DESAIN INTERIOR BALI FITNESS CENTRE

(1)

DESAIN INTERIOR

BALI FITNESS CENTRE

DI JL. TEUKU UMAR, DENPASAR - BALI

Oleh

Nama : Ida Bagus Bayu Baskara NIM : 2006.05.018 Program Studi : Interior

Jurusan : Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


(2)

ISI 128

DESAIN INTERIOR

BALI FITNESS CENTRE

DI JL. TEUKU UMAR, DENPASAR - BALI

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh

Nama : Ida Bagus Bayu Baskara NIM : 2006.05.018 Program Studi : Interior

Jurusan : Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


(3)

Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh :

Nama : Ida Bagus Bayu Baskara

Nim : 200605018

Program studi : Interior Jurusan : Desain

Judul :

DESAIN INTERIOR BALI FITNESS CENTRE

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Dosen Pembimbing I

Drs. A.A.Gd.Rai Remawa, M.Sn. NIP. 19641231199031030

Denpasar, 11 Juni 2011 Dosen Pembimbing II

Ida Ayu Dyah Maharani, ST, M.Ds NIP. 19780510200642002


(4)

Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh :

Nama : Ida Bagus Bayu Baskara

Nim : 200605018

Program studi : Interior Jurusan : Desain

Judul :

DESAIN INTERIOR BALI FITNESS CENTRE

Telah dipertahankan di depan dewan penguji ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada 13 Juni 2011, sebagai syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Seni (S1) dan dinya takan sah.

Dewan penguji

Nama NIP Ttd

Ketua sidang : Sekretaris : Penguji Utama :

Anggota :

Anggota :

Drs. A. A. Gd. Rai Remawa, M.Sn I.A. Dyah Maharani, ST, M.Ds Drs. I made Susila Patra, M.Erg Drs. I Wayan Balika Ika, M.Si

I Dewa Ayu Sri Suasmini, S.sn. M.Erg

196412311990031030 197805102006042002 1964810041981031001 196301091990031003 132300931 Mengesahkan Denpasar,

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Dra.Ni Made Rinu, M,Si NIP. 195702241986012002

Mengetahui

Ketua Jurusan Desain

Fakultas Seni Rupa dan Desain

Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP. 196403241990031002


(5)

i

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pengantar karya tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Pengantar karya dengan judul ”Desain Interior Bali Fitness Centre, Jl. Teuku Umar, Denpasar Bali” merupakan persyaratan akademik sebelum menempuh ujian akhir untuk mencapai gelar kesarjanaan strata satu (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Dalam penulisan pengantar karya ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya diucapkan kepada:

1. Pihak Dekan, Kajur Desain, Program Studi, dan sebagainya yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti ujian tugas akhir,

2. Drs. A. A. G. Rai Remawa, M.Sn, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dengan sepenuh hati serta memberikan masukan dalam penyusunan tugas akhir studio ini,

3. I. A. Dyah Maharani, ST. M.Ds selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelitiannya dalam proses penyusunan tugas akhir studio ini,

4. UPT Unit Pelayanan Perpustakaan Daerah selaku pengelola Perpustakaan Daerah yang telah memberikan izin untuk menjadikan Perpustakaan Daerah sebagai kasus dari tugas akhir studio ini,

5. Ayah, Ibu, kakak, adik dan kelurga semuanya serta keluarga besar di Gria Bukit Bangli yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam proses penyusunan karya tugas akhir studio ini,

6. Sally, Wedas, Zambrud Socety, dan semua sahabat – sahabat terbaik yang telah memberikan dukungan dan semangat.


(6)

ii

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, tentu banyak kekurangan dalam penyusunan pengantar karya ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini pula penulis mengharapkan saran dan masukan yang memba ngun demi kesempurnaan pengantar karya ini. Harapan penulis semoga pengantar karya ini dapat berma nfaat bagi pembaca.

Akhir kata semoga tugas akhir karya studio ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 13 Juni 2011


(7)

iii

DESAIN INTERIOR BALI FITNESS CENTRE

Kesehatan merupakan salah satu topik yang banyak menjad i perbincangan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Untuk itu, diperlukan gaya hidup sehat sebagai solusi masalahnya, menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Guna mewujudkan kesehatan masyarakat dengan tingkat aktivitasnya yang tinggi, maka diperlukan sebuah wadah pusat kebugaran yang mampu memberikan sarana berolahraga sekaligus sebagai tempat bersosialisasi. Maka salah satu caranya adalah dengan mengadakan bangunan dan pusat kebugaran yang berkosentrasi pada bidang kesehatan seperti Bali Fitness Centre.

Dilatar belakangi oleh kurangnya fasilitas lembaga kebugaran maka Bali Fitness Centre memberikan pelayanan lengkap mengenai kebugaran Body Building. Penulis berinisiatif untuk medesain sebuah Fitness Centre dengan nuansa yang atraktif yang mampu membangkitkan suasana dalam proses berolahraga tanpa melupakan fungsi dan unsur estetika. Hal ini dianalisis dalam perwujudan sesuai dengan konsep yaitu casual.

Kemudian Bali Fitness Centre didesain dengan memperhatikan kebutuhan besaran ruang, fungsi, bentuk, warna bahan agar merepresentasikan sebuah F itness Centre.


(8)

iv

Health is one of the many topics to talk in the life of modern society today. For that, it takes a healthy lifestyle as a solution to the problem, keeping the body in order to remain vibrant. In order to realize the public health with a high activity level, we need a container a fitness center that can provide a means of exercising as well as a place to socialize. So one way is to hold the building and fitness center are concentrated in the health sector such as Bali Fitness Centre.

Was triggered by a lack of fitness facilities, the Bali institution Fitness Centre provides a complete service of Body Building fitness. The author took the initiative for designing a Fitness Centre with an attractive shades that can generate an atmosphere in the process of exercising without forgetting function and aesthetics. This is analyzed in the embodiment in accordance with the concept that is casual.

Then Bali Fitness Centre is designed with attention to the needs of magnitude of space, function, shape, color of materials to represent a Fitness Centre.


(9)

Pengantar Karya Tugas Akhir v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING KATA PENGANTAR... ... i

ABSTRAK... ... iii

ABSTRACT... ... iv

DAFTAR ISI... ... v

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... ... 1

1.2 Pengertian Judul... ... 2

1.3 Rumusan Masalah... ... 3

1.4 Batasan Desain... ... 3

1.5 Tujuan... 3

1.6 Metode Pengumpulan Data ... ... 4

1.6.1 Metode Desain... ... 5

1.7 Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJAUAN DATA 2.1 Data Pustaka ... ... 7

2.1.1 Tinjauan Fitness... ... 7

2.2 Tinjauan Desain Interior Bali Fitness Centre ... ... 10

2.3 Data Kasus... 27

2.3.1 Data Fisik... ... 27

2.3.2 Data Non Fisik... ... 28

2.4 Data Parameter... ... 30

2.4.1 Parameter Pusat Kebugaran... ... 30

2.4.2 Parameter Cafetaria dan Sauna... ... 31

2.4.3 Parameter Element Pembentuk Ruang... ... 32

2.4.4 Parameter Fasilitas ... ... 33


(10)

Pengantar Karya Tugas Akhir vi

BAB III KONSEP DESAIN 3.1 Latar Belakang Konsep... ... 34

3.2 Penjabaran Konsep Desain... 35

3.3 Aplikasi Konsep Desain... ... 36

3.3.1 Konsep Bentuk ... ... 36

3.3.2 Konsep Ruang ... ... 36

3.4 Kriteria Desain ... ... 42

3.4.1 Kriteria Umum ... ... 42

3.4.1 Kriteria Khusus ... ... 43

BAB IV ANALISIS DESAIN

4.1 Program Ruang Secara Umum ... .... 44

4.2 Analisa Sonasi Dan Sirkulasi ... ... 46

4.2.1 Analisis Sonasi... ... 46

4.2.1 Analisis Sirkulasi... ... 47

4.3 Analisis Kebutuhan Ruang ... 48

4.4 Analisis Ruang ... ... 50

4.5 Analisa Elemen Pembentuk Ruang ... ... 54

4.5.1 Lantai... 54

4.5.2 Dinding... 55

4.5.3 Plafon... ... 56

4.6 Analisis Element Pelengkap Pembentuk Ruang ... ... 56

4.6.1 Pintu... ... 56

4.6.2 Jendela... ... 57

4.7 Analisis Utilitas ... ... 57

4.7.1 Pencahayaan... ... 57

4.7.2 Penghawaan... 58

4.7.3 Akustik... ... 58

4.7.4 Instalasi Keamanan... ... 58

4.8 Analisis Fasilitas ... ... 59

4.9 Analisis Dekorasi... ... 62


(11)

Pengantar Karya Tugas Akhir vii

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 63 5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(12)

Pengantar Karya Tugas Akhir viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. : Organisasi Ruang... ... 12

Gambar 2.2 : Dimensi Fasilita Angkat Beban... 23

Gambar 2.3 : Dimensi Ressing Room... ... 23

Gambar 2.4 : Dimensi Tempat Duduk... ... 24

Gambar 2.5 : Dimensi Ruang Konsultasi... 24

Gambar 2.6 : Dimensi Ruang Retail... ... 25

Gambar 2.7 : Warna Putih, Merah Dan Orange... ... 26

Gambar 2.8 : Lokasi Site Jalan... 27

Gambar 2.9 : Design Healty Centre... ... 30

Gambar 2.10 : Design Healty Centre, Sedney ... 30

Gambar 2.11 : Design Cafetaria... ... 31

Gambar 2.12 : Sauna Life Japan... ... 31

Gambar 2.13 : Fitness Centre Sydney ... 32

Gambar 2.14 : Fitness Centre Sydney ... 32

Gambar 2.15 : Desain Rumah Minimalis ... 33

Gambar 2.16 : Fitness Centre Sydney... ... 33

Gambar 3.1 : Interior Dengan Konsep Casual... ... 36

Gambar 3.2 : Interior Modern Dengan Pola Persegi ... 37

Gambar 3.3 : Warna Casual... ... 38

Gambar 3.4 : Aplikasi Warna Material... ... 39

Gambar 3.5 : Cermin ... 39

Gambar 3.6 : Aplikasi Block Board... ... 40

Gambar 3.7 : Contoh Aplikasi Poster Pada Dinding... 40

Gambar 3.8 : Receptionist Counter ... 41

Gambar 3.9 : Mass Furniture... 42

Gambar 4.1 : Matrix Kedekatan Antara Area ... 46

Gambar 4.2 : Sonasi... ... 47

Gambar 4.3 : Sirkulasi... 48


(13)

Pengantar Karya Tugas Akhir ix

Gambar 4.5 : Desain Lantai... 54

Gambar 4.6 : Material Lantai... ... 55

Gambar 4.7 : Material Dinding... ... 56

Gambar 4.8 : Philips Lamp... ... 57

Gambar 4.9 : Cailling Ac, Exhausfan dan Kipas Angin... ... 58

Gambar 4.10 : Fire dan Smoke Detector... 58

Gambar 4.11 : Desain Fasilitas Sofa Dan Meja Lobby... 59

Gambar 4.12 : Desain Fasilitas Receptionist... ... 60

Gambar 4.13 : Desain Fasilitas Sofa Fitness Centre... ... 61

Gambar 4.14 : Desain Fasilitas Satu Set Meja Makan Cafetaria... ... 61

Gambar 4.15 : Standing Lamp... ... 62


(14)

Pengantar Karya Tugas Akhir x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Program Ruang ... 44 Tabel 4.2 : Kebutuhan Spasial Ruang... ... 48


(15)

Pengantar Karya Tugas Akhir xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 : Metode Desain... ... 5 Bagan 2.1 : Struktur Organisasi... ... 29 Bagan 2.2 : Pola Aktivitas Pengunjung dan Pengelola... ... 29


(16)

Pengantar Karya Tugas Akhir xii

DAFTAR LAMPIRAN

CONCEPTUAL DESIGN Denah Penataan Potongan A – A Potongan B – B Potongan C – C Potongan D – D Perspektif Ruang

DESIGN DEVELOPMENT Site Plan

Denah Awal Sonasi Sirkulasi Denah Ruang Desain Penataan Desain Lantai Desain Plafon Tampak Depan Potongan A - A Potongan B – B Potongan C – C Potongan D - D Denah Lampu

Denah Instalasi Listrik

CONSTRUCTION DOCUMENT Detai Lantai

Detail Dinding Detail Plafon


(17)

Pengantar Karya Tugas Akhir xiii Desain Fasilitas Desk For Receptionist Desain Fasilitas Sofa For Lobby

Desain Fasilitas Desk For Lobby Desain Fasilitas Chair For Cafetaria Desain Fasilitas Desk For Cafetaria Desain Fasilitas Sofa For Fitness Area

DESIGN VISUALTATION Visual Desain Ruang


(18)

Pengantar Karya Tugas Akhir 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beban pekerjaan yang berat banyak membuat masyarakat cepat lelah, baik pikiran maupun fisik. Sehingga, mereka harus mampu menjaga kesehatan agar tetap dapat selalu dalam kondisi prima. Oleh karena itu, kesehatan merupakan salah satu topik yang banyak menjadi perbincangan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Untuk itu, diperlukan gaya hidup sehat sebagai solusi masalahnya, menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Olahraga yang teratur tentunya membuat o rang lebih, fit dan segar. Aktivitas olahraga seperti fitness dan bodylanguge sudah dianggap sebagai kebutuhan untuk selalu sehat dan sebagai salah satu gaya hidup masyarakat modern.

Guna mewujudkan kesehatan masyarakat dengan tingkat aktivitasnya yang tinggi, maka diperlukan sebuah wadah pusat kebugaran yang mampu memberikan sarana berolahraga sekaligus sebagai tempat bersosialisasi. Maka salah satu caranya adalah dengan mengadakan bangunan dan pusat kebugaran yang berkosentrasi pada bidang kesehatan seperti Ba li F itness Centre.

Selain menjadi tempat berolahraga, tampilan visual pusat kebugaran itu sendiri harus menarik agar mampu mewakili pencitraan akan estetika ruang dan memberikan ke nyamanan kepada seluruh civitas. Oleh sebab itu diperlukan peranan desain interior yang dapat memberikan pencitraan kepada masyarakat akan sebuah wujud visual pusat kebugaran.

Keterbatasan fasilitas dan ruang pada pusat kebugaran yang sejenis seperti di Majesty Club Bandung dan Niki Fitness Club Denpasar menyebabkan kurang mampunya pemenuhan kebutuhan berbagai aktivitas yang terdapat pada sebuah pusat kebugaran. Kondisi yang ada di masyarakat saat ini, di Bali pada khususnya, belum banyak adanya pusat


(19)

Pengantar Karya Tugas Akhir 2 kebugaran yang memberikan fasilitas yang lengkap. Berdasarkan latar belakang tersebut maka pemilihan judul Bali Fitness Centre Jl. Teuku Umar, Denpasar – Bali menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk diangkat sebagai studi kasus desain Tugas Akhir Studio dalam rangka penyelesaian studi di Institut Seni Indonesia Denpasar .

1.2 Pengertian Judul

Judul tugas akhir ini adalah ” Desain Interior Bali Fitness Centre ”

pengertiannya dapat diuraikan sebagai berikut : a. Desain

Desain berasal dari kata design dalam Bahasa Inggris memiliki arti perancangan, rancangan, desain. Jadi dapat disimpulkan desain adalah perancangan atau proses untuk suatu perwujudan. (Subarniati, 2001, hal 1) b. Interior

Menurut Suptandar (1989, hal 2) Interior adalah hasil karya seni yang mengungkapkan dengan jelas akan tatanan kehidupan manusia dari satu masa melalui media ruang yang mencakup semua unsur keindahan dari berbagai aspek, sehingga akhirnya memberi kepuasan fisik dan spiritual bagi pemakainya.

c. Bali

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. (www.wikipedia.org)

d. Fitness

Fitness merupakan salah satu jenis olah tubuh yang berguna untuk kesehatan.

Olah tubuh dalam fitness terbagi menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing- masing, yaitu : 1. Latihan beban 2. Latihan kardio (www.wikipedia.org)

e. Centre

Centre dalam bahasa inggris memiliki arti pusat, titik tengah lingkaran, sub kelompok, penggabungan dari semua elemen. (www.wikipedia.org)


(20)

Pengantar Karya Tugas Akhir 3 Berdasakan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Desain Interior

Bali F itness Centre adalah perancangan bagian dalam bangunan pusat

kebugaran dan kesehatan yang dapat memberikan kepuasan fisik bagi konsumennya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa masalah desain interior yang akan dibahas yaitu :

1. Bagaimana mendesain interior Bali Fitness Centre agar dapat menampung seluruh kegiatan fitness?

2. Bagaimana menciptakan suasana ruang berkonsep Casual agar dapat menampilkan karakter santai dan informal dengan gaya modern?

1.4 Batasan Desain

Batasan masalah pada desain interior Bali Fitness Centre dengan konsep casua l pada desain interior tempat latihan Bali Fitness Centre agar lebih berkesan santai.

1.5 Tujuan

Tujuan dari desain interior Bali Fitness Centre antara lain :

1. Dapat mewujudkan desain interior yang mampu menjawab seluruh kebutuhan berolahraga.

2. Mampu meningkatkan wawasan desain interior yang dilihat dari sistem sonasi dan sirkulasi, elemen pembentuk ruang, elemen pelengkap pembentuk ruang, penataan fasilitas, utilitas , dekorasi serta dapat mendesain sesuai dengan kriteria desain interior dengan melihat kebutuhan serta pelaku aktivitasnya. 3. Mampu mendesain interior Bali Fitness Centre dengan konsep casual, agar

dapat menampilkan ciri khas tersendiri dan dapat memvisualisasikan estetika desain.


(21)

Pengantar Karya Tugas Akhir 4

1.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini menggunakan beberapa metode untuk menunjang desain interior Bali Fitness Centre yaitu :

a. Observasi

Metode observasi adalah metode dengan pengamatan langsung dengan cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Observasi atau pengamatan merupakan hasil dari perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja serta bersifat sistematis tentang keadaan / fenomena sosial dan geja la-gejala dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara 1995 : 63). Dalam metode observasi, mahasiswa mengamati desain-desain hea lty care yang sudah ada dan menerjemahkan kembali dalam bentuk tulisan dan gambar sehingga dapat dimengerti dan digunakan dalam mendesain Bali Fitness Center

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan 2 orang yang dimulai oleh pewawancara dengan tujuan khusus untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan topik penelitian dan di titik beratkan pada isi tujuan deskripsi, prediksi dan penjelasan sistematik. (Cannell dan Kahn, 1986 ; 527-528). Wawancara tersebut dilakukan dengan instruktur fitness yaitu Bapak Made Subagia. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai latihan kebugaran yang tersedia.

c. Kepustakaan

Mencari data literatur yang diperlukan sebagai data komparatif yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan untuk mendapatkan teori – teori dan mempelajari peraturan – peraturan yang berhubungan dengan perancangan ini dan menunjang keabsahan data lapangan.

d. Dokumentasi

Dokumen disini berarti segala macam bentuk atau benda yang tertulis maupun tidak tertulis (Wina rno Surakhmad, 1980 : 123 ). Dokumen menjadi keterangan dalam memperoleh data yang digunakan untuk me lengkapi data – data yang lainnya. Maksud menggunakan metode ini adalah agar dapat mendokumentasikan


(22)

Pengantar Karya Tugas Akhir 5 (data visual berupa foto) objek – objek yang ada guna melengkapi data yang diperoleh melalui metode observasi dan wawa ncara dengan menggunakan alat (kamera).

1.6.1 Metode Desain

Metode desain yang digunakan pada desain interior Bali fitness center

dalam mengkaji permasalahan yang ada menggunakan metode Glass Box dengan prinsip cara menganalisis desain secara sistematik.

Pola berpikir desain mengacu pada metode Glass Box dengan sistematika proses sebagai berikut :

a. Data diklasifikasi dan dianalisis

b. Dibuat sintesis atau kesimpulan sementara kemudian di evaluasi

c. Hasil proses berfikir tersebut dijadikan landasan atau pedoman dalam menciptakan desain. Pedoman atau landa san tersebut biasa disebut sebagai konsep desain

Bagan 1.1 Metode Desain

F E E D B A C K C O N T R O L DESAIN GAGASAN IDE DATA LITERATUR DATA PARAMETER DATA LAPANGAN (Fisik & Nonfisik)

IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS

ALTERNATIF DESAIN STUDI KASUS :

BALI FITNESS CENTRE

PRA DESAIN KONSEP


(23)

Pengantar Karya Tugas Akhir 6 Data lapangan yaitu data fisik dan data non fisik serta permasalahan yang terdapat dalam studi kasus Bali fitness centremengacu pada literatur (sumber dari pustaka) dan parameter berupa gambar foto sebagai pembanding dengan desain lainnya. Pemilihan konsep disesuaikan dengan permasalahan studi kasus dan parameter. Dari konsep kemudian dilanjutkan dengan analisis dan sintesa menghasilkan gagasan ide, gambar pra desain dan alternatif desain. Hasil akhir berupa wujud Desain seperti animasi atau maket dari studi kasus.

1.7. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan isi dari pengantar karya ini diuraikan sebagai berikut : BAB I memberikan gambaran umum mengenai isi penulisan yang

menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode desain, serta sistematika penulisan

BAB II mendeskripsikan tinjauan data yang meliputi studi pustaka tentang kasus, prinsip dasar desain interior kasus, data kasus dan data parameter.

BAB III latar belakang konsep desain, penjabarannya, aplikasi konsep desain dan kriteria desain.

BAB IV mendeskripsikan program ruang dan analisis desain mulai dari sonasi sirkulasi, kebutuhan ruang serta analisis unsur-unsur desain interior pada kasus.

BAB V menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang merupakan penutup dari pengantar karya.


(24)

Pengantar Karya Tugas Akhir 7

BAB II

TINJAUAN DATA

2.1 Data Pustaka

2.1.1 Tinjauan Fitness a. Pengertian Fitness

Banyak orang yang memiliki kesalahpahaman terhadap arti kata fitness. Asosiasi keliru mengenai arti kata ini lebih banyak beredar daripada asosiasi benarnya. Oleh sebagian besar orang fitness adalah aktivitas mengangkat besi yang hanya dilakukan oleh pria berusia muda yang ingin membesarkan badan. Sebenarnya fitness merupakan salah satu jenis olah tubuh yang berguna untuk kesehatan. Olah tubuh dalam fitness terbagi menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing- masing, yaitu latihan beban dan latihan kardio.

Latihan beban penggunaan beban sebagai alat bantu untuk meningkatkan kontraksi otot dapat termasuk dalam latihan beban. Otot yang menerima beban akan mengalami tekanan hingga mencapai titik kelelahan tertentu. Latihan beban sendiri dapat digolongkan berdasarkan beban yang digunakan seperti :

1) Beban tubuh : menggunakan tubuh sendiri sebagai beban baik secara sebagian maupun beban tubuh secara keseluruhan

2) Beban bebas : menggunakan pemberat bebas seperti ba rbell ataupun

dumbbell

3) Beban alat : menggunakan alat mekanik ataupun elektronik yang dihubungkan dengan pemberat. Tujuan penggunaan alat ini umumnya sebagai penyokong yang memudahkan pengguna dalam mengontrol pemberat tersebut.

Latihan beban juga dapat dibedakan berdasarkan otot yang akan dilatih, yaitu : 1) Otot Dada : secara medis dikenal sebagai otot pectoral. Jenis latihan beban


(25)

Pengantar Karya Tugas Akhir 8

2) Otot Punggung : secara medis dikenal sebagai otot lattismus. Jenis latihan beban yang digunakan meliputi : pull up, chin up, bench row, deadlift

3) Otot Perut : secara medis dikenal sebagai otot abdomen. Jenis latihan beban yang digunakan meliputi : sit up, crunch.

Ada pula latihan untuk menyehatkan jantung,yaitu latihan cardio yaitu latihan jantung. Latihan ini lebih untuk meningkatkan detak jantung tanpa penggunaan beban. Pada umumnya, latihan ini digunakan untuk menurunkan berat badan ataupun sekedar menjaga kesehatan. Jenis latihan kardio sangat bervariasi mulai dari jogging, renang, bersepeda hingga aerobik. (www.wikipedia.org)

b. Macam- macam Latihan dalam Fitness 1). Latihan Dengan Menggunakan Alat

Penggunaan alat bantu yang canggih di pusat kebugaran seperti di F itness

Center memerlukan petunjuk kegunaan dari instruktur sehingga terbentuk suatu

aktivitas latihan yang sifatnya terstruktur dan me nyeluruh ke bagian bagian tubuh agar terhindar dari cidera otot.

Sebelum melakukan latihan dengan menggunakan alat fitness berat maka latihan fisik didahului dengan pemanasan otot menggunakan alat jogging tread mill. Alat ini berguna untuk menguatkan otot kaki dengan berjalan atau berlari di tempat dengan kecepatan tertentu. Selain itu, alat fitness ini juga dapat menghasilkan penguatan jantung serta pembakaran kalori dan lemak. Ini adalah peralatan fitness yang disesuaikan dengan aktivitas setiap hari, yakni berjalan dan berlari.

Setelah itu, peserta mengunakan life cycle atau sepeda statis. Alat ini gunanya untuk penguatan otot pada bagian paha. Efeknya juga untuk peningkatan kemampuan organ sex pemakainya. Karena itu, penggunaan sepeda statis ini juga berfungsi sebagai senam sex.

Sementara, untuk memperkuat otot tangan ada alat rowing. Penggunanya akan merasa seperti sedang mendayung perahu. Alat rowing ini juga sekaligus berguna untuk penguatan otot paha dan otot antara bahu dan pinggang. Sementara


(26)

Pengantar Karya Tugas Akhir 9

untuk penguatan otot paha dan bokong dapat juga menggunakan alat step atau alat bantu langkah yang digerakan seperti saat naik tangga.

Tren olahraga kebugaran dengan alat di Eropa, Amerika, dan Australia cenderung menggunakan peralatan fitness berupa bola atau yang dikenal dengan

mady ball. Bola ini bergaris tengah satu meter dan digunakan untuk melatih

keseimbangan tubuh melalui penguatan otot punggung dan perut.

Masih ada alat dumble dengan sejumlah ukuran. Benda-benda ini dapat digunakan untuk penguatan otot lengan dengan menggerakkannya ke atas dan ke bawah. dumble juga berfungsi untuk penguatan otot dada jika dilakukan dalam kondisi tidur. Sedangkan untuk memperbesar dan mengencangkan otot dada dapat juga menggunakan alat butterfly dengan beban tertentu, tergantung kepada kemampuan pemakainya. (www.duniafitness.com)

2). Latihan Kardio (Senam Body Language)

Senam body language itu merupakan senam aerobik yang gerakannya seringkali ditambahkan dengan menahan kontraksi otot. Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling sering dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul. Otot dasar rongga panggul yang terlatih karena sena m body language berguna untuk menjaga miss V serta rahim, agar tetap berada dalam posisinya. Dengan begitu, miss V pun akan tetap kencang.

Frekuensi senam body language yang baik dilakukan adalah tiga kali dalam seminggu dengan lama 30-60 menit. Bila tidak memiliki waktu cukup untuk melakukan senam ini, maka ada alternatif latihan yang dapat dilakukan untuk membantu mengencangkan otot dasar rongga panggul.

Latihan ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Lakukan gerakan seperti menahan buang air kecil, dengan cara mengkontraksikan otot-otot di dalam panggul. Tahan kontraksi selama tiga hingga lima detik dan ulangi hingga 10 kali. Lakukan latihan ini hingga tiga kali dalam sehari. Yang perlu diperhatikan adalah jangan menahan kontraksi lebih dari lima detik. Hal ini dikarenakan yang


(27)

Pengantar Karya Tugas Akhir 10

akan berkontraksi bukanlah otot dasar panggul tetapi otot pantat yang akan terlatih. Latihan tersebut dinamakan senam kegel. (www.duniafitness.com)

3). Civitas dan Aktivitas Pada Tempat Kebugaran

Prinsip dasar sebuah pusat kebugaran adalah kenyamanan. Kenyamanan yang dimaksudkan adalah kenyamanan dalam desain fasilitas, desain interior yang estetis dan kenyamanan dalam melakukan segala aktivitas berolah raga. Untuk menciptakan sebuah desain interior Bali F itness Centre yang fungsional dan mampu memuaskan pengunjung hendaknya diperlukan desain ruang yang memenuhi seluruh aktivitas latihan. Pusat kebugaran berfungsi sebagai tempat pria dan wanita berolah raga dengan melakukan aktivitas yang mampu menguras keringat. Dengan adanya kegiatan di atas maka dilibatkan pegawai dan pengunjung pada kegiatan di dalam Bali F itness Centre. Adapun keterlibatan civitas dan aktivitasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pegawai

Pegawai adalah civitas yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang ada di dalam pusat kebugaran, baik pemeliharaan bangunan sampai dengan melayani pengunjung. Pada Bali F itness Centre terdapat beberapa klasifikasi pegawai yang melayani latihan yaitu Instruktur F itness adalah pembimbing dalam melakukan gerakan F itness sehingga terbentuk suatu aktivitas latihan yang sifatnya terstruktur dan menyeluruh ke bagian bagian tubuh agar terhindar dari cidera otot .

2) Pengunjung

Pengunjung adalah civitas yang dapat dibedakan a tas kepentingannya. Pembagian kepentingan pegunjung dibedakan menurut aktivitasnya. Aktivitas pengunjung diantaranya yaitu melakukan angkat beban, treak mille, dan Body Language.

2.2Tinjauan Desain Interior BaliFitness Centre a. Organisasi Ruang

Pada saat menghadapi struktur yang sudah ada, ruang yang tersedia biasanya memberikan beberapa indikasi seperti bagaimana ruang tersebut


(28)

Pengantar Karya Tugas Akhir 11

dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jalan masuk ke suatu ruang dapat membentuk pola sirkulasi yang membagi ruang menjadi zona tertentu. (Francis D. K. Ching, 1996, hal. 72).

Organisasi ruang terbagi berdasarkan pola sirkulasi. Sirkulasi dibagi menjadi tiga yaitu sirkulasi pengunjung, pengelola dan karyawan. Adapun beberapa jenis organisasi ruang penggunaannya tergantung pada tuntutan program dari bangunan tersebut, dengan memperhatikan faktor- faktor pengelompokkan fungsi ruang, kebutuhan pencapaian, pencahayaan dan arah pandangan. Beberapa jenis organisasi ruang yang penggunaannya tergantung pada tuntutan program dari bangunan tersebut dengan memperhatikan faktor-faktor yang meliputi pengelompokkan fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian antar ruang, pencahayaan dan arah pandang (Suptandar, 1982 : 55).

Pencapaian dari ruang luar ke ruang dalam hendaknya mempunyai identitas yang jelas, dan pencapaian semacam ini bisa berhubungan erat dengan sistem organisasi ruang seperti yang disimpulkan sebagai berikut :

1) Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang maka faktor yang sangat penting adalah perancangan sirkulasi dalam ruang.

2) Fungsi ruang ditentukan oleh kegiatan manusia yang terjadi didalamnya dan ini akan mempengaruhi dimensi dalam ruang, ukuran, sirkulasi, letak serta bukaan jendela dan pintu-pintu.

3) Dimensi suatu ruang selain ditentukan oleh aktifitas manusia juga dipengaruhi oleh skala dan proporsi.

4) Modul dalam perancangan ruang dan banguna n merupakan faktor yang utama. Ada beberapa modul yaitu modul dasar, modul manusia, modul fungsi, sub modul, perencanaan, multi modul dan faktor yang mempengaruhi modul adalah bahan bangunan dan teknik pelaksanaan.

5) Pencapaian ruang luar dan ruang dalam hendaknya diberi identitas yang jelas. (Pamudji Suptandar, 1982 : 38).


(29)

Pengantar Karya Tugas Akhir 12

Organisasi ruang yang di terapakan adalah berpola Grid

Terdiri dari ruang – ruang yang yang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau dengan pola grid tiga dimensi. (Wardono, Prabu. 2005; 40)

b. Sonasi

Sonasi atau zoning diartikan sebagai penetapan daerah berdasarkan atas lima kelompok utama yaitu publick area, semi publik area, privat area, service area dan circulationarea. (Suptandar, 1999 : 99).

Menurut Suptandar (1994 : 28), dua hal utama dalam penataan da n pendaerahan suatu ruang yaitu penataan dari tiap unit dengan penyatuan tugas sejenis dan berurutan sesuai alur kerja, guna pencapaian efisiensi kerja dan pemanfaatan ruang.

c. Sirkulasi

Menurut Suptandar (1982 : 57) Sirkulasi merupakan ruang gerak atau jalur yang diatur untuk menghubungkan, membimbing dan melintasi bagian-bagian tertentu di dalam bangunan atau ruangan untuk kelancaran bagian itu sendiri, yang berhubungan dengan penghayatan obyek di dalam ruang. Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebanding dengan macam dan jumlah lalu lintas yang ditampungnya.

Dikaitkan dengan pendapat Suptandar (1985 : 35), bahwa sirkulasi adalah pengarahan dan pembimbingan jalan atau tapak yang terjadi dalam ruang. Pengaruh sirkulasi akan memberi kesan langsung kepada pengunjung terhadap fungsi ruang.


(30)

Pengantar Karya Tugas Akhir 13

d. Ruang

Ruang dibagi menurut kepentingan dari civitasnya, yaitu : 1. Ruang publik yang sifatnya terbuka dan umum.

2. Ruang semi publik yang sifatnya agak terbuka.

3. Ruang private yang sifatnya tertutup, terbatas pada civitas tertentu saja. 4. Ruang sirkulasi merupakan ruang yang aman untuk civitas dalam melakukan kegiatan dimana ruang ini berupa area kosong untuk berjala n. (Suptandar, 1982 : 47)

Untuk mendapatkan komposisi ruang yang baik dalam penataan interior adalah dengan memperhatikan unsur keselarasan antara manusia sebagai pelaku aktivitas di dalam ruang. Ruang gerak disesuaikan dengan aktivitas rutin yang terjadi dan penataan fasilitas harus membentuk keharmonisan dengan tuntutan ruang yang sesuai dan indah. Masih menurut Wilkening, penataan ruang harus dapat menampung segala pekerjaan dan fleksibel dalam perubahan.

Unsur keindahan yang tidak dapat lepas dari setiap perancangan, suatu desain interior tidak dapat dipisahkan dari bentuk arsitekturnya, keduanya berdasarkan atas susunan penataan, keselarasan, keseimbangan dalam gerak simetris, konstruksi dan faktor- faktor lainnya dengan penyelesaian unsur dekorasi. (Suptandar, 1994 : 34)

Mendesain suatu ruang hendaknya dibentuk sesuai dengan karakter ruang dalam memenuhi kebutuhan aktivitas yang dilakukan oleh si pelaku aktivitas atau si pemakai ruang.

Untuk mendesain ruang sebaiknya diketahui prinsip-pinsip penataan ruang seperti:

1) Proporsi, yaitu perbandingan antara besaran ruangan mengisi ruang sehingga penataan bisa diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh si pemakai aktivitas.

2) Komposisi, yaitu suasana dalam pengaturan antara suatu benda dengan benda yang lainnya.

3) Balance atau keseimbangan, yaitu dicapainya suatu ruang antara satu bidang


(31)

Pengantar Karya Tugas Akhir 14

keseimbangan simetris, dimana antara satu bidang dengan bidang yang lainnya sama, keseimbangan asimetris, merupakan keseimbangan antara satu dengan yang lainnya tetap sama bila dibagi dua memotong tidak sama persis.

4) Irama, gunanya untuk tidak merasa jenuh bila berdiam di dalam ruang, dicapai dengan memberi alur penataan yang tidak membosankan.

5) Harmoni, keselarasan dari pengaturan benda-benda dalam ruang terhadap ruang dan benda itu sendiri.

6) Kontras, suatu penekanan tertentu pada penataan ruang yang akan menjadi perhatian (center of intrest).

7) Aksen, penyelesaian dari kontras agar perhatian dapat tertuju pada suatu dari seluruh penataan yang ada dengan membuat kesatuan (unity) dalam penataan.

e. Elemen Pembentuk Ruang

Elemen pembentuk ruang adalah struktur wadah ruang kegiatan diidentifikasikan sebagai lantai, dinding, dan langit-langit/ Plafond yang menjadi satu kesatuan struktur dalam sehari- hari. Elemen pembentuk ruang terdiri dari :

1) Lantai

Selain berfungsi sebagai penutup ruang bagian bawah, pada sebuah ruang lantai juga berfungsi sebagai pendukung beban dan benda-benda yang ada di atasnya seperti perabot serta manusia sebagai civitas ruang, dengan demikian dituntut agar selalu memikul beban mati atau beba n hidup berlalu lalang di atasnya. (Mangunwijaya, 1980 : 329)Material Produk karpet yang ada terdiri dari 4 kelas, adapun kelas tersebut adalah :

a) Kelas Atas : Karpet yang memiliki ketebalan kurang lebih 1,5cm dengan corak timbul pada masing- masing lekukan gambarnya. Merk - merk yang ada pada kelas ini :

1). Extacy : Extacy memiliki corak abstrak dengan warna dasar didominasi

warna coklat sangat cocok dengan rumah minimalis model sekarang.

2). Concord : Model kas persia motif didominasi bunga dengan bulu lebih

tebal karpet ini berkesan berkelas dan mewah dengan tampilan yang elegan.


(32)

Pengantar Karya Tugas Akhir 15

3). Beauty : Didominasi oleh warna-warna yang cerah dengan kombinasi

bunga dan abstrak, di beberapa tempat orang menyebutnya samira super karena motifnya mirip samira tetapi lebih tebal.

b) Kelas Menengah : Karpet yang memiliki ketebalan kurang lebih 1cm, memiliki kualitas lebih baik daripada karpet kelas biasa. Salah satu merk yang ada pada kelas ini adalah samira. Karpet ini paling dicari orang karena semua orang hanya mengetahui bahwa produk karpet adalah samira. selain namanya sudah terkenal karpet ini adalah satu-satunya karpet impor dari belgia sehingga harga per tiga bulan akan selallu naik. berbagai motif bunga lengkap, dengan motif yang sangat umum sehingga orang gampang sekali menjual karpet ini. Bagi mereka yang fanatik merk biasanya selalu mencari produk ini. Meskipun tidak terlalu tebal karpet ini lumayan lembut bila dibandingkan kelas dibawahnya.

c) Kelas Biasa : Karpet yang memiliki ketebalan kurang lebih 1cm, teksturnya agak kasar jika dibandungkan dengan karpet kelas menengah. Merk - merk yang ada pada kelas ini :

a).Almaya : Karpet ini sebagai alternatif dari Merk Samira.

b).Exotic Africa : Karpet motif nuansa Africa dengan gambaran khas kulit

binatang.

c).F iesta : Karpet anak-anak dengan motif yang cerah dengan berbagai gambar bunga dan kartun.

d) P aragon : Karpet sebagai alternatif dari Merk Extacy.

a).Karpet Karet : Karpet yang memiliki ketebalan karpet < 1cm dan bagian bawah karpet memakai bahan karet. Karpet karet sangat cocok untuk anak-anak karena tidak mudah bergeser bila dibuat arena bermain karena tekstur karetnya yang sangat kuat menempel di lantai. Hanya saja perawatan karpet karet harus lebih extra karena tidak boleh lembab. Hati-hati juga dalam mencuci karpet ini cukup disikat pada bagian depanya saja agar awet karena sering kali bagian bawah akan cepat rusak apabila ikut disikat. Merk -merk yang ada pada kelas ini

1. Disney : Motif disney dengan karakter - karakter Disney.


(33)

Pengantar Karya Tugas Akhir 16

2) Dinding

Dinding–dinding bangunan dari segi fisika bangunan memiliki fungsi antara lain :

a) Fungsi pemikul beban di atasnya, dinding harus kuat bertahan terhadap 3 kekuatan pokok yaitu tekanan horizotal, tekanan vertikal, beban vertikal dan daya tekuk akibat beban vertikal tersebut.

b)Fungsi penutup atau pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung dari pandangan langsung, biasanya berhubungan dengan kepentingan–kepentingan pribadi atau khusus. (Mangunwijaya, 1980 : 339)

Warna dinding juga berpengaruh pada kesan ruang, warna-warna yang mengkilat lebih banyak memantulkan sinar sebaliknya warna buram kur ang memantulkan sinar. Warna-warna yang terang memberikan kesan ringan dan luas pada suatu ruang, sedangkan warna gelap memberikan kesan berat dan sempit (Suptandar, 1982; 46).

Secara arsitektural, kaca dianggap dapat menghasilkan efek tertentu yang dapat memanipulasi perasaan dan penglihatan mansusia. Hal tersebut disebabkan oleh sifat visualisasinya yang bening transparan dan dapat merefleksikan cahaya. Kaca tampil sebagai elemen yang dapat memberikan kesan modern pada dinding bangunan. Penggunaan kaca sebagai dinding pada ruangan sebaiknya menggunakan kaca jenis tempered laminated agar memiliki daya tahan terhadap benturan sehingga tidak membahayakan keselamatan civitas di dalamnya. Pada ruang yang bersifat pr ivate, sebaiknya digunakan kaca yang tidak tembus pandang seperti sandblast

glass, maupun kaca dekoratif. Manfaat penggunaan material kaca sebagai

dinding yaitu :

1) Merefleksikan dan meneruskan sinar dan membantu mengurangi kelembapan udara.

2) Membantu meringankan beban struktur.

3) Menciptakan batasan fisik yang masih dapat dijangkau secara visual. 4) Sebagai sarana menciptakan ilusi ruang menjadi semakin luas. 5) Sebagai sarana memasukkan unsur ruang luar ke dalam bangunan.


(34)

Pengantar Karya Tugas Akhir 17

6) Menciptakan efek ringan pada bangunan secara psikologis. 7) Menciptakan kesan modern dan futuristik pada bangunan.

Penggunaan dinding kaca pada fasade bangunan selain berfungsi menambah nilai estetis juga memberi kesan ramah dan mengundang orang untuk masuk. Dinding fasade yang terkena sinar matahari berlebihan dapat disiasati dengan menggunakan kaca berlapis khusus yang dapat mengurangi jumlah cahaya matahari yang masuk pada bangunan. Lapisan pada kaca ini disebut Rayben

berfungsi mencegah dan membatasi sinar ultraviolet yang masuk pada ruangan. Lapisan kaca riben dapat diatur tingkat kegelapannya. (Prima Media, 2008 : 72)

Pengunaan material kaca sebagai dinding partisi bertujuan agar hubungan antar ruang tidak mati sama sekali. Partisi kaca yang digunakan umumnya kaca dekoratif yang memiliki nilai estetis seperti kaca patri, inlay glass, water wall

dan sebagainya. Water wall adalah air yang merambat atau mengaliri dinding kaca. Air yang mengalir kaca tersebut menciptakan efek visual yang menarik.

Water wall sebagai partisi sekaligus menjadi elemen dekoratif pada ruang.

(,Prima Media, 2008 : 22)

3) P lafon

Pengertian istilah ceiling/ langit-langit/ plafon, berasal dari kata “ceiling”,

yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang.

Secara umum dapat dikatakan ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandang normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada dibawahnya.

Ditinjau dari fungsi, ceiling memiliki berbagai kegunaan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-unsur pembentuk ruang (space) yang lain (seperti dinding atau lantai).


(35)

Pengantar Karya Tugas Akhir 18

Fungsi ceiling antara lain:

a) Pelindung kegiatan manusia merupakan fungsi dari ceiling yang utama, dengan bentuknya yang paling sederhana, ceiling sekaligus berfungsi sebagai atap.

b) Sebagai pembentuk ruang, ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam.

c) Sebagai skylight, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah ke dalam bangunan.

d) Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung- gedung untuk dekorasi,

ceiling mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban.

e) Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai instalasi, docting AC, kabel listrik, gantungan armature, loudspeaker dan lain- lain. Di balik ceiling perlu ada rongga guna keperluan pengontrolan-pengontrolan jika terjadi kerusakan pada instalasi- instalasi.

f) Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu.

g) Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam, terutama pada bangunan-bangunan umum restaurant,hall/lobby hotel dan lain- lain.

h) Bentuk ceiling dalam suatu bangunan dapat memperlihatkan sifat-sifat (kesan-kesan) ruang tertentu, dengan membuat ketinggian atau garis-garis (material) serta struktur kesemuanya akan dinikmati langsung oleh penghuni yang berada di bawanya.

i) Perbedaan tinggi dan bentuk ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual atau zone-zone dari ruang yang lebih luas, dan orang dapat merasakan adanya perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut. (Suptandar, 1999 : 161) Dengan kemajuan teknologi, dan penemuan-penemuan baru dibidang industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang. Penggunaan material kaca sebagai plafond maupun drop ceiling menciptakan kesan modern yang memiliki kesan smart. Glass drop ceiling dapat dimodifikasi dengan beberapa material lainnya seperti stainless, kalsiboard dan

gypsum. P lafon kaca biasanya hanya digunakan untuk sebagian bidang saja. Kehadiran plafond kaca sebagai aksen pembentuk tampilan estetis ruang. Glass


(36)

Pengantar Karya Tugas Akhir 19

drop ceiling dapat menciptakan kesan mewah, tidak mengherankan jika bahan

kaca ini biasa dipakai pada ruang-ruang publik. (Plafon Kreatif, Gramedia, 2008 : 31)

f. Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang 1) Pintu

Menurut Ching (1996 : 220), pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain dalam bangunan. Penempatan pintu berpengaruh pada sistem sirkulasi yang dipergunakan, pengarahan atau pembimbingan jalan. Bukaan pintu yang terletak pada atau berdekatan dengan sudut-sudut, dapat membuat jalur-jalur melintas disisi ruangan. Menempatkan bukaan pintu beberapa kaki dari sudut memungkinkan perabot seperti unit penyimpanan ditempatkan menempel di sepanjang dinding. Keberadaan pintu juga dapat mengendalikan jalan keluar masuk cahaya, suara, udara, panas dan dingin. (Ching, 1996 : 112)

Karena berfungsi sebagai area sirkulasi, kekuatan dan keamananlah yang menjadi faktor penentu pemilihan tempered glass door. Penggunaan temperred glass agar saat kaca terbentur hingga pecah, kaca tetap menempel dan tidak jatuh berserakan. Untuk menuju pintu ruang privat sebaiknya digunakan kaca yang tidak tembus pandang seperti sandblast, acid dan kaca dekoratif sehingga hanya menghasilkan siluet dan privasi tetap terjaga. (Prima Media, 2008 : 16) 2) Jendela

Jendela dapat dilihat sebagai bagian yang terang pada dinding, jendela dapat dikembangkan sampai ke taraf dimana jendela menjadi bidang dinding fisik. Jendela yang transparan secara visual dapat menyatukan sebuah ruang inte rior dengan ruang luar atau dengan ruang interior di sebelahnya. (Ching, 1996 : 224)

Jendela adalah salah satu bukaan ruang yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang dalam dan ruang luar baik secara visual maupun sebagai sirkulasi udara dan cahaya pada ruang tersebut.


(37)

Pengantar Karya Tugas Akhir 20

g. Unsur Utilitas Ruang 1) Pencahayaan

Unsur pencahayaan dalam desain interior merupakan aspek yang sangat penting yang dapat memberikan pengaruh luas terhadap optimalisasi kerja dan dapat menimbulkan efek-efek tertentu. Pencahayaan terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a) Pencahayaan alami, yaitu cahaya alam yang umum dimanfaatkan dalam desain interior adalah sinar matahari. Pencahayaan alami didapat dari bukaan pintu dan jendela.

b) Pencahayaan buatan, yaitu pencahayaan yang dibuat sendiri oleh manusia, seperti cahaya lilin dan cahaya lampu listrik. Cahaya buatan mempunyai dua fungsi yakni sebagai sumber penerangan dan sebaga aksen yang dapat memberikan keindahan pada ruang.

Pencahayaan buatan dibedakan menjadi lima yaitu pencahayaan langsung (Direct Light), Pencahayaan tidak langsung (Indirect Light), pencahayaan setempat, pencahayaan yang diarahkan untuk menerangi suatu obyek, pencahayaan yang membias (diffused), dan pencahayaan khusus, pencahayaan yang khusus dibutuhkan untuk jenis-jenis pekerjaan. Terdapat beberapa macam metode pencahayaan buatan yang mampu memberikan efek-efek tertentu, yaitu sebagai berikut:

a) General Lighting ( pencahayaan umum )

Pencahayaan yang dapat dicapai oleh lampu – lampu portable, lampu langit- langit, atau lampu yang memanjang di dinding.

b) Special Lighting ( pencahayaan khusus)

Pencahayaan ini bertugas untuk menciptakan pengamatan atau efek-efek khusus dari cahaya langsung pada area yang diinginkan.

c) Decorative Lighting ( pencahayaan dekoratif)

Pencahayaan di dalam ruang-ruang berolahraga dapat diatur sedemikian rupa untuk memberi akomodasi serangkaian aktivitas yang dilakukan. Tempat olah raga membutuhkan cahaya yang cukup. Idealnya lampu pencahayaan memiliki sinar yang cukup terang dan dapat diarahkan atau difokuskan dengan baik ke suatu titik. Lampu dengan bola lampu


(38)

Pengantar Karya Tugas Akhir 21

bereflektor sebagai pengarah cahaya akan sangat bermanfaat untuk aktivitas berolah raga. (Rorke, Messana. 2007 :211, 238)

2) Penghawaan

Yang dimaksud dari penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna untuk menurunkan kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan bau keringat, gas karbondioksida. Dan jumlah/ kapasitas udara segar tersebut tergantung dari aktivitas penghuni, setiap tambahan jumlah sivitas, maka udara yang dimasukkan akan lebih besar. (Suptandar, 1982 : 150)

Penghawaan juga terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan alami dapat memanfaatkan sistem cross ventilation. Sedangkan penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas atau AC ( Air Conditioner ). Dalam pasaran umum terdapat tiga jenis AC yaitu:

a) Window AC, umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah

satu dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara tidak menganggu si pemakai.

b) Central AC, biasa digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel

supermarket dengan pengkontrolan atau penge ndalian yang dilakukan dari satu tempat.

c) Split AC, hampir sama bentuknya dengan window AC, bedanya hanya

terletak pada konstruksi di mana alat condensator terletak di luar ruang. Hasil percobaan oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa temperatur yang nyaman bagi manusia di dalam ruang berkisar antara 200 -240 C, dengan kelembaban relatif 40-45%, serta kecepatan udara segar yang diperlukan dalam suatu ruang berkisar 30 m/orang/jam (Suptandar, 1982).


(39)

Pengantar Karya Tugas Akhir 22

3) Akustik

Akustik/suara merupakan suatu hal yang dapat menimbulkan efek psikis dan emosional dalam ruang. Akustik merupakan unsur penunjang dalam sebuah disain, karena akustik memberi pengaruh luas dan dapat menimbulkan efek psikis dan emosional bagi orang yang mendengarnya. Pengendalian akustik yang baik membutuhkan penggunaan bahan dengan tingkat penyerapan yang tinggi seperti pada lapisan permukaan lantai, dinding, plafond, luas ruang, fungsi ruang, isi ruang, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet, udara di dalam ruang dan pengaruh lingkungan sekitarnya, akustik yang perlu diperhatikan dalam sebuah ruang untuk mampu meredam bunyi bising yang ditimbulkan dengan persyaratan tingkat kebisingan. (Francis D. K. Ching, 1996, hal. 33).

h. Fasilitas

Fasilitas adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti ada dalam desain interior. Fasilitas menjadi perantara antara ruang dengan manusianya, menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dengan individunya. Selain memenuhi fungsi- fungsi khusus, fasilitas menyumbang karakter visual dari suatu tatanan interior. Bentuk, garis, warna, tekstur, dan skala masing- masing benda maupun pengaturan spasialnya, memainkan peranan penting dalam membangun sifat ekspresi dari suatu ruang. (Francis D. K. Ching, 1996, hal. 241).

Penyusunan fasilitas harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan civitas, sedang fungsinya tidak dipisahkan dengan faktor estetika. Dengan pengaturan fasilitas yang sedemikian rupa, penggunaan bahan yang aman serta hal penting adalah dimensi atau setandar-setandar perancangan agar mampu memberikan kenyamanan bagi civitas. Pada setiap desain hal yang paling penting dipertimbangkan adalah dimensi dimensi ruang dan fasilitasnya yang sesuai dengan antropometri manusia sebagai pemakainya. Terlebih lagi dimensi – dimensi ruang dan fasilitas untuk publik, yang terdiri dari berbedaan jenis kelamin, usia, maupun kondisi fisik yang tidak sama baik itu menyangkut dimensinya maupun cacat atau normal. ( Julius Panero, 2003)


(40)

Pengantar Karya Tugas Akhir 23

1. Dimensi Fasilitas Angkat Beban

2. Dimensi Kamar Ganti Pakaian

Ga mbar 2.2 : Dimensi Fasilitas Angkat Beban Julius panero, Hu man Dimention and Interior

Space, 2003; 136

Ga mbar 2.3 : Dimensi Ressing Room


(41)

Pengantar Karya Tugas Akhir 24

3. Dimensi Tempat Duduk Wa iting Area

4. Dimensi Fasilitas Ruang Konsultasi

Ga mbar 2.4 : Dimensi Te mpat Duduk

Julius panero, Hu man Dimention and Interior Space, 2003; 136

Ga mbar 2.5 : Dimensi Fasilitas Ruang Konsultasi Julius panero, Hu man Dimention and Interior Space, 2003; 172


(42)

Pengantar Karya Tugas Akhir 25

5. Dimensi Fasilitas Retail/ Drug Store

i. Aksesoris dan Dekorasi

Aksesoris dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberikan kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang. Benda-benda tersebut dapat menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, tekstur yang menarik untuk diraba, atau sebagai stimulan perasaan. Pada akhirnya, baik sendiri maupun sedang bersama, aksesori adalah bukti jelas suatu hunian. Aksesori yang bermanfaat muncul dalam berbagai desain dan pemilihannya dari waktu ke waktu seringkali merefleksikan kepribadian si pemakai tempat tersebut. (Francis D. K. Ching,1996, 272).

Aksesori yang dapat menambah kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa :

1. Manfaat : alat dan objek yang memang berguna.

Ga mbar 2.6 : Dimensi Fasilitas Reta il/ Drug Store Julius panero, Hu man Dimention and Interior Space, 2003; 203


(43)

Pengantar Karya Tugas Akhir 26

2. Insidential : elemen dan kelengkapan interior. 3. Dekoratif : benda seni dan tanaman.

Unsur dekorasi disebut juga sebagai pelengkap ruang. Dekorasi dibedakan menjadi 2 yaitu ; benda pelengkap fungsional dan dekoratif. Benda-benda pelengkap fungsional yaitu benda-benda yang selalu digunakan untuk maksud-maksud tertentu, misalnya; lampu- lampu, cermin/ kaca, bantalan, vas bunga dan lain- lain. Benda-benda yang bersifat dekoratif antara lainlukisan, patung, tanaman hias dan lain- lain. (Pamudji Suptandar, 1985, 119).

j. Warna

Warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya berbagai perasaan seperti rasa haru, sedih, senang, semangat dan lainnya. Secara visual warna memliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. (Kusrianto Adi, 2007, 47)

Sarana olahraga dan body language tergolong ke dalam melakukan aktifitas yang menyenangkan.Warna yang biasa dipakai pada sarana berolahraga adalah warna yang dapat menimbulkan kesan bersemangat dan ceria . Pada area fitness

pengaplikasian warna hangat dan Natural yang akan menjadikan suasana dalam berolahraga menjadi bersemangat dan dapat memberikan kesan fresh.

(www.wikipedia.org)

Efek psikologis yang ditimbulkan dari warna tersebut yaitu :

1. White atau putih : Kemurnian, kesucian, kebersihan, ketepatan, kecermatan,

innocent (tanpa dosa), steril.

2. Red atau merah : panas/hangat, menyolok, Sifat warna merah dapat

meningkatkan aktifitas kerja, meningkatkan gairah, semangat dan kecepatan kerja.

3. Natural atau alami memberikan kesan sejuk, tenang dan menyegarkan.

(www.wikipedia.org)

Ga mbar 2.7 : Warna putih, red dan ora nge


(44)

Pengantar Karya Tugas Akhir 27

Secara psikologis, warna putih dapat memberi kejernihan mental, memberi perasaan bahagia dan membersihkan pikiran. (Graham Helen, Penyembuhan dengan warna, 1990 : 211). Warna red atau merah dan jingga biasanya digunakan pada kamar tidur, ruang makan, atau bangunan yang digunakan untuk beraktifitas fisik lebih dominan (Graham Helen, 1990 : 215)

2.3Data Kasus

2.3.1 Data Fisik a. Peta Lokasi

Data lapangan menunjukkan bahwa lokasi Perpustakaan Daerah terletak di pusat kota Denpasar yaitu di Jln. Teuku Umar Simpang Enam Denpasar, dimana proyek Desain Interior Bali Fitness Centre ini memanfaatkan gedung Perpustakaan Daerah di jalan Teuku Umar Denpasar, yang dialihfungsikan menjadi bangunan pusat kebugaran. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa wilayah ini merupakan daerah padat pengunjung, karena selain sebagai pusat kota, juga di kawasan ini terdapat pertokoan untuk kebutuhan elektronik, pakaian, serta makanan.

Ga mbar 2.8: Lo kasi Site Ja lan Teku Umar Denpasar Barat


(45)

Pengantar Karya Tugas Akhir 28

Fisik bangunan Perpustakaan Daerah mempunyai batas sebagai berikut: Sebelah utara : Rumah penduduk

Sebelah selatan : Jln. Perumahan Sebelah Timur : rumah penduduk Sebelah Barat : Jln. Raya Teku Umar

Lokasi : Jl. Teuku Umar No. 55 Denpasar Bali Fungsi Bangunan : Perpustakaan Daerah (Alih Fungsi ) Luas Tanah : 1900 M2

Luas Bangunan : 1280 M2 b. Potensi Site

1. Sinar Matahari

Bangunan perpustakaan daerah yang akan di pakai Bali F itness Centre ini menghadap ke barat, sehingga pencahayaan maksimal diperoleh pada sore hari.

2. Curah Hujan

Curah hujan di lokasi ini sedang karena berada pada daerah tropis, siklus pergantian musim enam bulan sekali sehingga tidak terlalu berpengaruh pada kondisi fisik bangunan.

3. Suara

Letak lokasi ini yang berada di kawasan jalur utama transportasi, sehingga menyebabkan timbulnya suara bising kendaraan bermotor.

4. Angin

Bangunan ini terletak di daerah terbuka, maka hembusan angin terasa cukup kencang sehingga membuat suasana menjadi lebih sejuk.

2.3.2 Data Non Fisik

a. Nama Kasus : Bali Fitness Centre

b. Segmen Pasar : Tamu Domestik dan Wisatawan Asing c. Waktu Operasional : Pengelola : Pk. 08.30 – Pk. 22.30


(46)

Pengantar Karya Tugas Akhir 29

d. Struktur Organisasi

e. Pola Aktivitas Secara Umum

Bagan 2.1 Struktur Organisasi

Bagan 2.2 Po la Akt ivitas Pengunjung dan Pengelola Ma in Entra nce

Lobby

Waiting Ar ea Receptionist

Ca feta ria Sa una room Fitness Area Body la nguage a rea

Aoutlet sport

Sta ff Entra nce

Sta ff Area Accounting

Room

Stock Secreta ry

Ma na ger

Aktivitas Pengunjung Aktivitas Pengelola

Ma na ger

Secreta ry Accounting Intruktur

Fitness

Ca shier sta ff Sta ff

Owner

Intruktur Body La nguage


(47)

Pengantar Karya Tugas Akhir 30

2.4 Data Parameter

2.4.1 Parameter Pusat Kebugaran a. Interior F itness Area

Penataan fasilitas pada area fitness yang memberi kesan lapang, penggunaan material kaca dan stainless memperkuat kesan modern.

b. Interior area BodyLanguage

Desain ruang Body Language dengan desain modern, menggunakan karpet karet sebagai pelapis lantai yang mampu meredam getaran yang dapat menimbulkan suara bising saat beraktifitas.

Ga mbar 2.9. Design Hea lty Centre

(www.designgallery.com)

Ga mbar 2.10. Hea lty Centre, Sidney.


(48)

Pengantar Karya Tugas Akhir 31

2.4.2 Parameter Cafetaria dan Sauna

Desain modern area Cafetaria yang menarik dengan perpaduan warna cream.

Suasana spa yang memberikan suasana natural namun tetap terkesan modern dengan terdapat material kaca dan stainless

Ga mbar 2.12 Sa una life, Ja pa n

(www.interiordesign.net)

Ga mbar 2.11. Desa in Ca feta ria


(49)

Pengantar Karya Tugas Akhir 32

2.4.3 Parameter Elemen Pembentuk Ruang

Desain plafon dan dinding dengan material kayu memberi kesan natural namun tetap bergaya modern

Desain lantai yang menggunakan material karpet mempertegas kesan modern dan memberi efek peredam.

Gambar 2.14 Fitness Centre , Sidney

(www.interiordesign.com)

Ga mbar 2.13. Fitness Centre , Sidney


(50)

Pengantar Karya Tugas Akhir 33

2.4.4 Parameter Fasilitas

Desain fasilitas yang stylish dan tetap memberi kesan smooth dengan unsur lengkung baik pada sofa maupun meja yang menggunakan material sintetic. 2.4.5 Parameter Aksesoris

Penggunaan cermin pada ruang selain memberi kesan ruang lebih luas juga memperkuat kesan bersih.

Ga mbar 2.15.Desain Ru mah M inima lis,

(www.interiordesign.net)

Ga mbar 2.16. Fitness Centre , Sidney


(51)

Pengantar Karya Tugas Akhir 34

BAB III

KONSEP DESAIN

3.1 Latar Belakang Konsep Desain

Konsep berasal dari kata ”concept” dalam bahasa inggris yang artinya

pengertian, bagan, gambaran, atau konsepsi. Konsep sebuah desain adalah suatu jalan yang harus dilalui dalam urutan perencanaan. Konsep juga berfungsi untuk menghasilkan ekspresi dalam wujud perencanaan. Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer dalam memecahkan permasalahan atau problem desain. Konsep desain ditetapkan setelah desainer dapat mengidentifikasi atau menyimpulkan problem desain sebagai hasil analisa data. (Wardono, Prabu. 2005; 20)

Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas pada keinginan membuat bangunan yang simpel, bersih dan fungsional, sebagai simbol dari semangat modern. Sifat dasar gaya hidup modern adalah tuntutan untuk bergerak dan melakukan segala sesuatu yang lebih cepat yang didukung oleh teknologi dan industrialisasi. Prinsip modern yaitu seminim mungkin detail yang tidak perlu. (www.studioarchitect.com)

Konsep dengan pendekatan hakikat menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang lebih rumit menjadi keterangan-keterangan gamblang yang ringkas. Hakikat mengandung pengertian-pengertian ke dalam aspek yang paling penting dan intrinsik dari benda yang dianalisis. Suatu pernyataan tentang hakikat sesuatu juga dapat merupakan hasil penemuan dan identifikasi akar-akar suatu pokok persoalan.. (Wardono, Prabu. Prinsip Dasar Interior. 2005; 31).

Konsep desain yang dipilih untuk menjawab responsif terseb ut adalah

casual. Casual berasal dari bahasa Inggris yang berarti lepas ataupun santai,

stylish atau bergaya, smart atau pintar. Casua l yang berarti stylish merupakan unsur modern dan mitra dari mewah. (www.wikipedia.org). Casual dipilih menjadi konsep desain Bali Fitness Centre karena adanya keterkaitan karakteristik dengan kesehatan.


(52)

Pengantar Karya Tugas Akhir 35

3.2 Penjabaran Konsep Desain

Karakteristik casual berkaitan dengan kebugaran dalam visualisasi desainnya. Keunggulan dari konsep casua l yaitu menghadirkan kelembutan pada desain dengan gaya modern yang biasanya terlihat kaku. Salah satu unsur lembut pada casual adalah penggunaan warna pastel dicampur dengan putih sehingga menghasilkan warna yang lebih muda.

Karakteristik dari casua l juga merupakan filosofis kesehatan yaitu stylish,

smart, fashionable, smoothy, dan comfortable.

(www.casualconceptsinc.com)

Berikut penjabaran karakter casual : a. Stylish dan Fashionable

Stylish dan Fashionable (Inggris) berartibergaya sesuai dengan mode atau trend saat ini. Aplikasi karakter stylish yaitu pemilihan gaya modern yang berarti kekinian, sesuai dengan jaman atau tren saat ini.

b. Smart

Smart (Inggris) berarti pintar, pandai dan cerdas. Aplikasi karakter smart

yaitu desain fungsionalis atau tepat guna. Dalam menentukan pola sirkulasi, pengelompokan ruang, pemilihan material yang sesuai dengan fungsinya.

c. Smoothy

Smoothy (Inggris) berarti halus, lembut, mulus, permukaan licin, luwes dan

tenang. Smooth pada desain adalah bentuk yang mengurangi sudut tajam, aplikasi bentuk yang lembut seperti pola bentuk lingkaran yang dinamis. Aplikasi smoothy

menggunakan material yang halus, licin atau glossy. Desain yang luwes, mengalir atau sustainable yakni penempatan pola ruang yang plastis, berkelanjutan sesuai dengan aktivitas di dalam area tersebut.

d. Comfortable

Comfortable berasal dari kata Comfort (Inggris) berarti kenyamanan, pas atau sesuai. Aplikasi karakter comfortable yaitu pada sirkulasi pencapaian ruang


(53)

Pengantar Karya Tugas Akhir 36 yang pas atau sesuai. Desain fasilitas yang nyaman (ergonomis) dan sesuai dengan dimensi tubuh manusia (antropometri).

3.3 Aplikasi Konsep Desain

Dari uraian filosofi konsep umum ca sual, berikut aplikasi konsep khusus pada desain Bali Fitness Centre.

3.3.1 Konsep Bentuk

Pola bentuk yang diambil merupakan adaptasi dari karakter smart yaitu desain fungsionalis atau tepat guna. Dalam menentukan pola sirkulasi, pengelompokan ruang, pemilihan material yang sesuai dengan fungsinya (

www.rancang.net )

Mengaplikasikan bentuk dasar persegi dan lengkungan, serta permainan garis horizontal dan vertikal.

3.3.2 Konsep Ruang a. Organisasi Ruang

Organisasi ruang yang sesuai dengan kasus Bali Fitness Centre adalah organisasi ruang grid. Organisasi grid terbentuk oleh dua set element ruang. Element grid dapat ditata sehingga ruang yang terbentuk menjadi teratur atau sebaliknya dan pada sudut tertentu satu sama lain atau pada ruang arsitektur. Ukuran grid dapat diubah membetuk ruang – ruang yang berbeda untuk


(54)

Pengantar Karya Tugas Akhir 37 menciptakan ruang khusus . Organisasi grid dapat diciptakan oleh alursirkulasi. (Wardono, Prabu. III. 2005; 40).

b. Blocking

Blocking adalah perencanaan ruang yang terorganisir dimana ruang-ruang

yang sejenis, sefungsi, sesifat dikelompokkan dengan cara menggambarkan batas-batas secara skematik. Konsep blocking menyangkut dasar pembagian kelompok ruang yang dapat dikembangkan atas dasar :

1. Kesamaan fungsi ruang

Pembagian kelompok ruang pada Ba li Fitness Centre atas kesamaan fungsi ruang yaitu ruang publik, semi publik dan ruang privat. Ruang terbagi atas penggunanya misalnya ruang privat digunakan oleh pengelola dan tidak dapat dijangkau oleh pengunjung.

2. Kesamaan sifat ruang, aktivitas kegiatan yang dilakukan di dalamnya

Ruang dikelompokkan berdasarkan aktivitas kegiatan. Ruang-ruang dikelompokkan sesuai dengan fungsi masing- masing areanya dan tetap bersifat dinamis atau sustainable. (Wardono, Prabu. 2005; 25)

c. Bentuk ruang

Sesuai dengan konsep bentuk, pola ruang yang ingin ditampilkan dari konsep ca sual adalah dominasi persegi.

Ga mbar 3.2. Interior modern dengan pola persegi


(55)

Pengantar Karya Tugas Akhir 38 1. Prinsip komposisi estetik ruang

Berdasarkan bentuk pola ruang persegi diaplikasikan pada Bali Fitness Centre maka prinsip komposisi estetik ruang terdapat pada sudut - sudut ruangan. Komposisi estetik lainnya adalah repetisi atau pengulangan yang menghadirkan irama sehingga tercipta visualisasi casua l dengan tampilan

modern pada pengelompokan ruang.

2. Bentuk hubungan antar ruang

Bentuk hubungan antar ruang yang tercipta pada Ba li Fitness Centre adalah Ukuran grid dapat diubah membetuk ruang – ruang yang berbeda untuk menciptakan ruang khusus . Organisasi grid dapat diciptakan oleh alur sirkulasi.

Penerapan warna dan material pada desain berkaitan dengan penciptaan suasana ruang. Konsep warna dan material ya ng digunakan mengacu pada konsep

casual yaitu ringan secara visualisasi dengan gaya modern yaitu penggunaan

material buatan dan material alam yang tetap memiliki tampilan modern.

a. Konsep warna

Warna yang dipakai pada desain Ba li F itness Centre beradaptasi dengan warna dari material modern. Sedangkan warna modern tercipta dari material modern seperti acian semen yaitu abu-abu. Memberikan kesan warna yang bersifat santai.

Berikut penjabaran warna yang dapat mengekspresikan konsep casual :

Merah Hijau

kuning

Biru Orange

Coklat Putih

Ungu

Abu - Abu

Ga mbar 3.3. Warna Casual


(56)

Pengantar Karya Tugas Akhir 39 Warna yang akan diaplikasikan pada desain secara umum adalah warna natural (kayu dan warna vegetasi) warna polos seperti coklat muda dari kayu, serta warna - warna soft dari aksesories dan fasilitas maupun warna dari unsur – unsur interior lainnya.

b. Konsep material

Material yang digunakan pada desain Ba li Fitness Centre adalah material buatan sebagai penunjang konsep casual dengan modern style. Didukung dengan material alam yang tetap memiliki tampilan modern.

1) Cermin

Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. (Kaca dan Aplikasinya, 2008 : 22). Material kaca pada desain Ba li Fitness Centre diaplikasikan pada dinding,

Ga mbar 3.5. Cermin.

(www.interiordesign.net)

Ga mbar 3.4. Aplikasi warna materia l


(57)

Pengantar Karya Tugas Akhir 40

2) Blockboard

Block Board adalah sebuah produk hasil olahan Industry Plywood. Block

Board terdiri dari 3 lapis yaitu lapis Muka (Face)yang berasal dari lembaran Plywood setebal 0.5 ~ 2 mm, selanjutnya Inti (Core) yang terbuat dari kayu Hutan seperti kayu meranti atau kayu rakyat seperti Kayu Albasia yang sudah dirajang serta dilaminating dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkirar 10 ~ 14 mm dan yang terakhir adalah lapisab belakang (Back) yang dibuat dari Plywood lembaran setebal 0.5 ~ 2.0 mm. (www.wikipedia.org)

c. Konsep Element pembentuk Ruang

Unsur pembentuk ruang di desain agar memiliki karakter maupun material yang memiliki ciri – ciri khusus yang khas:

1) Lantai

Pada lantai digunakan karpet yang mampu untuk meredam getaran dan kebisingan yang di timbulkan alat – alat berat di ruang fitness.

2) Dinding

Pada dinding mengunakan material pada umumnya dengan caver cermin yang bertujuan pengunjung dapat memantau kondisi tubuhnya saat berolahraga dan menepatkan poster binaragawan sebagai aksen dinding

Ga mbar 3.6. Aplikasi Material Block boa rd.

(www.idea lhome.com)

Ga mbar 3.7. Contoh poster diaplikasikan pada dinding


(58)

Pengantar Karya Tugas Akhir 41 3) Plafon

Pada plafon terdapat perbedaan elefasi sebagai aksen dan memiliki unsur estetik.

d. Konsep pencahayaan dan penghawaan

Pencahayaan pada siang hari diusahakan menggunakan pencahayaan alami sinar matahari dari dinding – dinding kaca di area tertentu dan pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu ha llogen yang dapat memunculkan warna asli dari objek yang disorot. Menggunakan general lighting. Menggunakan penghawaan buatan berupa Air Conditioner dan penghawaan alami berupa kipas angin.

e. Konsep Mebel

Mebel pada Ba li Fitness Centre merupakan perpaduan Costumed furniture,

dan mass furniture.

1) Costumed furniture

Costumed furniture adalah mebel yang dirancang khusus untuk tujuan

tertentu yang ditempatkan pada area publik, dengan dimensi khusus, dibuat dengan jumlah relatif sedikit. Costumed furniture pada Bali Fitness Centre

diantaranya untuk menunjang aktivitas.

2) Mass Furniture

Mass Furniture yaitu mebel yang dibuat dengan standar untuk kebutuhan

tertentu, dengan jumlah yang banyak. Ma ss furniture pada Ba li Fitness Centre

diantaranya adalah Treadmil Manua l, Sepeda Statis, Lat Pull Down Mechine,

Rowing, Bench Press + Stick, Sit Up, dan Decline bench Press + Stick.

Ga mbar 3.8. Receptionist Counter


(59)

Pengantar Karya Tugas Akhir 42

3.4 Krite ria Desain

Mewujudkan desain Ba li Fitness Centre agar sesuai dengan konsep desain

Casual, maka kriteria desain dibagi menjadi dua yaitu kriteria umum dan kriteria

khusus.

3.4.1 Kriteria Umum a. Aman

Setiap desain atau perwujudan tidak menggangu aktivitas satu dengan yang lainnya dan setiap perwujudan mampu memberikan keamanan pada pemakai. Sehingga orang yang melakukan aktivitas merasa aman.

b. Lancar

Mudah dalam pencapaian sirkulasi serta dapat memenuhi keleluasaan gerak dan tidak mengganggu aktivitas pada areal atau ruangan lain.

c. Komunikatif

Hubungan antar ruang saling berkaitan, mudah dikenali dan mudah dalam pencapaian sehingga terwujud suatu hubungan yang lancar dan cepat antara civitas dan aktivitas.

d. Efisien

Pemanfaatan ruang secara maksimal dengan tetap mempertimbangkan ruang spasial dan setiap perwujudan tetap memperhatikan biaya.

Ga mbar 3.9. Ma ss Furniture


(60)

Pengantar Karya Tugas Akhir 43 e. Ergonomis

Perwujudan ruang, utilitas, dekorasi, dan lain–lain dapat memberikan rasa aman dan nyaman, sesuai dengan antopometri manusia sehingga pengunjung dan karyawan merasa nyaman berada dalam ruang.

f. Estetis

Semua perwujudan interior, eksterior dan arsitektur mengandung unsur keindahan untuk menunjang suasana atau nuansa ruang yang ingin dicapai, sehingga dapat memberikan kesan tersendiri dan dapat menarik banyak pengunjung.

3.4.2 Kriteria Khusus a. Ramah Lingkungan

Desain yang memperhatikan kelestarian lingkungan alam. Desain Bali Fitness Centre menggunakan material yang dapat didaur ulang, menjadi pemakaian material berkelanjutan dan tidak mengeksploitasi material alam.

b. Penyesuaian terhadap iklim dan site

Memperhatikan keadaan iklim pada kawasan Bali Fitness Centre yaitu tropis, sehingga menggunakan material yang sudah diawetkan agar tidak berkarat.


(61)

Pengantar Karya Tugas Akhir 44

BAB IV

ANALISIS DESAIN

4.1 Program Ruang Secara Umum

Ruang pada Ba li Fitness Centre didesain dengan pertimbangan siklus kegiatan operasional dan sistem sirkulasi pengunjungnya. Pertimbangan - pertimbangan desain ruang sebaiknya menunjang aktivitas yang terjadi di dalamnya. Bali Fitness Centre ini didesain agar peletakannya bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas.

Program ruang secara umum pada Bali Fitness Centre dapat dilihat pada tabel berikut :

Program Ruang

No. Area Program Ruang

1 Lobby

Area pertama yang dimasuki sebelum menuju area berikutnya. Pada area lobby ini terjadi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan setiap kegiatan fitness.

3. Receptionist

Receptionist ini berdekatan dengan area lobby,

fungsinya sebagai pusat informasi. Area ini digunakan sebagai tempat pengunjung untuk mendaftarkan diri untuk selanjutnya diproses .


(62)

Pengantar Karya Tugas Akhir 45 Program Ruang

No. Area Program Ruang

4. Cafetaria Area Cafetaria bersebelahan dengan area receptionist.

Fungsi dari area ini yaitu tempat pengunjung membeli

supplement, makanan mupun minuman.

5. Fahsion Outlet Outlet pakaian berfungsi sebagai tempat pengunjung

membeli perlengkapan ataupun asesor is sebelum berolahraga.

6. Ressing Room Ruang ini berada berdekatan dengan Receptionist

yang bertujuan pengunjung mengganti pakaian sebelum melakukan aktivitas fitness.

7. Restroom Toilet menjadi satu berdekatan dengan seluruh

ruangan dan tertdapat toilet khusus bilas dekat ruang sauna dan reflexyologi.

8. Area Fitness Area ini berdekatan dengan receptionist ruang ganti,

body language dan tempat ini pengunjung melakukan aktivitas berolahraga .

9. Body Language

Area ini berdekatan dengan area fitness, area ini tempat pengunjung melakukan olahraga senam maupun airobik.

10. Sauna Area ini berdekatan dengan area fitness, area ini tempat pengunjung melakukan mandi uap’


(63)

Pengantar Karya Tugas Akhir 46

4.2 Analisis Sonasi dan Sirkulasi

Penempatan sonasi dan jalur sirkulasi pada Bali Fitness Centre diawali dengan analisis kedekatan tiap area yang ada, analisis peletakan zona bisa dilihat dari tabel kedekatan berikut :

4.2.1 Analisis Sonasi

zona- zona aktivitas dan sirkulasi dalam ruang, zona-zona yang ada dalam ruang diurutkan sesuai dengan urutan aktivitas pemakai ruang.

Program Ruang

No. Area Program Ruang

11. Reflexyology Room

Area ini berdekatan denan area sauna dan area fitness,dan body language, area ini pengujung mendapatkan pijat reflexy.

12. Office Area jauh dari area public,bersifat privat,dan khusus

bagi ruangan owner,

Ga mbar 4.1

Matrix Kedekatan Antar Area Sumber : Ka rya Ma ha siswa

Keteranagan Dekat Sedang Jauh


(64)

Pengantar Karya Tugas Akhir 47 Menurut sifatnya, zona pada Bali Fitness Centre terbagi atas tiga yaitu zona privat, semi publik dan publik.

1. Zona pr ivate yaitu stock room, dan office.

2. Zona semi public yaitu area fitness a rea, body languge, sauna, reflexyology

3. Zona public yaitu area lobby dan fashion outlet.

4.2.2 Analisis Sirkulasi

Alur langkah pengunjung dan ruangan merupakan subsistem yang membentuk sebuah Fitness Centre. Pengaturan alur pengunjung dan pajangan perlu dilakukan sedemikian rupa agar pengunjung dapat bersirkulasi dengan mudah, tidak terhenti karena buntu. Sementara pajangan yang menunjang terjadinya sirkulasi diusahakan selalu memberikan efek visual sehingga memberikan kesan estetika yang menyenangkan dan menarik perhatian pengunjung

Ga mbar 4.2 : Sonasi Ga mbar kerja Ba li Fitness Centre


(1)

Desain Interior Bali Fitness Centre

Pengantar Karya Tugas Akhir 60

b). Receptionist

Built in Receptionist dan cashier table ini berada pada area Receptionist

untuk memudahkan akses pengunjung saat pertama masuk interior Bali Fitness

Centre. Meja ini berbentuk persegi dan dipadukan dengan garis melengkung

sesuai dengan konsep bentuk Casual. Material dari r eceptionist ini menggunakan

block board agar mudah dibentuk dengan tampilannya yang modern sebagai

image interior pertama pada Bali Fitness Centre. Meja ini didesain dengan tampilan yang dapat memberikan petunjuk apa saja fasilitas yang tersedia pada Bali Fitness Centre. Pada sisi depan, dan sisi belakang dengan ketinggian meja lebih rendah dan dilengkapi laci, difungsikan untuk karyawan melayani

pengunjung. Tidak hanya menggunakan material block board, meja ini didesain

menggunakan material batu palimanan yang pada bagian tengahnya diberi lampu

Phillips Flex LED menyorot kebawah. Tampilan meja receptionist dan cashier ini

lebih bercahaya dan mengundang pengunjung yang baru memasuki lobby.


(2)

Desain Interior Bali Fitness Centre

Pengantar Karya Tugas Akhir 61

3). Satu set Sofa cafeteria

Sofa pada area fitness ini untuk pengunjung yang beristirahat saling

menikmati minuman pada area fitness didesain sesuai dengan konsep casua l yang

memperpadukan garis lengkung dan bersudut,dengan material block board,

penempatan meja dengan bahan kaca memberikan kesan ringan pada satu set sofa

fitness area.

4). Satu Set Meja makan cafeteria

Pada cafetaraia menggunakan meja makan berbentuk persegi dengan pipa

besi berbentuk tabung sebagai kakinya, yang masih mengacu pada konsep casual

yang memadukan antara garis lengkung dengan garis bersudut, menggunakan finishing coklat yang soft agar memberikan kesan ringa n pada fasilitas.


(3)

Desain Interior Bali Fitness Centre

Pengantar Karya Tugas Akhir 62

4.9 Analisis Dekorasi

Pemilihan elemen dekorasi pada Bali Fitness Centre disesuaikan dengan

konsep Casual yaitu pola bentuk persegi dan lengkungan yang sustainable,

menggunakan material kaca dan block board. Dekorasi yang digunakan standing

lamp pada area lobby dan receptionist.

4.10 Gagasan Desain Bali Fitness Centre

Ga mbar 4.14: Desain fasilitas Sa tu Set Meja ma kan ca feteria

Ga mbar 4.15 : Sta nding La mp Sumber : www.interior-deluxe.com


(4)

Desain Interior Women Beauty Centre

Pengantar Karya Tugas Akhir 63

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bali Fitness Centre didesain untuk memenuhi seluruh kegiatan fitness.

Bangunan ini terdiri dari fitness area, bodi language,refleyologi,sauna fashion

outlet dan untuk membeli supplement terdapat cafeteria yang menyedikan

beragam supplement sebelum dan sesudah latihan fitness.

2. Konsep yang diaplikasikan pada Ba li Fitness Centre yaitu Casual yang

merupakan informal sehingga sesuai dengan tempat fitness yang tergolong kegiatan yang non formal.

5.2 Saran

1. Mendesain sebuah interior seperti Bali Fitness Centre hendaknya sesuai dengan

konsep yang telah dipilih, sesuai dengan kriteria desain, memperhatikan fungsi dari bangungan dan memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya.

2. Mendesain bangunan selain Bali Fitness Centre seperti hotel, apartment,

restaurant atau bangunan lain yang menggunakan konsep Casualc dengan

gaya modern hendaknya disesuaikan dengan fungsi bangunan, sasaran

pengunjungnya, kondisi lingkungan sekitar, sehingga penggunaanya tepat dapat memberi kesan tersendiri bagi desainer dan pemilik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Ching, Francis D.K; 1996. Ilustrasi Desain Interior. Erlangga, Jakarta

Ching, Francis D.K. 1991. Arsitektur Bidang, Ruang dan Susunannya. Jakarta: Erlangga

Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Dugdale, shilley . ,2009 Space Straregy for learning space lanscape, Educase review

Gie, The Liang. 1981 Administrasi Perkantoran Mode rn, Jogjakarta, Nur Cahya Graham Helen, 1990 Penyembuhan dengan warna, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Latimer, Karen. 2007 IF LA Library Building Guidelines:Developments&Reflections

Edited on behalf of IF LA, K·G·Saur München

Mangunwijaya. YB, 1980 Fisika Bangunan, buku Arsitektur,

Moekijat, 1989.Adminstrasi Perkantoran, Bandung; Mandar Maju,

Oblinger, Diana. 2006 Learning Space, Educase .

Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. (Rorke, Messana. 2007 :Ligting, London

Sukarno K. 1986 Dasar-Dasar Manage ment, Jakarta,

Suptandar, Pamudji ; 1982. Perancangan Tata Ruang Dalam (Interior Des ign), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan USakti, Jakarta

Sachari, A. 1999. Modernis me, Sebuah Tinjauan Historis, Desain Modern. Jakarta: Balai Pustaka

Suptandar, Pamudji. 1995. Perancangan Tata Ruang Dalam. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti, Jakarta.


(6)

INTERNET :

(www.bodybuillding.com) 13/05/2011 (www.dezeen.com) 13/05/2011

(www.duniafitness.com) 13/05/2011

(www.google.com) 06/05/2011 (www.idealhome.com) 06/05/2011

(www.wikipedia.org) 06/05/2011