Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008.
USU Repository © 2009
Sebagian produksi minyak sawit diekspor guna mengisi pasar sekaligus mempertahankan pasar Internasional dimana saham Indonesia sekitar 20 – 25.
Upaya ini perlu dipertahankan sebagai sumber devisa. Meski sumbangannya hanya 1 – 2 saja namun pengaruhnya cukup besar di pasar Internsional. Komoditi ini juga
merupakan komoditi yang diperhitungkan dalam 10 bahan pokok yang dikelola oleh Bulog. Tingginya harga minyak goreng dapat mempengaruhi tingkat inflasi.
2.2. Minyak Kelapa Sawit
Buah sawit berukuran kecil antara 12 – 18 gr butir yang duduk pada bulir. Setiap bulir terdiri dari 10 – 18 butir tergantung pada kesempurnaan penyerbukan. Beberapa
bulir bersatu membentuk tandan. Buah sawit yang dipanen dalam bentuk tandan disebut dengan tandan buah sawit. Tanaman kelapa sawit sudah mulai menghasilkan
pada umur 24 – 30 bulan. Buah yang pertama keluar masih dinyatakan dengan buah pasir artinya belum dapat diolah dalam pabrik karena masih mengandung minyak
yang rendah. Hasil utama yang dapat diperoleh dari tandan buah sawit ialah minyak sawit
yang terdapat pada daging buah mesokarp dan minyak inti sawit yang terdapat pada kernel. Kedua jenis minyak ini berbeda dalam hal komposisi asam lemak dan sifat
fisika – kimia. Minyak sawit dan minyak inti sawit muali terbentuk sesudah 100 hari setelah penyerbukan. Dan berhenti setelah 180 hari atau setelah dalam buah minyak
sudah jenuh. Jika dalam buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi adalah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
Minyak yang mula – mula terbentuk dalam buah adalah trigliserida yang mengandung asam lemak bebas jenuh, dan setelah mendekati masa pematangan buah
terjadi pembentukan trigiserida yang mengandung asam lemak tidak jenuh. Minyak
Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008.
USU Repository © 2009
yang terbentuk dalam daging buah maupun dalam inti terbentuk emulsi pada kantong – kantong minyak, dan agar minyak tidak keluar dari buah, maka buah dilapisi dengan
malam yang tebal dan berbuah.Untuk melindungi minyak dari oksidasi yang dirangsang oleh sinar matahari maka tanaman tersebut membentuk senyawa kimia
pelindung yaitu karoten Naibaho,M.P. 1996 .
2.2.1. Komposisi Kimia Minyak Kelapa Sawit
Kelapa sawit mengandung lebih kurang 80 persen perikrap dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis; kadar minyak dalam perikrap sekitar 34 – 40 persen. Minyak
kelapa sawit adalah lemak semi padat yang memiliki komposisi yang tetap. Rata – rata komposisi asam lemak minyak kelap sawit dapat dilihat pada tabel
berikut ini. Bahan yang tidak dapat disabunkan jumlahnya sekitar 0,3 persen.
Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Inti Kelapa Sawit
Kandungan karoten dapat mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam minyak dari jenis tenera lebih kurang 500 – 700 ppm; kandungan tokoferol bervariasi dan
dipengaruhi oleh penanganan selama produksi Ketaren S. 2005 . Asam Lemak
Minyak Kelapa sawit persen
Minyak Inti Sawit persen
Asam kaprilat –
3 – 4 Asam kaproat
– 3 – 7
Asam laurat –
46 – 52 Asam miristat
1,1 – 2,5 14 – 17
Asam palmitat 40 – 46
6,5 – 9 Asam stearat
3,6 – 4,7 1 – 2,5
Asam oleat 39 – 45
13 – 19 Asam linoleat
7 – 11 0,5 – 2
Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008.
USU Repository © 2009
2.2.2. Sifat Fisiko Kimia
Sifat fisiko kimia minyak kelapa sawit antara lain: warna , bau, dan flavor,kelarutan, titik cair, titik didih boiling point, bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan turbidity
point, titik asap, titik nyala, dan titik api. Beberapa sifat fisiko kimia dari kelapa sawit nilainya dapat ilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2. Nilai Sifat Fisio – Kimia Minyak Sawit Dan Minyak Inti Sawit
Sifat Minyak Sawit
Minyak nti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar
Indeks bias D 40
o
C Bilangan iod
Bilangan Penyabunan 0,900
1,4565 – 1,4585 48 – 56
196 – 205 0,900 – 0,913
1,495 – 1,415 14 – 20
244 - 254
Warna minyak ditentukan oleh masih adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam – asam lemak dan trigliserida tidak berwarna.
Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karoten yang larut dalam minyak. Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat
adanya asam – asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone. Titik cair
minyak sawit berada pada kisaran nilai tertentu, karena minyak kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda –
beda Ketaren, S. 2005 .
2.2.3. Minyak Inti Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit palm kernel oil dan sebagai hasil samping adalah bungkil inti
Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008.
USU Repository © 2009
kelapa sawit palm kernel meal atau pellet. Bungkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan. Sedangkan
pellet adalah bubuk yang telah dicetak kecil – kecil berbentuk bulat panjang dengan dengan diameter lebih kurang 8 mm. Selain itu bungkil kelapa sawit dapat digunakan
sebagai makanan ternak. Minyak inti sawit yang baik, berkadar asam lemak bebas yang rendah dan
berwarna kuning terang serta mudah dipucatkan. Bungkil inti sawit diinginkan berwarna relative terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah
Ketaren,S. 2005 .
2.2.4. Penyimpanan dan Penimbunan PKO
Minyak sawit sebelum di kirim ke pasar harus disimpan terlebih dahulu dalam tangki timbun. Temperatur penyimpanan yang tidak terkontrol dan melebihi 55
o
C menyebabkan terjadinya oksidasi dan hidrolisis. Akibatnya, kualitas minyak akan
menurun. Pembersihan tangki dilakukan secara teratur agar air atau kotoran tidak terikut saat pengiriman.
Inti sawit yang ditimbun di tempat yang tidak sesuai dengan persyaratan pergudangan dapat merangsang pertumbuhan mikroba dan menyebabkan terjadinya
proses fermentasi sehingga dapat menurunkan kualitas minyak yang terkandung dalam inti sawit Pahan,I. 2006 .
Minyak yang terdapat dalam tangki angkut akan dipompakan ke dalam tangki timbun, sebelumnya di tuang ke dalam bak pindah agar pemompaan dapat
berlangsung dengan baik. Bak pindah terbuat dari plat besi yang dilapisi dengan epoksi dan berada di bawah permukaan tanah, yang dilengkapi oleh pipa pemanas.
Bak tersebut harus terlindung dari sinar matahari dan hujan sehingga
Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008.