr
2
O
3
. Lapisan ini berkarakter kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida dapat
membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless didasarkan dengan sifat-sifat materialnya antara lain ketahanan
korosi, fabrikasi, mekanik, dan biaya produk.
10
2. 4. Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah peluruhan spontan isotop tak stabil menjadi
isotop lain disertai pemancaran radiasi. Bahan yang dapat menunjukkan gejala radioaktivitas disebut bahan radioaktif atau radionuklida. Jadi yang disebut
bahan radioaktif adalah bahan yang dapat memancarkan radiasi secara spontan. Radioaktif adalah mampu memancarkan secara spontan dan terus-
menerus radiasi partikel atau elektromagnetik. Bahan radioaktif pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh
Henry Becquerel pada tahun 1896. Pada saat itu, Becquerel sedang
mempelajari sifat-sifat fasforisensi dan fluoresensi bahan-bahan. Fluoresensi adalah sifat dari bahan yang berpendar ketika disinari, sedangkan fosforisensi
adalah sifat dari bahan yang dapat berpendar terus, meskipun tidak disinari. Radiasi-radiasi radioaktif yang dipancarkan oleh elemen-elemen itu
mengandung partikel-partikel sebagai berikut : 1. Partikel
2. Partikel 3. Partikel
Partikel adalah atom helium yang terionisasi rangkap yaitu atom- atom helium tanpa kedua elektron. Jadi suatu partikel bermuatan dua kali
muatan inti atom hidrogen muatan proton dan mempunyai massa empat kali massa dari inti atom hidrogen dan diberi simbol
2 4
He .
Sinar-sinar terdiri dari elektron-elektron biasa dengan massa sama dengan 11836 dari massa suatu proton. Partikel tersebut membawa satu
satuan muatan negatif dan massanya dapat diabaikan dapat diberi simbol e.
11
Sinar adalah gelombang-gelombang
elektromagnetik yang mempunyai frekuensi lebih tinggi dari sinar x dan tidak bermuatan.
Partikel yang dipancarkan dari inti suatu atom yang radioaktif dengan suatu kecepatan yang bervariasi dari 0,1 sd 0,01 kecepatan cahaya.
Sedangkan partikel-partikel lebih cepat dari partikel dengan kecepatan sama dengan 99 kecepatan cahaya.
• Sifat-sifat umum dari radiasi zat radioaktif 1. Radiasi ini mempunyai daya tembus yang tinggi, dapat mempengaruhi
plat-plat fotografik, menyebabkan sintilasi pada layar-layar fluoresen, menimbulkan panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia.
2. Bila radiasi dipancarkan habis maka terbentuklah elemen-elemen baru yang biasanya juga bersifat radioaktif.
3. Pemancaran dari radiasi ini bersifat spontan. 4. Pemancaran tidaklah segera tetapi dapat meliputi suatu periode waktu.
2. 4.1. Aktivitas Zat Radioaktif