Pengertian dan Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

BAB III TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Deskripsi Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Sistem informasi akuntansi merupakan kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Manajemen fakultas ekonomi USU sangat bertumpu pada sistem informasi yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Sistem merupakan elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem merupakan sumber daya yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output. Menurut Romney dan Steinbart 2006; 2 menyebutkan bahwa defenisi sistem sebagai berikut: “sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama atau bisa dikatakan sebuah sistem merupakan kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Hall 2001; 6 menyebutkan defenisi sistem sebagai berikut: “sistem adalah dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama”. Dari defenisi di atas dapat lebih rinci mengenai pengertian umum sistem sebagai berikut: 1. setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, 2. unsur-unsur merupakan bagian terpadu sari sistem yang bersangkutan, 3. unsur-unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai satu tujuan, 4. suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing- masing melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat meraka berada. Informasi adalah data yang berguna yang di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan atau bisa dikatakan bahwa informasi adalah salah satu sumber daya bisnis yang vital yang berguna dalam pengambilan keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Menurut Bodnar 2000; 1, “informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah mengalami proses pengolahan yang dapat menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan serta berguna bagi pihak yang membutuhkannya. Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer di dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada para pemakai. Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess 2005; 10 : “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan”. Sedangkan menurut Soemarso 2003; 3 menyebutkan bahwa defenisi akuntansi adalah sebagai berikut: “ Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi dapat juga didefenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. Sehingga dari tiga defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi menurut nugroho widjajanto 2001;4 adalah “susunan berbagai formulir, cacatan, perlatan, termasuk komputer dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood 2006: 2, “sistem informasi akuntansi itu adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, baik secara manual mupun terkomputerisasi, yang dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”. Menurut Sofyan Syafri Harahap 2004, “aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi milik perusahaan yang dipergunkan secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan, baik dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya yang bukan untuk dijual”. Menurut Kieso 2005:566 menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut: “aktiva tetap adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik bentuk dan ukuran yang jelas, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen. Aktiva ini biasa dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan property, plant, and equipment; atau aktiva tetap fixed assets”. Menurut Mulyadi 2001:591 menyebutkan bahwa defenisi aktiva tetap adalah sebagai berikut: “aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, dan bukan bertujuan untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan”. Karena kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud tangible fixed assets. Aktiva tetap meliputi aktiva yang tidak dapat disusutkan non depreciable terdiri dari tanahhak atas tanah dan aktiva yang dapat disusutkan depreciable, mencakup bangunan, mesin serta peralatan lainnya ataupun sumber-sumber alam. Suatu aktiva tetap memiliki ciri-ciri seperti dapat dilihat maupun diraba, nilainya relatif tinggi, umurnya relatif panjang, lebih dari satu periode akuntansi, digunakan untuk operasi normal perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam operasi normal. Aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU terdiri dari tanah, gedung, kenderaan, mesin-mesin, dan peralataninventaris yang digunakan dalam proses operasi kantor yang tidak bertujuan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat umur ekonomis lebih dari satu tahun. Transaksi yang mengubah aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu : a. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap, b. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, c. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan pembelian, pembangunan dan sumbangan, pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

B. Jenis-Jenis Aktiva Tetap