Asam Lemak Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Dari Palm Kernel Oil (PKO ) Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara

Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 pengoperasiannya dapat dilakukan setiap saat. Pada stasiun pembongkaran disediakan pipa penghubung sumber uap dengan tangki angkut yang mudah dioperasikan. Untuk mencegah terjadinya kristalisasi munyak sawit serta untuk menyeragamkan minyak pada waktu pengiriman, tangki penyimpanan perlu dilengkapi dengan tangki pemanas. Pemanasan dapat dilakukan dengan berbagai metode dengan berpedoman pada minimalisasi penurunan mutu minyak yang diakibatkan oleh pemanasan tersebut. Suhu minyak pada waktu pemuatanpembongkaran adalah 50 – 55 o C. Untuk menjaga suhu, disarankan tangki mamiliki sistem pengatur suhu thermostat yang dapat menjaga fluktuasi suhu sebesar 1 o C serta pencatatan suhu recorder Naibaho,M.P. 1996 .

2.3. Asam Lemak

Asam – asam lemak yang ditemukan di alam, biasanya merupakan asam – asam monokarboksilat dengan rantai yang tidak bercabang dan mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam – asam lemak yang ditemukan dialam dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam – asam lemak tidak jenuh berbeda dalam jumlah dan posisi ikatan rangkapnya, dan berbeda dengan asam lemak jenuh dalam bentuk molekul keseluruhannya. Asam – asam lemak mempunyai jumlah atom C genap dari C 2 sampai C 30 dan dalam bentuk bebas atau ester dengan gliserol. Asam lemak jenuh yang paling banyak ditemukan dalam bahan pangan adalah asam palmitat, yaitu 15 – 50 dari seluruh bnetuk – bentuk lemak yang ada. Asam stearat ada dalam konsentrasi tinggi pada lemak biji – bijian tanaman tropis dan dalam lemak cadangan beberapa hewan darat, yaitu 25 dari asam – asam lemak yang ada. Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 Asam lemak dengan atom C lebih dari dua belas tidak larut dalam air dingin maupun air panas. Asam lemak dari C 4 , C 6 , C 8 , dan C 10 dapat menguap dan asam lemak C 12 dan C 14 sedikit menguap. Garam – garam dari asam lemak yang mempunyai berat molekul rendah dan tak jenuh lebih mudah larut dalam alkohol dari pada garam – garam dari asam lemak yang mempunyai berat molekul tinggi dan jenuh Winarno F.G. 1997 . Berikut disajikan beberapa contoh asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh: Tabel 2.3. Jenis – jenis asam lemak, panjang rantai atom C, dan titik cairnya Rantai C Nama Umum Nama Sistematis Titik cair o C ASAM LEMAK JENUH 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Butirat Kaproat Kaprilat Kaprat Laurat Miristat Palmitat Stearat Arachidat Butanoat Heksanoat Oktanoat Dekanoat Dodekanoat Tetradekanoat Heksadekanoat Oktadekanoat Eikosanoat -8,0 -3,4 16,7 31,6 44,2 54,4 62,9 69,6 75,4 ASAM LEMAK TIDAK JENUH 10 : 1 18 : 1 18 : 2 18 : 3 20 : 4 Kaproleat Oleat Linoleat Linolenat Arakhidonat 9-Decenoat 9-Oktadecenoat Cis-cis-9,12- oktadekadienoat Cis-cis-9,12,15- Oktadekatrienoat 5,8,11,14-Eikosatetraenoat - 1416 -5,0 -11,0 -50,0 Semakin panjang rantai atom C asam lemak semakin tinggi titik cairnya. Namun apabila ada ikatan tak jenuhnya, maka titik cair rantai C asam lemak yang sama akan turun. Dengan prinsip perbedaan titik cair asam – asam lemak ini trigliserida dapat dipisahkan secara fisis antara konponen minyak dan lemaknya. Kartinatra Purba : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Alb Dari Palm Kernel Oil PKO Pada Tangki Penimbunan Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 Komponen minyak umumnya terdiri dari trigliserida yang memiliki banyak asam – asam lemak yang jenuh. Misalnya minyak kelapa sawit crude palm oil, CPO dapat dipisahkan secara pendinginan winterisasi antara bagian yang banyak mengandung asam lemak jenuh stearat yaitu yang berupa lemak yang banyak dijual di pasaran dalam negeri sebagai minyak padat dengan berbagai merk. Bagian minyak karena banyak mengandung oleat disebut minyak olein sedangkan lemak yang padat karena banyak mengandung stearat disebut stearin Sudarmadji, S,1984 . Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2 dari berat lemak akan mengakibatkan flavor yang tidak diinginkan dan kadang – kadang dapat meracuni tubuh. Dengan proses netralisasi minyak sebelum digunakan dalam bahan pangan, maka jumlah asam lemak bebas dapat dikurangi sampai kadar maksimum 0,2 persen Winarno,F.G. 1997 .

2.4. Pengaruh Asam Lemak Bebas Terhadap Mutu PKO