Demografi KONDISI KEMISKINAN DAERAH

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 4 jumlah penduduk perempuan. Rasio Jenis Kelamin Sex Ratio Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2015 mencapai 102, yang berarti bahwa banyaknya penduduk laki-laki per 100 jiwa penduduk perempuan adalah 102 jiwa. Untuk lebih lengkapnya dapat kita dari tabel berikut : Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Jenis Kelamin per Kecamatan Tahun 2015 NO Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah Sex Ratio Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 1 Tamiang Hulu 9.658 9.442 19.100 102 2 Bandar Pusaka 6.428 6.235 12.663 103 3 Kejuruan Muda 17.712 17.600 35.312 101 4 Tenggulun 9.069 8.694 17.763 104 5 Rantau 18.327 18.163 36.490 101 6 Kota Kuala Simpang 10.113 9.962 20.075 102 7 Seruway 13.150 13.067 26.217 101 8 Bendahara 10.322 10.141 20.463 102 9 Banda Mulia 5.918 5.745 11.663 103 10 Karang Baru 20.193 19.917 40.110 101 11 Sekerak 3.332 3.298 6.630 101 12 Manyak Payed 16.085 15.753 31.838 102 JUMLAH 140.307 138.017 278.324 102 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang , 2016 Secara umum jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tamiang sejak tahun 2011 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 278.324 jiwa dengan jumlah penduduk miskin berjumlah 40.380 jiwa. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 5 Tabel 2.5 Jumlah Penduduk dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008-2012 Tahun Jumlah Penduduk jiwa Penduduk Miskin Jiwa Persentase 2011 257.681 45.300 17,49 2012 261.125 44.100 16,70 2013 264.420 40.800 15,43 2014 272.228 39.909 14.58 2015 278.324 40.380 14.57 Jumlah penduduk miskin di Aceh Tamiang menunjukkan kecenderungan penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 jumlah penduduk miskin di Aceh Tamiang sebanyak 45.300 jiwa 17,49. Pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin turun menjadi 44.100 jiwa 16,70. Pada tahun 2013 turun lagi menjadi 40.800 jiwa 15,43, dan pada tahun 2014 turun menjadi 39.909 jiwa 14,58. Namun pada tahun 2015 secara persentase turun menjadi 14,57 namun jumlah masyarakat miskin meningkat menjadi 40.380 jiwa. Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa Aceh Tamiang masih menghadapi masalah kemiskinan. Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Kelompok UmurTahun 2011-2015 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 0-4 28.320 28.697 29.660 32.056 32.130 5-9 27.611 27.982 29.539 30.295 31.298 10-14 28.168 28.546 28.903 27.226 27.744 15-19 24.374 24.699 24.544 24.010 24.047 20-49 115.106 116.641 118.740 23.710 125.213 50-64 24.436 24.755 23.818 26.685 27.986 65+ 9.675 9.805 9.216 9.554 9.906 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang , 2015 Jika dilihat menurut kelompok umur di tahun 2015 jumlah penduduk terbanyak ada di kelompok umur 20-49 tahun sebesar 125.213jiwa dan terendah di usia 65+ tahun. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang terus meningkat. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 6 Tabel 2.7 Komposisi Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013– 2015 Tahun Usia 0-14 15-64 65+ Angka Beban Ketergantungan 2013 33,05 63,48 3,47 57,53 2014 32,91 63,59 3,50 57,27 2015 32,76 63,68 3,56 57,03 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh Berdasarkan tabel diatas maka pada tahun 2015 Angka Beban Ketergantungan di Kabupaten Aceh Tamiang mencapai sebesar 57,03 artinya setiap 100 orang produktif harus menanggung sekitar 57 penduduk usia tidak produktif Usia 0-14 tahun dan usia 65 tahun +.

2.2 Kondisi Kemiskinan Multidimensial

Kemiskinan adalah isu yang kompleks dan multidimensional, karena banyaknya pendekatan yang dilakukan terhadap kondisi yang disebut miskin, maka banyak definisi tentang kemiskinan. Menurut Bank Dunia 2000, pada umumnya definisi kemiskinan mengacu kepada ide dasar bahwa kemiskinan adalah masalah “kekurangan” dalam “kesejahteraan”. Badan Pusat Statistik BPS mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu situasi dimana suatu standar kehidupan yang “layak” tidak tercapai. Dalam menentukan standar kehidupan yang “layak”, BPS melakukan pengukuran kemiskinan menggunakan pendekatan kebutuhan dasar, dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini kemudian ditentukan Garis Kemiskinan yang merupakan gabungan dari Garis Kemiskinan Makanan dan Garis Kemiskinan non- Makanan, penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan penduduk miskin. Cara penentuan penduduk miskin semacam ini disebut penentuan kemiskinan absolut. Garis Kemiskinan Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada gambar berikut. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 7 Gambar 2.1 Posisi Relatif Garis Kemiskinan Provinsi Aceh Tahun 2015 Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa garis kemiskinan Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2015 bulan Mei sebesar Rp. 343,246,00 berada di bawah rata-rata Provinsi Aceh Rp. 390.150,00 dan diatas rata-rata nasionasesebsar Rp. 330.776,00. Gambar 2.2 Perkembangan Garis Kemiskinan Rp Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2010-2015 Perkembangan Garis Kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang dari tahun 2010sampai dengan 2013 cenderung mengalami kenaikan.