Angka Partisipasi Kasar APK

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 19 Gambar 2.21 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTs Kab. Aceh Tamiang Tahun 2010-2015 Angka Partisipasi Kasar APK SMAMA adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bersekolah di SLTA dengan jumlah murid kelompok usia 16-18 tahun. Gambar 2.22 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar APK SMAMA Kab. Aceh Tamiang Tahun 2010-2015 Angka Partisipasi Kasar APK SMAMA tahun 2010 sebesar 65,94 naik menjadi 74,75 pada tahun 2011. Dari tahun 2012 sampai tahun 2015 Angka Partisipasi Murni SMAMA cenderung mengalami kenaikan, dengan capaian APM SMAMA tahun 2015 sebesar 76,49 . Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 20 2.2.2.3. Angka Putus Sekolah Angka Putus Sekolah adalah Proporsi anak menurut kelompok usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Adapun kelompok umur yang dimaksud adalah kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Untuk APS Usia 7-12 tahun Kabupaten Aceh Tamiang tidak ada data. Gambar 2.23 Posisi Relatif Angka Putus Sekolah Usia 13-15 Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Angka Putus Sekolah APS SMPMTs di Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 6,39 lebih buruk dari capaian Provinsi Aceh sebesar 4,46 dan lebih baik dari capaian Nasional sebesar 8,54. Gambar 2.24 Posisi Relatif dan perkembangan Angka Putus Sekolah SMAMA Kab. Aceh Tamiang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 21 Angka Putus Sekolah APS SMAMA Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2013 sebesar 33,97, lebih buruk dari capaian rata-rata Provinsi 24,87 dan lebih baik dari capaian nasional 35,66. Perkembangan APS SMAMA dari tahun 200929,78 mengalami kenaikan menajadi 36,64 di tahun 2010 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 201133,04. Pada tahun 2012 sedikit mengalami kenaikan 34,3 dan mengalami penurunan sebesar 0,51 pada tahun 2013. Tabel 1 Indikator-indikator prioritas di bidang pendidikan yang menjadi determinan kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang INDIKATOR CAPAIAN DAERAH 2015 CAPAIAN DAERAH 2014 CAPAIAN DAERAH 2013 Angka Partisipasi Kasar APK SDMI 2014 99,80 93,91 105,64 Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTs 2014 94,67 85,81 90,50 Angka Partisipasi Kasar APK SMAMA 2014 76,49 67,87 67,64 Angka Partisipasi Murni APM SDMI 2014 99,28 77,16 94,79 Angka Partisipasi Murni APM SMPMTs 2014 78,89 61,73 75,90 Angka Partisipasi Murni APM SMAMA 2014 63,73 44,63 57,31 Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 7 - 12 Tahun 2013 Tidak ada data Tidak ada data Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 13 - 15 Tahun 2013 Tidak ada data 6,39 Angka Putus Sekolah Penduduk Usia 16 - 18 Tahun 2013 Tidak ada data 33,97 Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15 + 2012 2,58 Tidak ada data 4,03 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 22

2.2.3 Dimensi Kesehatan

Selain dilihat berdasarkan bidang pendidikan, kemiskinan juga dapat ditinjau dari bidang kesehatan. Bidang kesehatan berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat dan akses pada pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi Mortalitas Angka Kematian, Morbiditas Angka Kesakitan dan Status Gizi. Derajat kesehatan dipengaruhi 4 faktor utama yaitu: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetika. Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan kesehatan lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada.Angka kematian meliputi Angka Kematian Bayi AKB, Angka Kematian Balita AKABA dan Angka Kematian Ibu AKI. 2.2.3.1. Angka Kematian Bayi AKB Angka Kematian Bayi AKB adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD Kabupaten Aceh Tamiang II - 23 Gambar 2.25 Posisi Relatif Angka Kematian Bayi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Angka Kematian Bayi AKB di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014 sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup. Kecamatan dengan AKB terendah adalah Kecamatan Bandar Psaka sebesar 3,8 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB tertinggi adalah Kecamatan Sekerak sebesar 28,4 per 1.000 kelahiran hidup. Gambar 2.26 Perkembangan Angka Kematian Bayi AKB Per 1.000 Kelahiran Hidup Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2010-2015 Perkembangan Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Aceh Tamiang dari tahun 2010 sampai 2015 cenderung fluktatif. Pada tahun 2010 AKB di Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 8,4 per 1.000 KH, AKB tertinggi dari tahun 2010-2015 adalah pada tahun 2012 sebesar 15,80 per 1.000 KH.