Rangkaian Relay Lampu Rangkaian Alarm

3.4 Rangkaian Relay Lampu

Rangkaian relay pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan lampu dengan kunci. Gambar rangkaian relay ini ditunjukkan pada gambar 3.4 berikut ini: Gambar 3.4 Rangkaian relay Output dari relay yang satu dihubungkan ke kunci dan yang lainnya dihubungkan ke lampu, hubungan yang digunakan adalah normally close. Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroler port 0.1 P0.1. Pada saat logika pada port 0.1 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktif saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay menjadi terbuka, sehingga hubungan kunci ke lampu akan terputus, dan jika kunci diaktifkan, maka lampu tidak akan menyala. Begitu juga Dwi Nata Syahputra : Perancangan Dan Pembuatan Alat Keamanan Kendaraan Terkoneksi Handphone Berbasis Mikrokontroler AT89S51, 2008. USU Repository © 2009 sebaliknya pada saat logika pada P0.1 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay tertutup, sehingga kunci dengan lampu akan terhubung, dan jika kunci diaktifkan, maka lampu akan menyala.

3.5 Rangkaian Alarm

Rangkaian alarm pada alat ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan sumber tegangan 12 volt dengan buzzer. Gambar rangkaian alarm ini ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut ini: Gambar 3.5 Rangkaian alarm Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan yang lainnya dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normally open. Prinsip kerja rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroler port 0.0 P0.0. Pada saat logika pada port 0.0 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktif saturation, sehingga adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay menjadi tertutup, sehingga hubungan sumber tegangan 12 volt ke buzzer akan terhubung dan buzzer Dwi Nata Syahputra : Perancangan Dan Pembuatan Alat Keamanan Kendaraan Terkoneksi Handphone Berbasis Mikrokontroler AT89S51, 2008. USU Repository © 2009 akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P0.0 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga sumber tegangan 12 volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak berbunyi.

3.6 Perancangan Rangkaian Sensor Tegangan