PEMBANGUNAN PERUMAHAN
SASARAN 2014
Baseline 2016
2019 Pembangunan Perumahan, Air Minum dan Sanitasi
• Akses Air Minum
Layak 70
76,1 yang terdiri akses 4K 67,5 dan
akses dasar 8,6 100 yang terdiri
akses 4K 85 dan akses dasar 15
• Akses Sanitasi
Layak 60,5
77,4 yang terdiri dari akses layak
66,3 dan akses dasar 11,1
100 akses layak 85 dan
akses dasar 15
• Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan
5,6 Juta rumah
tangga Pengurangan 30
Kawasan Permukiman Kumuh
dari total 38.431 Ha Terciptanya Kawasan
Permukiman Kumuh
• Angka kekurangan
tempat tinggal Backlog perspektif
kepenghunian 6,5 juta
5 juta
Keterangan: •
Akses 4K Air Minum : Akses memenuhi prinsip 4K yaitu Kualitas, Kuantitas, Kotinuitas
dan Keterjangkauan. 60 literoranghari •
Akses Dasar Air minum : Akses memenuhi kebutuhan dasar sebanyak 15 literoranghari
• Akses Layak Sanitasi
: Akses sanitasi layak dengan target 15 sistem setempat dan 85 sistem terpusat
• Akses Dasar Sanitasi
: Akses dasar terhadap sanitasi atau basic improved sanitation untuk daerah berisiko sanitasi rendah dan kawasan berkepadatan
rendah Perilaku Hidup Bersih Sehat, Cubluk, dll
ARAH KEBIJAKAN 1. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan
dan kawasan permukiman baik di tingkat pusat maupun daerah
berupa: a Peta Jalan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman; b Pendataan perencanaan pembangunan
perumahan hingga tahun 2019; c Housing Career System; serta d Buku Putih dan Strategi Penanganan Kumuh Daerah KabKota.
2. Peningkatan keterlibatan setiap pemangku kepentingan dalam fasilitasi penyediaan hunian layak bagi MBR dan penanganan
kumuh melalui: a peningkatan kapasitas perencanaan dan
advokasi Pemerintah Daerah dalam mengelola pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; b menciptakan iklim
investasi yang kondusif untuk mendorong keterlibatan swasta; c mendorong peran Perumnas dalam menyediakan hunian dan SMF
dalam memfasilitasi pembiayaan perumahan untuk MBR; serta d peningkatan kapasitas masyarakat dalam membangun dan
memelihara rumah, termasuk melakukan pemetaan kumuh swadaya.
3. Pengembangan inovasi pembiayaan perumahan dalam
meningkatkan kualitas hidup MBR melalui: a pendelegasian lembaga mikro pembiayaan perumahan dalam penanganan kumuh
dan b perluasan penyaluran KPR swadaya.
4. Peningkatan keamanan dan keselamatan bangunan gedung
termasuk keserasiannya terhadap lingkungan.
5. Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan,
perubahan sikap dan perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan sanitasi.
6. Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan air minum dan sanitasi.
7. Peningkatan kualitas rencana dan implementasi Rencana Induk- Sistem Penyediaan Air Minum RI-SPAM dan Strategi Sanitasi
KotaKabupaten SSK. 8. Penguatan pengelolaan pengetahuan knowledge management
termasuk pengelolaan data dan informasi.
Pada tahun 2014 dilakukan perhitungan kembali sesuai data actual dan pembaharuan metode perhitungan. Diperoleh angka backlog kepenghunian sebesar 7,6 juta RT dan penanganan kumuh seluas 38.431 ha
Slide - 24
KEGIATAN SASARAN
KL
Tersedianya air bersih •
Terbangunnya 224.106 SR SPAM IKK •
Terbangunnya 104.350 SR SPAM Ibu Kota PemekaranPerluasan
• Terbangunnya 1.082.720 SR SPAM Perdesaan Berbasis
Masyarakat •
Terbangunya 74.522 SR SPAM di Kawasan Kumuh Perkotaan
• Terbangunya 20.000 SR SPAM di Kawasan Nelayan
• Terbangunnya 189.493 SR SPAM Regional
• Terbangunnya infrastruktur limbah dengan sistem
terpusat skala kotaregional di 9 kabkota, skala komunal di 786 kawasan dan skala kawasan di 20 kawasan
• Terbangunnya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT di
32 kotakab Kemen PU PR
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pulau-pulau Kecil
• Terbangunya 105.280 SR SPAM di Kawasan Rawan
AirPerbatasanPulau Terluar Kemen PU PR
Meletakkan dasar-dasar bagi dimulainya desentralisasi asimetris
untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-
kawasan perbatasan, memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara
global, dan untuk membantu daerah- daerah yang kapasitas
berpemerintahan belum cukup memadai dalam memberikan
pelayanan publik •
Terbangunnya TPA di 46 kotakab •
Terbangunnya TPST3R skala komunal di 70 kotakab •
Terbangunnya Infrastruktur Fasilitas Pengolahan Akhir Sampah di 4 kotakab
• Pengurangan genangan seluas 50 Ha
• Terbangunya 105.280 SR SPAM di Kawasan Rawan
AirPerbatasanPulau Terluar Kemen PU PR
PERUMAHAN TAHUN 2016 12
Slide - 25
PERUMAHAN TAHUN 2016 22
KEGIATAN SASARAN
KL
Rumah susun murah dengan subsidi • Meningkatnya kualitas permukiman di 6.766 Ha daerah perkotaan
• Terbangunnya 550.000 unit sarusun satuan rumah susun
yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya •
Terbangunnya rumah khusus di daerah pasca bencanakonflik, maritim dan perbatasan negara
Kemen PU PR
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
• Meningkatnya kualitas permukiman di 340 Ha daerah
perdesaan Kemen PU PR
Rumah kampung deret •
Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas dan pembangunan rumahhunian yang layak dan
terjangkau bagi 2.200.000 MBR dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi
Kemen PU PR
Slide - 26
REVOLUSI MENTALKARAKTER
Slide - 27
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PEMBANGUNAN REVOLUSI MENTAL
ARAH KEBIJAKAN Kedaulatan Politik
1. Peningkatan kualitas peran dan fungsi lembaga-lembaga demokrasi; 2. Pemantapan iklim kondusif bagi terpeliharanya stabilitas sosial
politik; 3. Peningkatan kepatuhan dan penegakan hukum serta reformasi
peradilan secara konsisten dan berintegritas; 4. Peningkatan kontribusi dan kualitas peran kebijakan luar negeri
Indonesia dalam berbagai forum internasional.
Kemandirian Ekonomi
1. Peningkatan kemandirian ekonomi nasional; 2. Pemberdayaan pelaku usaha kecil-menengah, ekonomi dan industri
kreatif, ekonomi rakyat dan ekonomi subsisten; 3. Penguatan nilai-nilai persaingan usaha yang sehat;
4. Peningkatan pemasyarakatan budaya produksi; 5. Peningkatan dan pengembangan iklim yang kondusif bagi inovasi.
Kepribadian dalam Kebudayaan
1. Peningkatan pendidikan yang berkualitas; 2. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan;
3. Peningkatan peran keluarga; 4. Pengembangan karakter dan jati diri bangsa;
5. Peningkatan kampanye publik melalui berbagai untuk menggerakkan revolusi mental.
SASARAN Kedaulatan Politik
1. Mantapnya proses konsolidasi demokrasi; 2. Meningkatnya stabilitas sosial politik;
3. Efektifnya penegakan hukum dan meningkatnya budaya hukum dalam bentuk kepatuhan pada hukum dan aturan;
4. Meningkatnya peran Indonesia dalam forum-forum internasional; 5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan birokrasi pemerintahan
dan layanan perizinan.
Kemandirian Ekonomi
1. Meningkatnya kemandirian ekonomi nasional yg berdaya saing; 2. Berkembangnya ekonomi nasional yang bertumpu pada budaya
maritim; dan 3. Meningkatnya budaya produksi sejalan dengan meningkatnya
budaya inovasi di masyarakat yang didukung oleh sistem logistik nasional yang baik untuk mendukung distribusi bahan produksi dan
konsumsi.
Kepribadian dalam Kebudayaan
1. Meningkatnya penguatan karakter bangsa untuk menegaskan identitas nasional dan meneguhkan jati diri bangsa;
2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang unggul, maju, mandiri, berakhlak mulia, berbudaya, dan berkeadaban; dan
3. Meningkatnya partisipasi publik dalam berbagai kegiatan untuk menggerakkan agenda revolusi mental.
Slide - 28
TAHUN 2016
KEGIATAN SASARAN a.l
KL Kedaulatan Politik
Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat 300 desa
Kementerian Hukum dan HAM Pembentukan sistem politik berintegritas pada
penyelenggara Pemilu, peserta atau kandidat, dan pemilih
30 kegiatan meliputi pemetaan korupsi, pembekalan kepada calon Gubernur, Walikota,
Bupati terkait dengan Pilkada bersih KPK
Inovasi dan Sistem Informasi Pelayanan Publik 400 inovasi
Kementerian PAN dan RB
Kemandirian Ekonomi Pembinaan Keteknikan, Perlindungan Lingkungan
dan Usaha Penunjang Mineral dan Batubara 6.700 Ha Reklamasi wilayah bekas tambang
98 Perusahaan yang memenuhi batu mutu lingkungan
Kementerian ESDM Pengawasan Persaingan Usaha
50 dunia usaha memahami nilai-nilai persaingan usaha yang sehat
Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU
Peningkatan kualitas SDM koperasi dan UKM 2.420 orang yang dilatih diklat perkoperasian
termasuk perkoperasian syariah Kementerian Koperasi dan
UKM Pemberdayaan Dagang Kecil, Menengah dan
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri 92,5 kontribusi produk dalam negeri dalam
konsumsi rumah tangga nasional Kementerian Perdagangan
Kepribadian Dalam Kebudayaan Pendidikan karakter melalui pembelajaran di kelas
dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler Semua jenjang pendidikan
Kemdikbud, Kemenag Peningkatan kualitas guru sebagai figur teladan
Seluruh guru Kemdikbud, Kemenag
Penghargaan Tokoh Inspiratif Bidang Kebudayaan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Budaya
Kemdikbud Peningkatan Sensor Film
46.200 produk film Kemdikbud
Pemanfaatan Modal Sosial dan Modal Budaya Keluarga dan Kelembagaan Sosial Masyarakat
Kemsos Pemenuhan Hak Anak Bidang Lingkungan dan
Penanaman Nilai-Nilai Luhur PNNL KL dan ProvinsiKabKota yang difasilitasi tentang
pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak bidang Lingkungan dan Penanaman Nilai-Nilai Luhur
Kementerian PP dan PA
18 kegiatan untuk parpol, KPU, KPUD, Bawaslu, Panwaslu, Masyarakat Umum dan 12 kegiatan di daerah untuk DPRD, Akademisi, tokoh masyarakat dan peserta pilkada Slide - 29
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Slide - 30
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEDAULATAN PANGAN
Slide - 31
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
INDIKATOR 2014
baseline 2016
2019 Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan
- Produksi padi juta ton 70,6
76,2 82,0
- Produksi jagung juta ton 19,13
21,4 24,1
- Produksi kedelai juta ton 0,92
1,8 2,6
- Produksi gula juta ton 2,6
3,3 3,8
- Produksi daging sapi juta ton 0,45
0,59 0,76
- Produksi ikan juta ton 12,4
14,8 18,8
Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:
- Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa
juta ha 8,9
9,1 9,89
- Rehabililitasi jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa juta ha
2,71 1,29
3,01 - Pembangunan dan Peningkatan irigasi
tambak ribu ha 189,75
198,7 304,75
- Pembangunan waduk 21
18 49
ARAH KEBIJAKAN
1.Peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai untuk
mencapai swasembada dan peningkatan produksi protein
hewani daging dan Gula : 2.Stabilisasi harga dan pasokan
pangan 3.Perbaikan kualitas konsumsi
pangan dan gizi masyarakat 4.Penanganan Gangguan
Ketahanan Pangan
Angka kumulatif dari tahun 2010; Total 2010-2014;
Total kumulatif sejak 2015 sd 2019. Untuk angka 2016 belum termasuk irigasi dari DAK 2016, sementara 3 juta irigasi tersier dan kuarter sedang dilaksanakan di 2015
KEDAULATAN PANGAN
Slide - 32
KEGIATAN SASARAN
KL
Dukungan peningkatan produksi
• Perluasan areal tanam dan penerapan pengelolaan tanaman terpadu
kedelai 1 juta ha •
Penyaluran bantuan budidaya padi 550 ribu ha dan jagung 350 ribu ha •
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian 12.300 unit •
Penyediaan dan Penyaluran pupuk bersubsidi 10 juta ton •
Pengembangan areal tanaman tebu 42 ribu ha •
Pengembangan bibit ternak potong 535 ribu ekor dan budidaya ternak potong 1.075 kelompok
• Pengembangan kawasan cabai 5.100 ha dan bawang merah 4.500 ha
Kementan
Pembangunan infrastruktur pertanian
• Pengembangan jaringan irigasi dan optimasi air di tingkat usaha tani,
termasuk didalamnya perbaikan irigasi 500 ribu ha. Kementan
• Pembangunan gudang dan fasilitas pengolahan hasil pertanian 693
unit Kementan
• Pembangunan pasar tradisional tipe A B 220 unit
Kemendag Perluasan sawah baru
• Pencetakan areal sawah baru 200 ribu ha
Kementan Pembangunan Desa
Mandiri benih •
Pemantapan pembangunan 1.000 desa mandiri benih lanjutan dari tahun 2015
• Pengawasan dan sertifikasi benih
Kementan
TAHUN 2016 12
Slide - 33
KEGIATAN SASARAN
KL
Pemulihan Kesuburan Lahan
• Optimasi Lahan dan Pemulihan Kesuburan lahan Pertanian 275
ribu ha Kementan
Perluasan pertanian lahan kering di luar Jawa dan
Bali •
Perluasan tanaman hortikultura, perkebunan dan tanaman hijau makanan ternak di lahan kering 43 ribu ha
Kementan
Pengembangan Pertanian Organik
• Pengembangan pertanian organik berbasis tanaman pangan
SRI 250 ribu ha 600 desa Kementan
Pengembangan pertanian di lahan kering
• Perluasan tanaman rempah dan penyegar, tanaman tahunan, di
lahan kering 15.400 Ha Kementan
Peningkatan Produksi Ikan dan Garam
• Pembangunan kapal ikan 30 GT 53 unit dan 10-30 GT 100 unit
• Pengembangan perbenihan 687 unit dan benih induk unggul
• Pembangunan sarana dan prasarana budidaya air tawar, air
payau, mina politan dan tambak •
Pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengembangan usaha garam
KKP
Reformasi Agraria •
Inventarisasi P4T Pendataan Pemilikan dan Penguasaan Tanah 3,2 juta bidang;
• Redistribusi Tanah 500 ribu bidang;
• Legalisasi aset tanah 2,1 juta persil
Kementerian Agraria dan TR
TAHUN 2016 22
Slide - 34
KEDAULATAN ENERGI
Slide - 35
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEDAULATAN ENERGI
ARAH KEBIJAKAN:
1. Meningkatkan produksi energi primer terutama minyak dan gas bumi
2. Meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan batubara nasional
3. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan energi dan ketenagalistrikan
4. Meningkatkan peranan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi
5. Meningkatkan pengelolaan subsidi energi yang lebih transparan dan tepat
sasaran
Dengan badan usaha
INDIKATOR 2014
2016 2019
Rasio elektrifikasi 81,5
91,09 96,61
Konsumsi Listrik Perkapita
843 KWH 1.058 KWH
1.200 KWH
Produksi SD Energi:
Minyak Bumi ribu BMhari
818 830
700 Gas Bumi ribu SBMhari
1.224 1.150
1295 Batubara Juta Ton
421 419
400
Penggunaan DN DMO:
Gas bumi DN 53
61 64
Batubara DN 24
26 60
Pembangunan Sarana dan Prasarana Energi:
FSRUregasificationLNG terminal unit
2 2
7 Jaringan pipa gas km
11.960 km 15.330 km
18,322 km Pembangunan SPBG unit
40 30
118 Jaringan gas kota
sambungan rumah 188 ribu
121,5 ribu 1,1 Juta
Pembangunan kilang baru unit
- EPC PMC
Kilang Minyak 1 unit
berkapasitas 300 mboepd
Slide - 36
TAHUN 2016 12
KEGIATAN SASARAN
KL
Tata Kelola Industri Migas dan Energi
• 80 Izin niaga migas;
• Rancangan Regulasi RUU MIGAS
KESDM
Percepatan pembangunan pembangkit listrik
• Penambahan Kapasitas Pembangkit 4213 MW
KESDM Peningkatan penggunaan
batubara dan gas •
Pembangunan 1 Pabrik Methanol berbasis gasifikasi batubara low rank coal dengan kapasitas 500.000
tontahun; Kemenperin
• Rekomendasi Teknologi Kogenerasi sd 5 MW 1 unit
• Inovasi dan Layanan Teknologi Produksi dan Pemanfaatan
Gas 1 unit BPPT
Realokasi subsidi BBM ke biofuel
• Pembangunan Storage BBN 8 unit dan 1 unit laboratorium
KESDM Peningkatan kapasitas tangki
• Kapasitas Kilang Penyimpanan BBM 20 Ribu KL
KESDM
Slide - 37
TAHUN 2016 22
KEGIATAN SASARAN
KL
Pembangunan Energi Baru
Terbarukan •
PLT Bioenergi 2069,4 kW; •
PLT EBT 150 unit KESDM
• Reaktor Daya Eksperimental 1 unit
• Dokumen Teknis Pengelolaan Kegiatan Konstruksi RDE
BATAN
• Unit usaha pengolahan hasil peternakan biogas 12 unit usaha
Kementan •
Usaha pemanfaatan hutan produksi untuk bioenergi 20 ha •
Pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan di 380 kota. KLHK
• Energi lautpilot 1 lokasi Provinsi Riau
KKP •
Inovasi dan Layanan Teknologi Green Petroleum 1 unit •
Inovasi dan Layanan Teknologi PPO dan Bio-oil 1 unit •
Inovasi dan Layanan Teknologi Biomethanol, Bio DME Biohythene dari Biomassa 1 unit
BPPT
Pengalihan transportasi
berbasis BBM ke gas
LPG nelayan 38.000 nelayan; 30 SPBG
KESDM Konversi BBM ke BBG pada kapal perikanan 3000 unit
KKP
Slide - 38
PEMBANGUNAN MARITIM DAN KELAUTAN
Slide - 39
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
INDIKATOR 2014
BASELINE 2016
2019 Memperkuat Jatidiri sebagai negara Maritim
Penyelesaian pencatatandeposit pulau- pulau kecil ke PBB
13.466 500
17.466
Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar
• Meningkatnya ketaatan pelaku
perikanan 52
73 87
Membangun Konektivitas Nasional: Pengembangan pelabuhan utama untuk
menunjang tol laut --
24 24
Pengembangan pelabuhan penyeberangan
210 227
270 Pembangunan kapal perintis
50 unit 67 unit
104 unit
Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
Produksi hasil perikanan juta ton 22,4
29,51 juta ton 40-50
Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit
22 unit 24 unit
Peningkatan luas kawasan konservasi lautperairan
15,7 juta ha 17,1 juta ha
20 juta ha
ARAH KEBIJAKAN:
1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan
pulau-pulau dan pendaftarannya; 2. Pengaturan dan pengendalian ALKI;
3. Penguatan lembaga pengawasan laut; 4. Peningkatan Koordinasi Dalam Penanganan
Pelanggaran Tindak Pidana; 5. Meningkatkan pembangunan sistem
transportasi multimoda; 6. Melakukan upaya keseimbangan antara
transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal
dan kewilayahan; 7. Percepatan pengembangan ekonomi
kelautan; 8. Meningkatkan dan mempertahankan
kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut;
9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan Iptek kelautan;
10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir
KEMARITIMAN
Tambahan penamaan tahun yang bersangkutan untuk didaftarkandicatatkan ke PBB Pengembangan pelabuhan utama untuk menunjang tol laut baru dimulai tahun 2015
Slide - 40
TAHUN 2016 13
KEGIATAN SASARAN
KL MEMPERKUAT JATIDIRI
SEBAGAI NEGARA MARITIM
• 75 perundingan dalam rangka penyelesaian penetapan
batas wilayah di laut dan darat Kemenlu
• 12 operasi keamanan laut secara bersama di wilayah
peraiaran yuridiksi Indonesia Bakamla
• 30 penurunan gangguan keamanan pada jalur aktivitas
masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut Polri
PEMBERANTASAN TINDAKAN PERIKANAN
LIAR •
Operasi kapal pengawas kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP 280 hari 35
kapal KKP
• Pengadaan 8 kapal pengawas
KKP
• 1639 kelompok masyarakat pengawas
KKP •
60 PPNS perikanan baru dan 100 polisi khusus pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang
baru KKP
Slide - 41
TAHUN 2016 23
KEGIATAN SASARAN
KL PENGEMBANGAN
EKONOMI MARITIM DAN KELAUTAN
• 102 trayek perintis dan PSO
• Pembangunan 67 kapal Perintis Penumpang dan Barang
• Pengerukan Alur Pelayaran di 17 lokasi
• Pembangunan 332 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran SBNP dan
PembangunanPengadaan 61 Fasilitas Pendukung Kenavigasian Kemenhub
• Pengembangan Pelabuhan pada 24 Lokasi untuk Tol Laut
Pelindo •
600.000 ha penambahan luas kawasan konservasi •
Rehabilitasi kawasan pesisir di Pantura Jawa berupa penanaman 3 juta batang bakau, 2,7 sabuk pantai, 7,6 km rekayasa hybrid
KKP
• 25 Pulau-Pulau Kecil Terluar PPKT yang difasilitasi pengembangan
ekonominya •
20 Pulau-Pulau Kecil Terluar PPKT tidak berpenduduk yang dikelola KKP
• pengembangan dan pembangunan 22 pelabuhan perikanan UPT Pusat
• pengembangan 20 pelabuhan perikanan di lokasi sentra perikanan terpadu
dan SEKAYA maritim •
pengembangan sarana informasi mendukung Sistem Informasi Nelayan Pintar di 20 lokasi
• pengembangan 200 kampung nelayan yang mandiri, indah, dan maju
SEKAYA MARITIM berupa bantuan kapal perikanan, alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan beserta kelembagaannya
KKP
• Terevitalisasinya industri galangan kapal di 9 lokasi
• Terevitalisasinya 1 pusat desain dan rekayasa kapal nasional
Kemenperin
Slide - 42
TAHUN 2016 33
KEGIATAN SASARAN
KL •
Pengembangan 36 sentra kebun bibit rumput laut •
662 kelompok usaha pembudidaya ikan yang diberdayakan di kawasan budidaya minapolitan industrialisasi
KKP
• 22 cold storage yg dibangun dan beroperasi di 100 sentra
perikanan KKP
• Peningkatan kualitas air di perairan pantai pada 1 kawasan
pesisir National Capital Integrated Coastal Development NCICD, Semarang, dan Bali
• 2 unit pilot project IPAL di perkampungan nelayan yang
terbentuk •
10 kawasan yang terpulihkan fungsi ekosistemnya pada pesisir prioritas : pantai, lamun, seagrass, terumbu karang
• 3 KHG ekosistem gambut yang dipetakan kesatuan hidrologis
gambutnya KLHK
• 10 Pelabuhan yang memperoleh layanan informasi cuaca
maritim dan prakiraan tinggi gelombang dengan akurasi 75 - 80
BMKG
Slide - 43
PEMBANGUNAN PARIWISATA DAN INDUSTRI
Slide - 44
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
INDIKATOR 2014
Baseline 2016
2019
Pariwisata
Wisatawan Mancanegara Orang
9 juta 12juta
20 juta Wisatawan Nusantara
Kunjungan 250 juta
260 juta 275 juta
Devisa triliun rupiah 120
172 260
Industri
Pertumbuhan Industri Pengolahan
4,6 6,1-6,6
8.6
Kontribusi dalam PDB 21,0
21,3 21,6
ARAH KEBIJAKAN: PARIWISATA
1. Mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan
manca negara melalui kegiatan pemasaran dan penguatan citra Indonesia sebagai destinasi
wisata dunia. 2.
Peningkatan Daya Tarik Destinasi Wisata Diprioritaskan pada daerah yang dapat diakses
dengan mudah dari bandara internasional ; 3.
Fasilitasi pembangunan kawasan wisata percontohan antara lain Mandalika - NTB dan
Mandeh Sumatera Barat 4.
Meningkatkan daya saing sumber daya manusia pariwisata nasional
INDUSTRI 1. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau
Jawa, secara bertahap mrmbangun 14 Kawasan Industri dan 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah
2. Penumbuhan Populasi Industri dengan mendorong investasi baru industri
3. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas Nilai Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja
PARIWISATA DAN INDUSTRI
Slide - 45
TAHUN 2016
KEGIATAN SASARAN
KL
Percepatan Pembangunan Akses Transportasi
• Armada angkatan laut nasional
• Subsidi angkutan laut perintis
• Fasilitasi peningkatan penerbangan langsung dari
luar negeri ke bandara internasional meningkatkan akses ke destinasi wisata
Kementerian Perhubungan
Peningkatan Infrastruktur Pengembangan Budaya Lokal
• 15 destinasi wisata alam dan buatan termasuk
wisata budaya yang dikembangkan Kementerian
Pariwisata Peningkatan Tata Kelola Destinasi
dan Pemberdayaan Masyarakat •
5000 masyarakat yang menjadi sadar wisata Kementerian
Pariwisata Peningkatan Kualitas SDM
LokalSekitar Obyek Pariwisata •
Fasilitasi pembangunan sekolah periwisata •
2500 tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi
Kementerian Pariwisata
Percepatan Pembangunan Akses Informasi dan Komunikasi untuk
promosi dan pembangunan citra pariwisata nasional
• Terselenggaranya promosi melalui media cetak,
elektronik, dan dijital di negara asal wisman dan di simpul-simpul perjalanan internasional;
• Keikutsertaan dalam pameran wisata dan berbagai
even promosi di dalam dan di luar negeri. Kementerian
Pariwisata
Slide - 46
KEGIATAN SASARAN
KL
Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I Sumatera dan Kalimantan
• Pengembangan 2 WPPI
• Pengembangan 10 KPI di Sumatera dan Kalimantan
• Fasilitasi pembangunan secara bertahap 7 kawasan Industri
Kementerian Perindustrian
Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah II Jawa dan Bali
• Pengembangan 2 WPPI di Jawa dan Bali
• Pengembangan 10 KPI di Jawa dan Bali
Kementerian Perindustrian
Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah III
• Fasilitasi pembangunan secara bertahap 7 kawasan industri
Kementerian Perindustrian
Revitalisasi Penumbuhan Industri Tekstil dan Aneka
• 120 Perusahaan Industri Tekstil dan Aneka yang revitalisasi
permesinannya direvitalisasi Kementerian
Perindustrian Revitalisasi Penumbuhan Industri
Kimia Hilir •
18 Standar Produk RSNISNI Wajib •
Pengembangan 3 komoditi Industri Kimia Hilir Kementerian
Perindustrian Revitalisasi Penumbuhan Industri
Kimia Dasar •
3 klaster industri petrokimia Kementerian
Perindustrian Revitalisasi Penumbuhan Industri
Hasil Hutan dan Perkebunan •
3 komoditas industri Hasil Hutan dan Perkebunan •
2 komoditas industri oleokimia dan kemurgi Kementerian
Perindustrian Penumbuhan Industri Alat Transportasi
Darat •
Fasilitas penumbuhan industri otomotif •
Bidang Industri Alat Transportasi Darat Kementerian
Perindustrian Penumbuhan Industri Elektronika dan
Telematika •
Pembangunan 5 pusat pengembangan teknologi dan industri di bidang informasi, komunikasi, dan telekomunikasi ICT
Kementerian Perindustrian
Pengembangan Industri Hijau •
125 industri yang mengikuti expo produk-produk industri hijau di dalam dan luar negeri
Kementerian Perindustrian
TAHUN 2016
Slide - 47
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
Slide - 48
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PEMERATAAN ANTAR PENDAPATAN
Slide - 49
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DIMENSI PEMERATAAN ANTAR PENDAPATAN
INDIKATOR 2014
Baseline 2016
2019 Perlindungan sosial bagi Penduduk Kurang Mampu 40 penduduk termiskin
Kepemilikan Jaminan Kesehatan 86,0
96,2 100,0
Akses Pangan beras dan pangan lainnya- 60
60 100
Akses thd Pelayanan Keuangan 4,2
11,9 25,0
Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan P2B
Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga yang ditandai dengan meningkatnya keterampilan kerjausaha, tersedianya alternatif usahakerja sebagai sumber penghidupan, tersedianya sarana prasarana pendukung ekonomi,
meningkatnya akses pasar bagi usaha mikrokecil
Peningkatan daya saing tenaga kerja Penyediaan lapangan kerja 2015-2019
1,73juta 2 juta
10 juta rata-rata 2 jutathn
Persentase tenaga kerja formal 40,5
43,6 51,0
Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan akumulatif
Pekerja formal 29,5 juta
40,0 juta 62,4 juta
Pekerja Informal 1,0 juta
3,2 juta 12,3 juta
Meningkatkan keahlian tenaga kerja Jumlah pelatihan
Jumlah sertifikasi 523.870
124.000 810.000
125.000 840.000
250.000 Pekerja berkeahlian menengah yang kompeten
30,0 35
42,0 Kinerja lembaga pelatihan berbasis kompetensi
5,0 15
25,0
Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi Pertumbuhan nilai PDB UMKM koperasi
rata-ratatahun Peningkatan produktivitas UMKM rata-ratatahun
5,5 4,0
6,5-7,5 5,0-7,0
6,5-7,5 5,0-7,0
SASARAN
Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 9,0-10,0 persen dan
pengangguran terbuka menjadi 5,2-5,5 di tahun 2016.
ARAH KEBIJAKAN
1. Memperkuat fondasi ekonomi untuk menciptakan kesempatan
kerja berkualitas. 2. Perlindungan sosial yang
komprehensif melalui penataan asistensi sosial, perluasan
cakupan dan manfaat, serta perbaikan desain program,
termasuk inovasi penyaluran menggunakan uang elektronik
UNIK. 3. Pemenuhan pelayanan dasar yang
efektif dan efisien di tingkat lokal dengan fokus pada perbaikan tata
kelola peningkatan akses dan kualitas seta pemberdayaan.
4. Mendorong masyarakat kurang mampu untuk lebih mandiri
secara ekonomi dan lebih kuat dalam hal kohesi sosial.
60 dari 40 penduduk termiskin=15,5 juta RTS rumah tangga sasaran. mengupayakan 100 penduduk termiskin memperoleh akses pangan , yaitu sekitar 25,4 RTS angka perkiraan proyeksi penduduk
Slide - 50
ANTAR PENDAPATAN TAHUN 2016 12
KEGIATAN SASARAN
INSTITUSI PELAKSANA
Perlindungan dan Jaminan Sosial Bantuan Tunai
Bersyarat •
Tersalurkannya bantuan tunai bersyarat untuk 3.500.000 KSM •
Penyaluran bantuan melalui uang elektronik untuk 500.000 KSM
Kementerian Sosial
Bantuan pangan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah Raskin •
Tersalurkannya Raskin untuk 15,5 juta RTS •
Penguatan pelaksanaan melalui perbaikan mekanisme penyaluran Raskin
Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Koordinator PMK, Bulog
Penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional
Kartu Indonesia SehatKIS •
Cakupan Kartu Indonesia Sehat mencapai 99,6 juta jiwa 23,7 juta RTS termasuk Penyandang Masalah Kesejahteraan
SosialPMKS, penghuni lapas, bayi lahir dari PBI, dan buffer untuk menuju penduduk 40 berpendapatan terbawah
• Perluasan cakupan JKN untuk penduduk sektor informal
Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Dewan
Jaminan Sosial Nasional, BPJS Kesehatan
Beasiswa bagi masyarakat kurang mampu
• Cakupan Kartu Indonesia Pintar KIP mencapai 21,7 juta
siswa Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial Rehabilitasi dan pelayanan sosial untuk 264.003 anak telantar,
lanjut usia, penyandang disabilitas, dan korban penyalahgunaan NAPZA
Kementerian Sosial
Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan
• 111.090 keluarga fakir miskin dan rentan penerima KUBE
• 70.000 penerima KUBE-PKH
• 3.200 keluarga fakir miskin dan rentan penerima Bantuan
Stimulan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Kementerian Sosial
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan
• 66.161 keluarga fakir miskin dan rentan penerima KUBE
• 2.200 keluarga fakir miskin dan rentan penerima Bantuan
Stimulan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Kementerian Sosial
Slide - 51
KEGIATAN SASARAN
INSTITUSI PELAKSANA
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga berbasis
Pemberdayaan Masyarakat 215 Kecamatan Kantong Kemiskinan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan
5.300 Kecamatan yang terfasilitasi pengembangan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat DAPM
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
Pengembangan Tenaga Kerja Rentan
23.000 Masyarakat kurang mampu yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan keahlian
Kementerian Ketenagakerjaan
Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha
Mikro •
Peningkatan kapasitas SDM melalui diklat bagi 25.000 usaha mikro
• Pendampingan bagi 27.520 usaha mikro dan kecil untuk
mengakses mengelola kredit, dan 2000 UMK yang mendapat sertifikasi tanah
• 155 Koperasisentra usaha mikro ditingkatkan produktivitas
• Revitalisasi 90 pasar rakyat
Kementerian KUKM
Pemberdayaan Nelayan dalam Mendukung Sekaya Maritim
200 kampung nelayan desa pesisir di 20 sentra perikanan terpadu
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Layanan Kependudukan dan KB untuk Masyarakat Miskin
• Persentase peserta KB bagi PUS yang mendapatkan jaminan
ketersediaan alat dan obat kontrasepsi melalui SJSN kesehatan mencapai 53 persen
• Terbentuk 8.086 kelompok UPPKS yang terbentuk dan mendapat
pembinaan BKKBN
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa •
499 kecamatan mendapatkan pelayanan pemberdayaan masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan dan kesehatan
PNPM Generasi Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi Pengembangan Perumahan
• Meningkatnya kualitas permukiman di 6.766 Ha daerah perkotaan
• Terbangunnya 550.000 unit sarusun satuan rumah susun yang
dilengkapi dengan PSU pendukungnya •
Terbangunnya rumah khusus di daerah pasca bencanakonflik, maritim dan perbatasan negara
Kementerian PU dan Pera
ANTAR PENDAPATAN TAHUN 2016 22
Slide - 52
TENAGA KERJA DAN UMKM DAN KOPERASI DALAM RANGKA PEMERATAAN ANTAR PENDAPATAN TAHUN 2016
KEGIATAN SASARAN a.l
INSTITUSI PELAKSANA
Pengembangan Standardisasi Kompetensi Kerja dan Pelatihan Kerja
• 50 SKK yang ditetapkan
• 110.896 tenaga kerja mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
Kementerian Ketenagakerjaan
Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri
• 11.000 peserta mengikuti pemagangan dalam negeri
• 1500 lulusan pemagangan mendapat sertifikat kompetensi
Kementerian Ketenagakerjaan
Pengembangan Sistem dan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Profesi
• 100 LSP terlisensi dan 12 kualifikasi MRA diterapkan
• 112.338 tenaga kerja mendapat sertifikat kompetensi
Kementerian Ketenagakerjaan
Peningkatan Kualitas SDM Industri •
20.000 pelatihan berbasis spesialisasi dan kompetensi •
20 SKKNI bidang industri ditetapkan Kementerian
Perindustrian Pelatihan Kelautan dan Perikanan
15.000 masyarakat kelautan dan perikanan mendapatkan pelatihan kompetensi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pengembangan Standarisasi dan Sertifikasi SDM KUKM
1.680 SDM KUKM ditingkatkan kompetensinya melalui SKKNI Kementerian KUKM
Pengembangan Kompetensi SDM Kepariwisataan
25.000 tenaga kerja di sektor pariwisata disertifikasi Kementerian Pariwisata
Penumbuhan kewirausahaan dan pendampingan usaha
Diklat kewirausahaan bagi 9.000 orang, akses modal awal bagi 3.400 wirausaha, dan pendampingan usaha oleh 43 Pusat Layanan Usaha
Terpadu Kementerian KUKM
Peningkatan standardisasi mutu dan sertifikasi produk
Penerapan standardisasi dan mutu produk, merek, standar kemasan dan sertifikasi produk bagi 1.250 KUMKM
Kementerian KUKM Peningkatan akses pemasaran dan
kemitraan Fasilitasi pemasaran melalui promosi, trading house, serta fasilitasi
kemitraan investasi dan rantai nilaipasok bagi 1.200 KUMKM Kementerian KUKM
Peningkatan tata laksana UMKM Registrasi 1 juta UMKM
Kementerian KUKM Penataan organisasi dan tata kelola koperasi RPP Perkoperasian, perbaikan sistem badan hukum koperasi, serta
penerapan tata kelola yang baik bagi 450 koperasi Kementerian KUKM
Slide - 53
PEMERATAAN ANTAR WILAYAH
Slide - 54
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTAR WILAYAH
Sasaran Pokok Baseline
2014 2016
2019 Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah
Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB Nasional
2013 Proyeksi 2016
Proyeksi 2019
Sumatera 23,8
24,3 24,6
Jawa
58,0 56,9
55,1
Bali Nusa Tenggara 2,5
2,5 2,6
Kalimantan
8,7 9,1
9,6
Sulawesi 4,8
4,9 5,2
Maluku - Papua
2,2 2,3
2,9
Keterangan : Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8 di tahun 2019
Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000. Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.
Slide - 55
Indikator 2014
Baseline 2016
2019 Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
a. Penurunan desa tertinggal
-- s.d. 1000
desa tertinggal
s.d. 5,000 desa
tertinggal b. Peningkatan desa
mandiri --
400 desa menjadi desa
mandiri paling sedikit
2,000 desa
Pengembangan Kawasan Perbatasan
a.
Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan
Pusat Kegiatan Strategis
NasionalPKSN 3 PKSN
111 lokasi prioritas
10 PKSN 100 lokasi
prioritas 10 PKSN
187 lokasi prioritas
b. Peningkatan keamanan dan
kesejahteraan masyarakat
perbatasan
12 pulau- pulau kecil
terluar berpenduduk
10 pulau kecil terluar
terdepan 92 pulau
kecil terluar terdepan
ARAH KEBIJAKAN
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa, termasuk permukiman
transmigrasi, sesuai
dengan kondisi
geografisnya. 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi.
3. Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan, dan pembentukan modal sosial budaya
masyarakat Desa termasuk permukiman transmigrasi. 4. Pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis,
konsisten, dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi, dan pendampingan.
5. Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa
secara berkelanjutan. 6. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan perdesaan termasuk di kawasan transmigrasi.
7. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan termasuk kawasan transmigrasi untuk mendorong keterkaitan desa-
kota
Pengembangan Kawasan Perbatasan 1. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman
depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman. 2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan
melalui peningkatan penyediaan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi, akses infrastruktur.
PEMERATAAN ANTAR WILAYAH 13
• 50 Lokpri penanganan baru tahun 2016 ditambah 50 Lokpri lanjutan dari tahun 2015
• 16 PKSN Lainnya dalam tahap persiapan pengembangan
Slide - 56
DAN KAWASAN PERDESAAN TAHUN 2016
Kerangka Pendanaan Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan di tahun 2016 diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kemandirian Desa melalui sumber pendanaan APBN, APBD, dan, APBDesa sesuai dengan amanat UU No 6 Tahun 2014,
serta kontribusi swasta dan masyarakat
Kerangka Kelembagaan Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan tahun 2016 meliputi: 1 Penguatan Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa; 2 Penguatan lembaga kemasyarakatan Desa; 3 Penguatan peran
Lembaga Ekonomi Desa seperti Badan Usaha Milik Desa dan lainnya; 4 Peningkatan fasilitasi,
pelatihan dan pendampingan secara berjenjang Kerangka regulasi tahun 2016 meliputi: 1
pengaturan mengenai pembangunan Desa; 2 pengaturan mengenai Pembangunan Kawasan
Perdesaan; 3 pengaturan mengenai Penataan Desa; 4 pengaturan mengenai
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dan pengaturan mengenai Keuangan Desa dan Aset
Desa.
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
Peningkatan aspek pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesibilitas, pelayanan publik, dan penyelenggaraan pemerintahan desa pada:
a 1000 desa tertinggal, dan b 400 desa berkembang menjadi desa mandiri.
Peningkatan aspek pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesibilitas, pelayanan publik, dan penyelenggaraan pemerintahan desa pada:
a 1000 desa tertinggal, dan b 400 desa berkembang menjadi desa mandiri.
Slide - 57
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2016
Kerangka Pendanaan Kerangka Pendanaan
Pembangunan kawasan perbatasan negara bersumber dari APBN berupa Dana Tugas Pembantuan, Dana Dekonsentrasi, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, serta Dana APBD
Kerangka Kelembagaan Kerangka Kelembagaan
Peningkatan kemampuan kelembagaan adalah sebagai berikut:
1 Penguatan kelembagaan Badan Nasional Pengelola Perbatasan BNPP khususnya terkait mekanisme
koordinasi, integrasi, sinergi, dan sinkronisasi di Pusat maupun di Daerah,
2 Pembentukan kelembagaan pelayanan lintas batas negara satu atap terpadu Bea Cukai, Imigrasi,
Karantina, dan Keamanan, dan 3 Penguatan dan harmonisasi kelembagaan diplomasi
batas antarnegara. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan negara maka
kerangka regulasi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1 Melakukan revisi atas Perpres Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 2 Peraturan turunan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Pasal 361 tentang kawasan perbatasan negara, khususnya Pembagian kewenangan dan kewajiban Pusat-
Pusat, Sumber Pendanaan serta Pusat-Daerah dalam pengelolaan pembangunan kawasan perbatasan negara.
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
DUKUNGAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
a. Meningkatnya akses pelayanan masyarakat terhadap infrastruktur fisik dan sosial di 100 Kecamatan Lokasi Prioritas 50 Prioritas Penanganan awal tahun 2016 dan 50 penanganan lanjutan dari tahun 2015;
b. Berkembangnya 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional PKSN dan perdagangan lintas batas negara yang kondusif; c. Terwujudnya 7 Pos Lintas Batas Negara PLBN Terpadu sebagai kelembagaan pelayanan Costum, Imigration, Quarantine, Security
CIQS terpadu; d. Meningkatkan kualitas dan pengamanan batas wilayah darat dan laut termasuk di pulau-pulau kecil terluar.
DUKUNGAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
a. Meningkatnya akses pelayanan masyarakat terhadap infrastruktur fisik dan sosial di 100 Kecamatan Lokasi Prioritas 50 Prioritas Penanganan awal tahun 2016 dan 50 penanganan lanjutan dari tahun 2015;
b. Berkembangnya 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional PKSN dan perdagangan lintas batas negara yang kondusif; c. Terwujudnya 7 Pos Lintas Batas Negara PLBN Terpadu sebagai kelembagaan pelayanan Costum, Imigration, Quarantine, Security
CIQS terpadu; d. Meningkatkan kualitas dan pengamanan batas wilayah darat dan laut termasuk di pulau-pulau kecil terluar.
Slide - 58
Indikator 2014
Baseline 2016
2019 Pembangunan Daerah Tertinggal
a. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal
7,1 7,13
7,24 b. Persentase penduduk miskin di
daerah tertinggal 16,64
15,42 14,0
c. Indeks Pembangunan Manusia IPM di daerah tertinggal
68,46 68,49
69,59
Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa a. Kawasan Ekonomi Khusus KEK
di Luar Jawa 7
7 14
b. Kawasan Industri n.a.
14 14
c. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas KPBPB
4 4
4
ARAH KEBIJAKAN Pengembangan Daerah Tertinggal
1. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan
2. Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik. 3. Pengembangan perekonomian masyarakat yang
didukung SDM yang berkualitas. 4. Pembangunan infrastrukturkonektivitas antara
daerah tertinggal dan pusat pertumbuhan
Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa
1. Percepatan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, terutama di
Luar Jawa Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua dengan memaksimalkan
keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah dan peningkatan efisiensi
dalam penyediaan infrastruktur. 2. Pengembangan potensi dan keunggulan wilayah,
melalui pengembangan industri manufaktur, industri pangan, industri maritim, dan
pariwisata. rata-rata 2010-2014
Dengan perhitungan Metode Baru di Pulau Jawa ada 1 KEK KEK Tanjung Lesung
PEMERATAAN ANTAR WILAYAH 23
Slide - 59
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2016
Kerangka Pendanaan Kerangka Pendanaan
Dalam mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal diperlukan sinergi sumber-sumber pembiayaan yang terdiri dari APBN, APBD, Dana yang berasal dari laba BUMN dan pihak swasta, serta dana dari masyarakat.
Kerangka Kelembagaan Kerangka Kelembagaan
Sebagai pembangunan lintas sektor, diperlukan peningkatan koordinasi antar lembaga, baik di
pusat dan daerah sebagai upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal
Untuk mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal, diperlukan harmonisasi antar regulasi
terutama yang memberikan afirmasi terhadap daerah tertinggal.
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
Pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mendukung pencapaian sasaran sebagai berikut: a Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal menjadi 7,13 persen pada
tahun 2016; b Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 15,40 persen pada tahun 2016; dan c Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah
tertinggal yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pembangunan manusia IPM menjadi 68,49 pada tahun 2016.
Pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mendukung pencapaian sasaran sebagai berikut: a Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal menjadi 7,13 persen pada
tahun 2016; b Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi 15,40 persen pada tahun 2016; dan c Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah
tertinggal yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pembangunan manusia IPM menjadi 68,49 pada tahun 2016.
Slide - 60
PEMBANGUNAN KAWASAN STRATEGIS TAHUN 2016
Kerangka Pendanaan Kerangka Pendanaan
Dalam mendukung kegiatan pengembangan kawasan strategis tahun 2016, pendanaan bersumber pada APBD, Pinjaman Hibah Luar Negeri PHLN, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Selain itu, akan didorong dalam penggunaan sumber-sumber
pendanaan dari Swasta meliputi Kerjasama Pemerintah dan Swasta KPS, CSR, dan sumber pendanaan dari PMAPMDN.
Kerangka Kelembagaan Kerangka Kelembagaan
Diperlukan upaya dalam penataan kelembagaan sebagai berikut:
a Perlu penegasan tugas dan wewenang pada badan pengelola kawasan. Hal ini perlu didukung dengan
evaluasi kapasitas dan kemampuan terhadap struktur organisasi dan Sumberdaya Manusia SDM badan
pengelolapengusaha kawasan; b Pembenahan fungsi koordinasi, fasilitasi, dan mediasi
kelembagaan pengelolaan kawasan; dan c Penguatan kelembagaan KPBPB untuk menarik investasi
bisnis internasional. Kerangka regulasi yang diperlukan adalah:
a Pembentukan PP terkait perluasan wilayah KPBPB, pengaturan keluar masuk barang di KPBPB, dan tata ruang
KPBPB; b Pelimpahan kewenangan kepada otoritas di Kawasan
Strategis; dan c Pengaturan upah dan sistem ketenagakerjaan.
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
DUKUNGAN PEMBANGUNAN KAWASAN STRATEGIS
a. beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas KPBPB Batam, Sabang, Bintan, dan Karimun sesuai potensi dan produk unggulan masing-masing kawasan dan
b. terfasilitasinya penguatan kelembagaan pengelola dan persiapan pembangunan infrastruktur di 7 lokasi KEK 6 lokasi KEK yang telah ditetapkan, 14 Kawasan Industri KI, dan 13 pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya.
DUKUNGAN PEMBANGUNAN KAWASAN STRATEGIS
a. beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas KPBPB Batam, Sabang, Bintan, dan Karimun sesuai potensi dan produk unggulan masing-masing kawasan dan
b. terfasilitasinya penguatan kelembagaan pengelola dan persiapan pembangunan infrastruktur di 7 lokasi KEK 6 lokasi KEK yang telah ditetapkan, 14 Kawasan Industri KI, dan 13 pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya.
Slide - 61
Indikator 2014
Baseline 2016
2019 Pembangunan Kawasan Perkotaan
a. Penguatan peran, fungsi,
dan manajemen pembangunan di Kawasan
Perkotaan Metropolitan yang sudah ada
2 2
7 Kawasan Metropolitan
Eksisting b.
Berkembangnya peran dan fungsi Kawasan
Metropolitan baru di luar Pulau Jawa Bali
- 2
5 Usulan Kawasan
Metropolitan Baru
c. Optimalisasi 20 kota
otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai
PKNPKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa
43 kota belum optimal
perannya 5
20 dioptimalkan
perannya d.
Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagai
Pusat Kegiatan Lokal PKL atau Pusat Kegiatan
Wilayah PKW --
7 pusat pertumbu
han baru 39
pusat pertumbuhan
yang diperkuat
e. Pembangunan 10 Kota Baru
Publik --
3 Kota baru
10 Kota Baru
ARAH KEBIJAKAN
1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional. 2. Percepatan pemenuhan Standar
Pelayanan Perkotaan SPP untuk mewujudkan kota aman, nyaman, dan
layak huni. 3. Pembangunan kota hijau yang
berketahanan iklim dan bencana. 4. Pengembangan kota cerdas yang berdaya
saing dan berbasis teknologi dan budaya lokal.
5. Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan.
PEMERATAAN ANTAR WILAYAH 33
Slide - 62
PEMBANGUNAN PERKOTAAN TAHUN 2016
Kerangka Pendanaan Kerangka Pendanaan
• Kerangka pendanaan di tahun 2016 bersumber dari pendanaan APBN, APBD, serta kontribusi
swasta dan masyarakat •
Pengembangan kelembagaan pembiayaan meliputi Project Preparation Facilities dan Municipal Development Fund
Kerangka Kelembagaan Kerangka Kelembagaan
1. Penguatan dan pengembangan kelembagaan koordinasi pembangunan perkotaan di pusat dan
daerah, khususnya percepatan pembangunan perkotaan di luar Jawa;
2. Pengembangan badan kerjasama pembangunan kawasan perkotaan metropolitan;
3. Penguatan kelembagaan yang memfasilitasi pembiayaan infrastruktur, khususnya infrastruktur
kawasan perkotaan
1. Konsultasi dan finalisasi RPP Pengelolaan Perkotaan;
2. Rancangan peraturan perundangan tentang Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Perkotaan Nasional
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
PENGEMBANGAN KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING
a Berkembangnya peran dan fungsi 2 Kawasan Metropolitan baru di luar Pulau Jawa Bali; b Menguatnya peran, fungsi, dan manajemen pembangunan di 2 Kawasan Perkotaan Metropolitan yang sudah ada; c Meningkatnya kapasitas sedikitnya 4 kota
otonom di luar Pulau Jawa Bali sebagai kota berkelanjutan; d Perintisan 3 kota baru publik yang mandiri dan terpadu
PENGEMBANGAN KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING
a Berkembangnya peran dan fungsi 2 Kawasan Metropolitan baru di luar Pulau Jawa Bali; b Menguatnya peran, fungsi, dan manajemen pembangunan di 2 Kawasan Perkotaan Metropolitan yang sudah ada; c Meningkatnya kapasitas sedikitnya 4 kota
otonom di luar Pulau Jawa Bali sebagai kota berkelanjutan; d Perintisan 3 kota baru publik yang mandiri dan terpadu
Slide - 63
ANTAR WILAYAH TAHUN 2016 15
KEGIATAN SASARAN a.l
KL
Pengembangan Pulau Kecil dan Terluar, termasuk Kawasan Perbatasan
28 Kabupaten KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Pengembangan Industri Kecil dan Menengah di Daerah
Perbatasan 10 PKSN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Pertumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
di Daerah Tertinggal dan Perbatasan 2.187 orang
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar
Udara yang dikembangkan di Daerah Perbatasan dan Rawan Bencana
25 Bandara KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Penyediaan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi Penyiaran di daerah perbatasan, terpencil dan pulau terluar hibah
15 Unit KEMENTERIAN KOMINFO
Pemberdayaan dagang kecil, menengah dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri Bantuan Sarana Usaha
2800 Unit KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Pelaksanaan kebijakan pengembangan daerah perbatasan di Kawasan Timur Indonesia
10 Kabupaten KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Fasilitasi pelaksanaan pengelolaan infrastruktur fisik kawasan
perbatasan negara 23 Lokasi
BNPP Dokumen kajian, materi teknis, RTR, peninjauan kembali, dan
RDTR kawasan perbatasan negara 8 Dokumen
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG Pengembangan Fasilitas Sarana dan Prasarana Matra Darat dan
Matra Laut pos pulau terluar dan wilayah perbatasan yang diperbaiki
48 Pos KEMENTERIAN PERTAHANAN
Slide - 64
ANTAR WILAYAH TAHUN 2016 25
PROGRAMKEGIATAN SASARAN a.l
KL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA Pemberdayaan Masyarakat Desa
74.000 desa KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar
50 kabupaten KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Pembangunan Sarana Prasarana Desa
350 desa KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan
Teknologi Tepat Guna 82 kabupaten
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
Pengembangan Usaha Ekonomi Desa 300 desa
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan
Kawasan Perdesaan 70 kabupaten
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan 60 kabupaten
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan
70 kabupaten KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Pengembangan Sumber daya alam kawasan
perdesaan 60 kabupaten
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
Peningkatan Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas
20 kabupaten KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI
Slide - 65
ANTAR WILAYAH TAHUN 2016 35
PROGRAMKEGIATAN SASARAN a.l
KL BINA PEMERINTAHAN DESA
Peningkatan Kapasitas Keberdayaan
Masyarakat Dan Desa Lingkup Regional 1.520 orang
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Fasilitasi Penataan Desa 33 provinsi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pembinaan Kelembagaan Dan Kerjasama Desa
416 kabupatenkota KEMENTERIAN
DALAM NEGERI Peningkatan Kapasitas Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Pemerintahan Desa 514 kabupatenkota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pengembangan Kapasitas Aparatur Dan Kader Desa
222.279 Aparat Desa KEMENTERIAN
DALAM NEGERI Evaluasi Perkembangan Desa
84 kabupatenkota KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
Slide - 66
ANTAR WILAYAH TAHUN 2016 45
KEGIATAN SASARAN a.l
KL
Pembinanaan, Fasilitasi Kelembagaan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan
2 Kawasan Metropolitan Eksisting, 2 Usulan Kawasan
Metropolitan Baru, 5 Kota sedang
Kementerian Dalam Negeri
fasilitasi kota dan kawasan perkotaan dalam pemenuhan SPP dan
pengembangan Kota Layak Huni, Kota Hijau, dan
Kota Cerdas 2 Kawasan Metropolitan
Eksisting, 2 Usulan Kawasan Metropolitan Baru, 5
Kota sedang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
Perintisan inkubasi kota baru baru
3 Kota Baru 1. Kementerian Agraria dan
Tata Ruang 2. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah
5 Kota sedang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang
Perencanaan Tata Ruang 2 Kawasan Metropolitan
Eksisting, 2 Usulan Kawasan Metropolitan Baru
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Slide - 67
ANTAR WILAYAH TAHUN 2016 55
KEGIATAN SASARAN a.l
KL
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
793 pelaku usaha 138 lembaga keuangan mikro
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pembangunan Sarana Prasana di Daerah Tertinggal
75 Kabupaten Tertinggal KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Peningkatan Kapasitas SDM di Daerah
Tertinggal 75 Kabupaten Tertinggal
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
Pengelolaan SDALH di Daerah tertinggal 60 Kabupaten Tertinggal
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah teringgal
75 Kabupaten Tertinggal KEMENTERIAN DESA, PDT DAN
TRANSMIGRASI Peningkatan Kompentensi Tenaga Kerja dan
Profuktivitas di Daerah Tertinggal 4.786 orang
KEMENTERIAN TENAGA KERJA Peningkatan Usaha Mikro dan
Pengembangan Usaha di Daerah Tertinggal 7.500 orang
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Slide - 68
KONDISI PERLU PRASYARAT KEBERHASILAN
Slide - 69
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
INDIKATOR 2014
baseline 2016
2019
Kepastian dan Penegakan Hukum
Indeks Perilaku Anti Korupsi 3.6
3.8 4.0
Keamanan dan Ketertiban
Penurunan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di
daerah 25 Polda
29 Polda 32
Polda
Pembinaan potensi keamanan melalui kerjasama POLRI
dengan masyarakat 30 dari
total desa 55
dari total
desa 80
dari total
desa
ARAH KEBIJAKAN 1. Kepastian dan Penegakan Hukum
i. Peningkatan keterpaduan dalam Sistem Peradilan Pidana
ii. Pelaksanaan Sistem Peradilan Pidana Anak iii. Reformasi Sistem Hukum Perdata yang
mudah dan cepat iv. Pelayanan Hukum
v. Pencegahan korupsi vi. Penegakan HAM
vii.Optimalisasi bantuan hukum dan layanan peradilan bagi masyarakat
viii.Penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak
ix. Pendidikan HAM
2. Keamanan dan Ketertiban: