8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Identifikasi
Menurut  Hawadi  2002:  107  identifikasi  adalah  suatu  prosedur yang dipilih dan yang cocok dengan ciri-ciri  yang akan dicari dan selaras
dengan program  yang mau dikembangkan. Dengan demikian, identifikasi terfokus pada pemilihan prosedur  yang akan di kembangkan oleh peneliti
dengan  melihat  ciri-ciri  program  tersebut.  Menurut  Chaplin  1997:  237 identifikasi  adalah  proses  pengenalan,  menempatkan  objek,  atau  individu
dalam  suatu  kelas  sesuai  dengan  karakteristik  tertentu.  Pendapat  ini memusatkan  perhatiannya  pada  klasifikasi  berdasar  sifat-sifat  obyek
tertentu, sesuai dengan karakteristik obyek. Pendapat  lain  dari  Bagus  1996:  303  mengatakan    identifikasi
adalah mengakui atau menentukan keadaan sesuatu atau bahwa seseorang itu  apa  adanya.  Berbeda  dengan  pendapat  sebelumnya,  pendapat  ini
menekankan  pada  keadaan  sebenarnya,  tidak  ada  manipulasi,  rekayasa dalam mengakui atau  menentukan keadaan.
Dari  pengertian  tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa identifikasi adalah prosedur penentuan atau penetapan identitas suatu kelas
sesuai  dengan  karakteristik  seseorang  atau  benda  sesuai  dengan  keadaan apa  adanya  untuk  mencapai  tujuan  tertentu,  sesuai  program  yang
dikembangkan. Sementara itu yang dimaksud identifikasi dalam penelitian
9
ini  adalah  menentukan  atau  menetapakan  faktor-faktor  kesulitan pembelajaran Seni Budaya di SMP N 11 Purworejo. Agar dapat digunakan
menentukan kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekolah.
2. Pengertian Belajar
Menurut  Arikunto  1992:  19  belajar  yaitu  proses  yang  terjadi karena  adanya  usaha  untuk  mengadakan  perubahan  diri  manusia  yang
melakukan dengan maksud memperoleh perubahan dalam diri baik berupa pengetahuan,  keterampilan  serta  sikap.  Dengan  demikian,  belajar  adalah
proses  untuk  memperoleh  perubahan.  Dalam  hal  ini  perubahan  yang    di maksud perubahan pengetahuan, keterampilan serta sikap.
Sardiman  1990:  23  mengatakan  belajar  adalah  suatu  rangkaian kegiatan  guru,  psikofisik  untuk  menuju  perkembangan  pribadi  manusia
seutuhnya,  yang  berarti  menyangkut  unsur  cipta,  rasa,  karsa  dan  ranah kognitif,
afektif, dan
psikomotor. Sardiman
menyoroti unsur
“perkembangan  pribadi  manusia”  sebagai  unsur  utama  belajar.  Yang menyangkut  unsur  cipta,  rasa,  karsa  dan  ranah  kognitif,  afektif,  dan
psikomotor. Natawidjaya  1997:  155  mengemukakan  bahwa  belajar  yaitu
proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan,  dan  penilaian  terhadapmengenai  sikap  dan  nilai-nilai
pengetahuan  dan  kecakapan  dasar  dalam  berbagai  bidang  studi.  Hampir serupa  dengan  pendapat  Sardiman,  Rachman  Natawidjaya  menyoroti