Bobot Potong dan Bobot Non Karkas Domba Garut Jantan Muda dengan Pakan Limbah Tauge dan Waktu Pemberian Berbeda.

BOBOT POTONG DAN BOBOT NON KARKAS DOMBA GARUT
JANTAN MUDA DENGAN PAKAN LIMBAH TAUGE
DAN WAKTU PEMBERIAN BERBEDA

CAHYA MUKTI DWI KURNIA

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Bobot Potong dan
Bobot Non Karkas Domba Garut Jantan Muda dengan Pakan Limbah Tauge dan
Waktu Pemberian Berbeda adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diaju-kan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Cahya Mukti Dwi Kurnia
NIM D14100058

ABSTRAK
CAHYA MUKTI DWI KURNIA. Bobot Potong dan Bobot Non Karkas Domba
Garut Jantan Muda dengan Pakan Limbah Tauge dan Waktu Pemberian Berbeda.
Dibimbing oleh MOHAMAD YAMIN dan MUHAMAD BAIHAQI.
Domba garut merupakan domba asli indonesia yang berasal dari kabupaten
Garut provinsi Jawa Barat yang mempunyai kemampuan produksi yang baik.
Pakan dan waktu pemberian pakan merupakan faktor yang penting dalam
produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian
pakan ransum komplit dan rumput lapang dengan pemberian pakan ransum
komplit dan limbah tauge serta pengaruh pemberian pakan pagi atau sore hari
terhadap bobot potong dan bobot non karkas domba garut jantan. Sebanyak 12
ekor garut jantan umur 5-7 bulan dengan berat rata-rata 16.81 ± 2.0 kg di

klasifikasikan dalam 2x2 Rancangan Acak Lengkap pola faktorial. Faktor pertama
adalah perbedaan pemberian pakan yang terdiri dari R1 (konsentrat 60 % +
rumput 40 %) dan R2 (Konsentrat 60% + limbah tauge 40%). Faktor kedua adalah
perbedaan manajamen waktu pemberian pakan yan terdiri dari P (Pemberian
pakan pagi hari) dan S (pemberian pakan sore hari). Parameter yang dianalisis
meliputi bobot potong dan bobot tubuh kosong, berat komponen non karkas dan
persentase komponen non karkas. Data bobot potong dan bobot tubuh kosong
dianalisis dengan ANOVA. Data berat dan persentase non karkas dianalsis dengan
cara ANCOVA dan dilanjutkan dengan Least Square Means. Pemberian limbah
tauge berpengaruh sangat nyata lebih tinggi terhadap bobot potong dan bobot
tubuh kosong (P