7 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
A. Kebijakan
Kebijakan pengembangan pemberdayaan kelembagaan petani dan usahatani diarahkan pada:
1. Peningkatan kapasitas petani yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis;
2. Peningkatan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani yang kuat dan mandiri;
3. Peningkatan usahatani yang berdaya saing dan berkelanjutan.
B. Strategi
Strategi yang ditempuh dalam pengembangan pemberdayaan kelembagaan petani dan usahatani meliputi stategi dasar dan strategi
operasional:
1. Strategi Dasar a. Mengubah perilaku petani agar mengembangkan usaha
produktif yang dikelola secara bersama dalam satuan skala usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
menguntungkan dan eisien;
b. Fasilitasi penumbuhan dan penguatan kelembagaan ekonomi petani berbasiskan peningkatan kapasitas kelembagaan
petani poktangapoktan; c. Pemberdayaan usaha pertanian melalui pengembangan jenis-
jenis usaha yang berorientasi pasar dan berskala ekonomi; d. Fasilitasi pembentukan jejaring agribisniskemitraan antar
pelaku utama dan pelaku usaha.
8 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
2. Strategi Operasional a. Peningkatan kemampuan pengurus kelembagaan petani
untuk mengembangkan usahatani produktif dalam satuan skala usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar;
b. Peningkatan kemampuan pengurus kelembagaan ekonomi petani dalam penyusunan perencanaan agribisnis sesuai
dengan kebutuhan pasar; c. Fasilitasi pembentukan kelembagaan ekonomi petani dengan
basis poktangapoktan yang berbadan hukum dalam bentuk Koperasi atau Perseroan Terbatas PT;
d. Penguatan kapasitas kelembagaan petani dalam
pengembangan organisasi dan manajemen kelembagaan ekonomi petani melalui pendampingan oleh penyuluh
pertanian dan petugas dari instansi terkait;
e. Peningkatan jaringan kemitraan agribisnis antar kelembagaan
ekonomi petani dengan pelaku usaha lainnya dalam mengembangkan agribisnis di berbagai tingkatan;
f. Peningkatan kemampuan anggota poktangapoktan dalam teknis agribisnis melalui pendampingan oleh penyuluh
pertanian, kursus tani, magang, study banding dan lain-lain; g. Peningkatan kemampuan penyuluh pertanian dalam
memfasilitasi pengembangan kelembagaan ekonomi petani.
C. Ruang Lingkup