Historiografi yang Relevan KONDISI SOSIAL POLITIK INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN KABINET BURHANUDDIN HARAHAP 1955-1956.

keretakan dalam tubuh kabinet sendiri. Namun akhirnya meletakkan jabatannya juga setelah Parlemen hasil pemilu dilantik. Kabinet ini kehilangan prestige-nya ketika usahanya mengontrol Angkatan Udara gagal, tidak adanya restu dari Presiden Soekarno, dan gagalnya menyelesaikan masalah-masalah hubungan Indonesia-Belanda.

F. Historiografi yang Relevan

Historiografi merupakan rekontruksi yang imajinatif dari pada masa lampau dari pada masa berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. 15 Berdasarkan hal tersebut penggunaan historiografi yang relevan sangat penting digunakan dalam penulisan skripsi ini untuk mengetahui originalitas penulisan skripsi. Penggunaan historiografi yang relevan harus dilakukan sebelum mengadakan penulisan skripsi hal ini bertujuan untuk mencapai kesempurnaan dalam penulisan skripsi. Historiografi yang relevan ini bisa merujuk pada buku, disertasi, tesis, skripsi ataupun karya-karya yang lain yang tingkat kevalidannya dapat dipertanggung jawabkan. Adapun literatur yang relevan dengan penulisan skripsi ini adalah, Skripsi karya Lusia Iskandari mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2004 yang berjudul Indonesia Pada Masa Pemerintahan Kabinet Ali I 1953-1955. Skripsi ini terdapat tujuh bab. Pada bab enam terdapat pembahasan mengenai jatuhnya kabinet Ali I. Pada bab ini ada kesamaan pembahasan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Selain itu 15 Louis Gootschalk. “ understanding history ”. Terj. Nugroho Notosusanto. Mengerti Sejarah . Jakarta: UI Press. 1975, hlm. 32. dalam skripsi karya Lusia Iskandari ini juga membahas tentang terbentuk dan jatuhnya sebuah kabinet dalam masa demokrasi liberal, sehingga metodologi yang digunakan juga sama. Perbedaannya dengan penulisan skripsi ini adalah, dalam skripsi ini tidak hanya membahas tentang jatuhnya kabinet Ali saja melainkan juga pembentukan kabinet Burhanuddin Harahap. Historiografi relevan yang kedua adalah skripsi karya Syela Joe Dhesita mahasiswa jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul Program Kerja Pemerintahan Kabinet Wilopo 1952- 1953. Skripsi ini menjelaskan tentang program kerja pemerintahan kabinet Wilopo selama demokrasi parlementer. Kesamaan skripsi ini dengan skripsi penulis adalah sama-sama menjelaskan tentang program kerja salah satu kabinet pemerintahan pada masa parlementer dengan segala kondisi sosial politik dan ekonominya, kesamaan kedua adalah dalam skripsi karya Syela Joe D ini dijelaskan tentang peristiwa 17 Oktober 1952 yang menyebabkan jatuhnya kabinet, pada skripsi penulis dijelaskan kembali peristiwa yang sama dan upaya pemerintah menyelesaikan permasalahan peristiwa tersebut. Perbedaan skripsi ini adalah skripsi penulis tidak terlalu banyak membicarakan tentang tokoh perdana menteri pada kabinet terpilih. Selain itu skripsi ini menjelaskan program kerja dan kondisi sosial ekonomi politik selama masa pemerintahan Kabinet Burhanudin secara lebih jelas. Sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009, ditulis oleh A Kardiyat Wiharyanto yang diterbitkan oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2011. Buku ini membahas secara garis besar tentang kekuasaan Jepang di Indonesia sampai masa pemerintahan SBY-JK 2004- 2009. Kekurangan dari buku ini adalah hanya sekilas membahas keberhasilan Kabinet Burhanuddin harahap sehingga penulis tertarik untuk membahas lebih mendalam tentang keberhasilan kabinet Burhanuddin Harahap.

G. Metodologi Penelitian dan Pendekatan Penelitian.