52
g Tingkat kecukupan gizi dinyatakan dalam persen. Klasifikasi tingkat kecukupan gizi makro menurut Depkes RI dalam Supariasa et al., 2012,
yaitu: defisit jika 70 AKG, kurang jika 70-79 AKG, sedang jika 80- 99 AKG, baik jika 100-119 AKG dan lebih jika
≥ 120 AKG. Sedangkan untuk tingkat kecukupan gizi mikro diklasifikasikan menjadi
dua yaitu kurang jika 77 AKG dan cukup jika ≥ 77 AKG Gibson,
2005. 2 Metode food frequency questionnaire
Prosedur metode food frequency questionnaire menurut Supariasa et al., 2012: 98-99 adalah sebagai berikut:
a Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar makanan yang tersedia pada kuisioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran
porsinya. b Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan
makanan terutama bahan makanan yang menjadi sumber-sumber zat gizi tertentu selama periode tertentu pula.
3.7 Teknik Penyajian dan Analisis Data
3.7.1 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi:
a. Pemeriksaan data Editing
Editing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti setelah mengumpulkan data di lapangan. Editing dilakukan sebelum pengolahan data.
Data yang sudah dikumpulkan baik dari kuisioner maupun angket dibaca dan diperbaiki, jika terdapat hal-hal yang salah atau meragukan.
b. Pemberian Kode coding
Pemberian kode pada setiap atribut dari setiap variabel yang diteliti untuk mempermudah waktu saat mengadakan tabulasi dan analisis.
53
c. Pemberian Nilai Scoring
Kegiatan yang dilakukan untuk memberikan skor atau nilai jawaban dengan nilai tertinggi sampai nilai terendah dari kuisioner yang diberikan kepada para
responden. d.
Tabulasi tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara memasukkan data yang diperoleh ke
dalam Tabel sesuai dengan variabel yang diteliti. 3.7.2 Penyajian Data
Teknik penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis
sesuai dengan tujuan yang diinginkan Budiarto, 2002:6. Data yang diperoleh dari hasil kuisioner, observasi, angket dan pengukuran akan disajikan dalam
bentuk Tabel distribusi frekuensi dan narasi. 3.7.3 Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel independent dengan variabel dependent. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis univariat dan bivariat menggunakan bantuan software program pengolah data.
a. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel yang diteliti baik variabel bebas maupun
variabel terikat Notoatmodjo, 2010b:182. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi umur lansia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, tingkat
pendapatan, pekerjaan, genetik, status gizi, serta tingkat dan pola konsumsi makanan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hipertensi pada lansia.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dapat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Lusiana et al., 2015:74. Dalam penelitian ini, analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis dengan menggunakan uji statistik Cramer
54
Coeficient C pada derajat kemaknaan 95 α = 0,05. Uji statistik Cramer
Coeficient C merupakan uji ukuran tingkat asosiasi atau hubungan antara dua kelompok variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini diantaranya adalah umur,
jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, pendapatan, pekerjaan, konsumsi makanan, status gizi, dan genetik. Variabel bebas tersebut masing-masing dilihat
hubungannya terhadap variabel terikat, yaitu hipertensi pada lansia dengan menggunakan uji statistik Cramer Coeficient C
pada derajat kemaknaan 95 α = 0,05.
1 Jika p-value
lebih kecil dari α= 0,05, maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan antara konsumsi dan status gizi terhadap kejadian
hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember.
2 Jika p-value
lebih besar dari α= 0,05, maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan antara konsumsi makanan dan status gizi terhadap
kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember.
3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen