Tinjauan Kepustakaan Perjanjian Kerjasama Antara PT. Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 3. Secara praktisnya, penulisan skripsi ini bermanfaat juga dalam memberikan pemahaman dan juga kepastian hukum dalam perjanjian bagi hasil dalam kerjasama antara dua belah pihak yaitu dengan mengkaji bentuk perjanjian dan juga aspek hukum dari peraturan tentang perjanjian tersebut.

D. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian Perusahaan

Baik di dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata KUHP maupun di dalam Kitab Undang-Undang hukum Dagang KUHD tidak ada diatur mengenai pengertian tentang perusahaan. Hal ini menurut R. Soekardono: “…..bahwa kekuasaan perundang-undangan berkehendak menyerahkan penetapan pengertian itu kepada dunia keilmuan dan kepada yurisprudensi.” 3 3 R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cetakan IX, PT. Dian Rakyat, Jakarta, 1983, Hal 19 Namun demikian, di dalamUndang-undang No 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan memberika defenisi tentang perusahaan. Rumusan defenisi tentang perusahaan itu terdapat dalam Pasal 1 huruf b Undang-undang tersebut yang berbunyi: “ Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba”. Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 Dikarenakan tidak adanya suatu pengertian yang baku mengenai perusahaan, maka untuk lebih jelasnya pengertian perusahaan itu, beberapa sarjana memberikan pengertian perusahaan sebagai berikut : 1. Molengraaf berpendapat, perusahaan adalah keselutuhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang-barang atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. 4 2. Polak mengemukakan bahwa , baru ada perusahaan bila diperlukan adanya perhitungan-perhitungan tentang laba rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan. 5 3. Sudargo Gautama, sepertu telah dikutip article 1618 Code Civil, the maatschap as a contrak where by two or more persons agree to contribute something together, to carry on a business together, in order to share in the profits accruing from the common effort. 6 Dari ketiga rumusan perusahaan diatas, dapat diuraikan bahwa perusahaan terdiri dari beberapa unsur-unsur yaitu : a. Badan Usaha Yaitu bentuk hukum yang menunjukkan legalitas perusahaan sebagai badan usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi. Bentuk hukum itu secara formal termuat dalam akta pendirian, atau surat izin usaha. b. Kegiatan dalam bidang ekonomi 4 Sentosa, Sembiring, Hukum Dagang, PT. Citra Adytia Bakti, Bandung, 2001, hal 6. 5 Ibid 6 Abdul, Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teoti Dan Contoh Kasus, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal 82 Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 Tidak dilarang oleh undang-undang, tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan kesusilaan, dan tidak dilakukan dengan cara melawan hukum. c. Terus menerus Kegiatan dalam bidang ekonomi itu dilakukan secara terus menerus artinya tidak terputus-putus dan tidak bersifat insidentil, bersifat tetap untuk jangka lama. Kegiatan tersebut dijalankan untuk jangka waktu yang ditetapkan dalam akta pendirian atau surat izin usaha. d. Terang-terangan Kegiatan perusahaan itu harus diketahui dan ditujukan kepada umum, diakui dan dibenarkan oleh undang-undang dan bebas berhubungan dengan pihak lain. Bentuk terang-terangan ini dapat dilihat dari akta pendirian perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha dan akta pendaftaran perusahaan. e. Keuntungan dan atau laba Kegiatan perusahaan itu bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan atau laba. Namun harus sesuai berdasarkan legalitas dan ketentuan undang-undang. f. Pembukuan Dari hasil usaha suatu perusahaan harus dibukukan dalam suatu pembukuan umtuk dapat mengetahui keuntungan dan atau laba. Dan disamping itu pembukuan berfungsi sebagai dasar perhitungan pajak perusahaan dan juga alat bukti pendukung.

2. Macam-Macam Perusahaan

Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 Dilihat dari status kepemilikan modal perusahaan, maka perusahaan diklasifikasikan menjadi 2 dua yaitu 7 Perusahaan negara yang atau lazim disebut Badan Usaha Milik Negara BUMN dibagi menjadi 3 tiga bentuk yaitu : a. Perusahaan Negara b. Perusahaan Swasta Ad. 1. Perusahaan Negara Dalam pasal 1 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960, yang dimaksud dengan Perusahaan Negara ialah semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya untuk seluruhnya merupakan kekayaan negara Republik Indonesia, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. Perusahaan Negara saat ini disebut dengan Badan Usaha Milik Negara BUMN, istilah tersebut digunakan setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983. 8 1. Perusahaan Jawatan Perjan : Perusahaan jawatan adalah perusahaan milik negara yang seluruh modalnya berasal dari anggaran pendapatan dan Belanja Negara APBN, yang bertujuan lebih mengutamakan pelayanan umum dari pada kepentingan komersil. Perusahaan jawatan ini dibentuk berdasarkan Indonesische Bedrijvenwet IBW Stb. 1927-419 dengan perubahannya, dan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1969. 7 Ibid, hal 83 8 Johannes Ibrahim, Hukum Organisasi Perusahaan, PT. Refika Aditama, hal 23. Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 2. Perusahaan Umum Perum Perusahaan Umum adalah perusahaan milik negara yang modalnya berasal dari harta kekayaan negara yang disisihkan, yang bertujuan lebih mengutamakan mewujudkan kesejahteraan umum daripada kepentingan komersial semata. Artinya sekalipun juga mencari keuntungan, tetapi hal itu diperuntukkan bagi kesejahteraan umum. Perusahaan umum ini dibentuk beradasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1960. khusus pengelolaan modal perusahaan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1965. 3. Perusahaan Perseroan Persero Perusahaan Perseroan adalah perusahaan milik negara yang berbentuk perseroan terbatas dan sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh negara serta bertujuan untuk mencari keuntungan, tetapi tetap memperhatikan pelayanan umum. Karena persero ini adalah perseroan terbatas, maka semua ketentuan tentang perseroan terbatas yang terdapat dalam KUHD diberlakukan terhadap persero. Begitu pula halnya dengan semua aturan dan asas hukum perdata, berlaku terhadap persero. Namun demikian, karena persero ini adalah milik negara BUMN maka pengelolaannya sangat tergantung pada kebijaksanaan pemerintah. Ad. 2. Perusahaan Swasta Berdasarkan pada pengklasifikasian perusahaan sebelumnya dimana perusahaan swasta adalah merupakan salah satu dari klasifikasi perusahaan menurut status kepemilikan selain perusahaan negara, maka dapat disimpulkan pengertian perusahaan swasta itu sendiri. Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 Perusahaan swasta adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta dan bertujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya bagi kepentingan itu sendiri. Adapun bentuk-bentuk perusahaan swasta itu adalah Perseroan Terbatas PT, Perusahaan Comanditer CV, Persekutuan Firma Fa, Koperasi, Usaha Dagang UD. Bentuk-bentuk perusahaan ini dapat diketahui dari anggaran dasar perusahaan yang disusun oleh pengusaha dan dituangkan dalam akte notaris yang lazim disebut Akte Pendirian Perusahaan. Ini akta pendirian perusahaan ini memuat Identitas perusahaan, alat perlengkapan, keanggotaan dasar dan tujuan perusahaan, hubungan hukum perusahaan. Akta ini tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum dan kesusilaan. Suatu perusahaan dapat pula tanpa akta pendirian perusahaan. Namun hal ini hanya berlaku bagi perusahaan perseorangan dan minimal harus ada identitas perusahaan yang menunjukkan bentuk hukumnya, misalnya surat izin usaha, surat tanda pendaftaran perusahaan.

3. TELKOM Sebagai Perusahaan Negara

PT. TELKOM Persero adalah merupakan salah satu Perusahaan Negara BUMN yang bernaung dibawah Departemen Perhubungan. Hal ini dapat dibuktikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991 tanggal 1 Mei 1991 tentang pengalihan bentuk Perusahaan umum Telekomunikasi Indonesia Perumtel menjadi Perusahaan Perseroan Persero. Selanjutnya tertuang di dalam Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan Persero PT. Telekomunikasi Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 128 tanggal 24 September 1991 sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan akta Nomor 111 tanggal 26 Februari 1993 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor C2-6870.HT.01.01 tahun 1991 tamggal 19 November 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI Tahun 1992, tambahan berita negara RI Nomor 5. PT. TELKOM adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya bernama Post en Telegraafdienst sebuah perusahaan swasta yang menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan dengan Staatdblad pada No. 52 tahun 1884.. penyelenggaraan telekomunikasi swasta ini berlangsung sampai tahun 1906 dan sejak itu diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Stb N0. 395 Tahun 1906 dan diubah menjadi Post Telegraaf en Telefoondienst dan semenjak itu disebut dengan PTT-Dienst. PTT Dienst pada tahun 1927 ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Pemerintah Hindia Belanda. Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 19 tahun 1960 yang menetapkan jawatan PTT untuk tetap menjadi Perusahaan Negara. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No 240 tahun 1961, Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya Pemerintah memandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan yang berdiri sendiri yakni berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965 dibentuk PN. Pos dan Giro dan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965 didirikan PN. Telekomunikasi. Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 Lapangan usaha PN. Pos dan Telekomunikasi ternyata berkembang pesat, maka pada tahun 1965 pemerintah mengadakan peninjauan kembali. Hasilnya berdasarkan SK Menteri Perhubungan No 129 1970 PN : Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum telekomunikasi yang disingkat menjadi Perumtel. Keberadaan Perumtel dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No 93 Tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelolaan telekomunikasi umum dalam dan luar negeri. Namun pada saat itu hubungan telekomunikasi luar negeri juga diselenggarakan oleh PT. Indosat Indonesia Satelite Corporation yang pada saat itu berstatus perusahaan asing bagian dari American Cable dan Radio Corporation, sebuah perusahaan di negara bagian Delaware, AS. Pada akhir tahun 1980, pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT. Indosat, dan kemudian diubah statusnya menjadi suatu BUMN berbentuk Persero. Pernyataan modal negara Republik Indonesia dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 52 Tahun 1980. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka dengan peraturan pemerintah No 53 Tahun 1980 diadakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 1974, yakni dengan menetapkan Perumtel sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT Indosat sebagai badan usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan telekomunikasi umum internasional. Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 1974 tentang Perumtel juga diubah dan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 1980. Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 Sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perjan, Perum dan Persero, diterbitkan Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 1984 tentang Perumtel sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 1970 jo Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 1980. Satu hal yang juga sangat mengembirakan dalam sejarah perundang- undangan ini adalah ditetapkannya undang-undang No 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang memberikan angin segar dalam pengembangan dan pembangunan pertelekomunikasian di Indonesia. Yang saat ini telah diubah menjadi Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 Mengingat perkembangan yang begitu pesat ditambah dengan pola manajemen yang lebih terbuka, pemerintah melalui PP No 25 Tahun 1991 tanggal 1 Mei 1991 menetapkan pengalihan bentuk perusahaan umum Perum menjadi Perusahaan Perseroan. Peralihan bentuk perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Akta Pendirian Perusahaan Persero Persero PT. Telekomunikasi Indonesia oleh Notaris Imas fatimah SH bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Soedarman yang bertindak selaku kuasa dari Menteri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24 September 1991 jam 06.30 WIB di Depparpostel, Jl Kebon Sirih 36 Jakarta Pusat.

4. Penyelenggara Warung TELKOM sebagai Perusahaan Swasta

Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi 3 hal yaitu Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, dan Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus. Berdasarkan Undang-undang Nomor Doni Freddi Manurung : Perjanjian Kerjasama Antara PT.Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006, 2008. USU Repository © 2009 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi telah disebutkan bahwa penyelenggaraan telekomunikasi dilakukan oleh Penyelenggara Telekomunikasi, selain dapat dilakukan oleh BUMN, juga dapat dilakukan badan lain dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi atas kerjasama dengan badan penyelenggara atau BUMN. Warung TELKOM adalah Outlet TELKOM yang pengelolaannya diserahkan kepada suatu Badan Usaha lain sebagai pengelola berdasarkan perjanjian kerjasama. Badan Usaha dimaksud terdiri dari Badan Usaha Milik Daerah BUMD, Badan Usaha Swasta, Koperasi, ataupun Perorangan. Badan Usaha dimaksud harus berkedudukan dikota atau daerah hukum sesuai alamat Warung TELKOM tersebut berada. Pengelolaan dilakukan dengan cara memberikan hak berupa penggunaan dan pemanfaatan element brand Warung TELKOM dalam penjualan jasa telekomunikasi Tata cara pengelolaan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan antara lain : Sambungan telekomunikasi hanya menggunakan jaringan akses TELKOM; Produk dan pelayanan yang dijual hanya prodk dan pelayanan TELKOM; Menggunakan identitas element brand TELKOM sesuai dengan House style Warung TELKOM berpedoman pada ketetentuan yang berlaku; Kualitas pelayanan harus memenuhi standar yang digunakan TELKOM. Lingkup kerjasama meliputi penjualan pruduk jasa dan pelayanan TELKOM, penggunaan dan pemanfaatan element-element brand warung TELKOM dan pembinaan manajemen operasional.

E. Metode Pengumpulan Data