54
Coeficient C pada derajat kemaknaan 95 α = 0,05. Uji statistik Cramer
Coeficient C merupakan uji ukuran tingkat asosiasi atau hubungan antara dua kelompok variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini diantaranya adalah umur,
jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, pendapatan, pekerjaan, konsumsi makanan, status gizi, dan genetik. Variabel bebas tersebut masing-masing dilihat
hubungannya terhadap variabel terikat, yaitu hipertensi pada lansia dengan menggunakan uji statistik Cramer Coeficient C
pada derajat kemaknaan 95 α = 0,05.
1 Jika p-value
lebih kecil dari α= 0,05, maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan antara konsumsi dan status gizi terhadap kejadian
hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember.
2 Jika p-value
lebih besar dari α= 0,05, maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan antara konsumsi makanan dan status gizi terhadap
kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember.
3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.8.1 Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat valid
tidaknya atau kesahihan suatu instrumen penelitian Taniredja et al., 2012:92. Uji validitas menurut pendapat ahli dapat menggunakan rumus person product
moment, kemudian setelah diuji dengan menggunakan uji t dan setelah itu baru dilihat penafsiran dari indeks korelasinya. Rumus person product moment :
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan: r hitung : koefisien korelasi
∑ : jumlah skor item Yi : jumlah skor total item
55
n : jumlah responden
√ √
Keterangan : t
: nilai t hitung r
: koefisien korelasi hasil r hitung n
: jumlah responden Untuk Tabel
t α = 0,05 derajat kebebasan dk = n - 2 Jika t hitung t Tabel berarti valid, demikian sebaliknya, t hitung t Tabel maka
tidak valid. Apabila instrumen valid, maka indeks korelasinya r adalah sebagai berikut Hidayat, 2010: 81-82:
0,800 - 1,000 : sangat tinggi 0,600
– 0,799 : tinggi 0,400
– 0,599 : cukup tinggi 0,200
– 0,299 : rendah 0,000
– 0,199 : sangat rendah tidak valid Uji validitas pengetahuan lansia dilakukan di daerah Taman Sari
Kecamatan Wuluhan pada tanggal 4 Juli 2015 dilakukan kepada 30 orang yang memiliki karakteristik sama dengan sampel peneliti. Uji validitas ini dilakukan
untuk mengetahui kesahihan dari instrumen penelitian angket pengetahuan lansia dengan hasil uji validitas pengetahuan sebagaimana terlampir. Item pertanyaan
pengetahuan terdiri dari 24 item pertanyaan. Dasar pengambilan keputusan, jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel 0,361, maka item pertanyaan valid, dan
jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel 0,361, maka item pertanyaan tidak valid. Dari 24 item pertanyaan, terdapat 17 item pertanyaan yang memiliki nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel 0,361, dan 7 item pertanyaan yang memiliki nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel 0,361. Item pertanyaan yang tidak
valid tidak digunakan oleh peneliti.
56
3.8.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut mempunyai
reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan dapat diramalkan. Alat ukur tersebut digunakan berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa.
Untuk melihat reliabilitas suatu alat atau instrumen, maka harus ada alat yang standar. Alat ukur dinyatakan reliabel jika diujicobakan terhadap sekelompok
subjek akan tetap sama hasilnya, walaupun dalam waktu yang berbeda, dan atau jika dikenakan pada lain subjek yang sama karakteristiknya hasilnya akan sama
juga Nasir, 2011:260. Hasil uji reliabilitas menggunakan scale-alpha, dengan keputusan uji, jika
nilai t alpha lebih besar dari nilai t tabel, maka item pertanyaan dari angket pengetahuan reliabel. Jika nilai t alpha kurang dari nilai t tabel, maka item
pertanyaan tersebut tidak reliabel. Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai α
sebesar 0,7370 sedangkan nilai r Tabel n:30 = 0,361. Karena hasil uji reliabilitas lebih besar dari nilai r Tabel
pada α = 5 , maka instrumen yang digunakan reliabel.
57
3.9 Alur Penelitian