SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA PADA MASA

SISTEM PEMERINTAHAN
REFORMASI

INDONESIA

PADA

MASA

v Pelaksanaan demokrasi langsung pada era orde reformasi
Pengertian Demokrasi Secara etimologis “demokrasi” terdiri
dari dua kata yang berasal daribahasa Yunani yaitu “demos” yang
berarti rakyat atau penduduk suatu tempat,dan “cratein” atau “cratos”
yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Pengertian Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap
suatu sistem yangtelah ada pada suatu masa. Di Indonesia, kata
Reformasi umumnya merujuk kepada gerakanmahasiswa pada tahun
1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah
Orde Baru Kendati demikian, kata Reformasi sendiri pertama-tama
muncul darigerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa
Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich

Zwingli, Yohanes Calvin, dll.
Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 – sekarang)
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan
dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21
Mei1998.
Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan
pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga
swadaya masyarakat Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan
lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
Sistem pemerintahan yang masa orde reformasi dapat dilihat
dari aktivitas kenegaraan yaitu untuk kebijakan pemerintah yang
memberi ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak untuk
mengeluarkan pendapat dan pikiran baik lisan atau tulisan dan upaya
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta
bertanggung jawab dibuktikan dengan dikeluarkan ketetapan MPR No
IX / MPR / 1998.

Lembaga MPR sudah berani mengambil langkah-langkah politis
melalui sidang tahunan dengan menuntut adanya laporan pertanggung
jawaban tugas lembaga negara, UUD 1945 di amandemen, pimpinan

MPR dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat presiden
dalam sidang istimewanya.
Akibat Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 –
sekarang) mengalami suatu pergeseran yang mencolok walaupun
sistem demokrasi yang dipakai yaitu demokrasi pancasila tetapi
sangatlah mencolok dominasi sistem liberal contohnya aksi
demonstrasi yang besar-besaran di seluru lapisan masyarakat.
v Penyebab Terjadinya Era Reformasi
Penyebab utamanya adalah berhentinya Presiden Soeharto pada
tanggal 21 Mei 1998 dan digantikian oleh Wakil Presiden
Dr.Ir.Bj.Habibie. Berhentinya Soeharto karena tak adanya
kepercayaan dari masyarakat serta menghadapi krisis ekonomi yang
berkepanjangan.
Ada faktor-faktor lain penyebab munculnya era reformasi:
Krisis Politik
Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan
menimbulkan permasalahan politik. Kedaulatan rakyat berada di
tangan kelompok tertentu, bahkan lebih banyak dipegang oleh para
penguasa. Pada UUD 1945 pasal 2 telah disebutkan bahwa kedaulatan
ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Namun

pada dasarnya secara de jure kedaulatan rakyat tersebut dilaksanakan
oleh MPR sebagai wakil-wakil rakyat, tetapi secara de facto anggota
MPR sudah diatur dan direkayasa. Sebagian anggota DPR itu
diangkat berdasarkan hubungan kekeluargaan (nepotisme), misalnya

istri, anak, atau kerabat dekat para pejabat tinggi. Oleh karena itu,
keputusan DPR/MPR dapat diatur oleh pihak penguasa.
Setahun sebelum pemilu 1997, situasi politik di Indonesia mulai
memanas. Pemerintah Orde Baru yang didukung oleh Golongan
Karya (Golkar) berusaha untuk memenangkan pemilu secara mutlak,
seperti pada pemilihan umum sebelumnya. Sedangkan tekanantekanan terhadap pemerintah Orde Baru semakin berkembang. Baik di
kalangan politisi, cendekiawan, maupun dari masyarakat.
Terjadinya kerusuhan-kerusuhan:
27 Juli 1996, bentrok antara PDI pro-Megawati dengan PDI porSuryadi di kantor pusat PDI.
Oktober 1996, kerusuhan di Situbondo, Jawa Timur.
Desember 1996, kerusuhan di Tasikmalaya , Jawa Barat.
Menjelang akhir kampanye pemilu 1997, terjadi kerusuhan di
Banjarmasin
Krisis Hukum
Pada masa pemerintahan Orde Baru banyak terjadi ketidakadilan di

bidang hukum. Misalnya pada pasal 24 UUD 1945 dinyatakan bahwa
kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka dan terlepas dari
kekuasaan pemerintah. Namun pada kenyataannya kekuasaan
kehakiman berada di bawah kekuasaan eksekutif. Oleh karena itu,
lembaga pengadilan sangat sulit mewujudkan keadilan bagi rakyat,
karena hakim-hakim harus melayani kehendak penguasa. Bahkan
hukum sering dijadikan sebagai alat pembenaran atas tindakan dan
kebijakan pemerintah. Selain itu, sering terjadi rekayasa dalam proses
peradilan, apabila peradilan itu menyangkut diri penguasa dan
kerabatnya.

Krisis Ekonomi
Krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara sejak
bulan Juli 1996, juga memengaruhi perkembangan perekonomian
Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum mampu untuk
menghadapi krisis global tersebut.
Ketika nilai tukar rupiah terus melemah, maka pertumbuhan ekonomi
Indonesia menjadi 0% dan berakibat pada iklim bisnis yang semakin
lesu. Kondisi moneter Indonesia mengalami keterpurukan, yaitu
dengan dilikuidasinya sejumlah bank pada akhir tahun 1997.

Walaupun pada awal tahun 1998 pemerintah Indonesia membuat
kebijakan uang tetap dan suku bunga bank tinggi, namun krisis
moneter tetap tidak dapat teratasi. Akhirnya pada bulan April 1998,
pemerintah membekukan tujuh buah bank bermasalah.
Dalam perkembangan berikutnya, nilai tukar rupiah terus melemah
dan menembus angka Rp10.000,00 per dolar Amerika Serikat.
Kondisi seperti itu semakin diperparah oleh para spekulan valuta
asing baik dari dalam maupun dari luar negeri, sehingga kondisi
ekonomi nasional semakin bertambah buruk. Oleh karena itu, krisis
moneter tidak hanya menimbulkan kesulitan keuangan negara, tetapi
juga telah menghancurkan keuangan nasional.
Memasuki tahun anggaran 1998/1999, krisis moneter telah
mempengaruhi aktivitas ekonomi yang lainnya. Perusahaanperusahaan banyak yang tidak mampu membayar utang luar
negerinya yang telah jatuh tempo. Bahkan banyak terdapat
perusahaan yang mengurangi atau menghentikan sama sekali
kegiatannya, akibatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK)
meningkat. Angka pengangguran meningkat, sehingga daya beli dan
kualitas hidup masyarakat pun semakin bertambah rendah. Akibatnya,

kesenjangan ekonomi yang telah terjadi sebelumnya semakin tampak

jelas setelah berlangsungnya krisis ekonomi tersebut.
v Ciri-ciri Demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Reformasi
Mengutamakan musyawarah mufakat
Mengutamakan kepentingan masyarakat , bangsa dan negara
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil
musyawarah
Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur
Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Than Yang Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
Penegakan kedaulatan rakyar dengan memperdayakan pengawasan
sebagai lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya
masyarakat
Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif,
Eksekutif dan Yudikatif.
Penghormatan kepada beragam asas, ciri, aspirasi dan program
parpol yang memiliki partai
Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari
pelaksanaan hak asasi manusia

v Hari- hari penting pada era reformasi

22 Januari 1998
12 Februari
5 Maret
15 April
2 Mei

4 Mei
12 Mei
13 Mei
14 Mei
15 Mei
17 Mei
18 Mei
19 Mei
20 Mei
21 Mei
22 Mei
10 November 1998

v Orang-Orang Penting yang mempengaruhi pada Era Reformasi
Soeharto
Soeharto merupakan presiden kedua Republik Indonesia dan
merupakan presiden dengan masa jabatan terlama, beliau terkenal
dengan sistem pemerintahan masa orde barunya yang akhirnya runtuh
pada tahun 1998 dan digantikan dengan sistem pemerintahan masa
reformasi yang diikuti dengan pengunduran diri Soeharto.
Mahasiswa
Tak dapat dipungkiri, peran mahasiswa saat itu sangatlah besar dalam
pembentukan sistem pemerintahan reformasi yang manggantikan
sistem pemerintahan pada masa orde baru. Saat itu mahasiswa
melakukan unjuk rasa berskala nasional yang akhirnya diikuti oleh
pengunduran diri Soeharto sebagai presiden dan terlahirnya era
reformasi.
Presiden Bj Habibie

Usai Presiden Soeharto mengucapkan pidatonya Wakil Presiden B.J.
Habibie langsung diangkat sumpahnya menjadi Presiden RI ketiga
dihadapan pimpinan Mahkamah Agung, peristiwa bersejarah ini
disambut dengan haru biru oleh masyarakat terutama para mahasiswa

yang berada di Gedung DPR/MPR, akhirnya Rezim Orde Baru di
bawah kekuasaan Soeharto berakhir dan Era Reformasi dimulai di
bawah pemerintahan B.J. Habibie
Presiden Gusdur ( Abdurahman Wahid )
Pada awal tahun 1998 rezim Orde Baru sudah tidak mampu
membendung arus Reformasi yang bergulir begitu cepat. Setelah
Presiden Soeharto mengundurkan diri maka bangsa Indonesia
memasuki babak baru. Yang dimulai dari Presiden BJ.Habibie segera
melakukan langkah-langkah pembaruan sebagaimana tuntutan
Reformasi. Yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden Abdurrahman
Wahid yang menampilkan energi yang luar biasa, tekad untuk
menggulingkan unsur-unsur sentralistis dan hierarkis yang represif
(menindas) semasa pemerintahan Soeharto dan kesediaan untuk
berfikir kreatif sehingga banyak pihak mengaguminya
Presiden Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang
menjabat sejak 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia merupakan
presiden wanita Indonesia pertama dan merupakan anak dari presiden
Indonesia pertama. Megawati juga merupakan ketua umum Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak memisahkan diri dari

Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999. Pemilu 1999.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

MPR pada periode 1999–2004 mengamandemen Undang-Undang
Dasar 1945 UUD 1945 sehingga memungkinkan presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden dua
tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara pemilih dan
terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden
terpilih pertama pilihan rakyat dan tampil sebagai presiden Indonesia
keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil
Presiden Jusuf Kalla
v Keunggulan dan Kekurangan pada Era Reformasi
A. Kelebihan
1.Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan;
2. Pemberantasan korupsi sudah mulai berjalan (walaupun masih
banyak kendala);
3. Demokrasi yang lebih terbuka;
4. Persaingan ekonomi yang lebih terbuka dalam beberapa sektor
ekonomi (sebelumnya dikuasai kroni Suharto).
B. Kekurangan

1. Masyarakat yang terlalu bebas, dan mengartikan kebebasan dengan
boleh berbuat sebebas-bebasnya. Akibatnya : banyak demo yang
berakhir rusuh, pilkada yang berakhirrusuh;
2. Kebangkitan ormas-ormas radikal yang meresahkan masyarakat
akibat pemerintah yang tidaktegas;

3. Mulai ditinggalkannya program- program pemerintah yang secara
konseptual cukup baik, seperti program swasembada pangan, yang
sebenarnya dapat mengurangi potensi inflasi tinggi untuk jangka
panjang.
v Perbedaan dengan Era Orde Baru
Perbedaan demokrasi era baru dan era reformasi :
Demokrasi era baru Demokrasi era reformasi
Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR
Presiden dipilih langsung
oleh rakyat
Sistem partai politik tripartai (PPP, PDI dan Golkar)
Sistem partai
politik multi-partai
GBHN sebagai acuan bagi stratifikasi politik dan strategi nasional
(poltranas) yang telah disusun oleh MPR
Pidato visi dan misi
presiden dan wakil presiden menjadi acuan bagi stratifikasi politik
dan strategi nasional (poltranas)
Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya
sehingga menimbulkan hutang luar negeri yang tidak sedikit Pada
masa kepemimpinan presiden SBY, pemberantasan korupsi mulai
kelihatan wujudnya
Kekuasaan presiden begitu dominan baik dalam suprastruktur politik
Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif sehingga memberi ruang gerak untuk
mengeluarkan pendapat dan berorganisasi
Eksploitasi sumber daya pada masa pemerintahan Soeharto
Mewarisi hutan yang sudah rusak parah
Beras murah padahal sebagian adalah beras impor
Mengurangi
mengimpor beras karena masih menyisakan hutang luar negeri yang
belum terlunaskan
Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama
masyarakat Tionghoa)
Telah adanya jaminan HAM di dalam
Undang-Undang

Kebebasan pers sangat terbatas Media massa menjadi terbuka/lebih
bebas
Tidak ada rencana suksesi (pergantian kepemimpinan)
Ditetapkannya masa jabatan untuk presiden maksimal 2 kali
masa jabatan (10 tahun)
Bertambahnya kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial mulai
dihilangkan
Mendirikan Puskesmas dan SD Inpres (Instruksi Presiden)
Pengobatan dan pendidikan sudah gratis
Kesimpulan
Era reformasi ini sangatlah mengancam dikehidupan rakyat
kecil pada saat itu. Namun apa dayanya seorang rakyat kecil yang
hanya bisa mengeluh diantara sesama yang mengalami penderitaan
rakyat kecil. Bahan pokok dan bahan pangan maupun sandang
melambung tinggi dikarenakan terjadinya inflasi dan krisis moneter
yang terjadi pada tahun 1998. Walaupun mahasiswa salah satu media
paling penting untuk mewakili aspirasi rakyat kecil untuk memprotes
penderitaan rakyat kecil. Namun apa dayanya sekumpulan mahasiswa
mendapatkan respon yang sangat tidak baik yaitu penolakan yang
terjadi saat sidang agenda era reformasi.
Namun mahasiswa tidak tinggal diam pada saat itu, mahasiswa
menggelar aksinya secara besar-besaran dari demo, pembakaran pada
gedung-gedung, penjarahan barang-barang di pusat pertokoan.
Sebagai mahasiswa pada saat itu hanya ingin menyampaikan aspirasi
semua suara rakyat yang menderita karena ulah para pejabat. Dan
balasannya yaitu yang paling terkejut adalah terjadi aksi saling dorong
mendorong, kejar mengejar, aksi tembakan water kenen dari pihak
kepolisian beserta jajarannya. Yang telah melukai para unjuk rasa
hingga menewaskan beberapa mahasiswa yang terkenal dengan nama
tragedi Trisakti dan di Semanggi.

Banyak mahasiswa, serta rakyat Indonesia hingga pada saat itu
melakukan aksi untuk memberhentikan presiden yang menjabat pada
tahun 1998 yaitu Soeharto. Dimana pada saat menjabat sebagai
presiden mengalami berbagai Pro dan Kontra sehingga mengalami
kekacauan yang sangat amat parah terpuruknya system pemerintahan
pada saat itu. Hingga beberapa kesepakatan kebersamaan dalam
keputusan bersama pihak DPR/MPR serta jajaranya mengambil
keputusan tepat untuk mengganti posisi pemerintahan jatuh ditangan
BJ Habibie.
Namun hingga saat itu sebenarnya dengan keputusan yang mantangmantang presiden Soeharto menggundurkan dirinya dari jabatan
pemerintah yang dijabatnya hingga memutuskan untuk meninggalkan
kekuasaannya. Karena banyak yang menilai sudah tidak pantas lagi di
Pemerintahan pada saat itu.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25