Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 - 2021 Pemantapan peran dan fungsi Kawasan Strategis sebagai pusat pertumbuhan wilayah untuk mendorong pengembangan kawasan dalam rangka pemerataan wilayah. Untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru dan pemerataan wilayah diperlukan pengembangan kawasan terkait Kabupaten Gresik yaitu; a. Cluster Metropolitan yang terdiri dari Kota Surabaya, Kota Batu, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto. b. Cluster Segitiga Emas yang terdiri dari Kawasan Strategis Segitiga Emas Pertumbuhan Tuban, Lamongan dan Bojonegoro; Kawasan Strategis Agroindustri Gresik dan Lamongan; dan kawasan perbatasan antarkabupatenkota yang memiliki potensi pertumbuhan perekonomian sektoral yang tinggi pada Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Bojonegoro; c. Peningkatan dan pembangunan jalan Raya Gresik untuk mendukung aksesibilitas kegiatan kepelabuhanan Teluk Lamong yang merupakan pengembangan kapasitas dari Pelabuhan Tanjung Perak;

D. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik rata­rata pertahun diatas 7 dengan distribusi kontribusi sektor industri sebesar 49,98 dan perdagangan dan jasa 23,9. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila Kabupaten Gresik masih menginginkan pertumbuhan ekonomi 7, maka sector industri diperlukan penambahan lahan baru.Ketersediaan lahan tidak terlepas dari kebijakan penataan ruang daerah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KABUPATEN GRESIK 83 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 - 2021 Kabupaten Gresik Tahun 2010 – 2030 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011. Perlu disampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik rata- rata pertahun diatas 7, dengan distribusi kontribusi sektor industri sebesar 48,20, dan pertambangan dan penggalian 12,25, seperti diagram yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik berikut ini: Gambar 8 PDRB per sektor Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila Kabupaten Gresik masih menginginkan pertumbuhan ekonomi 7, maka sector industri masih akan menjadi andalan utama. Untuk mempertahankan pertumbuhan diatas 7 diperlukan penambahan lahan baru.Kebutuhan lahan berdasarkan izin lokasi yang diterbitkan dari tahun 2011-2015 mencapai rata-rata 4.000 s.d. 4.500 ha pertahun, sehingga untuk 5 tahun ke depan diperlukan lahan seluas 20.000 s.d. 22.500 ha. Ketersediaan lahan tidak terlepas dari kebijakan penataan ruang daerah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KABUPATEN GRESIK 84 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 - 2021 Kabupaten Gresik Tahun 2010 – 2030 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011.Dapat diinformasikan bahwa realisasi RTRW 2010 – 2030 untuk industri di wilayah selatan dan utara sudah habis data RTRW terlampir.Oleh karenanya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik memerlukan kepastian atas : 1. Estimasi tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik 5 tahun ke depan 2. Ketersediaan ruang bagi sector industri untuk 5 tahun ke depan Informasi tersebut di atas sangat diperlukan untuk penetapan arah kebijakan dan strategi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Gresik 5 tahun ke depan.

E. Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD