serentak, kedua stasiun utama mengirimkan sinyal demodulasinya kedalam saklar yang mengukur kualitas dua sinyal tersebut dan mengirim salah satu dari dua sinyal
tersebut yang terbaik ke decoder suara. Proses sebaliknya terjadi dalam arah maju, saklar mengirim sinyal suara terkodekan kedua stasiun utama dan proses demodulasi
sinyal terjadi pada stasiun utama. Sistem selular CDMA merupakan sistem akses jamak yang berdasarkan
sistem pengkodean. Tiap pengguna memperoleh kode tertentu unik yang digunakan untuk mengkodekan sinyal informasinya. Penerima mengetahui deretan kode
pengguna, mengkodekan kembali sinyal yang diterimanya setelah memperbaiki data asli. Lebar pita dari sinyal kode jauh lebih besar dari lebar pita sinyal informasinya.
Proses modulasi dengan menyebarkan spektrum dari sinyal yang disebut modulasi spread spectrum.
2.3 Elemen Sistem CDMA Code Division Multiple Access
2.3.1 Diversivitas
Diversitas pada sistem seluler CDMA digunakan untuk membandingkan Rayleigh Fading yang terjadi pada radio. Ide ini menjelaskan bahwa bila satu antenna
menerima sinyal dalam sebuah pantulan, dan antenna yang lain akan menerima sinyal bagus. Diversitas merupakan cara terbaik untuk mengurangi fading. Semakin besar
jumlah diversitas, maka semakin baik performansi sistem komunikasi. Pada prinsipnya, sistem CDMA menerapkan 3 macam diversitas, yaitu diversitas frekuensi,
diversitas waktu dan diversitas antenna.
2.3.1.1. Diversitas Frekuensi Diversitas frekuensi adalah diversitas yang menggunakan dua frekuensi atau
lebih yang berbeda pada pemancar dan penerima untuk memancarkan dan menerima sinyal informasi yang sama.
Gambar 2.2. Diversitas Frekuensi Bandwidth koheren dapat digunakan utnuk menjelaskan derajat korelasi yang
ada diantara frekuensi-frekuensi pemancar. Untuk perbedaan frekuensi pemancar sampai beberapa kali bandwidth koheren, maka sinyal fading yang berbeda dianggap
tidak berkorelasi. Diversitas frekuensi merupakan akibat langsung dari sistem spread spectrum, sehingga termasuk dalam prinsip sistem CDMA itu sendiri.
2.3.1.2. Diversitas Waktu Diversitas waktu dilakukan dengan simbol interleaving dan FEC Forward
Error Correction. Kinerja koreksi kesalahan sangat efektif jika koreksi kesalahan- kesalahan bit dalam aliran data disebarkan secara lebih merata. Dengan memisahkan
bagian-bagian data pada waktu, suatu gangguan yang terjadi secara mendadak pada data CDMA tidak akan menyebabkan suatu rentang yang relatif panjang dari
percakapan yang sesungguhnya dan juga tidak akan mengurangi atau menghilangkan pengaruh pada kualitas suara dari percakapan tersebut.
Sumber: wikipedia.com
Interleaving digunakan untuk mengacak randomize pesan-pesan dari sebuah seguence urutan simbol baik berbentuk binary maupun non binary sebelum
dilakukan pengiriman sending. Kebalikan dari proses ini disebut deinterleaving, yang berguna utnuk memperbaiki kondisi seguence menjadi pesan-pesan seperti
semula. Interleaving merupakan hal umum pada sebagian besar sistem komunkasi
digital yang menjamin bahwa bagian-bagian dari data yang berdekatan tidak ditransmisikan secara berurutan. Jika terjadi kehilangan satu bagian kecil dari suatu
kata, kemungkinan besar akan lewat dengan jernih. 2.3.1.3. Diversitas Antena Space Diversity
Diversitas antena atau yang dikenal dengan space diversity adalah suatu diversitas dengan menggunakan satu pemancar dan satu frekuensi dengan dua
antenna penreima atau lebih. Antara antenna penerima yang satu dengan yang lain mempunyai jarak
tertentu sehingga sinyal-sinyal yang diterima masing-masing antenna tidak berkorelasi. Masing-masing dari antenna dalam susunan array diversity akan
memberikan sebuah sinyal independent pada diversitas penggabung combining diversity antenna cabang yang berperan sebagai penggabung sinyal-sinyal sehingga
dihasilkan sinyal terbaik.
Gambar 2.3. Diversitas Antena
Sumber: wikipedia.com
2.3.2 Power Kontrol