Efek Toksik dan Bahaya Analgesik

10

2.2.3. Efek Toksik dan Bahaya Analgesik

Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs NSAID secara langsung memiliki efek toksik pada mukosa gastroduodenal dan efek tidak langsung metabolit aktif hati dan penurunan pada mukosa prostaglandin. Metabolit hati diekskresikan ke dalam empedu dan berikutnya pada duodenum sehingga terjadi refluks duodenogastric yang menyebabkan kerusakan mukosa baik pada duodenum maupun usus halus Wolfe, 1999. Selain gastrointestinal, senyawa analgesik pada umumnya memiliki efek dispepsia, urticaria ruam kulit, diare, dan toksisitas ginjal dan hati. Seperti parasetamol, yang memiliki efek toksik pada hati yang menyebabkan nekrosis hati pada dosis tertentu. Sebagian besar parasetamol atau N-asetil-p-aminofenol terkonjugasi dengan asam glukoronat dan sulfat dan sebagian kecil dioksidasi oleh sistem sitokrom P-450 hati menjadi metabolit reaktif atau radikal bebas N-asetil-p- benzokuinonimina NAPBKI dan N-asetil-p-semikuinonimina NAPSKI di dalam hati. Metabolit tersebut mampu dimetabolisme oleh glutation dalam hati dalam kadar yang cukup rendah. Namun pada pemberian dosis toksik secara terus menerus, metabolit dapat menimbulkan kerusakan hati. Kedua metabolit reaktif tersebut sangat reaktif berikatan dengan hemoglobin membentuk senyawa methemoglobin Met-Hb. Semakin banyak terbentuknya Met-Hb akan menyebabkan berkurangnya fungsi hemoglobin untuk mengikat oksigen, sehingga akan terjadi hipoksia sampai anoksia kekurangan asupan oksigen. Mitokondria hati membutuhkan oksigen untuk metabolisme energi. Terganggunya pembentukan energi dalam proses metabolisme menyebabkan mitokondria tidak dapat memompa ion Na + . Ketidakmampuan memompa tersebut akan menyebabkan terjadinya influks air ke dalam sel, sehingga sel tersebut akan membengkak dan kemudian pecah. Pecahnya sel-sel hepatosit yang kaya akan enzim transaminase menyebabkan terjadinya nekrosis hati pecah dan matinya sel hati, sehingga enzim transaminase yang masuk ke dalam darah akan meningkat Price dan Wilson, 1984. 11

2.3 Metode Standar Analisa Bahan Analgesik