12 c.
Pengeluaran UP Rupiah Murni TA berjalan 825111 XXXX
Dikurangi : Penerimaan Pengembalian UP rupiah murni TA berjalan 815111
XXXX - XXXX
d. Pengeluaran UP Dana PinjamanHibah LN 825112
XXXX Dikurangi : Penerimaan Pengembalian UP Pinjaman
Hibah LN 815112 XXXX –
XXXX+ Kas Di Bendahara Pengeluaran TA Berjalan
XXXX Kas di Bendaharawan Pengeluaran per 1 Januari TA berjalan
XXXX Dikurangi: Penerimaan Pengembalian UP TA yang lalu 815114 XXXX -
UP TA yang lalu belum di setor XXXX +
Kas di Bendaharawan Pengeluaran TA yang lalu + berjalan XXXX
b. Pengeluaran UP penggunaan PNBP Swadana 825113 XXXX
Dikurangi : Penerimaan Pengembalian UP penggunaan PNBP Swadana TA berjalan 815113
XXXX -
UP PNBP TA berjalan XXXX +
Kas di Bendaharawan Pengeluaran TA berjalan XXXX
Harus sama dengan Kas Di Bendaharawan Pengeluaran Pada Neraca KUN dan SAU
Ket : Cetak Neraca KUN Tanggal 01 Januari Tahun Berjalan •
Utang PFK pada Neraca KUN Tingkat Wilayah harus sama dengan Total Penerimaan PFK dikurang pengeluaran PFK pada Laporan Arus Kas
Tingkat Wilayah. •
Jumlah SAL pada Neraca KUN Tingkat Wilayah harus sama dengan Jumlah Saldo Awal Kas ditambah UP TAYL kalau ada dengan jumlah
SAL pada Laporan Arus Kas Tingkat Wilayah. •
SILPASIKPA pada Neraca KUN harus sama dengan hasil penjumlahan Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi ditambah Arus Kas bersih dari
Aktivitas Investasi Non Keuangan ditambah Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan.
• Pada Neraca KUN Tingkat Wilayah Jumlah Aset harus sama dengan
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana.
d. Analisa antar
Laporan LAK dengan Neraca KUN
13 •
Total Saldo Akhir Kas pada LAK harus sama dengan Rekening Kas di
KPPN pada Neraca KUN.
• Selisih antara Pengeluaran Kiriman Uang dengan Penerimaan Kiriman
Uang harus sama dengan Kas dalam Transito pada Neraca KUN.
• Selisih antara Pengeluaran Transito dengan Penerimaan Transito
ditambah UP yang belum disetor pada LAK harus sama dengan Kas di Bendahara Pengeluaran pada Neraca KUN. Jika terdapat perbedaan
berarti terdapat UP yang belum disetor.
• Selisih antara Pengeluaran Reimbursment PP dengan Penerimaan
Reimbursment PP pada LAK harus sama dengan Uang Muka dari
Rekening BUN pada Neraca KUN.
• Selisih antara Pengeluaran Reimbursment REKSUS dengan
Penerimaan Reimbursment REKSUS pada LAK harus sama dengan
Uang Muka dari Rekening Khusus pada Neraca KUN.
• Selisih antara Penerimaan PFK dengan Pengeluaran PFK pada LAK
harus sama dengan Utang PFK pada Neraca KUN. •
Jumlah Saldo Awal Kas LAK dengan Saldo Awal UP TAYL kalau ada harus sama dengan jumlah SAL pada Neraca KUN.
• Jumlah antara Arus Kas Bersih Aktifitas Operasi dengan Arus Kas Bersih
Aktifitas Investasi Non Keuangan dan Arus Kas Bersih dari Aktifitas Pembiayaan pada LAK harus sama dengan jumlah SIKPASILPA pada
Neraca KUN.
LRA dengan LAK
• Jumlah Penerimaan Perpajakan pada LRA face harus sama dengan
jumlah Pendapatan Pajak Dalam Negeri Netto ditambah Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional Netto pada LAK.
• Jumlah PNBP pada LRA face harus sama dengan jumlah Penerimaan
Sumber Daya Alam Netto ditambah Pendapatan PNBP Lainnya dari aktifitas Operasi Non Keu Netto pada LAK.
• Jumlah Penerimaan Hibah pada LRA face harus sama dengan jumlah
Penerimaan Hibah Netto dengan Pendapatan Hibah DN Netto dan Pendapatan Hibah LN Netto pada LAK.
• Jumlah Belanja Pegawai pada LRA face harus sama dengan jumlah
Belanja Gaji dan Tunjangan Netto dengan Belanja Honor, Lembur Netto dan Belanja Konstribusi Sosial Netto pada LAK.
• Jumlah Belanja Barang pada LRA face harus sama dengan jumlah
Belanja Barang Netto ditambah dengan Belanja Jasa Netto, Belanja Pemeliharaan Netto dan Belanja Perjalanan Netto pada LAK.
14 •
Jumlah Belanja Modal pada LRA face harus sama dengan jumlah Belanja Modal Tanah Netto ditambah dengan Belanja Peralatan Mesin
Netto, Belanja Modal Gedung dan Bangunan Netto, Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan Netto dan Belanja Modal Fisik Lainnya Netto pada LAK.
• Jumlah Belanja Pemb. Bunga Utang pada LRA face harus sama dengan
jumlah Belanja Pemb. Bunga Utang Netto ditambah dengan Belanja Pemb. Bunga Utang DN Jk. Pendek pada LAK.
• Jumlah Belanja Subsidi pada LRA face harus sama dengan jumlah
Belanja Subsidi Netto ditambah dengan Belanja Subsidi Lembaga Non Keuangan pada LAK.
• Jumlah Belanja Hibah pada LRA face harus sama dengan jumlah
Belanja Hibah Netto pada LAK. •
Jumlah Belanja Bantuan Sosial pada LRA face harus sama dengan jumlah Belanja Bantuan Kompensasi Sosial Netto ditambah dengan
Belanja Lembaga Pendidikan dan Peribadatan Netto dan Belanja Lembaga Sosial Lainnya Netto pada LAK.
• Jumlah Belanja Lain-lain pada LRA face harus sama dengan jumlah
Belanja Lain-lain Netto pada LAK. •
Jumlah Belanja Daerah pada LRA face harus sama dengan jumlah Belanja Dana Bagi Hasil netto, Belanja Dana Alokasi Umum netto,
Belanja Dana Alokasi Khusus netto, dan Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian netto pada LAK.
• Jumlah Pembiayaan Bersih pada LRA harus sama dengan jumlah Arus
Kas Bersih dari Aktifitas Pembiayaan pada Laporan Arus Kas LAK.
Neraca SAU dengan Neraca KUN
• Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran pada Neraca SAU harus sama
dengan jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran pada Neraca KUN.
e. Analisa Rincian Aset dan KewajibanEkuitas Dana