Tugas BAB 6
A. Pilihlah jawaban yang tepat
1. Alternatif maupun kriteria pada AHP dapat dinilai dengan menggunakan skala penilaian
c. 1 sampai 9
2. Jumlah elemen yang perlu dinilai oleh expert pada setiap matriks perbandingan n-alternatif
faktor pada AHP adalah :
c. ((n x n)-n)/2
3. Kelebihan kajian dengan AHP salah satu diantaranya adalah kemampuan teknik tersebut untuk
mendeteksi :
a. Konsistensi dan Konsensus
4. Penilaian dengan ahp dianggap konsisten apabila konsistensi rasio penilaian adalah :
a. Lebih kecil 0.1
5. Penyelesaian AHP relatif kompleks apabila dihitung secara manual, dipasar banyak dijumpai
perangkat lunak komputer untuk penyelesaian AHP, diantaranya adalah:
b. Criterium Decision Plus dan Expert Choice
B. Jawablah dengan singkat dan jelas
1. Apa perbedaan penilaian alternatif berdasarkan setiap kriteria pada AHP dengan pada metode
perbandingan eksponensial ?
Jawab :
1. Metode
MPE
untuk menentukan
urutan
AHP
1. Proses keputusan kompleks dapat
prioritas alternative keputusan dengan
diuraikan
kriteria jamak
keputusan lebih kecil yang dapat
2. Dapat digunakan sebagai pembantu bagi
individu pengambilan keputusan
3. Menyusun alternatif-alternatif keputusan
menjadi
keputusan-
ditangani dengan mudah
2. Menguji konsistensi penilaian bila
terjadi penyimpangan yang terlalu
yang akan dipilih
jauh dari nilai konsistensi sempurna
4. Menentukan kriteria atau perbandingan
kriteria keputusan yang penting untuk
3. Memberikan satu model tunggal yang
mudah dimengerti
dievaluasi
5. Menentukan tingkat kepentingan dari
setiap
kriteria
keputusan
atau
pertimbangan kriteria
6. Melakukan penilaian terhadap semua
alternative pada setiap kriteria
7. Menghitung skor atau nilai total setiap
alternative
8. Menentukan urutan prioritas keputusan
didasarkan pada skor atau nilai total
masing-masing alternatif
4. Bersifat
kompleks;
ancangan
deduktif
berdasarkan
memadukan
dan
ancangan
system
dalam
memecahkan persoalan kompleks
5. Bersifat saling ketergantungan
6. Memilah-milah elemen-elemen suatu
system
dalam
berbagai
tingkat
berlainan dan mengelompokkan unsur
yang serupa dalam setiap tingkat
7. Bersifat konsistensi dan sintesis
8. Memungkinkan organisasi memilih
alternative terbaik berdasarkan tujuantujuannya
2. Pengambilan keputusan dengan AHP banyak digunakan pada persoalan keputusan yang
berjenjang dan bersifat?
Jawab :
Bersifat majemuk, AHP sering digunakan pada persoalan keputusan berjenjang structural dan
fungsional dan bersifat kompleks dan tidak terstruktur, strategic, dan dinamik. AHP
menyederhanakannya menjadi sebuah bagian-bagian dan tertata dalam suatu hierarki sehingga
persoalan yang kompleks dapat segera diambil keputusannya. Dengan menggunakan AHP,
suatu persoalan akan diselesaikan dalam suatu kerangka pemikiran yang terorganisasi,
sehingga dapat diaplikasikan suatu pengambilan keputusan yang efektif.
3. Siapa yang dapat dijadikan responden pada kajian yang menggunakan AHP?
Jawab :
Pemilihan responden dilakukan dengan cara purposive sampling atau pemilihan secara
sengaja dengan pertimbangan responden adalah actor atau pengguna lahan (stakeholders).
Responden yang dimaksud adalah responden yang terlibat langsung atau responden yang
dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait.
4. Hierarki dasar AHP paling tidak terdiri dari fokus, factor/kriteria dan alternative. Apa yang
dapat ditambahkan pada Hierarki tersebut agar analisis menjadi lebih kompehensif?
Jawab :
konsistensi logis, karena penilaian yang mempunyai konsistensi tinggi sangat diperlukan
dalam persoalan pengambilan keputusan agar hasil keputusannya akurat. Goal, factor, actor,
tujuan, alternative/strategi.
5. Nilai akhir dari AHP adalah bobot masing-masing komponen pada masing-masing jenjang.
Berapakah total bobot pada setiap jejang?
Jawab :
Total bobot pada setiap jenjang adalah satu, sesuai dengan prinsip utama AHP: decomposite,
comparative judgement,dan logical consistency.
1. Alternatif maupun kriteria pada AHP dapat dinilai dengan menggunakan skala penilaian
c. 1 sampai 9
2. Jumlah elemen yang perlu dinilai oleh expert pada setiap matriks perbandingan n-alternatif
faktor pada AHP adalah :
c. ((n x n)-n)/2
3. Kelebihan kajian dengan AHP salah satu diantaranya adalah kemampuan teknik tersebut untuk
mendeteksi :
a. Konsistensi dan Konsensus
4. Penilaian dengan ahp dianggap konsisten apabila konsistensi rasio penilaian adalah :
a. Lebih kecil 0.1
5. Penyelesaian AHP relatif kompleks apabila dihitung secara manual, dipasar banyak dijumpai
perangkat lunak komputer untuk penyelesaian AHP, diantaranya adalah:
b. Criterium Decision Plus dan Expert Choice
B. Jawablah dengan singkat dan jelas
1. Apa perbedaan penilaian alternatif berdasarkan setiap kriteria pada AHP dengan pada metode
perbandingan eksponensial ?
Jawab :
1. Metode
MPE
untuk menentukan
urutan
AHP
1. Proses keputusan kompleks dapat
prioritas alternative keputusan dengan
diuraikan
kriteria jamak
keputusan lebih kecil yang dapat
2. Dapat digunakan sebagai pembantu bagi
individu pengambilan keputusan
3. Menyusun alternatif-alternatif keputusan
menjadi
keputusan-
ditangani dengan mudah
2. Menguji konsistensi penilaian bila
terjadi penyimpangan yang terlalu
yang akan dipilih
jauh dari nilai konsistensi sempurna
4. Menentukan kriteria atau perbandingan
kriteria keputusan yang penting untuk
3. Memberikan satu model tunggal yang
mudah dimengerti
dievaluasi
5. Menentukan tingkat kepentingan dari
setiap
kriteria
keputusan
atau
pertimbangan kriteria
6. Melakukan penilaian terhadap semua
alternative pada setiap kriteria
7. Menghitung skor atau nilai total setiap
alternative
8. Menentukan urutan prioritas keputusan
didasarkan pada skor atau nilai total
masing-masing alternatif
4. Bersifat
kompleks;
ancangan
deduktif
berdasarkan
memadukan
dan
ancangan
system
dalam
memecahkan persoalan kompleks
5. Bersifat saling ketergantungan
6. Memilah-milah elemen-elemen suatu
system
dalam
berbagai
tingkat
berlainan dan mengelompokkan unsur
yang serupa dalam setiap tingkat
7. Bersifat konsistensi dan sintesis
8. Memungkinkan organisasi memilih
alternative terbaik berdasarkan tujuantujuannya
2. Pengambilan keputusan dengan AHP banyak digunakan pada persoalan keputusan yang
berjenjang dan bersifat?
Jawab :
Bersifat majemuk, AHP sering digunakan pada persoalan keputusan berjenjang structural dan
fungsional dan bersifat kompleks dan tidak terstruktur, strategic, dan dinamik. AHP
menyederhanakannya menjadi sebuah bagian-bagian dan tertata dalam suatu hierarki sehingga
persoalan yang kompleks dapat segera diambil keputusannya. Dengan menggunakan AHP,
suatu persoalan akan diselesaikan dalam suatu kerangka pemikiran yang terorganisasi,
sehingga dapat diaplikasikan suatu pengambilan keputusan yang efektif.
3. Siapa yang dapat dijadikan responden pada kajian yang menggunakan AHP?
Jawab :
Pemilihan responden dilakukan dengan cara purposive sampling atau pemilihan secara
sengaja dengan pertimbangan responden adalah actor atau pengguna lahan (stakeholders).
Responden yang dimaksud adalah responden yang terlibat langsung atau responden yang
dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait.
4. Hierarki dasar AHP paling tidak terdiri dari fokus, factor/kriteria dan alternative. Apa yang
dapat ditambahkan pada Hierarki tersebut agar analisis menjadi lebih kompehensif?
Jawab :
konsistensi logis, karena penilaian yang mempunyai konsistensi tinggi sangat diperlukan
dalam persoalan pengambilan keputusan agar hasil keputusannya akurat. Goal, factor, actor,
tujuan, alternative/strategi.
5. Nilai akhir dari AHP adalah bobot masing-masing komponen pada masing-masing jenjang.
Berapakah total bobot pada setiap jejang?
Jawab :
Total bobot pada setiap jenjang adalah satu, sesuai dengan prinsip utama AHP: decomposite,
comparative judgement,dan logical consistency.