cara baru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan tujuan agar siswa tidak mengalami kebosanan dan agar materi pelajaran yang disampaikan benar-benar dapat dikuasai siswa. Jika
guru atau instruktur berhasil menemukan suatu cara atau metode yang efektif dan menarik maka masalah buruknya kualitas karangan siswa lambat laun akan teratasi Berninger, dkk,
1997. Untuk meningkatkan kemampuan mengarang, dewasa ini telah banyak media
pendidikan yang diterapkan sebagai media pengajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah, salah satu pilihannya adalah dengan menggunakan media gambar berseri Musfiroh,
2005. Media gambar berseri dianggap memiliki daya tarik yang tinggi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar. Media ini sangat baik apabila digunakan untuk pelajaran menulis atau
mengarang karena sesuai dengan salah satu butir Program Pengajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Pendidikan Dasar 2007 GBPP kelas V Sekolah Dasar yaitu siswa mampu menulis
karangan secara runtut berdasarkan alur cerita. Menurut Sutedjo 2009, suatu media dapat dipilih sebagai penunjang pembelajaran apabila media tersebut memberikan daya tarik yang
tinggi dari para siswa, selain itu juga sebaiknya tidak memerlukan biaya yang mahal dan tidak memerlukan banyak waktu dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah media gambar berseri efektif dalam meningkatkan kemampuan mengarang narasi
pada siswa kelas V Sekolah Dasar?”
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Keterampilan Mengarang Narasi
Hakim 1971 dan Cameron, dkk 1995 menyatakan bahwa kemampuan mengarang narasi berarti kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah pikiran
secara menarik yang mengena pada pembaca. Widyamartaya 1993 menyatakan bahwa kemampuan mengarang adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan mengarang adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan isi
hati melalui bahasa tulis secara menarik dan mengena untuk disampaikan kepada pembaca sehingga mudah dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang.
Telah dijelaskan mengenai pengertian keterampilan mengarang dan ragam tulisan narasi. Definisi yang dapat diambil dari uraian di atas adalah keterampilan mengarang narasi
merupakan keterampilan seseorang dalam mengungkapkan gagasannya dalam bentuk karangan yang menceritakan suatu kejadian dengan suatu urutan waktu tertentu.
Kemampuan menulis karangan narasi merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Karangan narasi merupakan jenis karangan yang berupa runtutan
peristiwa yang terjadi dalam satu rangkaian waktu dengan maksud menceritakan dan menggambarkan sejelas-jelasnya peristiwa yang terjadi Calkins, 1986. Dengan menulis
karangan narasi, diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk membuat argumen, memiliki kemampuan
untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca Tarigan, 1985.
Secara khusus, standar kompetensi menulis yang ingin dicapai pada pengajaran bahasa Indonesia untuk kelas V sekolah dasar adalah mampu mengekspresikan berbagai pikiran,
gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui menyusun karangan, menulis surat pribadi, meringkas isi buku bacaan, membuat poster, dan menulis catatan dalam
buku harian menulis kartu pos serta menulis prosa sederhana dan puisi Depdiknas, 2003. Untuk menguasai kemampuan mengarang narasi seperti yang telah diungkapkan di atas,
maka dapat dirumuskan tujuan pengajaran mengarang di sekolah, yaitu agar para siswa: 1. Mampu memilih ragam Bahasa Indonesia sesuai dengan konteks komunikasi;
2. Terampil mencari, menemukan, dan memilih gagasan atau topik yang cukup terbatas dan menarik untuk dikembangkan menjadi karangan yang logis dan sistematis;
3. Terampil mengembangkan gagasan atau topik dan menyusunnya menjadi karangan yang dapat dipertanggungjawabkan;
4. Terampil mengungkapkan gagasan atau topik yang telah dikembangkan dan disusun sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Asmara, 1979; Natia, 1994.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian, tujuan, dan teknik penyusunan karangan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kemampuan mengarang meliputi beberapa
aspek kemampuan sebagai berikut:
1. Kemampuan mengemukakan gagasan berupa gagasan yang kreatif berdasarkan informasi yang relevan.
2. Kemampuan mengorganisasikan karangan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, ekspresi pikiran dan ide dikembangkan dengan runtut dan lancar.
3. Kemampuan menyampaikan gagasan ke dalam bahasa yang komunikatif dan memenuhi kaidah-kaidah bahasa yang meliputi: 1 penyusunan paragraf yang padu dan harmonis, 2
pemakaian kalimat efektif, dan 3 pemakaian ejaan yang tepat. 4.
Kemampuan menyampaikan karangan dengan memperhatikan tujuan yang ingin disampaikan dan siapa yang akan menjadi pembaca tulisan tersebut dengan memperhatikan
ragam bahasa dan kosakata yang tepat untuk hal-hal tersebut di atas. 5. Kemampuan membuat judul karangan yang singkat, jelas, sesuai dengan isi karangan, dan
mampu menarik perhatian pembaca.
2. Media Gambar