Studi Sitotoksitas Komponen Intra Dan Ekstraseluler Lactobacillus Plantarum Iia-1a5 Dan Lactobacillus Acidophilus Iia-2b4 Terhadap Sel Hela

STUDI SITOTOKSITAS KOMPONEN INTRA DAN EKSTRASELULER
Lactobacillus plantarum IIA-1A5 DAN Lactobacillus acidophilus IIA-2B4
TERHADAP SEL HeLa

WENY DWI NINGTIYAS

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Studi Sitotoksitas
Komponen Intra dan Ekstraseluler Lactobacillus plantarum IIA-1A5 dan
Lactobacillus acidophilus IIA-2B4 terhadap Sel HeLa adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, November 2016

Weny Dwi Ningtiyas
D151140331

RINGKASAN
WENY DWI NINGTIYAS. Studi Sitotoksitas Komponen Intra dan Ekstraseluler
Lactobacillus plantarum IIA-1A5 dan Lactobacillus acidophilus IIA-2B4
terhadap Sel HeLa. Dibimbing oleh IRMA ISNAFIA ARIEF, CAHYO
BUDIMAN dan AHMAD RUSDAN H UTOMO
Bakteri asam laktat khususnya Lactobacillus diketahui berperan dalam
mencegah beberapa penyakit yang diakibatkan oleh sel kanker. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis sifat sitoksisitas dari bakteri asam laktat dengan
menggunakan sel HeLa sebagai model sel kanker. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini yaitu kadar protein dan profil protein menngunakan SDS-PAGE,
aktivitas BAL dengan menggunakan metode sitotoksik MTT assay, nilai IC50, dan
morfologi sel hela yang telah diberi perlakuan dengan ekstrak bakter asam laktat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak intraseluler L. acidophilus
IIA-2B4 mempunyai nilai penghambatan terbesar (74.16%) sedangkan ekstrak L.
plantarum IIA-1A5 mempunyai nilai penghambatan kurang dari 50% Ektrak
secara intraseluler menunjukkan adanya fenomena dose dependent response.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu Ekstrak intraseluler L. plantarum IIA1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4 dapat menghambat proliferasi sel kanker serviks
HeLa sebesar ±70% dengan konsentrasi 200 µg/mL. Ekstrak L. acidophilus IIA2B4 memiliki aktivitas sitoksisitas terbaik dengan nilai IC50 sebesar 120 μg/mL
yang dapat diklasifikasikan kedalam kategori cukup toksik.
Keywords : Bakteri Asam Laktat, Proliferasi, Sel Kanker

SUMMARY
WENY DWI NINGTIYAS. Study of Cytotoxic Effect Intra and Extracellular
from Lactobacillus plantarum IIA-1A5 and Lactobacillus acidophilus against
HeLa Cells IIA-2B4. Supervised by IRMA ISNAFIA ARIEF, CAHYO
BUDIMAN and AHMAD RUSDAN H UTOMO.
Some of lactic acid bacteria (LAB) which mostly belongs to Lactobacillus
genus, have been reported to demonstrate ability in prevention of several cancer
cell lines progression. This study aims to cytotoxic of LAB locally isolated from
Indonesia cattle (L. plantarum IIA-1A5 and L. acidophilus IIA -2B4) using HeLa
cells as a model of cancer cells. The parameters investigated were protein levels
and protein profiling using SDS-PAGE, LAB activity in HeLa cell extracts with

MTT (Microculture Tetrazolium Technique) cytotoxicity test, IC50 value and
morphology of HeLa cells that had been treated with extract lactic acid bacteria.
Result showed that intacelluler extract L. acidophilus IIA-2B4 display the
highest inhibitory activity (74.16%), meanwhile the extract from L. plantarum
IIA-1A5 was less than 50%. The intracellularly extraxt were found to inhibit the
growth of HeLa cancer cells in a dose-dependent response as detected by the MTT.
The conclusion, intracellular extract L. plantarum IIA-1A5 and L. acidophilus
IIA-2B4 can inhibit the proliferation of cervical cancer HeLa cells by ± 74.16% at
a concentration of 200 µg/mL. Extract L. acidophilus IIA-2B4 has the better
anticancer activity with IC50 value of 120 µg/mL which can be classified into
quite toxic category
Keywords: Lactic acid bacteria, proliferation, anticancer

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

STUDI SITOTOKSITAS KOMPONEN INTRA DAN EKSTRASELULER
Lactobacillus plantarum IIA-1A5 DAN Lactobacillus acidophilus IIA-2B4
TERHADAP SEL HeLa

WENY DWI NINGTIYAS

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016


Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Irmanida Batubara, SSi MSi

Judul Tesis : Studi Sitotoksitas Komponen Intra dan Ekstraseluler Lactobacillus
plantarum IIA-1A5 dan Lactobacillus acidophilus IIA-2B4
terhadap Sel HeLa
Nama
: Weny Dwi Ningtiyas
NIM
: D151140331
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Dr Irma Isnafia Arief, SPt MSi
Ketua

Dr Cahyo Budiman, SPt MEng
Anggota

Ahmad Rusdan H Utomo, PhD
Anggota


Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Salundik, MSi

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian : 10 Oktober 2016

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga penulisan tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2016 ini ialah

Studi Sitotoksitas Komponen Intra dan Ekstraseluler Lactobacillus plantarum
IIA-1A5 dan Lactobacillus acidophilus IIA-2B4 terhadap Sel HeLa. Terima kasih
penulis ucapkan kepada Dr Irma Isnafia Arief, SPt MSi, Cahyo Budiman, SPt
MEng dan Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, Ph.D selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan banyak saran, masukan, dan nasehat selama penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr Irmanida Batubara,
SSi Msi, selaku penguji dalam ujian sidang dan ibu Dr Ir Niken Ulupi MS, selaku
panitia yang telah banyak memberi saran hasil penelitian. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang telah
membantu penulis selama studi melalui Beasiswa BPPDN Fresh Graduate.
Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh dosen ITP atas
ilmu dan pengalaman yang telah diberikan, rekan-rekan Pascasarjana ITP
khususnya angkatan 2014, teman-teman selama penelitian di laboratorium terpadu
peternakan terkhusus kepada kak Dwi Febrianti, kepada Ibu Silmi Mariya, SSi,
MSi dan mba iin yang telah membantu mengerjakan dan membimbing dalam
pelaksanaan uji MTT di PSSP, staf administrasi Pascasarjana ITP atas dukungan
dan kerjasamanya selama penulis menyesaikan studi serta pihak-pihak lain yang
tidak dapat disebutkan satu persatu. Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua penulis Bayu Nugroho dan St. Hartati, serta kepada
Yuyun Wulandari, Samsu Alam Rab, Listian Ruslim dan Andi Mutmainna, serta

seluruh keluarga besar penulis atas segala doa dan perhatian yang diberikan
kepada penulis.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya untuk diri pribadi
penulis dan umumnya untuk pembaca. Demi kesempurnaan penelitian di tahap
selanjutnya, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Bogor,

November 2016

Weny Dwi Ningtiyas

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR


vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

1
1
2
2
2

2 METODE
Waktu dan Tempat Penelitian

Materi Penelitian
Prosedur dan Analisis Data
Rancangan Percobaan

3
4
4
4
6

3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Protein dan Profil Protein (SDS-PAGE)
Aktivitas Sitotoksitas Ekstrak BAL
Nilai Median Inhibition Concentration (IC50)
Morfologi Sel HeLa

7
7
8
12

12

4 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

14
14
14

DAFTAR PUSTAKA

15

LAMPIRAN

19

RIWAYAT HIDUP

21

DAFTAR TABEL
1 Analisis kadar protein ekstrak BAL
2 Rata-rata nilai absorbansi sel HeLa pada berbagai konsentrasi ekstrak
BAL
3 Nilai IC50 ekstrak BAL

7
9
12

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4

Tahapan penelitian
Elektroforegram kadar protein menggunakan SDS-PAGE
Persentase penghambatan ekstrak BAL terhadap sel HeLa
Morfologi sel HeLa

3
8
10
13

DAFTAR LAMPIRAN
1 Perhitungan konsentrasi protein BAL
2 Persentase penghambatan BAL terhadap sel HeLa

20
20

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kanker atau tumor ganas adalah salah satu penyakit paling mematikan di
dunia. Angka kematian akibat kanker secara global diperkirakan akan meningkat
sebesar 45% dari 11.3 juta kasus pada tahun 2007 menjadi 15.5 juta kasus pada
tahun 2030 (WHO 2010). Salah satu kanker yang banyak menyebabkan kematian
di seluruh dunia yaitu kanker serviks (mulut rahim). Setidaknya 500.000 wanita
yang menderita kanker serviks di seluruh dunia setiap tahun, yang sebagian besar
terjadi di negara-negara berkembang menyebabkan kematian sebanyak 250.000
wanita (Wilson et al. 2004; Aggarwal 2014). Kanker serviks sering dikaitkan
dengan infeksi virus (Jess et al. 2007). Penyebab dari kanker serviks adalah
infeksi oleh human papilloma virus (HPV) (Phongsavan et al. 2012). Penelitian
menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 12.000 kasus kanker serviks di Amerika
Serikat pada tahun 2012 (Siegel et al. 2012). Pengobatan yang biasa dilakukan
umumnya dengan operasi, radioterapi, dan kemoterapi (Hahn & Payne 2003).
Pengobatan dengan radiasi memiliki efek samping (NCI 2012) dan bahkan dapat
memicu resiko kanker lainnya (ACS 2012). Kemoterapi umumnya dilakukan
dengan obat-obatan untuk menghilangkan sel-sel kanker. Doxorubicin merupakan
salah satu obat yang umumnya digunakan dalam kemoterapi, namun memiliki
masalah dalam spesifitas sehingga menyebabkan distribusi dan terapi efek yang
buruk serta efek samping yang tidak diinginkan (Kenneth et al. 2005). Kemoterapi
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, tetapi juga dapat membahayakan selsel normal lainnya (NCI 2012).
Beberapa penelitian telah difokuskan pada anti-kanker dan sifat
antioksidan sebagai perlindungan terhadap berbagai penyakit (Yang et al. 2001;
Iwai et al. 2004). Penemuan dan identifikasi obat antitumor baru dengan efek
samping yang rendah pada sistem kekebalan tubuh telah menjadi tujuan penting
dalam banyak penelitian dari imunofarmakologi (Kannu et al. 2014; Havsteen
1983). Salah satu upaya pengobatan kanker yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan bakteri asam laktat (BAL) karena dapat menghasilkan beberapa
senyawa sitoksisitas. Disamping itu, BAL telah dikenal luas berperan dalam
bidang kesehatan melalui produksi senyawa asam organik, hidrogen peroksida,
karbon dioksida, diacetyl, etanol, dan bakteriosin yang berfungsi sebagai senyawa
antimikroba (Ringø & Gatesoupe 1998; Kim et al. 2002; Vamanu et al. 2006).
Dengan demikian, BAL dianggap sebagai probiotik dengan sebagian besar
anggotanya termasuk dalam genus Lactobacillus (Haghshenas et al. 2015; Nami
et al. 2014a). Probiotik didefinisikan sebagai nutrisi tambahan yang terdiri dari
mikroorganisme hidup yang dapat dianggap sebagai makanan fungsional (Fuller
1991). Sebelumnya, dua jenis strain bakteri asal Indonesia, Lactobacillus
plantarum IIA-1A5 dan Lactobacillus acidophilus IIA-2B4, diisolasi dari daging
sapi Peranakan Ongole asal Indonesia (Arief et al. 2015). Bakteri ini telah
memenuhi persyaratan untuk dikategorikan sebagai strain probiotik berdasarkan
in vitro dan in vivo (Arief et al. 2014).

2
Beberapa penelitian telah mengungkapkan keuntungan dari L. plantarum
IIA-1A5, seperti mempunyai antibakteri terhadap E. coli, Staphylococcus aureus,
dan Salmonella typhimurium (Arief et al. 2010), menghambat pertumbuhan
bakteri patogen dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap pH yang rendah
(Arief et al. 2012; Arief et al. 2013; Kia et al. 2016). L. acidophilus IIA-2B4 juga
telah menunjukkan kemampuan sebagai probiotik dan kemampuan dalam
mencegah diare pada tikus yang terinfeksi oleh E. coli dan mempunyai efek
imunomodulator dengan meningkatkan jumlah sel limfosit (Arief et al. 2010;
Astawan et al. 2011). Namun keterkaitan kedua bakteri tersebut dalam
penghambatan proliferasi sel kanker belum diteliti. Beberapa strain BAL telah
dilaporkan memiliki sifat anti-kanker dan antitumor (Kim et al. 2002; Kato et al.
1994.). Penelitian yang dilakukan oleh (Nami et al. 2014b) menunjukkan bahwa
Lactobacillus acidophilus mempunyai sifat probiotik terkenal, aktivitas
antimikroba yang baik, sebagai antibiotik dan ketahanan terhadap garam, asam
dan empedu, hasil penilaian bioaktivitas menunjukkan efek sitoksisitas. Data dari
studi epidemiologi dan eksperimental juga menunjukkan bahwa mengonsumsi
strain BAL tertentu, atau produk susu fermentasi, bisa meringankan resiko kanker
dan menghambat pertumbuhan tumor (Pala et al. 2011).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek sitotoksik dari bakteri asam
laktat dengan menggunakan sel HeLa sebagai model sel kanker.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan pembuktian ilmiah
mengenai efek sitoksisitas pada isolat bakteri L. plantarum IIA-1A5 dan L.
acidophilus IIA-2B4 yang berasal dari daging sapi lokal. Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan aset dan kontribusi besar
terhadap penemuan senyawa sitoksisitas baru yang berasal dari Indonesia dengan
sifat yang lebih baik.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi kultivasi bakteri L. plantarum IIA1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4, ekstraksi komponen intra dan ektraseluler,
analisis kadar protein dan profil protein (SDS-PAGE), pengujian aktivitas ekstrak
BAL pada sel HeLa, uji sitotoksik dengan MTT (Microculture Tetrazolium
Technique)

3

2 METODE

Penelitian ini terdiri atas beberapa tahap. Tahapan kerja penelitian disajikan
pada Gambar 1.

Kultivasi Bakteri L. plantarum IIA1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4

Ekstraksi

Komponen
Intraseluler

Komponen
Ekstraseluler

Analisis Kadar Protein
dan Profil Protein
(SDS-PAGE)

Uji Sitotoksik
dengan MTT Assay

Gambar 1. Tahapan penelitian

4
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai Mei 2016, di
Laboratorium Terpadu, Bagian Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan dan
Pusat Penelitian dan Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Institut Pertanian
Bogor Selain itu juga dilakukan di Laboratorium Bagian Mikrobiologi dan
Imunologi Pusat Studi Satwa Primata, Bogor.
Materi Penelitian
Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bakteri asam
laktat (L. plantarum IIA-1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4) yang diperoleh dari
daging sapi, media MRSA, methylene blue, kristal violet, lugol, alcohol, safranin,
media de Man Rogosa Sharp Broth (MRSB), NaOH 1N, EDTA (Etilen Diamin
Tetraasetat Acid), membran dialisis, enzim lisozim, aquabidest, HeLa cell line
(American Type Culture Collection® Catalog No.CCL-2TM), Dulbecco’s
Modified Eagle Medium (DMEM), fetal calf bovine serum (FBS), Phosphate
Buffered Saline (PBS), penisilin-steptomisin, dan garam tetrazolium 3-(4,5dimetiltiazol- 2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromide.
Alat-alat yang digunakan adalah cawan petri, tabung reaksi, tabung
eppendorf besar dan kecil, pipet pasteur, tip, tube shaker, centrifuge, erlemenyer,
gelas kimia, incubator CO2, spektrofotometer, waterbath shaker, flask dan
microplate reader.
Prosedur Penelitian
Persiapan Bakteri L. plantarum IIA-1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4
Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah L. plantarum IIA-1A5
dan L. acidophilus IIA-2B4. Sebelum digunakan, BAL disegarkan dari stock
culture untuk mengaktifkan kembali kultur bakteri yang akan digunakan L.
plantarum IIA-1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4 disegarkan ke dalam media
MRSB. Penyegaran bakteri dilakukan berdasarkan Waluyo (2008) dengan
menumbuhkan masing-masing 1 ml sampel di dalam media MRSB 9 ml. Bakteri
starter diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Proses penyegaran ini dilakukan
sebanyak 3 kali. Final kultur yang diperoleh dari hasil penyegaran ini digunakan
untuk tahapan penelitian selanjutnya.
Peubah yang Diamati
Ekstraksi Protein
Komponen Intraseluler. BAL yang telah ditumbuhkan pada media MRSB
dan telah diinkubasi selama 24 jam, kemudian diambil sebanyak 5 ml dan
disentrifugasi pada kecepatan 14.000 g selama 3 menit pada suhu 25oC, pellet
kemudian di collect dan disuspensi kembali dengan 250 μl dari 50 mM EDTA.
Sebanyak 33 μl larutan lisozim (40 mg/ml) ditambahkan pada suspensi dan

5
diinkubasi pada waterbath shaker selama 1 jam pada suhu 37oC. Suspensi
kemudian disentrifuge kembali (14.000 g selama 3 menit pada suhu 25oC)
supernatan kemudian dipindahkan dalam tabung eppendorf 1,5 ml dan siap
digunakan dalam tahap penelitian selanjutnya (Abed 2013).
Komponen Ekstraseluler. BAL yang telah ditumbuhkan pada media MRSB
dan telah diinkubasi selama 24 jam, kemudian diambil sebanyak 5 ml dan
disentrifugasi pada kecepatan 14.000 g selama 3 menit pada suhu 25oC kemudian
supernatannya di collect untuk dilanjutkan pada tahap dialysis. Tahap dialysis
dilakukan selama 24 jam dengan merendam membran dialysis yang berisi
supernatan ke dalam 50 mM EDTA sebanyak 100 mL. Hasil dialysis kemudian
dipindahkan dalam tabung eppendorf untuk digunakan pada tahap penelitian
selanjutnya (Abed 2013).
Analisis Kadar Protein
Penetapan kadar protein metode Lowry et al. (1951) sebagai berikut: 1 ml
suspensi protein membran dalam mitokondria dimasukkan ke dalam kuvet dan
ditambah 1 ml larutan Na2CO3 2% (w/v) dalam NaOH 0.1 N, Na K tartrate 2%
(w/v), dan CuSO4 1% (w/v) dengan perbandingan 10:0.5:0.5. 3 ml Folin-ciocalteu
ditambahkan ke dalam kuvet. Setelah diinkubasi selama 10 menit, absorban
dibaca pada A 600 nm. Untuk kurva standar, digunakan BSA dengan konsentrasi
0; 0.1; 0.2; 0.4; 0.6, 0.8 dan 1.0 mg ml-1.
Pengujian Sitotoksitas
Pembuatan Media Sel Kanker. Media DMEM (Dulbecco's Modified Eagle's
Medium) bubuk dimasukkan ke dalam botol steril dan ditambahkan 3.7 gram
NaHCO3, antibiotik penisilinstreptomisin 1%, dan 10% FBS (Fetal calf Bovine
Serum), kemudian dihomogenisasi dan ditambahkan akuabides sampai larutan
media menjadi 1000 mL.
Kultur Sel HeLa. Sel HeLa ditumbuhkan dalam flask yang berisi media
DMEM. Setelah sel tumbuh (menempel pada dinding flask), medianya dibuang
dan sel HeLa dalam flask dibilas dengan larutan PBS. Setelah itu, dimasukkan
enzim tripsin sebanyak 5 mL, lalu dinkubasikan selama 5 menit, dan kemudian
ditambahkan media DMEM. Campuran tersebut disentrifus pada kecepatan 1500
g selama 5 menit. Supernatan yang diperoleh dibuang dan pellet (sel HeLa) yang
diperoleh ditambah dengan 5 mL DMEM. Setelah itu, dilakukan perhitungan
jumlah sel HeLa. Jumlah sel dihitung hingga masing-masing sumur terisi 5.000
unit sel dari 100 μL kultur sel HeLa, dan dimasukkan ke dalam tiap sumur
sebanyak 96 sumur. Kultur sel tersebut diinkubasi selama 24 jam dalam inkubator
CO2 (Li et al. 2011).
Pengujian Aktivitas Ekstrak BAL pada Sel HeLa. Setelah kultur sel HeLa
diinkubasi selama 24 jam medianya dibuang, kemudian dilanjutkan dengan
perlakuan ekstrak. Ekstrak yang diuji yaitu ekstrak BAL L. plantarum IIA-1A5
dan L. acidophilus IIA-2B4. Masing-masing larutan ekstrak terdiri dari 6
konsentrasi akhir pada microplate. Tahap awal perlakuan ekstrak adalah dengan
membuat stok larutan ekstrak dengan konsentrasi masing-masing 3μg, 15μg, 50μg,
75μg, 100μg dan 200μg ekstrak BAL.

6
Masing-masing larutan ekstrak kemudian diencerkan dengan menambahkan
DMEM dan Buffer untuk mendapatkan konsentrasi akhir pada microplate. Ke
dalam tiap sumur microplate yang berisi sel HeLa dari tahap sebelumnya (kultur
sel HeLa), ditambahkan 100 μL larutan ekstrak uji diatas sebagai perlakuan, dan
ditambahkan 100 μL DMEM sebagai untreated control. Campuran dalam
microplate tersebut diinkubasi selama 48 jam dalam inkubator CO2.
Uji Sitotoksisitas dengan MTT. Setelah sel HeLa diinkubasi 48 jam,
dimasukkan garam tetrazolium sebanyak 10 μL tiap sumur. Warna campuran
menjadi kuning. Setelah itu, diinkubasi selama 4 jam pada inkubator CO2. Setelah
diinkubasi dan telah terbentuk kristal formazan, larutan ekstrak dibuang. Kristal
formazan yang terbentuk dilarutkan dengan 100 μL etanol 96% pada tiap sumur.
Warna larutan menjadi ungu. Nilai absorban dari formazan yang terbentuk diukur
dengan microplate reader pada panjang gelombang 595 nm. Semua perlakuan
dilakukan triplo (CCRC 2000)
Elektroforesis SDS-PAGE
Elektroforesis dilakukan untuk mengkonfirmasi profil protein, fraksi yang
dipilih dikumpulkan dan dianalisis dengan SDS-Page (Bio-Rad, Hercules, CA,
USA) (Laemmli 1970) menggunakan 15% gel poliakrilamid, di ikuti dengan
pewarnaan silver staining (Sigma, St.Louis, MO, USA).
Analisis Data
Data yang diperoleh dari uji sitotoksisitas dengan MTT berupa nilai
absorban tiap sumur, kemudian nilai absorban tersebut dikonversi menjadi %
penghambatan dengan menggunakan rumus (Zhang et al. 2005):
Absorbansi Kontrol – Absorbansi Sampel
% Penghambatan =

x 100%
Absorbansi Kontrol

Nilai Inhibition concentration 50% (IC50) ditentukan melalui persamaan
regresi linear dari log konsentrasi yang digunakan dengan nilai % sel hidup
(CCRC 2000).
Rancangan Percobaan
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak
lengkap (RAL) dalam menganalisis kadar protein, dengan model rancangan
sebagai berikut:
Yij = μ + Pi + εijk
Keterangan :
Yij
µ

= Variabel respon akibat perlakuan pada taraf ke-i (i= perlakuan
kadar protein) pada ulangan ke-j
= Nilai tengah umum

7
Pi
εij

= Pengaruh
perlakuan ke-i dari 4 taraf kadar protein yang
berbeda (ekstrak L. plantarum IIA-1A5 dan L. acidophilus IIA2B4) pada taraf ke-i
= Pengaruh galat percobaan ke-I dan ulangan ke-j

Rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, dalam menganalisis ratarata nilai absorbansi penghambatan, dengan model rancangan sebagai berikut:
Yijk = μ + Ci + Pj + CPij + εijk
Keterangan :
Yijk

= Variabel respon akibat perlakuan (i= perlakuan penambahan
ekstraksi dengan konsentrasi yang berbeda) pada ulangan ke-j
µ
= Nilai rata-rata persentase penghambatan
Ci
= Pengaruh
konsentrasi ke-i (L. plantarum IIA-1A5 dan L.
acidophilus IIA-2B4) terhadap sel HeLa
Pj
= Pengaruh
metabolit ke-i (L. plantarum IIA-1A5 dan L.
acidophilus IIA-2B4) terhadap sel HeLa
CPij = Pengaruh interaksi antara metabolit ke-i (L. plantarum IIA1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4) dan konsentrasi ke-j (µg/mL).
εijk
= Pengaruh galat percoban ke-i (L. plantarum IIA-1A5 dan L.
acidophilus IIA-2B4) dan konsentrasi ke-j (µg/mL).pada ulangan
ke-j (1, 2, 3)
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan apabila hasil
yang diperoleh adalah nyata akan dilanjutkan dengan Uji Tukey (Gaspersz 1991).
Analisis data lainnya menggunakan analisis deskriptif, pengolahan data secara
deskriptif ini perlu dilakukan guna memperjelas pembahasan terhadap hasil yang
telah diperoleh.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Protein dan Profil Protein (SDS-PAGE)
Analisis kadar protein menggunakan metode lowry dilakukan untuk
mengetahui konsentrasi protein yang terdapat dalam ekstrak bakteri asam laktat
(BAL) yang dihasilkan oleh isolat bakteri ekstrak intraseluler dan ekstraseluler L.
plantarum IIA-1A5 dan L. acidophilus IIA-2B4 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis kadar protein ekstrak BAL
Jumlah Protein (µg/mL)
Jenis Bakteri
Intraseluler
Ekstraseluler
a
L. plantarum IIA-1A5
2559.32 ± 315.96
166.85 ± 39.07b
L. acidophilus IIA-2B4
2859.28 ± 498.15a
192.75 ± 28.32c
*superskrip yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P