11
2.3 Metode Standar Analisa Bahan Analgesik
Beberapa  metode  dapat  digunakan  untuk  menganalisis  bahan  analgesik  baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kuantitatif yang umum digunakan dalam
analisa  bahan  analgesik  yakni  titrasi,  potensiometri,  spektrometri  ultraviolet-visible, dan  HPLC  High  Pressure  Liquid  Chromatography,  sedangkan  analisis  kualitatif
biasanya digunakan uji bercak, TLC Thin  Layer Chromatography, dan identifikasi menggunakan reagen yang spesifik untuk bahan yang diuji.
Identifikasi kualitatif turunan anilin asetaminofen, asetanilida, fenasetin, dsb diidentidikasi  secara  khas  melalui  reaksi  indofenol,  sedangkan  untuk  analisa
kuantitatif  dapat  dilakukan  dengan  cara  gravimeti,  kolorimetri,  dan  amperometri. Turunana  antranilat  fenamat  seperti  asam  mefenamat,  asam  meklofenamat,  dsb
diidentifikasi  dengan  menggunakan  reaksi  oksidasi  atau  kondensasi  yang  mengubah struktur  difenilamin.  Reaksi  dengan  formaldehida  dapat  membentuk  senyawa  yang
berfluorisensi sehingga metode ini juga dapat digunakan untuk penentuan kuantitatif. Reaksi  Identifikasi  turunan  asam  salisilat  seperti  aspirin  dapat  digunakan  reaksi
dengan  Fe
3+
yang  membentuk  warna  biru  sampai  merah  ungu  tergantung  dari  jenis pelarut dan pH Ebel, 1992.
Metode  analisis  bahan  analgesik  secara  konvensional  sudah  mulai berkembang.  Metode  yang  telah  dikembangkan  antara  lain  HPLC,  voltametri,
HPTLC,  dan  spektrometri.  Metode  penentuan  aspirin  dan  parasetamol  dengan spektrofotometer  uv  secara  simultan  merupakan  metode  yang  spesifik,  cepat,
sederhana dan memberikan sensitivitas yang baik Murtaza dkk, 2010. HPLC  High  Performance  Liquid  Chromatography  fasa  terbalik  merupakan
salah  satu  metode  yang  sederhana,  akurat,  presisi  dan  reprodusibel.  Metode  RP- HPLC sebagai metoda penentuan gabungan parasetamol dan piroksikam dalam tablet
yang  menghasilkan  nilai  yang  akurat,  tepat,  linier,  sederhana,  cepat  dan  selektif Fegade  dkk,  2009.  Sedangkan  metode  RP-HPLC  untuk  analisa  kombinasi  asam
mefenamat dan  drotaverin  hidroklorida  merupakan  metoda  yang  lebih  tepat,  akurat,
12
kuat,  sederhana  dan  cepat  dibandingkan  dengan  metoda  spektrofotometri  uv Anudeepa dkk, 2011.
Analisis secara
voltammetri dengan
memodifikasi Tembaga
II Heksasianoferat  III  CuHCF  dengan  elektroda  pasta  karbon  dan  diterapkan  untuk
penentuan  analgesik  dipiron  dan  asetaminofen  memiliki  tingkat  sensitivitas  dan selektifitas yang baik Teixeira dkk, 2009.
Selain  memiliki  kelebihan  beberapa  metode  seperti  titrasi,  spektrometri, HPLC,  potensiometri  masih  memiliki  beberapa  kekurangan  seperti  kerumitan
preparasi serta analisisnya, waktu yang dibutuhkan terlalu lama. Selain itu, instrumen beberapa metode seperti HPLC memiliki harga yang sangat mahal dan butuh keahlian
khusus Dwiangga, 2010. Metode penentuan kadar bahan analgesik juga dapat dilakukan dengan metode
uji  bercak  yang  kemudian  dianalisis  menggunakan  sinar  reflektan.  Hasil  penelitian metode  reflektometrik  untuk  penentuan  bahan  analgesik  jenis  dipiron  menunjukkan
bahwa  metode  tersebut  lebih  cepat,  sederhana,  sedikit  penggunaaan  reagen  dan memenuhi parameter validitas suatu metode analisis Weinert dkk, 2007.
2.4  Metode Uji Bercak Color Spot Test