Analisis Strategi Bauran Promosi Produk Kredit Mikro Pada Unit Perbankan Mikro Bank XZ Cabang Tajur, Bogor

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK KREDIT
MIKRO PADA UNIT PERBANKAN MIKRO BANK XZ
CABANG TAJUR, BOGOR

Oleh
NINA WIDIAWATI
H 24076088

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJAMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK KREDIT
MIKRO PADA UNIT PERBANKAN MIKRO BANK XZ
CABANG TAJUR, BOGOR

SKRIPSI
Sebagai salah satu untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
NINA WIDIAWATI
H 24076088

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJAMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Judul

: Analisis Strategi Bauran Promosi Produk Kredit Mikro Pada Unit

Perbankan Mikro Bank XZ Cabang Tajur, Bogor

Nama

: Nina Widiawati

NIM

: H 24076088

Bogor, Maret 2012
Menyetujui :
Dosen Pembimbing

Farida Ratna Dewi SE, MM
NIP 19710301 200501 2 001

Mengetahui :
Ketua Departemen


Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. Sc
NIP 19610123 1986 01 1 002
Tanggal Lulus :

RINGKASAN

NINA WIDIAWATI. H24076088. Analisis Strategi Bauran Promosi Produk
Kredit Mikro Pada Unit Perbankan Mikro Bank XZ Cabang Tajur, Bogor. Di
bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI, SE, MM
Di tengah persaingan perbankan yang begitu ketat khususnya di segmen
komersial serta pemenuhan target dari manajemen, Unit Perbankan Mikro Bank
XZ terus melakukan upaya-upaya untuk memperkokoh usaha perbankan
mikronya dengan melakukan terobosan-terobosan yang lebih dinamis, baik dalam
segmen pemasarannya, teknologi pendukung, serta tenaga pemasarannya. Upayaupaya tersebut akan meningkatkan pertumbuhan kredit mikro sehingga
diharapkan segmen kredit mikro akan berperan lebih besar dalam pertumbuhan
dan profitabilitas Bank XZ secara keseluruhan. Bauran promosi terbentuk
berdasarkan komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan; penjualan
personal; pemasaran langsung; promosi penjualan; publisitas; dan interaktif
media. Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi bentuk bauran promosi Unit
Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor (2) menyusun struktur hirarki

bauran promosi Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor (3)
merumuskan prioritas strategi bauran promosi dengan Proses Hirarki Analitik
(PHA).
Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian kuesioner, wawancara
pihak manajemen, observasi dan studi literatur. Pemberian kuesioner dipilih
secara sengaja dengan pertimbangan responden mengetahui pelaksanaan bauran
promosi Unit Perbankan Mikro di wilayah Bogor. Responden yang dipilih antara
lain Kepala Cabang, Kepala Unit dan Sales Officer. Data yang diperoleh melalui
kuesioner responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert
Choice, 2000 dan Microsoft Excel 2007.
Struktur Hirarki terdiri dari lima tingkat yaitu (1) Fokus : strategi bauran
promosi; (2) Faktor : anggaran promosi; sumber daya manusia, komunikasi,
persaingan pasar, etika bisnis, produk dan harga, segmentation, targetting dan
positioning; (3) Aktor : Kepala Cabang, Kepala Unit, Sales Officer; (4) Tujuan :
a) menginformasikan kehadiran produk kredit mikro pada Unit Perbankan Mikro

Bank XZ beserta keunggulan produknya; b) mempertahankan dan memperkuat
citra merek Unit Perbankan Mikro Bank XZ; c) mendorong masuknya calon
debitur dan mempertahankan debitur Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang
Tajur, Bogor. (5) Alternatif : a) melaksanakan kegiatan promosi yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan; b) meningkatkan kegiatan sponsorship dengan
menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga atau komunitas lainnya untuk
melakukan kegiatan promosi kredit mikro Unit Perbankan Mikro Bank XZ
cabang Tajur, Bogor; c) mengembangkan kegiatan promosi yang lebih menarik
dari program sebelumnya; d) Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur,
Bogor membuat website sehingga debitur mengetahui kinerja perusahaan; e) ikut
serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan
event yang bertemakan “Dukung Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Indonesia” sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan
humas.
Hasil analisis data AHP menunjukkan bahwa faktor prioritas tertinggi
adalah faktor sumber daya manusia 0,272. Pada tingkat aktor, prioritas utama
adalah Kepala Unit dengan bobot 0,398. Tujuan yang menjadi prioritas utama
adalah mempertahankan dan memperkuat citra merek Unit Perbankan Mikro
Bank XZ dengan bobot (0,283). Pemilihan alternatif strategi bauran promosi
dengan bobot terbesar (0,277) adalah ikut serta untuk mendukung kegiatan
masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan event yang bertemakan “Dukung
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia” sebagai
bentuk dari kegiatan publisitas dan humas.


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota DKI Jakarta pada tanggal 4 November 1984.
Penulis merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan H. Abdul
Wahid Lapatoro (Alm) dan Lilis Komariah (Almh).
Pada tahun 1996, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri
Kuningan Barat 03 Jakarta, lalu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Negeri 43 Jakarta dan lulus tahun 1999. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Swasta Purnama Jakarta dan lulus
tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis di terima di Diploma III Fakultas Pertanian
dengan Program Studi Manajemen Agribisnis melalui jalur USMI (Ujian Seleksi
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) dan lulus pada tahun 2005. Setelah lulus
Diploma III, penulis melanjutkan pendidikannya kembali di tahun 2007 yaitu di
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga laporan skripsi

berjudul Analisis Strategi Bauran Promosi Produk Kredit Mikro Pada Unit
Perbankan Mikro Bank XZ Cabang Tajur, Bogor dapat diselesaikan. Penelitian ini
disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Perusahaan perbankan perlu merencanakan dan menerapkan strategi
bauran promosi dengan tujuan menarik minat masyarakat Indonesia agar dapat
mengikuti program kredit mikro. Perencanaan strategi bauran promosi pada Unit
Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor diharapkan dapat memberikan
solusi dalam menjual produk kredit mikro kepada para wirausaha dan masyarakat
di wilayah kota Bogor.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.

Bogor, Maret 2012

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan arahan hingga penyelesaian laporan
ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS dan Bapak Nurhadi Wijaya, S. TP,
MM, selaku dosen penguji sidang tugas akhir.
3. Staf Pengajar dan Administrasi Ekstensi Manajemen yang telah membantu
pelaksanaan skripsi penulis.
4. Staf Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur Bogor : Bapak Muaz
Muslimin dan seluruh karyawan Unit Perbankan Mikro Bank XZ yang telah
memberikan informasi dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
5. Almarhum Ayahanda dan Almarhumah Ibunda tercinta, kakak-kakak,
keponakan serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan,
semangat dan doanya selama ini.
6. Para sahabat, teman dan orang yang terdekat atas semua dukungan, bantuan
serta doa. Sukses untuk kalian semua.
7. Semua pihak yang membantu penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Semoga kebaikan dan bantuan bapak/ibu serta saudara-saudari dibalas

dengan kebaikan yang berlipat oleh Allah SWT.

DAFTAR ISI

RIWAYAT HIDUP ...............................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...........................................................................

iv

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................

v

DAFTAR ISI .........................................................................................

vi


DAFTAR TABEL .................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

x

I.

PENDAHULUAN ...........................................................................

1

1.1.
1.2.

1.3.
1.4.
1.5.

Latar Belakang .........................................................................
Perumusan Masalah ..................................................................
Tujuan Penelitian .....................................................................
Manfaat Penelitian ....................................................................
Ruang Lingkup Penelitian .........................................................

1
3
6
6
6

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

7

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

Konsep Strategi Pemasaran .......................................................
Jasa ..........................................................................................
Strategi .....................................................................................
Bauran Promosi ........................................................................
2.4.1 Periklanan .......................................................................
2.4.2 Promosi Penjualan ...........................................................
2.4.3 Publisitas dan Hubungan Masyarakat ...............................
2.4.4 Penjualan Personal ...........................................................
2.4.5 Pemasaran Langsung ......................................................
2.4.6 Interaktif Media ..............................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi
Bank ........................................................................................
2.6.1. Kredit ............................................................................
2.6.2. Kredit Mikro ..................................................................
Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) ..........................
Penelitian Terdahulu ................................................................

7
8
9
10
10
12
13
14
15
16
16
18
18
19
21
28

III. METODE PENELITIAN ..............................................................

30

2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.

Kerangka Pemikiran ................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
Jenis dan Sumber Data ............................................................
Metode Pengambilan Sampel ...................................................
Metode Pengumpulan Data .......................................................
Metode Pengolahan Data .........................................................

30
31
32
32
33
33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.

Gambaran Umum Perusahaan ..................................................
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan .......................................
Perkembangan Kinerja Unit Perbankan Mikro Bank XZ ..........
Struktur Organisasi Unit Perbankan Mikro Bank XZ Cabang
Tajur, Bogor .............................................................................
4.5. Bauran Promosi yang Telah Dilakukan oleh Unit Perbankan
Mikro Bank XZ Cabang Tajur, Bogor ......................................
4.6. Rumusan Struktur Hirarki Bauran Proses..................................
4.6.1 Analisis Faktor–Faktor Penyusunan Strategi Bauran
Promosi .........................................................................
4.6.2 Aktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Strategi
Bauran Promosi .............................................................
4.6.3 Tujuan Strategi Bauran Promosi .....................................
4.6.4 Alternatif Strategi Bauran Promosi .................................
4.7. Prioritas Strategi Bauran Promosi dengan Metode PHA ...........
4.7.1 Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal dalam PHA ....
4.7.2 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal dalam PHA ........

36
36
38
40
42
44
46
49
50
51
52
53
53
58

KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................

67

1. Kesimpulan .................................................................................
2. Saran ..........................................................................................

68
69

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

70

LAMPIRAN ...........................................................................................

74

DAFTAR TABEL

No.
Halaman
1. Kriteria dasar program kredit mikro ................................................. 20
2. Nilai skala banding berpasangan ...................................................... 24
3. Nilai Randomindex (RI) ................................................................... 25
4. Populasi pegawai di unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur .... 43
5. Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen
pada tingkat 3.................................................................................... 54
6. Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen
pada tingkat 4.................................................................................... 57
7. Susunan bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar eleme8
pada tingkat 5.................................................................................... 58
8. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusunan strategi bauran promosi
kredit mikro pada unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur,
Bogor ................................................................................................ 60
9. Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam pengambilan
keputusan strategi bauran promosi pada unit perbankan Mikro Bank
XZ cabang Tajur, Bogor.................................................................... 63
10. Bobot dan prioritas dari tujuan strategi bauran promosi pada unit
perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor ............................... 64
11. Bobot dan prioritas dari alternatif strategi berperan dalam pengambilan
keputusan strategi bauran promosi pada unit perbankan mikro Bank XZ
cabang Tajur, Bogor.......................................................................... 66

DAFTAR GAMBAR

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Halaman
Grafik perkembangan kredit, DPK, dan LDR Bank Umum ................. 1
Diagram pertumbuhan kredit per jenis penggunaan Bank Umum ........ 2
Target dan pencapaian unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur ... 4
Kerangka pemikiran penelitian ............................................................ 31
Struktur organisasi di unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur ..... 42
Struktur hirarki pemilihan strategi promosi produk kredit mikro pada
unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor ........................... 47
7. Tingkat kepentingan faktor terhadap aktor ........................................... 54
8. Tingkat kepentingan aktor terhadap tujuan .......................................... 56
9. Tingkat kepentingan tujuan terhadap alternatif ..................................... 57
10. Hasil pengolahan vertikal struktur hirarki pemilihan alternatif strategi
bauran promosi unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor .. 59

DAFTAR LAMPIRAN

No.
Halaman
1. Kusioner penelitian .......................................................................... 74
2. Hasil pengolahan secara horizontal ................................................... 90
3. Hasil pengolahan secara vertikal ...................................................... 91

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan kinerja perbankan pada tahun 2010 menunjukkan hasil
yang menggembirakan. Dampak krisis ekonomi global yang mengemuka sejak
akhir tahun 2008 dan sempat mengganggu kinerja perbankan pada tahun 2009,
khususnya terkait penyaluran kredit, berhasil dengan cukup baik. Hal ini
tercermin dari berbagai pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan
sepanjang tahun 2010. Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga tumbuh tinggi,
sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan kredit. Sementara ekspansi
kredit tetap dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku
sehingga rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang relatif rendah, serta
permodalan bank juga cukup tinggi dengan kualitas yang baik karena didukung
oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang relatif membaik. Perkembangan
Kredit, DPK dan LDR Bank Umum dapat dilihat pada Gambar 1.

S

Gambar 1. Grafik perkembangan kredit, DPK dan LDR Bank Umum (Laporan
pengawasan perbankan Bank Indonesia, 2010)
Gambar 1 memaparkan pertumbuhan kredit di tahun 2010 mengalami
perbaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang sempat tersendat
sehingga hanya tumbuh 10%. Pada akhirnya dapat tumbuh sampai dengan 22,8%
dan pertumbuhan kredit perbankan mencapai Rp 1.765,8 triliun. Membaiknya

kondisi perekonomian mendorong meningkatnya permintaan terhadap kredit.
Begitu pula sisi penawaran kredit dari perbankan juga meningkat sejalan dengan
membaiknya kinerja perekonomian. Perbaikan kinerja kredit perbankan tersebut
tercermin dari membaiknya penyaluran kredit untuk modal kerja dan kredit dalam
valuta asing, serta adanya kecenderungan penurunan suku bunga kredit
perbankan. Gambar 2 dibawah ini memaparkan tentang kondisi pertumbuhan
kredit.

Gambar 2. Diagram pertumbuhan kredit per jenis penggunaan Bank Umum
(Laporan pengawasan perbankan Bank Indonesia, 2010)
Gambar 2 menjelaskan mengenai pertumbuhan kredit didominasi oleh
kredit produktif yaitu kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI).
Pertumbuhan KMK meningkat signifikan, dari hanya 2,7% pada 2009 menjadi
25,2% pada tahun 2010. Pertumbuhan KMK tersebut tidak terlepas dari pulihnya
kondisi perekonomian yang berdampak pada meningkatnya aktivitas dunia usaha.
Cerminan kepercayaan terhadap membaiknya kondisi perekonomian juga terlihat
dari pertumbuhan KI yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, kredit konsumsi tetap tumbuh stabil diatas 20%, antara lain
ditujukan untuk kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor
(KKB), kartu kredit dan kredit multiguna (KMG).
Perkembangan dari ekonomi perbankan pada tahun 2010 tersebut,
khususnya pertumbuhan kredit, maka akan mendorong perusahaan industri
perbankan lainnya untuk dapat mengembangkan usahanya dan menyalurkan dana
bagi para wirausaha guna memenuhi kebutuhan permintaan nasabah debitur. Oleh

sebab itu, tidak diragukan lagi bahwa industri perbankan khususnya di segmen
komersial akan ikut berkembang seiring dengan perkembangan sektor perbankan,
karena permintaan dan kebutuhan akan pinjaman KMK meningkat ditengah
perkembangan sektor industri tersebut. Dengan terbukanya peluang tersebut,
maka semakin banyak pula bermunculan perusahaan perbankan yang bergerak
dalam bidang penyaluran KMK. Salah satunya adalah Bank XZ merupakan salah
satu perusahaan perbankan yang bergerak dibidang jasa keuangan.
Seiring

dengan

pertumbuhan

industri

perbankan

di

Indonesia

mengakibatkan banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan perbankan,
khususnya dalam penyaluran kredit modal kerja (KMK). Hal itu membuat para
perusahaan perbankan melakukan persaingan satu sama lain. Beberapa pesaing
Bank XZ yang sejenis diantaranya adalah Bank Mandiri, Bank Danamon Simpan
Pinjam, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Perusahaan-perusahaan
perbankan ini menawarkan kredit modal kerja (KMK) yang sama dengan Bank
XZ, khususnya dalam penyaluran kredit mikro. Perusahaan pesaing sangat gencar
dalam melakukan promosi melalui media website dan personal selling. Sementara
promosi yang dilakukan oleh Bank XZ khususnya di Unit Perbankan Mikro Bank
XZ belum maksimal seperti yang dilakukan oleh pesaingnya. Oleh karena itu,
agar dapat menghadapi persaingan Unit Perbankan Mikro Bank XZ perlu
melakukan upaya menganalisis bauran promosi agar promosi yang dilakukan
dapat lebih efektif. Analisis bauran promosi produk jasa pada Unit Perbankan
Mikro Bank XZ sangat diperlukan agar dapat meningkatkan penjualan,
mempertahankan nasabah debitur dan mengembangkan citra perusahaan. Dengan
adanya kegiatan promosi pada Unit Perbankan Mikro Bank XZ diharapkan dapat
menimbulkan rasa percaya kepada nasabah debitur terhadap hasil kerja
perusahaan yang berkualitas. Karena promosi merupakan salah satu cara dalam
meningkatkan penjualan perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Unit Perbankan Mikro Bank XZ merupakan divisi baru Perbankan Mikro
Bank XZ yang didirikan pada akhir tahun 2006 dan belum banyak dikenal oleh
masyarakat umum, khususnya para wirausaha. Sebagai pendatang baru pada
sektor komersial khususnya dalam penyaluran kredit mikro, Unit Perbankan

Mikro Bank XZ berupaya untuk menarik pangsa pasar yang ada dan membangun
citra baru bagi para wirausaha terhadap Unit Perbankan Mikro Bank XZ. Oleh
karena itu, diperlukan bauran promosi efektif yang dapat menginformasikan
maupun memasarkan produk kredit mikro kepada calon-calon debiturnya secara
global.
Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor didirikan pada tahun
2009. Salah satu faktor pemilihan cabang ini dikarenakan Unit Perbankan Mikro
Bank XZ cabang Tajur, Bogor memiliki reputasi pertumbuhan kredit yang cukup
bagus. Gambar 3 memaparkan data pertumbuhan kredit mikro pada Unit
Perbankan Mikro Bank XZ Jabodetabekpung (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi dan Lampung).

40,000.00
35,000.00
30,000.00

Target 2010

25,000.00

TARGET 2010

o O/S
2010

20,000.00

Des

O/S Aug 31, 2010

% ACHV From TARGET

15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00

AREA 1

AREA 2

AREA 3

AREA 4

AREA 5

AREA 6

AREA 7

AREA 8

Gambar 3. Target dan pencapaian unit perbankan mikro Bank XZ
Jabodetabekpung (Unit perbankan mikro Bank XZ cabang Tajur,
Bogor, 2011)
Berdasarkan data target dan pencapaian dari Unit Perbankan Mikro Bank
XZ diatas, untuk Area 3 dimana Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur,
Bogor, terlihat pada akhir tahun 2010 realisasi pencapaian penjualan tidak
memenuhi target manajemen yaitu realisasi pencapaian sebesar Rp. 24.567,80
milyar sedangkan pihak manajemen mentargetkan sebesar Rp. 29.664 milyar. Hal
ini dikarenakan Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor relatif

masih baru dan belum dikenalnya Unit Perbankan Mikro Bank XZ Tajur oleh
para wirausaha di wilayah kota Bogor, maka pada awal tahun 2011 Unit
Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor berupaya untuk dapat
meningkatkan penjualan dan meningkatkan citra Unit Perbankan Mikro Bank XZ
cabang Tajur, Bogor.
Salah satu cara yang ditempuh oleh Unit Perbankan Mikro Bank XZ
cabang Tajur, Bogor adalah melalui promosi. Dalam menentukan kegiatan
promosinya, Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti anggaran
promosi, sumberdaya manusia, pesaing dan sebagainya. Selain itu, perusahaan
juga harus memperhatikan aktor-aktor yang terlibat, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dalam kegiatan promosi. Faktor-faktor dan aktor-aktor
tersebut merupakan bagian yang menentukan apakah kegiatan promosi dapat
berjalan secara aktif dan efisien atau tidak, karena faktor tersebut dapat
menghambat atau memperlancar kegiatan promosi. Berdasarkan hal tersebut
bauran promosi yang tepat sangat diperlukan oleh Unit Perbankan Mikro Bank
XZ cabang Tajur, Bogor seperti periklanan, promosi langsung, publisitas,
penjualan personal, pemasaran langsung dan interaktif media. Peranan bauran
promosi dalam Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor adalah
untuk mengkomunikasikan produk kredit mikro pada Unit Perbankan Mikro Bank
XZ cabang Tajur, Bogor, dimana hasil alternatif strategi yang memiliki prioritas
tertinggi diharapkan dapat membantu Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang
Tajur, Bogor dalam mengembangkan Unit Perbankan Mikronya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang
timbul adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah bentuk bauran promosi yang dilaksanakan oleh Unit
Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor dalam mempromosikan
produk kredit mikro ?
2. Bagaimana susunan struktur hirarki strategi bauran promosi kredit mikro di
Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor ?
3. Prioritas strategi bauran promosi apakah yang dapat digunakan untuk
dilaksanakan oleh Unit Perbankan Mikro Bank XZ cabang Tajur, Bogor ?

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi bentuk bauran promosi Unit Perbankan Mikro Bank XZ
cabang Tajur, Bogor.
2. Menyusun struktur hirarki bauran promosi Unit Perbankan Mikro Bank XZ
cabang Tajur, Bogor.
3. Merumuskan prioritas strategi bauran promosi dengan Proses Hirarki Analitik
(PHA) dan merekomendasikan strategi bauran pemasaran untuk diterapkan
oleh perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang berarti
bagi pihak-pihak yang memerlukannya, antara lain :
1. Bagi

perusahaan

sebagai

masukan

dan

rekomendasi

yang

bisa

dipertimbangkan untuk pengembangan.
2. Bagi pembaca sebagai bahan kajian mengenai pemasaran Perbankan Mikro
dan sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menganalisis bauran promosi pada Unit Perbankan Mikro
Bank XZ cabang Tajur, Bogor terbatas pada pembahasan mengenai kegiatan
promosi perusahaan dengan menggunakan bauran promosi yang terdiri dari
periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, promosi penjualan, pemasaran
langsung dan interaktif media. Lewat analisis terhadap bauran pemasaran
perusahaan, maka akan diperoleh faktor-faktor penyusun hirarki yang selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Strategi Pemasaran
Kotler (1997) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep pemasaran menurut Kotler
(1997) menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi
lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep ini
bersandar pada empat pilar, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terpadu, dan profitabilitas.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil
tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di
bidang pemasaran, keuangan, maupun bidang yang lain. Selain itu juga tergantung
pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar
organisasi dapat berjalan lancar (Lawrence dan Glueck,1995).
Menurut Marrus dalam Umar (2001), strategi didefinisikan sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
supaya tujuan tersebut dapat tercapai. Sedangkan Prahalat dalam Umar (2001)
mengatakan bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Kotler (1997) mengemukakan bahwa strategi pemasaran terdiri dari prinsipprinsip dasar yang melandasi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan
permasalahannya dalam sebuah pasar sasaran, bauran pemasaran, dan alokasi
pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran tidak hanya ditinjau dari faktor yang
dapat dikendalikan saja, tetapi perlu dilibatkan faktor yang tidak dapat

dikendalikan (Herindajanto, 1995).
Bauran pemasaran jasa dikemas dalam suatu model 8P oleh Lovelock dan
Wright (2005). Model 8P manajemen jasa terpadu terdiri dari :
1. Elemen produk (product) : semua komponen kinerja jasa yang menciptakan
nilai bagi pelanggan.
2. Tempat dan waktu (place and time) : keputusan manajemen tentang kapan,
dimana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.
3. Proses (process) : metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu
yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan
yang telah diterapkan.
4. Produktivitas (productivity) : seberapa efisien perubahan input jasa menjadi
ouput yang menambah nilai bagi pelanggan.
5. Orang (people) : karyawan yang terlibat dalam proses produksi.
6. Promosi dan edukasi (promotion and education) : semua aktivitas dan alat
yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi
pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.
7. Bukti fisik (phisycal evidence) : petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberi bukti atas kualitas jasa.
8. Harga dan biaya jasa lainnya (price and costs) : pengeluaran uang, waktu dan
usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.
2.2. Jasa
Lovelock dan Wright (2005) menjelaskan jasa melalui dua pendekatan,
yaitu :
1. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak
lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,
kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan
kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
2. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberi manfaat bagi
pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan
mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima
jasa tersebut.

Tjiptono (1996) menyebutkan terdapat empat karakteristik jasa, yaitu :
1. Intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, dicium atau
didengar sebelum jasa tersebut dibeli.
2. Inseparability, artinya antara si pembeli jasa dengan si penjual jasa saling
berkaitan.
3. Variability, artinya jasa sangat bersifat variabel karena merupakan
nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa dihasilkan.
4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak
dapat disimpan.
2.3. Strategi
Chandler dalam Rangkuti (2005) menyatakan bahwa strategi merupakan
tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi
semua sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman
yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan,
sangat

menentukan suksesnya

strategi yang

disusun.

Rangkuti (2005)

menambahkan beberapa konsep tersebut antara lain :
1. Kompetisi berbeda : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar
melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Dua faktor
yang menyebabkan perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan dengan
pesaingnya adalah keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya
perusahaan.
2. Kompetisi menguntungkan : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh
perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
Suatu perusahaan bisnis memiliki beberapa tipe strategi yang dilaksanakan
dalam proses manajemen strategis. Menurut Wheelen dan Hunger (2004) tipe-tipe
strategi dalam perusahaan bisnis adalah :
1. Strategi perusahaan adalah arah keseluruhan sikap perusahaan terhadap
pertumbuhan dan manajemen dari variasi bisnis yang dilakukannya. Tiga
kategori dalam strategi perusahaan terdiri dari stabilitas, penurunan, dan
pertumbuhan.

2. Strategi bisnis adalah strategi pada unit bisnis atau tingkat produk yang
menekankan pada peningkatan posisi kompetitif produk dan jasa.
3. Strategi fungsional adalah untuk mencapai sasaran bisnis dan strategi dengan
cara memaksimalkan produktivitas sumberdaya.
2.4. Bauran Promosi
Bauran promosi (promotion mix) menggambarkan cara-cara kreatif yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa. Kotler
(2000) mengemukakan bahwa bauran promosi sebagai media komunikasi
pemasaran memiliki enam kegiatan utama, yaitu periklanan (advertising),
pemasaran langsung (sales promotion), penjualan secara personal (personal
selling), publisitas dan hubungan masyarakat (publicity and public relations),
pemasaran langsung (direct marketing) serta interaktif media (media interactive).
2.4.1 Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide,
barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran
(Kotler,1997). Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya apakah
itu untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan.
1. Periklanan informatif dilakukan besar-besaran pada tahap awal suatu jenis
produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama.
2. Periklanan persuasif penting dilakukan pada tahap kompetitif, tujuannya
adalah membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu. Beberapa
periklanan

persuasif

telah

beralih

kejenis

periklanan

perbandingan

(comparative advertising), yang berusaha membentuk keunggulan suatu
merek melalui perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek
lain dikelas produk yang sama.
3. Iklan pengingat, sangat penting bagi produk yang sudah mapan. Bentuk ikaln
yang berhubungan dengan ini adalah iklan penguat (reinforcement
advertising), yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka
telah melakukan pilihan yang benar.

Menurut Tjiptono (1997), media periklanan terdiri dari tiga bentuk, yaitu :
1) Media Cetak
Menurut Kasali (2007), media cetak adalah suatu media yang statis dan
mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan
sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna dan halaman putih. Jenis
media cetak terdiri atas surat kabar dan majalah, tetapi juga brosur
(Tjiptono,1997).
Menurut Tjiptono (1997), terdapat kelebihan dan kekurangan pada surat
kabar dan majalah. Kelebihan dan kelemahan kedua media cetak tersebut
antara lain :
a. Surat kabar memiliki kelebihan karena cakupan pasarnya luas, tepat
waktu, sangat dipercaya, dan memuat hal-hal yang aktual. Kelemahannya
dibaca dalam waktu singkat, tata letak yang buruk dapat mengacaukan
penglihatan pembaca, dan beberapa kelompok pembaca tidak dapat
terjangkau misalnya terdapat perbedaan bahasa.
b. Majalah memiliki kelabihan karena menjangkau segmen pasar tertentu
yang spesifik, terpercaya, kualitas reproduksi sangat bagus, dapat
digunakan sebagai media humas dan promosi penjualan, serta masa terbit
sangat panjang. Kelemahannya adalah waktu terbit sangat lambat, biaya
mahal, dan pemesanan tempat iklan dimajalah memerlukan waktu yang
lama.
2)

Media Elektronik
Menurut Tjiptono (1997), media elektronik adalah media dengan
teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan jika ada jasa transmisi siaran.
Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsor, iklan
partisipasi dan iklan layanan masyarakat. Jenis media elektronik terdiri dari
televisI dan radio. Kelebihan dan kelemahan kedua media elektronik tersebut
adalah :
a. Televisi memiliki kelebihan yaitu bersifat audio visual, formatnya sangat
fleksibel, jangkauan jauh, menimbulkan dampak yang kuat, dan sangat
menarik perhatian. Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan sangat
mahal, banyak gangguan, penayangan terlalu cepat, dan khalayak tidak

efektif.
b. Radio memiliki kelebihan yang fleksibel, biasanya relatiF murah, dan
bukan musiman. Kelemahannya adalah hanya menyajikan suara tanpa
gambar, iklan harus disesuaikan dengan sumber daya setempat, dan
frekuensi iklan yang disiarkan sulit dibuktikan telah sesuai dengan
pesanan.
3) Media Luar Ruangan
Menurut Tjiptono (1997), media luar ruangan adalah media iklan yang
dipasang ditempat terbuka seperti dipinggir jalan, pusat keramaian, angkutan
umum, pagar tembok,dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruangan diantara
poster, papan nama, spanduk dan balon raksasa. Kelebihan dari media luar
ruang adalah murah, penampilannya menarik, persaingan sedikit, dan
menayangkan pesan iklan yang sama berkali-kali. Kelemahannya adalah
membahayakan pengemudi, kreatifitas terbatas, dan hanya efektif jika
khalayak menggunakan kendaraan yang memiliki ruang pandang luas,
misalnya sepeda, sepeda motor, dan mobil pribadi.
2.4.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Morisan (2007) menyatakan bahwa banyak praktisi pemasaran dan iklan
menggunakan istilah promosi yang sebenarnya mengacu kepada promosi
penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif
kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen yang diharapkan dapat
meningkatkan penjualan. Contoh gratis kontes atau undian, potongan harga
setelah pembelian, memberikan merchandise, dan sebagainya.
Menurut Alma (2000), tujuan digunakan promosi penjualan bagi
perusahaan adalah sebagai berikut (1) Menarik pembeli baru; (2) Memberi
hadiah/penghargaan

kepada

konsumen-konsumen/langganan

lama;

(3)

Meningkatkan daya beli ulang dari konsumen lama; (4) Menghindarkan
konsumen lari ke merek lain; (5) Mempopulerkan merek atau meningkatkan
loyalitas; (6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka
memperluas pangsa pasar jangka panjang.
Menurut Tjiptono (1997), promosi penjualan dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu :

1. Promosi pelanggan, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli.
2. Promosi dagang, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong
atau merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk
memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor.
3. Promosi tenaga penjual, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
memotivasi armada penjualan.
4. Promosi bisnis, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh
pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan,
memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak pelanggan lama dan
membidik pelanggan.
2.4.3 Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation)
Menurut Tjiptono (1997), publisitas adalah bentuk penyajian dan
penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, dimana orang atau
organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk hal tersebut tetapi
pemanfaatan nilai-nilai informasi yang terkandung dalam suatu produk untuk
membentuk citra produk yang bersangkutan. Contohnya yaitu mendukung
kegiatan yang bertemakan sosial atau ikut dalam kegiatan komunikasi untuk
membangun image yang baik terhadap perusahaan, menjaga kepercayaan dari
para pemegang saham. Publikasi adalah pemuatan berita di media massa tentang
perusahaan, produk, pegawai, dan berbagai kegiatannya.
Hubungan masyarakat merupakan mediator yang berada antara perusahaan
dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal
maupun eksternal. Bentuk kegiatan komunikasi dua arah merupakan ciri khas dari
fungsi dan peranan hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat pada sebuah
perusahaan pada umumnya dilaksanakan oleh pihak humas perusahaan dengan
bentuk kegiatan seperti mengirimkan berita baru, melakukan konferensi pers,
melaksanakan acara-acara khusus, dan mensponsori aktivitas yang layak diinput
yang dilakukan oleh pihak ketiga.฀ Secara garis besar aktivitas hubungan
masyarakat dalam perusahaan berperan sebagai :
1. Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak

langsung, melalui media cetak ataupun elektronik dan lisan (spoke person)
atau tatap muka juga sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai
mediator dan sekaligus persuador.
2. Relationship
Kemampuan peran humas untuk membangun hubungan yang positif antara
lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga,
berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama,
dan toleransi antara perusahaan dan publik.
3. Good Image Maker
Hubungan masyarakat berperan untuk membangun identitas dan citra
perusahaan.

Dengan

hubungan

masyarakat

maka

perusahaan

dapat

menciptakan identitas dan citra yang positif dimata publik.
Perlu diperhatikan bahwa daya tarik publisitas dan hubungan masyarakat
didasarkan pada tiga sifat khusus, yaitu (1) kredibilitas yang tinggi, (2)
kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya, dan (3)
kemampuan untuk mendramatisi suatu perusahaan atau produk.
2.4.4 Penjualan Personal (Personal Selling)
Menurut Morisan (2007), penjualan perorangan merupakan bentuk
komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya, dengan
tujuan membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan.
Menurut Alma (2000), teknik penjualan personal adalah strategi yang
sudah digunakan pada umumnya. Bentuk penjualan personal yang dikenal secara
garis besar adalah : (1) penjualan personal dipertokoan umum; (2) penjual datang
langsung ke rumah; (3) penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk
menghubungi pedagang eceran; (4) penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk
menghubungi pedagang besar/pedagang eceran; (5) pimpinan perusahaan
berkunjung kepada langganan yang penting, dan (6) penjual yang terlatih secara
teknis mengunjungi para konsumen industri untuk memberikan nasehat dan
bantuan.

Menurut Tjiptono (1997), sifat-sifat penjualan perorangan terbagi atas tiga
kelompok yaitu : (1) konfrontasi perorangan, yaitu adanya hubungan yang hidup,
langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih; (2) respon, yaitu situasi yang
seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan
menanggapi; (3) perkembangan, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya
segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan
suatu hubungan yang lebih akrab.
Menurut Kotler (1995), personal selling adalah penyampaian informasi
secara oral tentang suatu penawaran kepada sasaran (pasar) dengan tujuan
mendorong sasaran melakukan transaksi. Menurut Kotler dan G. Amstrong
(2000), personal selling mempunyai tiga manfaat yaitu :
1. Personal confrontation, penjualan personal mencakup hubungan yang hidup,
langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih, dimana setiap pihak dapat
melihat dari dekat kebutuhan dan karakteristik pihak lain dan dapat
melakukan penyesuaian.
2. Cultivation (keakraban), memungkinkan perkembangan dari segala macam
hubungan yang bermula dari hubungan penjualan sampai kehubungan
persahabatan.
3. Response (tanggapan), menciptakan suasana untuk membuat pembeli
berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
2.4.5 Pemasaran Langsung
Menurut Chandra (2001), pemasaran langsung merupakan sistem
pemasaran

interaktif

dengan

menggunakan

media

komunikasi

untuk

meningkatkan respon langsung menggunakan media perantara diantaranya
katalog, telepon, dan internet.
Menurut Tjiptono (1997), teknik yang digunakan pada penjualan personal
adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan, dan program insentif.
Sedangkan proses promosi pemasaran langsung menggunakan perantara media
komunikasi seperti katalog, surat, telemarketing, radio, majalah, dan surat kabar.
Menurut Kotler (1997), pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran
yang bersifat interaktif menggunakan satu atau beberapa media iklan untuk
menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.

2.4.6 Interaktif Media
Morisan (2007), menyatakan bahwa tidak ada media yang mampu
mengalahkan internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya. Interaktif
media saat ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mempromosikan produk
atau jasa sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang jelas dan akurat
tentang produk atau jasa mereka. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi
komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif
melalui media massa. Dalam hal ini yang utama adalah internet, khususnya
melalui fasilitas yang dikenal World Wide Web (www). Selain berfungsi sebagai
media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi
pemasaran yang bersifat mandiri. Keuntungan yang diperoleh dalam memiliki
situs web adalah :
1. Pelanggan atau calon pelanggan akan dapat dengan mudah menemukan
lokasi usaha atau nomor telepon perusahaan.
2. Penyampaian informasi yang cepat dan praktis mengenai suatu produk.
3. Mengurangi jumlah tenaga pemasaran karena staf penjualan tidak perlu harus
membuat janji dengan calon pelanggan sekedar untuk menjelaskan produk.
4. Membangun hubungan dengan pelanggan melalui program seperti penawaran
khusus, kuis, dan kontes secara online.
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi
Menurut Tjiptono (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi bauran
promosi produk kredit mikro dikelompokkan menjadi tujuh faktor, yaitu :
1. Anggaran Promosi
Menurut Tjiptono (1997), jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar,
maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi bersifat nasional juga
besar. Sebaliknya jika dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat
memilih penjualan personal, promosi penjualan, atau iklan bersama di dalam
wilayah lokal atau regional.
2. Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam
setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan

penentu terwujudnya tujuan organisasi.
3. Komunikasi
Menurut Chandra (2001), dalam rangka merancang komunikasi pemasaran
yang efektif, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara
umum. Karakteristik komunikasi yang efektif adalah menyediakan informasi
yang praktis, berikan fakta bukan kesan, perjelas dan padatkan informasi,
pernyataan tanggung jawab dengan tepat, dan membujuk orang untuk
menawarkan rekomendasi (Thill dan Bovee, 2007).
4. Persaingan Pasar
Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat mempengaruhi
jumlah permintaan produk adalah perkembangan suasana persaingan pasar.
Munculnya produk baru yang menjanjikan lebih banyak manfaat dapat
mempengaruhi laju penjualan produk lama.
5. Etika Bisnis
Menurut Sutojo (2003), etika bisnis adalah pedoman moral untuk
membedakan tindakan bisnis yang baik dan buruk, benar dan salah, serta
secara moral menjadi hak dan kewajiban.
6. Produk dan Harga
Menurut Tjiptono (1997), produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan. Menetapkan harga secara tepat dapat melancarkan proses
pemasaran barang atau jasa. sudut pandang konsumen, harga seringkali
digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut seringkali digunakan
sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat
yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
7. Segmentation, Targetting, dan Positioning (STP)
Menurut Suwatno dan Rasto (2003), segmentasi adalah tindakan membagi
sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran tersendiri berdasarkan
geografis, demografis, psikografis dan atau perilaku. Targetting adalah
tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari segmen-segmen

pasar yang akan dimasuki. Positioning adalah tindakan menciptakan suatu
penempatan produk dan merek yang kompetitif pada benak konsumen
berdasarkan persaingan.
2.6. Bank
Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 serta UU No.23 tahun 1999 Bank
Indonesia, pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat. Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang keuangan artinya aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri
dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan asas yang
digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pembangunan dan hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Fungsi bank adalah tempat menghimpun dana dari masyarakat, Bank
bertugas mengamankan uang tabungan dan deposito berjangka serta simpanan
dalam rekening koran atau giro. Dari fungsi tersebut, maka bank penyalur dana
atau pemberi kredit,

Bank

memberikan kredit

bagi masyarakat

yang

membutuhkan terutama untuk usaha-usaha produktif. Keuntungan pada bank
diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan
bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini
dikenal dengan istilah Spread Based.
2.6.1 Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang
atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Pengertian kredit

menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, menyebutkan
bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi semua
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan yang
memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan
kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada
debitur setela