Sampul Pengetikan a. Jenis Huruf

b. Bilangan dan Satuan

1. Semua satuan yang ada dalam tulisan harus menggunakan sistem SI Sistem Internasional. 2. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat. 3. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik. 4. Bilangan yang dapat ditulis dengan satu atau dua kata, bilangan-bilangan pecahan yang berdiri sendiri misalnya: sepertiga, nama bulan, dan juga bilangan pada permulaan kalimat harus ditulis dengan huruf. Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk nomor rumah, tanggal, nomor kutipan, nomor tabelgambar, tahun dan bilangan-bilangan dari satu perhitungan. 5. Dalam penulisan bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih, cara menulisnya ialah dengan memberikan tanda titik setiap satuan ribuan, misalnya 2.345 atau 2.345.678 6. Untuk bilangan desimal, walaupun terdiri dari empat angka atau lebih, titik tidak diperlukan, misalnya 0,233456.

c. Jarak Antar Baris

Jarak antara 2 baris dibuat 1,5 spasi, kecuali kutipan langsung, judul daftar tabel dan gambar yang lebih dari 3 baris, dan daftar pustaka yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.

d. Batas TepiMargin

Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi, rata kanan kiri justify kecuali judul diatur sebagai berikut: tepi atas : 4 cm tepi bawah : 3 cm tepi kiri : 4 cm tepi kanan : 3 cm

E. Pengisian Ruangan

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri ke batas tepi kanan, dan jangan ada ruangan yang terbuang, kecuali kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, gambar, sub- judul, hal-hal khusus.

F. Alinea Baru

Alinea baru dibuat bertakuh, dimulai setelah kurang lebih 7 karakter 1.27 cm dari batas tepi kiri contoh penulisan alinea baru dapat dilihat pada lampiran.09.

G. Permulaan Kalimat

Bilangan, lambang, atau rumus yang memulai suatu kalimat, harus dieja, misalnya: Sepuluh ekor ayam.

H. Judul Bab, Sub Judul, dan Anak Sub Judul

a. Pengetikan Bab Judul bab diketik dengan huruf kapital semua dan diatur secara simetris tanpa diakhiri dengan tanda titik. Nomor urut bab ditulis dengan angka Romawi dan ditempatkan secara simetris di atas bab. b. Pengetikan Subbab Pengetikan subbab dan nomor subbab dimulai dari batas tepi kiri. Huruf pertama setiap kata pada subbab ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan di, ke, dari dan kata penghubung seperti: dan, yang, untuk, dalam, pada, dan sebagainya.

I. Letak Simetris

Gambar, tabel, persamaan, judul, dan sub judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan. 8

J. Halaman dan Penomoran

a. Penomoran halaman diletakkan di bagian tengah bawah halaman, dua spasi di bawah baris terakhir. Nomor halaman menggunakan angka, dimulai dari bab pendahuluan. b. Halaman-halaman sebelumnya seperti halaman judul, prakata, daftar isi, daftar tabel , daftar gambarpeta menggunakan angka Romawi kecil. c. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi bawah.

K. Tabel

Penyajian tabel mengikuti ketentuan sebagai berikut : a Judul tabel ditulis di atas tabel dari tepi kiri mulai dengan nomor tabel dan diteruskan dengan judul tabel. b Nomor tabel menggunakan angka, ditulis secara urut, tanpa memandang bab mana tabel disajikan. c Penyajian tabel hasil analisis harus dalam satu halaman. Kalau terpaksa, dapat menggunakan ukuran huruf diperkecil atau menggunakan halaman lebar yang dilipat rapi. Ketentuan ini tidak berlaku dalam lampiran. d Pembuatan kolom-kolom dan baris-baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan. e Di bagian atas tabel diberi garis sejajar sebagai pembuka dan penutup tabel. f Tabel yang dikutip dari suatu sumber harus mencantumkan sumber tersebut di bawah tabel sebelah kiri.