Dengan : T
: torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros, Nm F
: gaya pada poros akibat puntiran, N r
: jari – jari cakram, m
2.6.2 Tip Speed Ratio
Tip speed ratio tsr adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu kincir angin yang
berputar dengan kecepatan angin. Dirumuskan : ��� =
�.�.� 30.�
8
Dengan : r
: jari –jari kincir, m n
: putaran poros kincir tiap menit, rpm v
: kecepatan angin, ms
2.7.2 Koefesien Daya C
p
Koefisien daya C
p
adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh kincir P
k
dengan daya yang disediakan oleh angin P
a
, dapat dirumuskan sebagai berikut :
�
�
= �
�
�
�
100 9
Dengan : C
p
: koefisien daya,
P
k
: daya yang dihasilkan oleh kincir, watt P
a
: daya yang dihasilkan oleh angin, watt
BAB III METODE PENELITIAN
Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan di Laboratium Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dimulai pada bulan
Oktober 2011 sampai dengan bulan Nopember 2011.
3.1 Peralatan dan bahan
Model kincir angin Savonius yang dibuat dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Komponen-komponen kincir angin : 1.
Pelat batas sudu 2.
Sudu Kincir 3.
Bilah penguat
Gambar 3.1 Kincir Angin Savonius
1
2 3
Pada kincir angin model Savonius yang disajikan pada Gambar 3.1 memiliki beberapa bagian antara lain :
1. Pelat batas sudu
Pelat untuk dudukan ini berjumlah tiga buah yaitu di atas, tengah dan bawah. Pelat tumpuan ini berfungsi sebagai tempat meletakkan sudu, sudu akan menempel pada
tempat yang sudah ditentukan. Untuk menguatkan penempelan sudu dilem dan dijepit menggunakan baut. Bahan pelat batas sudu ini terbuat dari triplek setebal 4 mm dan
diameter 60 cm, seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Pelat batas sudu 2.
Sudu kincir Seperti pada umumnya, sudu kincir ini berfungsi untuk menangkap angin yang
datang melintasi kincir. Pada bagian atas dan bawah sisi sudu ditopang oleh bilah-bilah penguat, fungsinya adalah untuk menguatkan bentuk lengkungan sudu dan sebagai
tempat yang akan dilem dan dibaut. Material yang dipakai adalah pelat seng setebal 0,2 mm, seperti pada gambar 3.3.