Pfeiffer dan bitumen as
800 dmm p Point, sehi
A =
METODE a. Bahan d
Penel berupa aspa
Selanjutnya aspal daur
30 dan 40 aspal RA
divariasikan sebesar 0
Sebagai pem Aspal Pen
ulang dan p
Gam
n Van Doorm spal mempu
pada temper ngga persam
T T
. pen
. log
1
− =
PENELITIA dan Peralata
litian ini al produksi S
a dibuat vari ulang Asp
0 terhadap AP ini
n dengan p , 2,5 dan
mbanding, d n 6070 tan
polimer SBS.
mbar 3. Peng
mall menemu unyai nilai p
ratur titik lem maan A menja
SP 800
. log
T
1
− −
AN an Pengujian
menggunaka Shell dengan
asi campura pal RAP de
berat aspal t kemudian
penambahan n 5 terhad
digunakan fr npa penamba
gujian Penetr
ukan kebany penetrasi seb
mbek Softe adi:
n
an fresh a n penetrasi 60
an aspal terh engan persen
total. Dari va masing-ma
n polimer dap berat a
resh aspal 1 ahan aspal
rasi Aspal
akan besar
ening 3
aspal 070.
adap ntase
ariasi asing
SBS spal.
00 daur
peng Pen
Pen Asp
Ga
b. P
adal Pen
06-2 dila
peng dan
terh
Pengujian gujian penet
netrasi asp netrometer G
pal menggu ambar 4.
Gambar 4 Pelaksanaan
Pengujian lah uji pen
ngujian pentr 2456-1991.
akukan berda gujian ini dil
kadar SB hadap data ha
n fisik aspal trasi dan pen
al dengan
Gambar 3.
unakan peng
. Pengujian T
n Pengujian
n sifat fisik netrasi dan
asi aspal dila Dan penguj
asarkan SNI lakukan pad
BS. Selanju asil pengujian
N
l yang dilak ngujian titik
n menggun dan Uji Ti
gujian Ring
Titik Lembek
dan Urutan
k aspal yang uji titik lem
akukan berd jian titik le
I 06-2434-1 a tiap varias
utnya tahap n sifat fisik a
Novita Pradani
11
ukan adalah lembek. Uji
nakan alat itik Lembek
g and Ball
k Aspal
n Analisis
g dilakukan mbek aspal.
dasarkan SNI embek aspal
991. Kedua i kadar RAP
pan analisis aspal adalah:
1
h i
t k
l
n .
I l
a P
s :
12
− Menentukan Indeks Penetrasi PI dari tiap
variasi yang menunjukkan ketahanan aspal terhadap perubahan temperatur. Nilai PI
ditentukan berdasarkan persamaan 1.
− Berdasarkan hasil dari nilai PI, kemudian ditarik
kesimpulan mengenai pengaruh penambahan polimer SBS terhadap nilai PI.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Sifat Fisik Aspal
Berdasarkan pengujian sifat fisik aspal yang meliputi pengujian penetrasi dan pengujian titik
lembek, diperoleh hasil sebagaimana disajikan dalam Tabel 1–Tabel 4. Pengujian dilakukan
terhadap sifat-sifat aspal modifikasi Polimer SBS dan penambahan aspal RAP hasil ekstraksi dari
material daur ulang. Sebagai pembanding dan kontrol, dilakukan juga pengujian terhadap aspal
Pen 6070 tanpa tambahan polimer SBS dan aspal RAP.
Tabel 1. Hasil Pengujian Sifat Fisik Aspal Pen 6070 No
Jenis Pemeriksaan Hasil Uji
Persyaratan Aspal Pen 6070
Metode Pengujian
Min Maks Aspal Pen 6070
1 Penetrasi , 25°C;100 gr;
5 detik; 0,1 mm 66,40 60 79
SNI 06-2456- 1991
2 Titik Lembek,
°C 49 48
- SNI 06-2434-
1991 Sumber: Pradani, 2011
Tabel 2. Hasil Pengujian Sifat Fisik Aspal Pen 6070 + Polimer SBS No
Jenis Pemeriksaan
Hasil Uji Persyaratan
Aspal Modifikasi Metode
Pengujian Aspal Modifikasi
Polimer SBS 2,5
SBS 5 SBS Min Maks
1 Penetrasi , 25°C
dmm 56.33 53.83 40 -
SNI 06-2456- 1991
2 Titik Lembek,
°C 53.5 54.5 54 - SNI 06-2434-
1991 Sumber: Pradani, 2011
Tabel 3. Hasil Pengujian Sifat Fisik Aspal RAP + Aspal Pen 6070 No
Jenis Pemeriksaan
Hasil Uji Persyaratan
Metode Pengujian
20 RAP
30 RAP Min
Maks
1 Penetrasi , 25°C
dmm 57,2 56,6 60 79
SNI 06-2456- 1991
2 Titik Lembek,
°C 51 51.5 48 - SNI 06-2434-
1991 Sumber: Pradani, 2011
Tabel 4. Hasil Pengujian Sifat Fisik Aspal Pen 6070 + Aspal RAP + Polimer SBS No
Jenis Pemeriksaan
Hasil Uji Persyaratan
Metode Pengujian
20 RAP 30 RAP
Min Maks 2,5
SBS 5
SBS 2,5
SBS 5
SBS
1 Penetrasi ,
25°C dmm 46,20 41,40 43,83 40,30
40 -
SNI 06-2456- 1991
2 Titik
Lembek, °C
54,3 55,2 54,8 56,0 54 -
SNI 06-2434- 1991
Sumber: Pradani, 2011
Novita Pradani
13
b. Perbandingan Sifat Fisik Aspal