1
A. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Pada tahun 70an perkembangan musik di belahan utara bumi melaju cepat, memacu juga perkembangan musik di tanah air. Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan,
God Bless, Giant Step, Super Kid, The Rollies merupakan bagian dari sederet nama yang bisa disebut sebagai peletak pondasi musik Indonesia pada masa kontemporer.
Secara musikalitas mereka adalah maestro-maestro dunia musik Indonesia. Mereka juga mempopulerkan semangat kemerdekaan independent indie dalam berkarya.
Walau pada jaman itu belum ada manajemen musik yang cukup bagus, tapi dengan pengalaman seadanya mereka mulai bekerja sama membangun jaringan. Hal itu
dilakukan guna meluaskan musik mereka. Tercatat pula Majalah Aktuil, banyak membantu perkembangan musik pada masa 70an. Melalui tulisan dan peran aktif
individu-individu di dalamnya, Aktual mempromosikan band-band pada jaman itu. Perkembangan musik Indie di Bali cukup menjamur namun sarana untuk
menyalurkan kreativitas serta ekspresi pemusik Indie belum terlalu berkembang. Tidak terlalu banyak orang bisa mengapresiasi musik Indie karena mereka tidak
memiliki sarana yang tepat. Banyak studio musik yang bermuculan untuk mengembangkan bakat bermusik tetapi tidak secara langsung menghubungkan para
pemusik tersebut pada labe-label tertentu dan tidak memberikan ruang khusus bagi penikmat musik untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran mengenai musik.
Kondisi inilah yang menjadi peluang bagi Bali Music Independent Centre untuk memberikan apresiasi dan menjadi sarana berkumpul bagi para pemusik Indie Bali
untuk saling bertukar pikiran dan menyalurkan kreativitas mereka. Bali Music Independent Centre terletak di jalan By Pass Ngurah Rai. Lokasi
ini cukup strategis karena aksesnya mudah, bukan merupakan kawasan padat penduduk serta rumah tinggal dan terletak disebelah jalan raya. Lokasi ini awalnya
adalah merupakan sebuah toko retail pakaian dan dialih fungsikan menjadi Bali Music Independent Centre karena daerah sekitarnya merupakan bangunan pabrik
2 sehingga apabila dijadikan tempat berkegiatan musik tidak akan mengganggu
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengangkat Bali Music Independent Centre sebagai kasus perancangan tugas akhir.
Pengertian Judul
Keadaan musik Indie Indonesia mengalami perkembangan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak muda yang memilih jalur musiknya Indie, selain itu
juga acara-acara yang bertemakan musik Indie pada saat ini semakin sering diadakan, akan tetapi belum adanya fasilitas yang benarbenar dikhususkan untuk para musisi,
peggemar musik Indie dapat menikmati setiap acara-acara Indie sesuai dengan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas maka timbulah sebuah tempat khusus yang menyediakan semua informasi-informasi yang dibutuhkan secara terpusat, dimana
tempat tersebut orang awam dapat menikmati musik Indie dan bila tertarik dapat memperdalam pengetahuannya ditempat tersebut dengan nilai-nilai rekreatif juga
tercakup didalamnya dan dapat pula mempelajari tentang sejarah dan perkembangannya, serta cara bermain musik Indie. Sedangkan untuk para musisi dan
pecinta musik Indie dapat menikmati fasilitas bermain musik dengan kualitas akustik yang baik dengan kapasitas pengunjung yang memadai. Selain itu Bali Music
Independent Centre juga memberikan sebuah fasilitas yang memaknai bagi para musisi, pecintapenikmat musik Indie untuk dapat saling bertukar informasi,
berkumpul dalam sebuah komunitas yaitu sebuah lndie Club. Semua kegiatan yang ada di Bali Music Independent Centre ini bertemakan
musik Indie dengan segala jenisnya dan mewadahi kegiatan rekreatif dan edukatif yang menyenangkan dan layak dijual. Pemilihan judul ini dilakukan berdasarkan data
yang diperoleh mengenai kecendrungan didalam dunia musik Indie dan termasuk data perkembangan musik Indie Indonesia umumnya dan khususnya Bali.
3
Rumusan Masalah
a. Bagaimana mewujudkan interior ruang yang mencerminkan bahwa desain tersebut adalah desain ruang yang akan menjadi pusat kegiatan musik Indie
tanpa mengurangi persyaratan fungsi yang harus dipenuhi ? b. Bagaimana menganalisis berbagai masalah yang muncul terhadap
perancangan Desain interior Bali Music Independent Centre sehingga mampu memberikan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan di dalam Bali Music
Independent Centre?
Batasan Masalah
a. Perencanaan Desain interior Bali Music Independent Centre pusat sebagai club sebagai fungsi utama dan fungsi - fungsi pendukung yang lainnya seperti
galeri, bar, fasilitas hiburan di mana merupakan tempat berinteraksi sosial bagi para penggemar musik Indie.
b. Menghadirkan dan memberikan image atau atmosphere dari musik Indie tersebut ke dalam sebuah desain, bentuk interior bangunan, menciptakan
ruang yang ergonomis.
Manfaat dan Tujuan
Manfaat dari Desain interior Bali Independent Music Center : a. Menambah wawasan dalam proses desain interior pada kasus Desain interior
Bali Music Independent Centre . Adapun kekurangan dan kelebihan yang ada pada hasil penelitian ini, dapat memperkaya ilmu bagi pembaca dan dapat
menghasilkan perancangan yang lebih baik lagi. b. Sebagai bahan masukan agar dunia interior dan kontribusinya dapat dikenal
luas secara riil oleh masyarakat umum. Serta menjadikan salah satu alternatif tempat berkumpul dan sekaligus tempat bertemu banyak orang bagi penikmat
musik Indie.
4 c. Desain ini diharapkan mampu memberikanmenambahkan teori-teori baru
yang berkembang di masyarakat untuk melengkapi teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan kasus yang diangkat.
Tujuan dari Desain interior Bali Independent Music Center : c. Desain interior Bali Music Independent Centre ini diharapakan dapat
memperluas daya tampung kegiatan para penggemar musik Indie sebagai tempat bersosialisasi dan berinteraksi antar sesama penggemar musik Indie
d. Dapat menambah dan meningkatkan komunikasi, konsultasi antara seniman- seniman musik lndie, pemerhati Indie, pecinta penggemar musik Indie,
serta masyarakat pada umumnya. e. Salah satu upaya untuk menghadirkan suatu tempat di mana penggemar musik
Indie dapat berkumpul bersama dan saling berinteraksi.
Metode Analisa Data
Metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah analisis deskriptif yang menguraikan dengan cara menganalisis masalah dalam
sebuah perancangan interior Desain interior Bali Music Independent Centre untuk mendapatkan data yang relatif lengkap dan akurat metode pengumpulan data yang
dilakukan diantaranya melalui: a. Studi literatur
Yang diambil dari buku-buku pustaka dan juga dengan pengumpulan data yang diunduh melalui internet. Yang berkaitan dengan perancangan Bali Music
Independent Centre. Tujuan : Untuk mendapatkan pengertian awal serta gambaran permasalahan.
Untuk mendapatkan data-data primer dan sekunder yang berhubungan dengan kebutuhan fungsi studi.
5 b. Observasi
Survei lapangan, yang akan dilakukan pada fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan Indie, di antaranya : studio musik Indie.Tujuan :
Memperoleh gambaran dan data satu kasus proyek Melihat kondisi dan potensi satu kasus proyek tersebut.
Memperoleh gambaran tentang interior pada sebuah bangunan pusat kesenian musik.
Mengetahui sistem ruang dan kebutuhan ruang.
c. Wawancara Agar informasi-informasi mengenai Sejarah dan perkembangan Indie lebih
detail. Wawancara dituju pada pemilik sebuah bar yang merupakan tempat para komunitas indie khususnya daerah Bali sering mengapresiasikan
kreativitasnya yaitu adalah Twice Bar yang terletak di daerah Kuta. Dimana dari wawancara tersebut didapat beberapa informasi tentang penggemar music
Indie seperti kegiatan yang biasa dilakukan oleh para penggemar music Indie, wadah apa saja yang dapat digunakan dalam mengapresiasikan music Indie
tersebut.
d. Dokumentasi Melakukan pendokumentasian hasil survey lapangan, seperti: Pengambilan
photo acara-acara yang ada dalam sebuah cafe, tempat-tempat potensial yang berkonsepkan Indie
6
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini akan disampaikan hal-hal yang menyangkut fasilitas Desain interior Bali Music Independent Centre . Dalam bentuk analisis deskriptif
yang akan dilanjutkan dengan perencanaan desain dalam konsep-konsep desain interior yang mengeluarkan image atau tema Indie tersebut. Adapun sistematika
pembahasan meliputi :
Dalam bab I Pendahuluan, dijelaskan mengenai latar belakang alasan memilih kasus yang diambil, batasan masalah serta metode desain yang digunakan dalam
pengumpulan data yang berhubungan dengan Bali Music Independent Centre dan terakhir penjabaran sistem dari pengantar karya ini. Sedangkan dalam bab II Tinjauan
Pustaka, Menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan secara langsung dengan kasus Desain interior Bali Music Independent Centre , serta mengenai sejarah singkat
tentang musik Indie dan perjalanan sejarah Indie dan tentang perkembangan musik Indie secara umum. Setelah itu pada Bab III Tinjauan Dan Analisa Data,
Menguraikan tentang data kasus yang diambil, yaitu mengenai data non fisik serta data fisik dari Desain interior Bali Music Independent Centre . Kemudian dilakukan
analisis terhadap kebutuhan ruang, elemen pembentuk ruang, elemen pelengkap pembentuk ruang, fasilitas, utiltas dan dekorasi. Dan pada Bab IV yaitu Konsep
Desain, menguraikan konsep desain yang digunakan dalam Desain interior Bali Music Independent Centre . Didahulukan dengan latar belakang pemilihan konsep,
aplikasi konsep secara langsung dalam desain serta kriteria desain yang digunakan dalam perancangan. Selanjutnya Bab V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran dari
keseluruhan topik pembahasan yang dipaparkan di dalam pengantar karya ini.
7
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran
Beberapa komponen dasar yang terlibat dalam proses Desain interior Bali Music Independent Centre digambarkan dalam bentuk skema bagan pada halaman berikut :
Studi kasus : Bali Music
Independent Centre
Faktor manusia
Data lapangan : Fisik
Non fisik Data literatur
Data Parameter Identifikasi
masalah
analisis
Sintesis
Desain F
E E
D B
A C
K C
O N
T R
O L
Gagasan Ide
8
B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum