1
PEDOMAN ANALISA A. Latar Belakang Analisa
Unsur-unsur Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP perlu dianalisa agar LKPP yang dihasilkan lebih akurat dan sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan yang
disyaratkan dalam PP Nomor 24 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yaitu : 1. Relevan apabila informasi yang terdapat dalam LKPP dapat mempengaruhi keputusan
pengguna laporan keuangan. 2. Andal yaitu informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material. 3. Dapat dibandingkan apabila informasi yang termuat dalam LKPP dapat dibandingkan dengan
periode sebelumnya. 4. Dapat dipahami yaitu apabila informasi yang disajikan dalam LKPP dapat dipahami oleh
pengguna laporan keuangan.
B. Ruang Lingkup Analisa
Analisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan akurasi data atau laporan keuangan dengan melihat hubungan unsur elemen data dalam satu laporan dan antar laporan tanpa
membuat analisa rasio seperti yang lazim dilakukan. 1. Transaksi
kiriman uang
: a. KPPN menganalisa kesesuaian antara penerimaan pemindahbukuan intern KPPN dan
pengeluaran pemindahbukuan intern KPPN. b. Kanwil menganalisa kiriman uang antar KPPN di wilayahnya. Khusus Kanwil yang tidak
terdapat KBI, analisa kiriman uang antar KPPN dilakukan oleh Kanwil yang terdapat KBI, sehingga KPPN yang terkait mengirimkan data kiriman uang antar KPPN ke Kanwil KBI-
nya berada; c. DIA menganalisa kiriman uang rekening 502 ke rekening 500, 500 ke rekening 501 dan
sebaliknya. 2. PFK 10 gaji harus sama dengan gaji pokok ditambah tunjangan suamiistri, anak, dikali
10 tidak termasuk gaji ketigabelas,uang duka wafat, gaji terusan; 3. PFK lainnya antara lain potongan Taspen, Askes, Taperum tergantung pada aturan yang
berlaku;
C. Prosedur Analisa
1. Analisa Laporan Tingkat KPPN
a. Analisa LAK
1. Total Saldo Awal Kas pada Laporan Arus Kas per MA Tahun berjalan harus sama dengan Saldo Akhir Kas Laporan Arus Kas LAK dan Saldo Akhir Laporan Kas
Posisi LKP Tahun sebelumnya.
2 2. Total Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas per MA Tahun berjalan harus sama
dengan Saldo Akhir pada Laporan Kas Posisi LKP Tahun berjalan. 3. Total Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas per MA harus sama dengan jumlah
seluruh Saldo Rekening KoranBank. 4. Total Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas per MA harus sama dengan jumlah
Rekening Kas di KPPN pada Neraca KUN. 5. Pada Laporan Arus Kas per MA Total Penerimaan Pemindahbukuan akun 8143
harus sama dengan Total Pengeluaran Pemindahbukuan akun 8243.
b. Analisa LRA
Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah menurut LRA face harus sama dengan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah menurut Laporan
Pendapatan dan Hibah Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran dikurangi realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah menurut Laporan
Pendapatan dan Hibah Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran :
I. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan Perpajakan
Realisasi Penerimaan Perpajakan menurut LRA face harus sama dengan realisasi Penerimaan Perpajakan pada LRA Pendapatan Negara dan Hibah
Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran dikurangi realisasi Pengembalian Penerimaan Perpajakan pada LRA Pengembalian
Pendapatan Negara dan Hibah Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Realisasi Penerimaan PNBP menurut LRA face harus sama dengan realisasi
Penerimaan PNBP pada LRA Pendapatan Negara dan Hibah Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran dikurangi realisasi Pengembalian
Penerimaan PNBP pada LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran.
II. Penerimaan Hibah
Realisasi Penerimaan Hibah menurut LRA face harus sama dengan realisasi Penerimaan Hibah pada LRA Pendapatan Negara dan Hibah Kementerian
Negaralembaga menurut Mata Anggaran dikurangi realisasi Pengembalian Penerimaan Hibah pada LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah
Kementerian Negaralembaga menurut Mata Anggaran.
3
Belanja Negara
Realisasi Belanja menurut LRA face harus sama dengan realisasi Belanja menurut Laporan Belanja Kementerian Negaralembaga Jenis Belanja dikurangi realisasi
Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja :
I. Belanja Pemerintah
Pusat
1. Belanja
Pegawai Realisasi Belanja Pegawai menurut LRA face harus sama dengan realisasi
Belanja Pegawai pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Pegawai pada LRA
Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja. 2. Belanja
Barang Realisasi Belanja Barang menurut LRA face harus sama dengan realisasi
Belanja Barang pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Barang pada LRA
Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja. 3. Belanja
Modal Realisasi Belanja Modal menurut LRA face harus sama dengan realisasi
Belanja Modal pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Modal pada LRA
Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja. 4. Belanja Pembayaran Bunga Utang
Realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang menurut LRA face harus sama dengan realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang pada LRA Belanja
Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Utang pada LRA Pengembalian
Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja. 5.
Belanja Subsidi
Realisasi Belanja Subsidi menurut LRA face harus sama dengan realisasi Belanja Subsidi pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut
Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Subsidi pada LRA Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja.
6. Belanja
Hibah Realisasi Belanja Hibah menurut LRA face harus sama dengan realisasi
Belanja Hibah pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Hibah pada LRA
Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja. 7.
Belanja Bantuan
Sosial Realisasi Belanja Bantuan Sosial menurut LRA face harus sama dengan
realisasi Belanja Bantuan Sosial pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian
4 Belanja Bantuan Sosial pada LRA Pengembalian Belanja Kementerian
Negaralembaga menurut Jenis Belanja. 8.
Belanja Lain-lain
Realisasi Belanja Lain-lain menurut LRA face harus sama dengan realisasi Belanja Lain-lain pada LRA Belanja Kementerian Negaralembaga menurut
Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Lain-lain pada LRA Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja.
II. Belanja Daerah
Realisasi Belanja Daerah Akun 61 Belanja Dana Perimbangan pada LRA Belanja menurut Jenis Belanja harus sama dengan Realisasi Belanja BA 70
Dana Perimbangan pada LRA Belanja per Bagian Anggaran dan akun 62 pada LRA Belanja menurut Jenis Belanja dengan Realisasi Belanja BA 71
pada LRA Belanja per Bagian Anggaran : 1. Dana
Perimbangan Realisasi Belanja Dana Perimbangan menurut LRA face harus sama
dengan Realisasi Belanja Dana Perimbangan Akun 61 pada LRA Belanja menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Belanja Dana
Perimbangan Akun 61 pada LRA Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja juga harus sama dengan Realisasi
Belanja BA 70 pada LRA Belanja menurut Bagian Anggaran. 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang
Realisasi Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang menurut LRA face harus sama dengan Realisasi Belanja Dana Otonomi Khusus dan
Penyeimbang Akun 62 pada LRA Belanja menurut Jenis Belanja dikurangi realisasi Pengembalian Realisasi Belanja Dana Otonomi Khusus
dan Penyeimbang Akun 62 pada LRA Pengembalian Belanja Kementerian Negaralembaga menurut Jenis Belanja juga harus sama
dengan Realisasi Belanja BA 71 pada LRA Belanja menurut Bagian Anggaran.
Pembiayaan
Untuk KPPN yang ada transaksi pembiayaan, maka jumlah Realisasi Pembiayaan menurut LRA face harus sama dengan Laporan Realisasi Anggaran Pembiayaan
Bersih.
c. Analisa Neraca
Neraca SAU
• Total Kas di Bendahara Pengeluaran harus sama dengan Total Uang Muka dari
KPPN dan Uang Muka dari BUN.
5 •
Total Jumlah Aset Tetap hasil Total Penambahan Tanah sebelum disesuaikan ditambah Total Peralatan dan Mesin sebelum disesuaikan ditambah Total Gedung
dan Bangunan sebelum disesuaikan ditambah Jalan, Irigasi dan Jaringan sebelum disesuaikan harus sama dengan Total Ekuitas Diinvestasikan dalam Aset Tetap.
• Total Jumlah Aset Harus sama dengan Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana.
Neraca KUN
• Total Rekening Kas di KPPN pada Neraca KUN harus sama dengan Saldo Akhir
Kas pada LAK dan Saldo Akhir pada Laporan Kas Posisi LKP. •
Kas dalam Transito adalah Pengeluaran Kiriman Uang dikurang Penerimaan Kiriman Uang pada Laporan Arus Kas harus sama dengan Total Kas dalam
Transito pada Neraca KUN. •
Kas di Bendahara Pengeluaran hasil dari Total Pengeluaran Transito dikurang Penerimaan Transito ditambah UP yang belum disetor pada Laporan Arus Kas
harus sama dengan Total Kas di Bendahara Pengeluaran pada Neraca KUN KPPN.
ILUSTRASI CARA MENGANALISA UANG PERSEDIAAN KAS DI BENDAHARAWAN PENGELUARAN
a. Pengeluaran UP Rupiah Murni TA berjalan 825111
XXXX
Dikurangi : Penerimaan Pengembalian UP rupiah murni TA berjalan 815111
XXXX - XXXX
b. Pengeluaran UP Dana PinjamanHibah LN 825112
XXXX Dikurangi : Penerimaan Pengembalian UP Pinjaman
Hibah LN 815112 XXXX –
XXXX+ Kas Di Bendahara Pengeluaran TA Berjalan
XXXX Kas di Bendaharawan Pengeluaran per 1 Januari TA berjalan
XXXX Dikurangi: Penerimaan Pengembalian UP TA yang lalu 815114 XXXX -
UP TA yang lalu belum di setor XXXX +
Kas di Bendaharawan Pengeluaran TA yang lalu + berjalan XXXX
Pengeluaran UP penggunaan PNBP Swadana 825113 XXXX
Dikurangi : Penerimaan Pengembalian UP penggunaan PNBP Swadana TA berjalan 815113
XXXX -
UP PNBP TA berjalan XXXX +
Kas di Bendaharawan Pengeluaran TA berjalan XXXX
Harus sama dengan Kas Di Bendaharawan Pengeluaran Pada Neraca KUN dan SAU
Ket : Cetak Neraca KUN Tanggal 01 Januari Tahun Berjalan
6 •
Jumlah Utang PFK hasil dari Total Penerimaan PFK dikurang pengeluaran PFK pada Laporan Arus Kas harus sama dengan Utang PFK pada Neraca KUN.
• Jumlah SAL harus sama dengan Jumlah Saldo Awal Kas ditambah UP TAYL
kalau ada pada Laporan Arus Kas . •
SILPASIKPA yang merupakan hasil jumlah Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi ditambah Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan ditambah Arus
Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan harus sama dengan SILPASIKPA pada Neraca KUN
• Jumlah Aset harus sama dengan Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana.
d. Analisa antar Laporan LAK dengan Neraca KUN