Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan Populasi dan Sampel

40

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat analitik observasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi asupan serat, natrium dan status gizi terhadap kejadian hipertensi lansia yang mengikuti posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember. Penelitian ini disebut penelitian observasional karena peneliti bertujuan untuk mengetahui keadaan prevalensi penyakit atau masalah kesehatan lainnya yang terjadi di masyarakat tanpa memberikan intervensi Wibowo, 2014:130. Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas, terikat dan antara diambil dalam waktu yang bersamaan dengan tujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu variabel dependen dan independen Notoatmodjo, 2012:38. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kejadian hipertensi pada lansia dan variabel independen yaitu meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, pendapatan, pekerjaan, konsumsi serat, konsumsi natrium, konsumsi lemak jenuh, status gizi lansia, dan genetik.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2015. Penelitian ini dimulai dengan pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan skripsi. 41

3.3 Penentuan Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian Menurut Nasir et al 2011:187, populasi merupakan keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti dan ciri-cirinya akan diestimasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 321 orang yang mengikuti posyandu lansia. 3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan representatif dari populasi yang akan diteliti Sugiyono, 2014:81. Jumlah sampel yang dijadikan sebagai responden pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus sampel dengan formula sebagai berikut: n= 64 Keterangan: N : besar populasi, dalam hal ini jumlah lansia pada tahun 2014 yaitu 321 jiwa n : besar sampel minimum : nilai distribusi normal baku pada tingkat kepercayaan 95 1- α, yaitu 0,05 sebesar 1,96 P : perkiraan proporsi pada populasi sebesar 50 q : 1 – p = 1- 0,5 = 0,5 d : kesalahan absolut yang ditolerir yaitu 10 Berdasarkan perhitungan diatas diketahui besar sampel yang dapat mewakili populasi adalah 64 orang, akan tetapi peneliti mengambil sampel sebanyak 71 42 orang. Pengambilan subjek penelitian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekskuli yang telah ditetapkan oleh peneliti, sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti Nursalam, 2008:92. Kriteria inklusi dalam sampel penelitian ini meliputi: 1 Lansia berusia ≥ 60 tahun. 2 Dapat berkomunikasi dengan baik. 3 Tidak mengalami cacat fisik b. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi merupakan kriteria untuk menghilangkan mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai sebab Nasir et al., 2011:199. Kriteria eksklusi dalam sampel penelitian ini meliputi: 1 Lansia yang mengalami penurunan daya ingat form Mini Mental State Examination 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu proses sampling dengan cara pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut Nasir et al., 2011:211. Peneliti mengambil sampel secara acak dengan formula perhitungan menggunakan microsoft excel yaitu randbetween. Jika besar sampel yang diinginkan berbeda-beda, maka besarnya kesempatan bagi setiap satuan elementer untuk terpilih pun berbeda-beda pula Notoatmodjo, 2010b:116. Penentuan jumlah sampel di setiap lingkungan berdasarkan proporsi dapat digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: nh : Besarnya sampel untuk sub populasi Nh : Total masing-masing sub populasi N : Total populasi secara keseluruhan 43 n : Besar sampel Tabel 3.1 Distribusi Besar Sampel Menurut Wilayah Kerja Puskesmas Wuluhan No Wilayah Nh N n 1. Glundengan 18 184 71 7 2. Kesilir 42 184 71 16 3. Tanjungrejo 32 184 71 12 4. Dukuh Dempok 92 184 71 36 Total 71

3.4 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Konsumsi Makanan dan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia (Studi di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember) The Correlation Between Food Consumption and Nutritional Status with the Incident of Hypert

0 17 8

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA

4 54 18

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember)

2 24 146

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN STRES DENGAN KEMAMPUAN ACTIVITY DAILY OF LIVING PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA POSYANDU LANSIA PUSKESMAS SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 3 21

HUBUNGAN STATUS HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG

13 44 64

Hubungan Status Gizi dan Hipertensi Terhadap Kemandirian Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Kedaton

0 4 60

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN SANDEN Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Di Kecamatan Sanden Bantul.

0 2 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANSIA DI POSYANDU LANSIA KAKAKTUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDO

0 0 16