Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

NUDA KARTIKA HARAHAP 082102062

AKUNTANSI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : NUDA KARTIKA HARAHAP

NIM : 082102062

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL :PERANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal ……Maret 2011 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal……Maret 2011 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP 19550810 198303 1 004


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : NUDA KARTIKA HARAHAP

NIM : 082102062

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL :PERANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP AKTIVA TETAP FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Maret 2011 Menyetujui Pembimbing,

(Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak) NIP. 19760705 200212 1 002


(4)

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan penulisan ini guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun merupakan sesuatu yang diharapkan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Secara khusus pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Ayahanda Tercinta Alm. Damus Harahap dan Ibunda tercinta Nurlan Lubis yang selalu memberikan motivasi dan memberikan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama dalam tahap pertama hingga penyelesaian tugas akhir ini, Penulis telah banyak menerima bantuan moril, spritual dorongan serta bimbingan dari


(5)

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini juga penulis dengan rasa hormat dan tulus mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, beserta seluruh dosen dan staf pengajar lain yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang bermanfaat.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Maret 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 4

E. Rencana Penulisan ... 6

1. Jadwal Penelitian... 6

2. Rencana Isi ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM FAKULTAS EKONOMI USU ... 8

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 8

B. Visi. Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi USU ... 10

C. Struktur Organisasi & Personalia Fakultas Ekonomi USU ... 11

D. Unsur Pelaksana Akademik Pada Fakultas Ekonomi USU ... 14

E. Rincian Tugas (Job Description) Fakultas Ekonomi USU ... 15


(7)

G. Kinerja Usaha Terkini Fakultas Ekonomi USU ... 21

H. Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi USU ... 22

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 23

A. Pengertian Aktiva Tetap ... 23

B. Penggolongan Aktiva Tetap ... 23

C. Cara Perolehan Aktiva Tetap dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 24

D. Penggantian Aktiva Tetap ... 30

E. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 31

F. Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal ... 36

G. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN) ... 42

H. Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 47

BAB IV PENUTUP ... 51

A. Kesimpulan... 51

B. Saran ... 52


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, suatu lembaga pendidikan dituntut untuk lebih selektif dan efektif dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, kompetetif dan cerdas. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara salah satu lembaga pendidikan yang ikut serta berpartisipasi dalam menciptakan dan menghasilkan para sarjana dibidang ekonomi juga berpengaruh untuk membentuk manusia-manusia yang unggul dan berprestasi.

Didalam proses menciptakan manusia-manusia unggul dan berprestasi, dibutuhkan beberapa faktor untuk mendukung proses sasaran tersebut, salah satunya adanya aktiva tetap (fixed asset). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak dapat menjalankan kegiatan operasional rutin dengan baik.

Aktiva tetap berdasarkan wujudnya dogolongkan kepada dua kelompok yaitu : aktiva berwujud (tangible asset) dan aktiva tidak berwujud (intangible asset).

Aktiva berwujud (tangible asset) adalah aktiva yang memiliki wujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Dan aktiva tidak berwujud (intangible asset) adalah aktiva berumur panjang


(9)

dalam operasi perusahaan yang tidak disimpan untuk dijual dan tidak mempunyai bentuk fisik.

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, dan memiliki tempat yang berbeda. Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu : Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi, prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. Data tentang proses-proses bisnis organisasi, software yang dipakai untuk memproses data organisasi, dan juga yang paling penting yaitu infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi yaitu mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi. Selain itu, Sistem Informasi Akuntansi juga berfungsi mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas


(10)

perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan, dan menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.

Berdasarkan keterangan dan uraian sebelumnya, maka penulis mencoba membahas peranan informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam penjelasan latar belakang masalah, maka penuilis mencoba merumuskan masalah ”apakah sistem informasi akuntansi telah berperan dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ? ”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk lebih memahami dan mengetahui sejauh mana peranan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan evektifitas pengendalian intern terhadap aktiva tetap di fakulatas.


(11)

b. Untuk mengetahui bagaimana sistem yang digunakan dalam melakukan pengendalian intern aktiva tetap yang dilakukan di Fakultas Ekonomi USU.

c. Untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang peranan sistem informasi akuntansi dalam melakukan pengendalian intern terhadap aktiva tetap di Fakultas.

b. Untuk dapat digunakan sebagai perbandingan bagi penulis lainnya yang akan melaksanakan penelitian berikutnya di masa yang akan datang.

c. Bagi Fakultas dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah untuk menganalisa pemanfaatan sistem informasi akuntansi dalam melakukan pengendalian intern terhadap aktiva tetap yang dilakukan untuk mendukung kemajuan Fakultas di masa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

Dalam memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penyusunan paper ini, melalui metode :


(12)

1. Sumber Data

a. Data Primer merupakan data yang diperoleh lamgsung dari perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

b. Data Skunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain yang mendukung data primer.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dan keterangan yang dibutuhkan berdasarkan buku-buku, catatan ilmiah serta tulisan ilmiah yang mempunyai hubungan dengan paper yang disusun ini.

b. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Yaitu penelitian yang langsung dilakukan perorangan atau objek yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Interview, yaitu melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang berwenang untuk memperoleh data tentang penggunaan SIA dalam melakukan pengendalian intern terhadap aktiva tetap di Fakultas Ekonomi USU.

b. Observasi, yaitu studi yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan ke objek penelitian secara langsung.


(13)

E. Rencana Penulisan

1. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 7 Februari sampai tanggal 5 Maret 2011.

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sisitematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini Penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan aktivitas penelitian.

BAB II : GAMBARAN UMUM FAKULTAS EKONOMI USU Dalam bab ini akan menguraikan sejarah ringkas Fakultas Ekonomi USU, visi dan misi, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan fakultas, kinerja terkini, dan rencana kegiatan fakultas.


(14)

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian aktiva tetap, penggolongan aktiva tetap, cara perolehan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap, pengertian sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal, sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara, alur dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem informasi akuntansi di Fakultas Ekonomi USU.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab akhir dari paper ini, maka Penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan dan beberapa saran yang memungkinkan dapat bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi USU dan juga bagi para pembaca paper ini.


(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM FAKULTAS EKONOMI USU

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di luar kota Medan atau di luar provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan pada tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syah Kuala) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan pada waktu itu yang menjabat sebagai Dekan Dr, Teuku Iskandar.

Yayasan Unversitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berkedudukan di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu teknik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syahkuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I. No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam


(16)

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 USU menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2003, tanggal 11 November 2003, dimana Fakultas Ekonomi USU merupakan satu dari 10 Fakultas dan pada saat USU menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan memiliki 12 fakultas.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 0535/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.131.DIKTI/Kep/1984, dan disusul dengan Surat Keputusan No.23/DIKTI/Kep/1987, N.25/DIKTI/Kep/1987 dan No. 26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang program Pendidikan, yaitu program pendidikan Strata-I Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-I meliputi 3 (tiga) Departemen,yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari : a. Program Diploma-III Kesekretariatan


(17)

c. Program Diploma-III Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada Agustus 1961.

B. Visi. Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi USU

1. Visi Fakultas Ekonomi USU

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

2. Misi Fakultas Ekonomi USU

Adapun misi Fakultas Eoknomi USU yaitu :

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar, 2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,

3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN,

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya,

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.


(18)

3. Tujuan Fakultas Ekonomi USU

Adapun tujuan Fakultas Ekonomi USU yaitu :

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional. 2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.

C. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU

Struktur Organisai diperlukan perusahan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudakan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Suatu instansi ini terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan


(19)

1. Pimpinan Universitas

Rektor : Prof. DR. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.Ak

Pembantu Rektor I

Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III : dr. Linda T. Maas, M.P.H.

Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng. Pembantu Rektor V : Ir. Isman Nuriadi

2. Pimpinan Fakultas

Dekan

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasition SE, M.Acc, Ak Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Drs. Ami Dilham, M.Si

a. Dewan Pertimbangan Fakultas

Ketua

Sekretaris : Dra. Komariah Pandia, MSi Anggota :

• Prof. Moenaf Hamid Regar, MSAc


(20)

• Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi

• Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP

• Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

• Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

• Ami Dilham, SE, MSi

• Drs. Arifin Akhmad, Msi, Ak

• Wahyu Ario Pratomo,SE, MEc

Departemen

Ketua : Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Phd Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Sekretaris : Dra. Marhayani, M.Si

Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MM, Ak


(21)

Program Diploma Keuangan

Ketua : Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

b. Bagian Tata Usaha

Kep. Bag. Tata Usaha : Mhd. Simba Sembiring, SE, M.Si Kasub. Personalia : Dra. Komariah

Kasub. Keuangan : Eka Yuliani, SE

Kasub. Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE

Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos

D. Unsur Pelaksana Akademik Pada Fakultas Ekonomi USU

Fakultas dipimpin oleh Dekan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Fungsi Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang


(22)

melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian pengabdian/pelayanan masyarakat, dan pembinaan civitas akademika serta melaksanakan urusan tata usaha fakultas.

Urusan administrasi di Fakultas dikelola oleh bagian Tata Usaha yang terdiri atas:

a. Sub Bagian Akademik

b. Sub Bagian Umum Keuangan c. Sub Bagian Kepegawaian

d. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni e. Sub Bagian Perlengkapan

E. Rincian Tugas Atas Pelaksana Akademik

1. Rincian Tugas Pada Sub Bagian Tata Usaha

Adapun rincian tugas pada sub bagian tata usaha yaitu :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan,alumni, kepegawaian, dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan, alumni, kepegawaian, dan perlengkapan.


(23)

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan., perlengkapan, kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas. f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas. h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas. i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja Bagian dan merpersiapkan penyunan laporan Fakultas.

2. Rincian Tugas Pada Sub Bagian Akademik

Adapun rincian tugas pada sub bagian akademik yaitu :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian,pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik. e. Menghimpun dan meklasifikasi data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.


(24)

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mepersiapkan penyusunan laporan Bagian.

3. Rincian Tugas Pada Sub Bagian Umum dan Keuangan

Adapun rincian tugas pada sub bagian umum dan keuangan yaitu :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan. c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorium,lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informsi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.


(25)

4. Rincian Tugas Pada Sub Bagian Tata Kepegawaian

Adapun rincian tugas pada sub bagian tata kepegawaian yaitu :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Menyusun konsep juklak/juknis di bidang kepegawaian. c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai. d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan, fungsional, usul kenaikan jabatan/perangkat,surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin, dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai. h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Memproses asuransi pegawai.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

5. Rincian Tugas Pada Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Adapun rincian tugas pada sub bagian kemahasiswaan dan alumni yaitu : a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.


(26)

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kegiatan kemahsiswaan. e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Merpersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswan tingkat universitas. g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karier dan layanan

kesejahteraan dan layanan kesejahteraan mahasiswaan.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan. i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.

j. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan.

k. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kemahasiswaan dan alumni.

l. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

6. Rincian Tugas Pada Sub Bagian Perlengkapan

Adapun rincian tugas pada sub bagian perlengkapan yaitu :

a. Menusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan. d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan


(27)

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

F. Jaringan Usaha/ Kegiatan Fakultas Ekonomi USU

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian – penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan – lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.


(28)

Setiap aktivitas yang dilakukan di dalam organisasi akan merujuk kepada sistem dan prosedur baku yang telah ditetapkan. Pada dasarnya Perpustakaan Ekonomi USU adalah ruang baca yang digunakan oleh setiap mahasiswa atau tamu. Mahasiswa dibantu untuk memperoleh setiap kebutuhan yang diperlukan baik dalam pencarian buku, skripsi ataupun hal lain yang berhubungan dengan perpustakaan.

G. Kinerja Terkini Fakultas Ekonomi USU

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian – penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar – seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.


(29)

Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan – kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti perayaan hari – hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai – nilai dan norma – norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

H. Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi USU

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil. b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil. d. Wisuda mahasiswa.


(30)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap atau plant assets adalah sumber daya fisik yang dimiliki serta digunakan oleh bisnis dan bersifat permanen atau tahan lama. Aktiva tetap berdasarkan wujudnya dogolongkan kepada dua kelompok yaitu :

1. aktiva berwujud (tangible asset) adalah aktiva yang memiliki wujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun,

2. aktiva tidak berwujud (intangible asset) adalah aktiva berumur panjang dalam operasi perusahaan yang tidak disimpan untuk dijual dan tidak mempunya bentuk fisik.

B. Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat digolongkan dalam dua sudut. Kedua sudut tersebut adalah sudut substansi dan sudut disusutkan atau tidak disusutkan.

1. Sudut substansi, aktiva tetap menurut sudut substansi dapat dibagi :

a. tangible assets (aktiva berwujud) seperti lahan, mesin, gedung dan peralatan.


(31)

b. intagible assets (aktva tidak berwujud) seperti HGU, HGB, Paten, hak cipta, goodwill, copyright, franchise dan lain-lain.

2. Sudut disusutkan atau tidak disusutkan, aktiva tetap menurut sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi :

a. depreciated plant assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan, seperti

building, equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain-lain. b. undepreciated plant assets yaitu aktiva tetap yang tidak

disusutkan, separti tanah (land).

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara aktiva tetap tidak dikelompokkan secara khusus, tetapi semua aktiva tetap dicatat dan dipergunakan sebagai mana mestinya karena Fakultas Ekonomi bukan perusahaan tetapi lembaga pendidikan dibawah Universitas Sumatera Utara. Semua aktiva tetap yang dimiliki Fakultas Ekonomi USU merupakan harta kekayaan milik Universitas Sumatera Utara.

C. Cara Perolehan Aktiva Tetap Dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap

1. Cara Perohan Aktiva Tetap

Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005 : 10). Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu : pembelian tunai, pembayaran yang ditangguhkan, sewa guna usaha, aktiva tetap yang diperoleh secara pertukaran, perolehan dengan penerbitan efek, konstruksi sendiri, perolehan melalui sumbangan atau penemuan, perolehan aktiva dengan biaya restorasi yang


(32)

signifikan pada saat penghentian aktiva, akuisi suatu perusahaan secara keseluruhan, aktiva yang diperoleh tidak secara tertentu.

a. Pembelian tunai, aktiva tetap yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untuk pembelian ditambah dengan biaya-biaya sehubungan dengan pembelian aktia, dikurangi potongan harga yang diberikan baik karena pembelian dalam jumlah besar maupun karena pembayran dipercepat.

b. Pembayaran yang ditangguhkan, aktiva yang diperoleh dengan pembayaran yang ditangguhkan untuk semua atau sebagian dari harga pembelian. Dengan menandatangani suatu wesel atau hipotek atau perjanjian yang menentukan persyaratan penyelesaian kewajiban. Kontrak utang tersebut bisa saja meminta suatu pembayaran pada tanggal tertentu di masa yang akan datang atau suatu rangkaian pembayaran pada jangka waktu tertentu.

c. Sewa guna usaha adalah suatu kontrak di mana satu pihak (penyewa-lesse) diberikan hak untuk menggunakan aktiva yang dimiliki oleh pihak lain, yaitu pihak yang menyewakan (lessor) untuk suatu periode waktu tertentu dan untuk suatu biaya periodik tertentu. Secara ekonomis sewa guna usaha sama dengan penjualan aktiva yang disewagunausahakan dimana pemberi sewa mengizinkan penyewa untuk membayar aktiva tersebut dengan suatu rangkaian pembayaran ”sewa guna usaha” selama beberapa waktu.


(33)

d. Aktiva tetap yang diperoleh secara pertukaran, aktiva tetap menurut cara ini diperoleh dengan cara menukarkan aktiva tetap yang kita miliki dengan aktiva tetap lainnya yang dimiliki pihak lain.

e. Perolehan dengan penerbitan efek, aktiva tetap yang diperoleh dengan cara menerbitkan obligasi atau saham. Jika nilai pasar dari efek tersebut dapat ditentukan, maka nilai tersebut akan digunakan sebagai nilai aktiva. Jika tidak ada nilai pasar dari efek tersebut, maka digunakan nilai pasar wajar dari aktiva yang diperoleh. Jika suatu efek tidak memiliki nilai pasar, maka penilaian oleh suatu otoritas yang independen atas aktiva yang diperoleh mungkin diperlukan untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang objektif. f. Konstruksi sendiri, dalam pembuatan aktiva, semua biya yang

langsung (biaya variabel), yaitu bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan dicatat pada harga perolehannya, termasuk semua pengeluaran yang terjadi untuk membuat aktiva dan mempersiapkan aktiva tersebut untuk digunakan sesuai dengan rencana.

g. Perolehan melalui sumbangan atau penemuan, aktiva yang diperoleh melalui sumbangan (donation), tidak ada biaya yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungannya. Meskipun ada pengeluaran tertentu yang harus dikeluarkan secara insidental untuk mendapatkan hadiah tersebut, tetapi pengeluaran tersebut


(34)

bisaanya jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai aktiva tersebut. Dalam hal ini, biaya tentu saja tidak dapat dijadikan dasar penilaian. Aktiva yang diperoleh melalui donasi harus diperkirakan nilainya dan dicatat sesuai dengan harga pasar wajarnya. Sumbangan diakui sebagai pendapatan atau keuntungan pada saat diterima. Adakalanya, sumber daya yang berharga ditemukan pada lahan yang telah dimiliki. Penenmuan (discovery) ini sangat meningkatkan nilai aktiva.

h. Perolehan aktiva dengan biaya restorasi yang signifikan pada saat penghentian aktiva, tindakan untuk memperoleh aktiva operasi jangka panjang secara legal mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya restorasi di masa depan ketika aktiva tersebut dihentikan pemakaiannya.

i. Akuisi suatu perusahaan secara keseluruhan, aktiva yang diperoleh tidak secara tertentu, seperti dalam pembelian secara paket, melainkan perusahaan tersebut membeli perusahaan lain secara keseluruhan. Hal ini disebut dengan penggabungan usaha. Prosedur-prosedur akuntansi untuk penggabungan usaha sama dengan prosedur yang digunakan dalam pembelian secara paket. Perbedaan utamanya adalah bahwa dalam suatu penggabungan usaha, jumlah nilai wajar dari aktiva yang dapat diidentifikasi bisaanya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah total yang dibayarkan untuk membeli perusahaan.


(35)

Pada Fakultas Ekonomi USU perolehan aktiva tetap diperoleh dengan cara : pembelian tunai dan hadiah atau hibah.

 Pembelian Tunai

Pembelian aktiva tetap diatas Rp.1.000.000. dilakukan dengan cara penwaran harga kepada pihak perusahaan ataupun distributor langsung, sedangkan pembelian aktiva tetap diatas Rp 5.000.000 dilakukan dengan cara tender.

 Hadiah atau Hibah

Hadiah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, para alumni, dan civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva. Pada umumnya aktiva tetap kecuali tanah memiliki keterbatasan masa manfaat. Dalam hal ini disebabkan keterbatasan aktiva tersebut dari segi wujud dan fungsinya. Prestasi atau jasa yang diberikan akan menurun baik karena aus, susut, rusak maupun proses menuanya aktiva tersebut. Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya beban penyusutan setiap periode akuntansi antara lain : harga perolehan aktiva, nilai residu, umur ekonomis, dan pola pemakaian.


(36)

a. Harga perolehan aktiva, yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya agar dapt dipergunakan,

b. Nilai residu adalah suatu jumlah yang diharapkan dapat diwujudkan atau diterima pada saat aktiva itu dihentikan pemakaiannya dengan cara menjual atau cara lain. Nilai residu ini harus disesuaikan dengan nilai yang lebih rendah untuk menggambarkan biaya-biaya yang diperkirakan ada pada masa penghentian pemakainnya,

c. Umur ekonomis yaitu berapa lama aktiva dapat digunakan dalam kegiatan produksi.

d. Pola pemakaian adalah pola penggunaan aktiva didalam kegiatan normal operasi perusahaan harus diperhatikan untuk menetapkan penyusutannya, aktiva tetap harus sesuai dengan sifat dan pola realisasi penghasilan yang dapat diharapkan dari penggunaan aktiva yang bersangkut an.

Beban penyusutan bisaanya dicatat pada akhir tahun pembukuan atau pada saat terjadi transaksi tertentu menyangkut aktiva tetap. Dalam praktek, banyak perusahaan menggunakan pedoman bahwa semua aktiva yang ditempatkan atau dikeluarkan dari pemakaian selama pertengahan pertama dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan bersangkut an. Perusahaan menghitung penyusutan atas aktiva ini untuk sebulan penuh. Begitu juga semua akuisisi atau penjualan aktiva tetap selama pertengahan kedua dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada


(37)

hari pertama bulan berikutnya. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tidak ada dilakukan penyusutan seperti yang dikemukakan teori-teori sebelumnya.

D. Penggantian Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang tidak lagi berguna bisa dibuang, dijual, atau ditukar tambah dengan aktiva tetap lainnya. Penggantian aktiva tetap bisaanya dimulai dari manajer departemen (pemakai) yang mengakui kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru setelah menjual aktiva yang lama. Prosedur otorisasi dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Dalam keputusan ini, manajer departemen sering kali memiliki otorisasi umum untuk menyetujui pembelian aktiva tetap yang tidak mahal. Namun demikian, untuk pengeluaran modal di atas batas materialitas yang ditetapkan, manajer tersebut harus mencari persetujuan eksplisit.

Penggantian aktiva juga dapat dilakukan dengan pertukaran. Perusahaan menukar peralatan yang lama dengan yang baru, yang memiliki kegunaan sama. Dalam kasus semacam ini, pembeli menerima peralatan lama yang dimaksud dari penjual. Jumlah ini, yang dinamakan dengan nilai tukar tambah (trade-in allowance) mungkin lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai buku peralatan lama, yang mengakibatkan keuntungan dan kerugian pertukaran. Jumlah yang terutang dapat dibayarkan secara tunai atau suatu kewajiban dicatat. Selisih ini


(38)

bisaanya dinamakan dengan sisa yang terutang (boot), yang merupakan nama pajaknya.

Pada Fakultas Ekonomi USU aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi maka akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain. Aktiva tetap yang sudah tidak dapat digunakan lagi harus digudangkan, tidak bisa dibuang, maupun dijual, karena aktiva tetap yang dimiliki oleh fakultas ekonomi merupakan harta milik Universitas Sumatera Utara dan merupakan kekayaan negara.

E. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan alat penting bagi pihak perusahaan untuk melaksanakan beberapa tahapan dari mekanisme sistem informasi. Informasi sangat penting bagi manajemen baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian. Sementara Sistem Informasi Akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri dari tiga elemen yaitu : sistem, informasi, dan

akuntansi. Dimana setiap kata memiliki arti sendiri, dan apabila digabungkan akan menghasilkan sebuah definisi yang baru. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Suatu sistem dapat dijelaskan yaitu kumpulan elemen-eleman atau sumberdaya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Hall, (2001 ; 5) mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling


(39)

berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”

Sistem terdiri dari sub-subsistem atau bagian-bagian sistem, yang terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau modul-modul dan seterusnya sampai komponen terkecil. Sistem akuntansi misalnya yang terdiri dari subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi biaya, subsistem akuntansi penggajian dan sebagainya. Selanjutnya sistem penjualan terdiri dari subsistem pelayanan pesanan, subsistem penagihan, dan subsistem penerimaan kas dari piutang. Subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak berdiri lepas sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan terpadu sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Pada sistem akuntansi tujuan tersebut antara lain adalah menyajikan laporan akuntansi keuangan dan laporan akuntansi manajemen. Subsistem adalah bagian dari sistem, dan interaksi yang berkaitan sehingga dicapai suatu kesatuan atau terintegrasi.

Hal diatas menjelaskan bahwa sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut :

1. Masukan atau Input.

2. Pengolahan atau Processing. 3. Hasil dari pengolahan atau Output.


(40)

Informasi berasal dari data. Sebelum menjelaskan arti dari informasi, kita harus mengetahui arti dari data terlebih dahulu. Data adalah fakta tentang peristiwa atau kenyataan lain yang mendukung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sesuai dengan keinginan si penerima.

Defenisi informasi menurut MC Leod (2001, p12) “ Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya”.

Dalam mentransformasi data menjadi informasi dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan atau Capturing adalah mengumpulkan data melakukan pemeriksaan keterangan yang ada, apakah itu data atau fakta.

2. Memilah atau verfying adalah memilah data atau fakta yang dikumpulkan tersebut benar atau hanya direka-reka saja.

3. Pengelompokkan atau Pengelompokkan atau Classifying adalah mengelompokkan data yang telah ada sesuai dengan yang dibutuhkan..

4. Penyeleksian atau Sorting adalah menempatkan unsur data ke dalam urutan data yang disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.

5. Meringkas atau Summarizing adalah meringkas data yang telah dikelompokkan menjadi laporan data menjadi bentuk matematis atau angka. 6. Perhitungan atau Calculating adakah memberikan nilai kepada data-data


(41)

7. Penyimpanan atau Storing adalah menempatkan data pada alat-alat penyimpanan yang dapat dilihat kembali pada saat diperlukan.

8. Pengambilan kembali atau Retriving adalah pengambilan keterangan kembali dari arsip bila informasi tersebut masih layak guna untuk dipakai sebagai informasi.

9. Memperbanyak atau Reproducing adalah menciptakan kembali atau memperbanyak informasi yang ada dengan fotocopy atau magnetic disk agar data asli tidak rusak.

10. Mengkomunikasikan atau Communicating adalah menyebarkan informasi yang tersimpan kepada si pemakai informasi tersebut.

Informasi sangat berguna bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan, maka dari informasi yang berguna harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Akurat, Informasi harus terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan para penggunanya.

2. Relevan, Informasi yang relevan harus memberikan arti dan mempunyai manfaat dengan bisa meningkatkan nilai dari suatu kepastian atau mengurangi ketidakpastian.

3. Tepat Waktu ( Timely ), Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat karena dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan .

4. Lengkap ( Complete ), Informasi yang disajikan harus lengkap, termasuk didalamnya semua data yang relevan.


(42)

5. Dimengerti ( Understandable ), Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan.

6. Verifiable, Informasi yang dihasilkan tidak bias, menyebabkan perbedaan dalam memahaminya.

7. Accessible, Informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya.

Dalam hal ini sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sebagai kumpulan eleman-elemen/ sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi.

Menurut Hussein dan Wibowo (2000, h 5) “sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi”.

Unsur-unsur sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Peralatan antara lain adalah perlatan komputer dan komunikasi maupun peralatan kantor lainnya ( hardware )

2. Prosedur, tata kerja ketentuan-ketentuan peraturan, termasuk sistem operasi ( operating system/ system software ) dan aplikasi komputerisasi program-program komputer ( application software )

3. Tenaga Kerja, pelaksana operasional ( operator ), pimpinan pada bidang tugasnya masing-masing staf yang merupakan pengguna sistem (


(43)

Knowledge Based Professional Staff ), termasuk teknisi komputer dan analisis informal.

Akuntansi dan sistem informasi sangat berkaitan erat. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, dan peintisaran, dan pelaporan data keuangan yang sudah diolah yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut Soemarso SR, (2003 ; 3): “Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi juga dapat didefenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut “.

Dari uraian diatas maka pengertian Sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atau pemakainya.

F. Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal

1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan


(44)

fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, dan memiliki tempat yang berbeda. Menurut Mulyadi (2001 : 3) ”sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”. Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu :

1. orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi,

2. prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi,

3. data tentang proses-proses bisnis organisasi,

4. software yang dipakai untuk memproses data organisasi, dan

5. infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Dan kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi yaitu :

1. mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi,


(45)

2. mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,pelaksanaan dan pengawasaan, dan

3. menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.

Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikanoleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu membisaakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan SIA secara komputerisasi yang mungkin akan dihadapinya.

Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling tradisional. Model proses manual merupakan bentuk sistem akuntansi manual sebelum berbasis komputer seperti pada saat sekarang. Sistem manual terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya, dan personel fisik yang merupakan cirri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman Model Proses Manual


(46)

barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan pemasok. Bisaanya, model ini juga meliputi pekerjaan fisik untuk pencatatan.

Pada model proses manual, logika proses bisnis lebih mudah dipahami jika tidak tersembunyi di balik teknologi. Informasi yang dibutuhkan untuk memicu dan mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan, penggudangan, serta pengiriman adalah penting dan terpisah dari teknologi yang mendasari sistem informasi. Prosedur manual juga memfasilitasi pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk pemisahan fungsi, supervise, verifikasi independen, jejak audit, serta pengendalian akses.

Model proses komputer adalah bentuk sistem akuntansi yang berbasis komputer. Model ini dipergunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan pada saat sekarang ini, dan model proses manual hampir tidak diapakai lagi. Model proses komputer mulai dipergunakan pada akhir tahun 1980-an. Terdapat banyak teknik-teknik baru dalam penyajian informasi akuntansi dalam melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses manual.

Model Proses Komputer

Dengan kecanggihan teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini, sistem informasi akuntansi di dalam dunia pendidikan lebih dikenal dengan mata kuliah komputer. Hal ini disebabkan karena mata kuliah sistem informasi akuntansi menggunakan software yang terdapat pada komputer.

Pada Fakultas Ekonomi USU bentuk sistem informasi akuntansi yang digunakan adalah sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Data-data dan


(47)

informasi yang dibutuhkan Fakultas Ekonomi diperoleh dengan mudah dan disimpan dengan aman yang merupakan fasilitas dari software-software komputer yang mendukung pengoperasian sistem informasi akuntansi. Dan akuntan-akuntan yang berasal dari Fakultas Ekonomi USU akan melakukan pekerjaannya dengan sistem informasi akuntansi berbasis komputer.

\

2. Pengendalian Internal

Menurut Romney dan Steinbart (2006 : 229) edisi 9, pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Struktur pengendalian interanal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting, yaitu : pengendalian untuk pencegahan (preventive control), pengendalian untuk pemeriksaan (detective control), dan pengendalian kolektif (corrective control).

Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap yaitu organisasi dan sistem otorisasi.


(48)

1. Organisasi, struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi, berikut diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian intern antara lain :

 fungsi pemakai harus terpakai dari fungsi akuntansi aktiva tetap, untuk mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi pemakai aktiva tetap,  transaksi perolehan, penjualan, penghentian pemakaian

aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independen, untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap,unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.

2. Sistem otorisasi, sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian intern terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap, sistem otorisasi pada Fakultas Ekonomi pengendalian internal aktiva tetap dilakukan dengan SIA yang diberi nama ”sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK- BMN)” yang sudah dirancang khusus oleh Pemerintah Pusat.


(49)

G. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)

SIMAK- BMN merupakan subsistem dari sistem akuntansi instansi (SAI) dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN dan pelaporan manajerial (manajerial report). SIMAK- BMN menghasilkan informasi sebagai dasar penyusunan neraca dan informasi-informasi untuk perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

SIMAK-BMN (sebelumnya bernama SABMN) digunakan untuk memproses transaksi perolehan, perubahan dan penghapusan barang milik negara (BMN) untuk mendukung SAK dalam rangka menghasilkan laporan neraca. Di samping itu, SIMAK-BMN menghasilkan berbagai laporan, buku-buku, serta kartu-kartu yang memberikan informasi manajerial dalam pengelolaan BMN. Barang milik negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah meliputi:

a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis, b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dan perjanjian/kontrak, c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan


(50)

d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh ketentuan hukum tetap.

BMN merupakan aset pemerintah pusat. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Unsur- unsur yang meliputi BMN yaitu : aset lancar, aset tetap, aset lainnya, dan aset bersejarah.

a. Aset Lancar

Aset lancar yang dimaksud dalam pengertian BMN adalah persediaan. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

b. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap yang dimaksud dalam pengertian BMN adalah tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan,aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan (KDP).


(51)

c. Aset Lainnya

Aset lainnya yang dimaksud dalam pengertian BMN adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah sehingga tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

d. Aset Bersejarah

Aset bersejarah yang dimaksud dalam pengertian BMN adalah aset tetap yang mempunyai ketetapan hukum sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan budaya, lingkungan, dan sejarah.

SIMAK-BMN dilaksanakan dengan enam prinsip, yaitu : ketaatan, konsistensi, komparabilitas, materialitas, objektif, dan kelengkapan.

a. Ketaatan, yaitu SIMAK-BMN diselenggarakan sesuai peraturan perundang undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Apabila prinsip akuntansi bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, maka yang diikuti adalah ketentuan perundang-undangan.

b. Konsistensi, yaitu SIMAK-BMN dilaksanakan secara berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Komparabilitas, yaitu SIMAK-BMN menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan laporan yang dapat dibandingkan antar periode akuntansi.

d. Materialitas, yaitu SIMAK-BMN dilaksanakan dengan tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan.


(52)

e. Objektif, yaitu SIMAK-BMN dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

f. Kelengkapan, yaitu SIMAK-BMN mencakup seluruh transaksi BMN yang terjadi.

Fakultas Ekonomi USU menerapkan SIMAK-BMN sebagai sistem informasi bagi aktiva tetapnya. Dan Fakultas Ekonomi USU telah melaksanakan prinsip-prinsip SIMAK-BMN yang telah diuraikan sebelumnya.

Dokumen

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yaitu :

1. surat permintaan otorisasi aktiva tetap,

2. surat permintaan reparasi ( authorization for reparation ), 3. surat permintaan transfer aktiva tetap,

4. surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. surat perintah kerja ( work order ),

6. surat order pembelian, 7. laporan penerimaan barang, 8. faktur dari pemasok,

9. bukti kas keluar, 10.bukti memorial.


(53)

Surat permintaan otorisasi aktiva tetap dilakukan Oleh Kasub Perlengkapan kepada Pembantu Dekan II yang selanjutnya dibuat anggaran pengeluaran dan belanja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Kepada Biro Rektor yang menangani masalah keuangan, yang selanjutnya usulan anggaran tersebut diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam laporan studi kelayakan.

Surat permintaan reparasi (authorization for repair), berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi surat permintaan transfer aktiva tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

Surat perintah kerja ( work order ), yaitu dokumen yang memiliki dua fungsi yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang di pakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya.

Surat order pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva kepada pemasok. Laporan penerimaan barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.


(54)

Faktur dari pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli. Bukti kas keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

Daftar depresiasi aktiva tetap, berisi sejumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu, yang merupakan dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tersebut. Bukti memorial, digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal. Dalam hal ini Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah melakukan dokumentasi untuk merekam data transaksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

H. Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Berikut diuraikan bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap antara lain : sistem pembelian aktiva tetap, sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, sistem pengeluaran belanja, Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, sistem revaluasi aktiva tetap, dan sistem pencatatan depresiasi aktiva tetap.


(55)

1. Sistem pembelian aktiva tetap, karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran belanja, maka diperlukan otorisasi dari Pembantu dekan II. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dari permintaan otorisasi aktiva tetap dari pemakai aktiva tetap yang diajukan kepada Kasub perlengkapan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pudek II melalui Bendahara pengeluaran dan belanja akan memberikan otorisasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap. Selanjutnya yang dilakukan adalah langkah pembelian. Setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan, aktiva tetap kemudian diserahkan kefungsi aktiva tetap untuk ditempatkan ke tangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi aktiva tetap,

2. Sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh Fakultas.

Work order merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Jika aktiva tetap selesai dibangun maka bukti memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum,

3. Sistem pengeluaran belanja, sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi reparasidari kasub perlengkapan. Pelaksanaan surat permintaan


(56)

otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya biaya yang terjadi untuk work order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran belamjauntuk surat perintah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan,

4. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap,

5. Sistem revaluasi aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial,

6. Sistem pencatatan depresiasi aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.


(57)

Sumber

GAMBAR 1.1 Organisasi Simak – Bmn

KEPALA SATUAN KERJA

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI KASUBBAG

UMUM/TU/PEJABAT YANG DITETAPKAN


(58)

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

A. Kesimpulan

Adapun empat kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan.

1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern pada aktiva tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangatlah penting, dapat dilihat dari penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam sistem pembelian aktiva tetap, sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, sistem pengeluaran belanja, sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, sistem revaluasi aktiva tetap, dan sistem pencatatan depresiasi aktiva tetap

2. Sistem Informasi adalah prosedur atau rangkaian kegiatan yang sudah diorganisir dengan baik, guna menghasilkan informasi yang berguna dan akurat/benar, baik secara manual atau menggunakan komputer. Dengan demikian, informasi akuntansi tersebut mempunyai peranan penting bagi akuntan, karena dapat menyediakan berbagai data untuk pengendalian intern terhadap aktiva tetap


(59)

3. Fakultas Ekonomi dalam menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK-BMN) yang diatur oleh pemerintah pusat, program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern aktiva tetap.

4. Efektivitas pengendalian intern dalam mengelola aset sudah baik dengan adanya dokumen-dokumen, pemilihan pegawai yang cakep, berpendidikan, jujur dan profesional dalam melakukan pekerjaannya.

B. Saran

Dari analisa dan evaluasi terhadap peranan SIA dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka penulis memberikan lima saran.

1. Penerapan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara yang diatur oleh pemerintah pusat pada Fakultas Ekonomi USU harus lebih ditingkatkan, karena masih ada kekurangan dalam hal ini yaitu FE usu tidak efektif dalam pemakaian gudang. Dikarenakan barang milik negara yang sudah tidak terpakai tidak dapat dibuang atau dijual karena milik negara.

2. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Fakultas Ekonomi USU perlu lebih ditingkatkan lagi. Beberapa dokumen yang masih diproses secara manual sudah seharusnya diubah dengan proses komputer.


(60)

3. Fakultas Ekonomi USU seharusnya menyesuaikan beberapa hal yang terdapat bada bab III yang belum terlaksana yang seharusnya dilaksanakan dengan membicarakannya pada pemerintah pusat untuk disesuaikan agar dapat terlaksana.

4. Sebaiknya aktivitas-aktivitas pengendalian aktiva tetap yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan cara penjagaan aset melalui cara pencatatan yang lebih memadai agar lebih ditingkatkan, 5. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seharusnya juga perlu

menggolongkan aktiva tetap miliknya secara khusus seperti yang telah diuraikan sebelumnya.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James, Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2, Edisi ke- 1, Penerjemah Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Mulyadi, Auditing, Edisi ke-6, Jilid I, Salemba Empat, Jakarta, 2002

_______, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Salemba Empat, Jakarta, 2001

Romney, B. Marshall dan Steinbart John Paul, Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Edisi Ke-9, Penerjemah Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari, Salemba Empat, Jakarta, 2006, 2005.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2007.


(1)

otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya biaya yang terjadi untuk work order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran belamjauntuk surat perintah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan,

4. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap,

5. Sistem revaluasi aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial,

6. Sistem pencatatan depresiasi aktiva tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.


(2)

Sumber

GAMBAR 1.1 Organisasi Simak – Bmn

KEPALA SATUAN KERJA

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI KASUBBAG

UMUM/TU/PEJABAT YANG DITETAPKAN


(3)

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

A. Kesimpulan

Adapun empat kesimpulan yang dapat diambil penulis berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan.

1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern pada aktiva tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangatlah penting, dapat dilihat dari penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam sistem pembelian aktiva tetap, sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, sistem pengeluaran belanja, sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, sistem revaluasi aktiva tetap, dan sistem pencatatan depresiasi aktiva tetap

2. Sistem Informasi adalah prosedur atau rangkaian kegiatan yang sudah diorganisir dengan baik, guna menghasilkan informasi yang berguna dan akurat/benar, baik secara manual atau menggunakan komputer. Dengan demikian, informasi akuntansi tersebut mempunyai peranan penting bagi akuntan, karena dapat menyediakan berbagai data untuk pengendalian intern terhadap aktiva tetap


(4)

3. Fakultas Ekonomi dalam menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK-BMN) yang diatur oleh pemerintah pusat, program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern aktiva tetap.

4. Efektivitas pengendalian intern dalam mengelola aset sudah baik dengan adanya dokumen-dokumen, pemilihan pegawai yang cakep, berpendidikan, jujur dan profesional dalam melakukan pekerjaannya.

B. Saran

Dari analisa dan evaluasi terhadap peranan SIA dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maka penulis memberikan lima saran.

1. Penerapan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara yang diatur oleh pemerintah pusat pada Fakultas Ekonomi USU harus lebih ditingkatkan, karena masih ada kekurangan dalam hal ini yaitu FE usu tidak efektif dalam pemakaian gudang. Dikarenakan barang milik negara yang sudah tidak terpakai tidak dapat dibuang atau dijual karena milik negara.

2. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Fakultas Ekonomi USU perlu lebih ditingkatkan lagi. Beberapa dokumen yang masih diproses secara manual sudah seharusnya diubah dengan proses komputer.


(5)

3. Fakultas Ekonomi USU seharusnya menyesuaikan beberapa hal yang terdapat bada bab III yang belum terlaksana yang seharusnya dilaksanakan dengan membicarakannya pada pemerintah pusat untuk disesuaikan agar dapat terlaksana.

4. Sebaiknya aktivitas-aktivitas pengendalian aktiva tetap yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan cara penjagaan aset melalui cara pencatatan yang lebih memadai agar lebih ditingkatkan, 5. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara seharusnya juga perlu

menggolongkan aktiva tetap miliknya secara khusus seperti yang telah diuraikan sebelumnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James, Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2, Edisi ke- 1, Penerjemah Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Mulyadi, Auditing, Edisi ke-6, Jilid I, Salemba Empat, Jakarta, 2002

_______, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Salemba Empat, Jakarta, 2001

Romney, B. Marshall dan Steinbart John Paul, Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Edisi Ke-9, Penerjemah Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari, Salemba Empat, Jakarta, 2006, 2005.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2007.


Dokumen yang terkait

Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aset Tetap Milik Fakultas Ekonomi Sumatera Utara

2 87 47

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan F|Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 46 73

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 42 50

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi USU

3 44 52

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 32 56

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi USU

1 31 52

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi USU

0 2 52

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi USU

0 0 11

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi USU

0 0 7

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi USU

0 0 14