Proses ekstraksi Proses evaporasi

31

3.5.4 Preparasi analit dalam sampel jamu a. Proses solvasi dan filtrasi

Proses solvasi dilakukan menggunakan pelarut aquades. Dalam hal ini, analit dipersiapkan dengan cara melarutkan 5 gram sampel jamu ke dalam 100 mL pelarut. Selanjutnya, dilakukan penyaringan dengan kertas saring Whatman no 41. Bagian filtrat diambil dan siap untuk diidentifikasi menggunakan test strip.

b. Proses ekstraksi

Filtrat sebanyak 100 mL dimasukkan ke dalam corong pemisah Separatory Funnels dan di tambahkan Na 2 CO 3 sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larutan bersifat basa. Perubahan pH dapat diamati dengan menguji larutan menggunakan kertas lakmus. Kemudian larutan dipindahkan ke dalam corong pemisah 500 mL dan ditambahkan sebanyak 20 mL kloroform. Larutan dikocok dan sesekali kran dibuka untuk mengurangi tekanan yang meningkat. Corong pisah diklem dan dibiarkan beberapa saat agar terbentuk dua lapisan cairan. Kemudian cairan bawah fraksi kloroform dikeluarkan dan ditampung dalam erlenmeyer 40 mL. Cairan yang tersisa di dalam corong pemisah fraksi air diekstraksi dengan 20 mL kloroform sekali lagi dan fraksi organik yang didapat ditampung ke dalam erlenmeyer yang sama.

c. Proses evaporasi

Larutan ekstrak dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan di evaporasi menggunakan rotaroevaporator hingga ekstrak menjadi serbuk. Kemudian dilarutkan menggunakan pelarut sesuai dengan pelarut pada proses uji pendahuluan. Larutan siap untuk diidentifikasi menggunakan test strip. Sampel jamu yang digunakan dalam penelitian ditetapkan berdasarkan merek dagang yang paling banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat seperti yang tertera dalam tabel 3.4. Respon tes strip pada sampel jamu kemudian 32 dibandingkan dengan respon tes strip pada larutan standar yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi analit dalam sampel jamu dilakukan triplo. Tabel 3.4. Jenis Sampel Jamu yang Diidentifikasi No Kode Nama Jamu Produsen No Registrasi 1. J1 Pegal linu wantong PJ Herbalindo SN TR. 07337501 2. J2 Purba Salima Flu Tulang PJ Candi Sari, Jawa Tengah TDP. 1108260024 33

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses identifikasi parasetamol, aspirin, dan asam mefenamat dilakukan dengan menggunakan tes strip. Tes strip didesain dengan mengimmobilisasi reagen ke dalam membran nata de coco bacterial sellulose – Al 2 O 3 secara entrapment. Komposisi membran mengacu pada teknik yang telah dikembangkan oleh Siti Aminah 2010. Kajian lanjut dilakukan dengan mengembangkan prototype test strip berupa empat strip secara series, dimana tes strip mengandung reagen yang berbeda. Dalam penelitian ini digunakan empat reagen yakni ferric chloride hexahydrate, mandelin, asam nitrat pekat, dan metil merah. Uji kinerja tes strip dilakukan dengan meneteskan sampel ke permukaan tes strip. Keberhasilan tes strip mengidentifikasi analit ditunjukkan dengan perubahan warna yang dimonitor dengan kamera digital SONY 1,4 Mpixel. Uji kinerja tes strip juga dilakukan dengan menggunakan Spektrophotometer reflektansi Vernier SpectroVis Plus yang memberikan indikasi turunnya nilai intensitas. Uji tes strip dalam real sampel selanjutnya dipelajari dengan menggunakan jamu anti nyeri, baik secara langsung maupun di dahului dengan perlakuan terhadap sampel.

4.1 Kelayakan Pelarut Sampel

Pengujian dilakukan dengan melarutkan parasetamol, aspirin, dan asam mefenamat standart ke dalam dua jenis pelarut yaitu aquades dan kloroform. Larutan standart selanjutnya diteteskan ke permukaan tes strip secara individual dan perubahan warna yang terjadi dibandingkan dengan hasil yang dilaporkan oleh Siti