Latar Belakang Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Dari Palm Kernel Oil (PKO ) Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara

Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketengikan merupakan kerusakan atau perubahan bau dan flavor dalam lemak atau bahan berlemak. Kemungkinan kerusakan atau ketengikan dalam lemak dapat disebabkan oleh 4 faktor,yaitu: 1. absorbsi bau oleh lemak 2. aksi oleh enzim dalam jaringan bahan mengandung lemak 3. aksi mikroba 4. oksidasi oleh oksigen udara Atau kombinasi dari dua atau lebih dari dua penyebab kerusakan tersebut di atas. Asam lemak bebas terbentuk karena prose oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2 dari berat lemak akan mengakibatkan flavor yang tidak diiinginkan dan kadang- kadang dapat meracuni tubuh. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besar dari 1, jika dicicipi akan terasa membentuk film pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. ASam lemak bebas waluapun dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat. Asam Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 lemak bebas yang dapat menguap dengan jumlah atom karbon C4, C6, C8 , dan C10, menghasilkan bau tengik dan rasa tidak enak dalam bahan pangan berlemak. Asam lemak ini pada umumnya terdapat dalam lemak susu dan minyak nabati, mis : minyak inti sawit. Minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti kelapa sawit hampir seluruhnya diekspor. Berbagai industri, baik pangan maupun nonpangan, banyak menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku. Berdasarkan peranan dan kegunaan minyak sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditasnya. Industri panagan maupun non pangan selalu menghendaki minyak sawit dalam mutu baik. Penyimpanan dan penanganan selama transportasi minyak sawit yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi baik oleh logam maupun bahan lain sehingga akan menurunkan kualitas minyak sawit. Pengawasan mutu minyak sawit selama penyimpanan, transportasi dan penimbunan perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah terjadinya penurunan mutu sawit. Dengan adanya peningkatan nilai ekspor maka diperlukan standard dan pengawasan mutu bungkil inti kelapa sawit untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen. Minyak inti sawit yang baik, berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang serta mudah dipucatkan. Makin tinggi angka asam lemak bebasnya maka makin rendah kualitas minyaknya. Oleh karena alasan inilah penulis tertarik untuk mengkaji kualitas minyak inti sawit dilihat dari kadar asam lemak bebasnya. Adapun yang menjadi judul pada karya ilmiah ini adalah : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas ALB dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. SARANA AGRO NUSANTARA. Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009

1.1. Permasalahan