Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

50 Tabel 5.2 Perhitungan pajak terutang untuk PNS perempuan menikah dan berhenti bekerja di tahun berjalan yang bernama Tutie Husadari Keterangan Bulan dalam Rupiah Januari Febuari Gaji Pokok 2.551.900 2.551.900 Tunjangan IstriSuami 255.190 255.190 Tunjangan Anak 51.038 51.038 Tunjangan Umum 185.000 185.000 Pembulatan 84 84 Tunjangan Beras 148.500 148.500 Penghasilan Bruto 3.191.712 3.191.712 Biaya Jabatan 159.586 159.586 Iuran Pensiun 135.761 135.761 Iuran Hari Tua 92.889 92.889 Jumlah 388.236 388.236 Penghasilan Neto 1 Bulan 2.803.476 2.803.476 Penghasilan Neto disetahunkan 33.641.712 33.641.712 PTKP 15.840.000 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak 17.801.712 17.801.712 PPh Pasal 21 setahun 890.050 890.050 PPh Pasal 21 sebulan 74.171 74.171 Sumber: Data diolah Tabel 5.2 Perhitungan pajak terutang untuk PNS perempuan menikah dan berhenti bekerja di tahun berjalan yang bernama Tutie Husadari lanjutan Keterangan Masa Pajak Akhir dalam Rupiah Gaji Pokok dari Januari sampai Maret 7.594.500 Tunjangan IstriSuami 759.450 Tunjangan Anak 151.890 Tunjangan Umum 555.000 Pembulatan 262 Tunjangan Beras 466.680 Jumlah Penghasilan Bruto 9.527.782 Pengurangan: Biaya Jabatan 5 x Rp9.527.782 476.389 Iuran Pensiun 4,75 x Rp8.505.840 404.027 IHT 3,25 x Rp8.505.840 276.440 Jumlah Pengurang 1.156.856 Penghasilan Neto 8.370.926 Penghasilan Neto disetahunkan: 123 x Rp8.370.926,00 33.484.704 Sumber: Data diolah 51 Tabel 5.2 Perhitungan pajak terutang untuk PNS perempuan menikah dan berhenti bekerja di tahun berjalan yang bernama Tutie Husadari lanjutan Keterangan Masa Pajak Akhir dalam Rupiah PTKP TK0: Untuk Wajib Pajak 15.840.000 Penghasilan Kena Pajak 17.643.704 PPh Pasal 21 terutang disetahunkan: 5 x Rp17.643.704,00 882.150 PPh Pasal 21 terutang: 312 x Rp882.150,00 220.537 PPh Pasal 21 Januari s.d Febuari 148.342 PPh Pasal 21 terutang Masa Pajak Maret 72.195 Sumber: Data diolah Dari tabel 5.2 menggambarkan perhitungan PPh Pasal 21 terutang untuk PNS perempuan yang sudah menikah, dan berhenti bekerja di tahun berjalan bernama Tutie Husadari. Pada bulan Januari penghasilan bruto yang diterima Tuti Husadari masing-masing sebesar Rp3.191.712,00 dengan biaya jabatan masing-masing sebesar Rp159.586,00 didapat dari 5 lima persen dikalikan dengan penghasilan bruto. Selain biaya jabatan, iuran pensiun dan IHT juga sebagai pengurang penghasilan bruto, sehingga diketahui penghasilan neto masing-masing sebesar Rp2.803.476,00 yang disetahunkan masing-masing sebesar Rp33.641.712,00. Penghasilan neto yang disetahunkan dikurangi PTKP sebesar Rp15.840.000,00 Wajib Pajak itu sendiri sebagai dasar penerapan tarif Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan, sehingga diketahui Penghasilan Kena Pajak PKP untuk bulan Januari dan Febuari 52 masing-masing sebesar Rp17.801.712,00. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262PMK.032010 jumlah PKP dibulatkan ke bawah hingga ribuan rupiah penuh untuk menentukan jumlah PPh Pasal 21 terutang kemudian dikalikan dengan tarif sebesar 5 lima persen, sehingga PPh Pasal 21 terutang yang disetahunkan untuk bulan Januari dan Febuari masing-masing sebesar Rp890.050,00. Jadi jumlah PPh Pasal 21 terutang bulan Januari dan Febuari sebulan masing-masing Rp74.171,00 dari PPh Pasal 21 terutang yang disetahunkan dibagi 12 bulan. Dalam daftar permintaan gaji PNS bernama Tutie Husadari menunjukkan jumlah PPh Pasal 21 terutang sebesar Rp74.171,00 dari jumlah tersebut terdapat selisih hasil perhitungan antara perhitungan yang dilakukan oleh penulis dengan perhitungan yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah yaitu sebesar Rp2.859,00. Perhitungan Masa Pajak Akhir, Penghasilan neto disetahunkan sebesar Rp33.484.704,00 dikurangi dengan PTKP dihasilkan PKP sebesar Rp17.643.704,00. Pada perhitungan Masa Pajak Akhir, jumlah PPh Pasal 21 terutang lebih bayar sebesar Rp72.195,00 didapat dari selisih jumlah PPh Pasal 21 terutang yang disetahunkan dengan jumlah PPh Pasal 21 terutang bulan Januari sampai dengan Febuari. Dalam daftar permintaan gaji pegawai untuk Masa Pajak Akhir, jumlah PPh Pasal 21 terutang sebesar Rp69.408,00 sehingga terdapat selisih hasil perhitungan antara perhitungan yang dilakukan 53 oleh penulis dengan perhitungan yang dilakukan oleh Bendahara Pemerintah yaitu sebesar Rp2.787,00. b. PNS yang mulai bekerja di tahun berjalan Perhitungan PPh Pasal 21 terutang untuk PNS yang mulai bekerja di tahun berjalan bernama Edi Kusnandar, S.Pd berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262PMK.032010. Perhitungan PPh Pasal 21 terutang sebagai berikut: