1
BAPPEDA KOTA BANDA ACEH-UP3R FE UNSYIAH, 2013
I- 1 Evaluasi IndeksTingkat Kepuasan Masyarakat TKM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan merupakan salah satu prioritas
pembangunan nasional
sebagaimana tertuang
dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2010-2014. Reformasi birokrasi tersebut dilaksanakan dalam menyahuti berbagai permasalahan yang masih
terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, baik ditingkat nasional maupun daerah. Lebih lanjut, dalam pelaksanaannya pula berpedoman pada
Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025 dan Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2014.
Peningkatan kualitas pelayanan publik termasuk salah satu sasaran yang harus dicapai pemerintah dalam melaksanakan reformasi birokrasi dan tata kelola
pemerintahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan secara bersama- sama, terpadu, dan sinergis antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dalam
kaitan itu pula, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan harus memberikan dampak yang luas terhadap perbaikan pelayanan publik di daerah. Dengan demikian,
diharapkan penyelenggaraan pelayanan publik yang langsung diterima masyarakat telah memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat sekaligus berdampak signifikan
terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat. Penekanan pelayanan publik yang berkualitas sebagai sasaran pokok
reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan cukup beralasan. Beberapa penelitian tentang pelayanan publik di Indonesia mengisyaratkan bahwa kondisinya
masih seringkali “dianggap“ belum baik dan memuaskan. Hal tersebut tersirat dari kesimpulan yang dibuat oleh Dwiyanto, dkk dalam GDS Governance and
Decentralization 2002, di 20 provinsi di Indonesia tentang kinerja pelayanan publik
2
BAPPEDA KOTA BANDA ACEH-UP3R FE UNSYIAH, 2013
I- 2 Evaluasi IndeksTingkat Kepuasan Masyarakat TKM
menyebutkan “… secara umum praktek penyelenggaraan pelayanan publik masih jauh dari prinsip
–prinsip tata pemerintahan yang baik “. Disisi lainnya, upaya pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat telah menunjukkan kemajuan yang berarti, meskipun masih memerlukan terobosan kebijakan lanjutan.
Hal ini salah satunya dapat ditunjukkan dari skor integritas pelayanan publik yang diterbitkan KPK. Pada tahun 2007, rata-rata skor integritas dari instansi pusat adalah
5.53, sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi 6.84. Namun, pada tahun 2009 kembali menurun menjadi 6,64 dari skala 10. Untuk unit pelayanan publik di daerah,
survei integritas pelayanan publik baru dilakukan pada tahun 2008, yang skor integritasnya secara rata-rata dari unit pelayanan publik yang disurvei adalah 6.69.
Dalam upaya peningkatan pelayanan publik yang berkualitas, termasuk di daerah, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Apatur Negara
mengeluarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Keputusan tersebut mengamanatkan kepada
seluruh institusi pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk melakukan survey Indeks Kepuasan Masyarakat IKM sebagai tolak ukur
keberhasilan penyelenggaraan pelayanan. Tindak lanjut dari peraturan tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah menetapkan Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan Keputusan Menpan No. 25 Tahun 2004. Keputusan tersebut menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah
untuk mengevaluasi penyelenggaraan pelayanan publik sekaligus sebagai alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik. Dalam kaitan itu pula, kepuasan masyarakat
merupakan ukuran untuk menilai kualitas layanan publik. Lebih lanjut, IKM merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan Program Reformasi Birokrasi
sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 4M.PAN-RB032012 tentang Pelaksanaan Survey
Indeks Kepuasan Masyarakat IKM pada Seluruh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
3
BAPPEDA KOTA BANDA ACEH-UP3R FE UNSYIAH, 2013
I- 3 Evaluasi IndeksTingkat Kepuasan Masyarakat TKM
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satunya dilakukan melalui evaluasi secara berkala untuk menilai kinerja pelayanan
yang disediakan oleh berbagai Unit OrganisasiPerangkat Daerah. Hal tersebut pula yang terus dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam beberapa tahun terakhir.
Pelayanan publik yang berkualitas merupakan dambaan dan harapan warga kota sehingga menjadi agenda strategis dan prioritas Pemerintah Kota Banda Aceh yang
terus ditingkatkan secara bertahap dan berkelanjutan. Karena itu, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan kembali kegiatan Evaluasi IndeksTingkat
Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pemerintah Kota Banda Aceh. Informasi yang objektif mengenai tingkat kepuasan warga kota terhadap
pelayanan Pemerintah Kota Banda Aceh sangat diperlukan. Informasi tersebut merupakan umpan balik dari hasil penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Banda Aceh. Dengan demikian, Pemerintah Kota Banda Aceh melalui SKPKunit pelayanan dapat terus memberikan pelayanan
publik berkualitas bagi warga kota di masa mendatang. Evaluasi
IndeksTingkat Kepuasan
Masyarakat terhadap
Pelayanan Pemerintah Kota Banda Aceh juga dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab
Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, sekaligus mendukung sepenuhnya upaya percepatan
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan sebagai prioritas pembangunan nasional.
1.2 Tujuan Studi