Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Baku Produksi Kabel Automotiv Pada PT. Ewindo Bandung

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Program Sistem Informasi Jenjang Diploma Tiga Fakultas Teknk & Ilmu Komputer

Bayu Pramudi Santoso 10907119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

ABSTRAK

Sistem informasi pengolahan data merupakan sistem yang menangani proses penerimaan, pengeluaran barang dan mencakup kegiatan pencatatan, dari proses tersebut dapat dihasilkan informasi yang akurat dan terperinci dalam bentuk laporan. Sistem informasi persediaan barang di PT.EWINDObelum optimal, ini disebabkan setiap pencatatan barang dicatat didalam buku sehingga menyebabkan pembuatan laporan menjadi lambat, tidak efisien dan tidak akurat.

Dalam perancangan sistem persediaan barang penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan metode pengembangan sistemnya model waterfall, dimana dengan menggunakan alat dokumentasi berupa flowmap, DFD, ERD, dan Kamus Data. Untuk bahasa pemrograman yang digunakan adalah, dengan Visual Basic 6.0 sedangkan database yang digunakan adalah Microsoft SQL SERVER 2000.

Berdasarkan masalah diatas maka hasil akhir adanya penerapan sistem informasi persediaan barang yang diharapkan dapat menjadi pemecah dari masalah tersebut, sehingga dapat mempermudah dan mempercepat dalam pencatatan yang tepat dan akurat. Hal ini dilihat dari kebutuhan pegawai untuk meningkatkan pelayanan dalam perusahaan, sehingga dibutuhkan sistem yang dapat mengembangkan perusahaan. Rancangan ini diharapkan dapat membantu dan mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan.

Kata kunci : Sistem Informasi Persediaan Barang, Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0, Microsoft SQL SERVER 2000 , Metode Pengembangan Waterfall


(3)

v

ABSTRACT

Inventory information system is a system that handles the receipt, expenditure and covers the activities of recording, the process can produce an accurate and detailed information in the form of reports. Inventory of information systems in the PT.EWINDO not optimal, it is because every listing items only recorded in the book causing the preparation of reports to be slow, inefficient and inaccurate.

In designing the inventory system the author uses descriptive research method with systems development method waterfall model, where by using the form flowmap documentation tool, DFD, ERD, and Data Dictionary. For the programming language used is, with Visual Basic 6.0, while database used is Microsoft sql server 2000.

Based on the above problems then the final result of the implementation of information systems inventory that is expected to be a solver of problems, so it can simplify and speed in recording the correct and accurate. It is seen from the needs of employees to improve services within the company, so we need a system that can grow the company. This design was expected to assist and overcome the weaknesses of the system is running.

Keywords: Inventory of Information Systems, Programming Languages Visual Basic 6.0, Microsoft sql server 2000 Waterfall Development Method


(4)

vi

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran dalam menyelesaikan segala tugas dan permasalahan dalam kuliah ini. Salah satunya adalah tugas pembuatan Laporan Tugas Akhir ini, dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA BAHAN BAKU PRODUKSI KABEL AUTO MOTIV PADA PT

EWINDO BANDUNG”.

Penulis telah menyelesaikan tugas ini dengan semampu dan semaksimal mungkin. Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan laporan ini, hal ini dikarenakan kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari semua pihak, yang bersifat mendorong dan membangun demi menyempurnakan isi Laporan Tugas Akhir ini, dan memberikan pengalaman dan manfaat yang sangat besar bagi Penulis.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya, kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika.


(5)

vii

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Informatika, yang telah memberikan baik materi, inspirasi, ataupun motivasi bagi penulis.

7. Kedua orang tua dan keluarga, yang selalu memberikan do‟a, motivasi, dan dukungannya.

8. Keluarga besar Son Solidrifar yang mau menampung saya tinggal, mengajari,membantu dalam segala hal.

9. Anyun dan keluarga yang selalu ada mendoakan dan memotivas 10.Irma dan keluarga makasdih atas bantuannya

11.Teh Tri dan keluarga di Garut yang telah meminjamkan notebooknya 12.Semua sahabat (SD, SMP, SMA) yang telah mendoakan

13.Rekan-rekan mahasiswa Manajemen Informatika 2007, khususnya kelas MI-20, terima kasih atas dukungan dan motivasi kepada penulis.

14.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

Bandung, Juli 2011 Penulis,


(6)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi telah berkembang dengan sangat cepat, dimana setiap bidang usaha diseluruh dunia telah menggunakan berbagai alat bantu dalam menyelesaikan tugasnya. Saat ini komputer sudah bukan merupakan barang langka lagi dimana kegunaannya sudah banyak dimanfaatkan terutama sebagai alat bantu kerja dalam menyelesaikan tugas sehari-hari dengan waktu yang relatif singkat.

Dalam menyongsong era globalisasi sekarang ini, masyarakat di Indonesia sebagai suatu aset bangsa Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara yang lain yang berkembang. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia yang sangat berkualitas merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menciptakan keadaan ekonomi yang lebih baik.

Komputer sebagai suatu alat bantu yang serba bisa sangat bermanfat apabila ditunjang dengan sumber daya manusia yang mahir dalam mengoperasikannya. Komputer dapat menjadi tidak berguna apabila tidak ada sumber daya manusia yang dapat mengoperasikannya dengan baik. Padahal begitu banyak manfaat yang dapat kita dapatkan dengan komputer, misalnya untuk mengkalkulasikan berbagai kegiatan pengolahan data-data dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan mesin hitung atau perhitungan yang masih manual.


(7)

PT. EWINDO merupakan perusahaan yang terkemuka di Indonesia yang bergerak dalam bidang manufaktur kabel, sangat mengutamakan produk yang bermutu dan pelayanan yang maksimal. Pada saat ini sebagian kegiatan yang dilakukan dalam mengolah data bahan baku masih dikerjakan secara manual yang menggunakan pencatatan buku dan proses inputnya masih menggunakan word dan excel

Karena banyak proses yang dikerjakan secara manual sehingga proses pengolahan data bahan baku bisa mengakibatkan menumpuknya file-file dan mempunyai kemungkinan untuk hilang. Dan apabila file-file tersebut dibutuhkan sewaktu-waktu hal itu akan memakan waktu yang cukup lama untuk mencarinya kembali. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka muncuk gagasan untuk membuat suatu sistem aplikasi, khususnya yang menyangkut sistem pengolahan data bahan baku. Berdasarkan uraian dan kondisi di atas, maka hasil rancangan tersebut dituangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul, yaitu : SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA BAHAN BAKU PRODUKSI KABEL

AUTOMOTIV PADA PT. EWINDO BANDUNG ”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas pokok permasalahan yang sedang dihadapi yaitu:

1. Sistem pengolahan data yang digunakan masih manual dimana menggunakan pencatatan buku dan proses inputnya masih menggunakan


(8)

word dan excel, sehingga masih ditemukan permasalahan dalam menghitung jumlah barang yang diterima atau barang yang keluar dan dalam perhitungan jumlah barang.

2. Dalam hal penyimpanan data pengolahan bahan baku masih dalam bentuk arsip sehingga butuh tempat penyimpanan yang cukup besar.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan sebelumnya, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pengolahan data bahan baku yang berjalan saat ini di di PT. EWINDO.

2. Bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data persediaan bahan baku agar dapat berjalan dengan baik, efektif dan dapat mengurangi tingkat sulitnya pencarian data hasil input pengolahan data di PT. EWINDO.

3. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi pengolahan data agar dapat berjalan dengan baik di PT. EWINDO.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian dalam bentuk tugas akhir ini adalah Di dalam membuat sebuah laporan tentunya terdapat tujuan yang akan dicapai serta manfaat yang diambil. Hal itu dapat penulis rasakan baik dari aspek penulisan maupun observasi penelitian yang telah dilakukan.


(9)

Tujuan dilaksanakanya penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data bahan baku yang ada di PT. EWINDO Bandung

2. Untuk merancang sistem pengolahan data bahan baku yang ada di PT. EWINDO Bandung

3. Untuk mengimplementasikan sistem pengolahan data agar dapat berjalan dengan baik di PT. EWINDO

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam pembuatan tugas akhir ini ada 2 kegunaan baik akademis maupun kegunaan praktis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis penelitian tugas akhir ini, diantaranya : 1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

2. Sebagai pembuktian bahwa sistem informasi dapat membantu mempermudah suatu pekerjaan sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.

3. Membangun suatu sistem pengolahan data bahan baku yang kiranya dapat mempermudah bagi pengola bahan baku.

4. Diharapakan apa yang telah dibahas nantinya dapat menjadi bahan masukan kepada pihak perusahaan dan diaplikasikan dalam perusahaan.


(10)

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis penelitian tugas akhir ini, diantaranya :

1. Untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa terutama dalam perancangan program dan menganalisis sistem yang ada di perusahaan.

1.5. Batasan Masalah

Untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, perlu adanya pembatasan masalah sehingga hasil analisa selanjutnya dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Maka masalah dibatasi hanya meliputi :

1. Perancangan sistem dibatasi pada sistem pengolahan data bahan baku yaitu pencatatan bahan baku masuk, bahan baku yang dipakai, dan persedian bahan baku tidak termasuk harga bahan baku, perhitungan harga dan data suppier

2. Informasi yang dihasilkan adalah :

a) Informasi mengenai bahan baku yang masuk b) Informasi mengenai bahan baku yang dipakai c) Informasi mengenai persedian / stock bahan baku

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian yaitu di PT. EWINDO, Jl.Cimuncang No.68 Bandung.


(11)

Tabel 1.1. Waktu Penelitian

no Aktivitas

Waktu

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Sistem Engineering

2 Analysis

3 Desain

4 Coding

5 Testing


(12)

7

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem ada dua kelompok besar, yaitu penekanan pada prosedur dan penekanan pada elemen atau komponen. Pada dasarnya kedua definisi tersebut tidak saling berlawanan, hanya bagaimana cara mengetahui suatu sistem, mempelajari sistem itu sendiri dan mengambil definisinya.

Pendekatan sistem prosedur lebih menekankan pada urutan-urutan operasi dalam sistem, sedangkan pendekatan yang menekankan pada urutan-urutan operasi dalam sistem, sedangkan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen merupakan interaksi antara elemen atau komponen untuk mencapai sasaran dan tujuan dari sistem. Menurut Abdul Kadir (2002 : 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.


(13)

2. Masukan

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses

3. Keluaran

Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan 4. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu sebagai berikut : 1. Komponen-komponen (component)

Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang saling berhubungan atau interistik antara komponen yang satu dengan yang lainnya atau bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan dan dalam komponen sistem ini atau elemen-elemen sistem ini dapat berupa subsistem yang lebih kecil.


(14)

2. Batasan (boundary)

Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan antara sistem dengan lingkungannya, batas sistem ini juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah apapun yang terdapat diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut, lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

4. penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan suatu media anatara satu subsistem dengan yang lainnya melaui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber mengalir dan subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input)

Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, masukan ini dapat berupa energi manusia, data model, bahan baku, layanan atau lainnya. Input atau masukan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu serial input, proabable input, feedback input.

6. Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan sistem dapat


(15)

merupakan masukan untuk subsistem yang lainnya atau menuju kepada suatu sistem.

7. Pengolahan sistem (processing)

Pengolahan atau proses merupakan perubahan dari masukan atau input menjadi keluaran, proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, manusia dan komputer.

8. Sasaran (objective)

Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem, serta dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan, karena tujuan ini merupakan sasaran akhir yang dicapai oleh suatu sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat dikelompokkan menjadi beberapa sudut pandang diantaranya:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phisycal system). Sistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer (computer system). 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

(human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam) misalnya sistem perputaran bumi, sistem


(16)

pergantian siang dan malam. Sistem buatan manusia melibatkan manusia dengan mesin dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministick system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan ingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagiabagian dapat ideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif stabil / konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem komputer adalah contoh sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan dengan program yang dijalankan, sehingga dapat dikatakan sistem yang deterministic adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan menganut prinsip demokrasi karena dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah yang dimasukan (menjadi input) maka hasilnya akan tetap salah, sebaliknya satu saja data yang benar dimasukkan (menjadi input) maka hasilnya akan tetap salah, sebaliknya satu saja data yang benar dimasukkan (menjadi input) diantara juta data yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Klasifikasi sistem sebagai penutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luaranya, secara teoritis sistem penutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang


(17)

benarbenar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini menerima masukan dan mengahasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem ysng lain, karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Informasi merupakan keluaran (output) dari proses data output ini harus sudah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi yang menerimanya sehingga fungsi dapat dirasakan secara utuh dan relevan guna mencapai suatu keputusan yang diinginkan.

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal yaitu : 1. Akurat (Accuracy)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak, mengubah data – data asli tersebut.


(18)

2. Relevan (Relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

3. Tepat waktu (Timelines)

Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan bagi dasar pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.

2.2.2. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2.3. Konsep dasar Sistem Informasi

Dasar sistem informasi merupakan sejumlah komponen yang membahas sumber daya manusia yang terlibat dalam operasional dan pengembangan sistem informasi serta masalah komputasi pemakai akhir.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hall (2001 : 10) pengertian Sistem Informasi yaitu :

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data kelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.


(19)

Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen yaitu : 1. Blok masukan (Input block)

Blok masukan dalam sebuah system informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (Model block)

Terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

3. Blok keluaran (Output block)

Berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.

4. Blok teknologi (Technolgy block)

Digunakan untuk menerima input menjalankan model, menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok ini merupakan komponen sistem yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.

5. Blok basis data (Database block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan diperangkat keras dan perangkat lunak yang memanipulasinya.


(20)

6. Blok kendali (Control block)

Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.

Suatu sistem informasi yang dikomputerisasi harus terdiri dari : a. Perangkat lunak ( Software )

Perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi (Operating System), utilitas, dan aplikasi.

b. Perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras terdiri dari komponen input, proses, output dan jaringan. c. Data

Data mencangkup struktur data, keamanan, dan integrasi data. d. Prosedur (Procedural)

Seperti dokumentasi prosedur atau proses sistem, buku petunjuk operasional (aplikasi) dan teknis.

e. Pemakai (Brainware)

Pemakai merupakan orang yang telibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya.

2.4. Pengertian basis data

Menurut Abdul Kadir (2002 : 254) pengertian tentang basis data yaitu : “Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.”


(21)

2.4.1. Operasi basis data

Operasi-operasi basis data yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data meliputi :

a. Pembuatan basisi data baru (Creat database) b. Penghapusan basis data baru (Drop database)

c. Penghapusan file atau tabel baru ke suatu basis data (Creat table) d. Penghapusan file atau table dari ke suatu basis data (Drop table)

e. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis data (Insert)

f. Pengabilan data dari sebuah file atau tabel ( Retrieve atau search) g. Pengubahan data dari sebuah file atau tabel ( Update )

h. Penghapusan data dari sebuah file atau tabel ( Delete )

2.5. Pengertian Pemograman Visual Basic 6.0

Ms.Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemograman yang bekerja dalam lingkup Ms.windows. Ms.visual Basic dapat memamfaatkan kemampuan Ms.Windows Ms.visual Basic, hampir semua kemudahan dan kecangihan yang disediakan sistem operasi windows.

Ms.Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang cukup popular dan mudah untuk dipelajari anda dapat membuat pemograman dengan GUI (Grafhical User Interface) atau pemograman yang memungkinkan komputer berkomunikasi dengan computer tersebut dengan menggunakan model grafik atau gambaran Ms.visual basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan anda untuk


(22)

menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah form HAP.

Beberapa komponen Ms.visual basic, antara lain :

1. Projek adalah kumpulan-kumpulan modul atau merupakan program aplikasi itu sendiri.

2. Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat kerja program aplikasi.

3. ToolBox adalah kontak alat yang berisi icon, icon untuk memasukan objek tertentu keedalam jendala form.

4. Properties digunakan untuk menentukan setting suatu objek.

5. Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika objek dijalankan, kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu objek.

6. Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek, misalnya klik, drag, tunjuk, dan lain-lain.

7. Methad adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia didalam objek modul dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan bentuk standar, modul dapat berisi beberapa kode program atau prosedur yang akan digunakan dalam program.


(23)

2.5.1. Keistimewaan Visual Basic

Beberapa keistimewaan utama dari Visual Basic :

1. Menggunakan flatform pembuatan program yang diberi nama develover studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan visual C++ dan visual J ++.

2. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan efisien dari sebelumnya.

3. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas – tugas tertentu.

4. Tambahan kontrol – kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa Visual Basic.

5. Kemampuan membuat avtivex dan fasilitas internet yang lebih banyak. 6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi data

base yang berkemampuan tinggi.

7. Visual Basic 6.0 memilki beberapa versi atau edisi yang disesuikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.6. Tinjauan Pada Pemrograman Microsoft SQL Server 2000

MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara


(24)

dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g. Saat ini versi terbaru adalah SQL Server 2000, sedangkan SQL Server 2005 masih dalam tahap Beta version.

Versi 2000 memiliki feature-feature lengkap untuk membangun aplikasi mulai skala kecil sampai dengan tingkat enterprise.

SQL Server 2000 memiliki beberapa versi antara lain : • SQL Server Personal Edition

• SQL Server Developer Edition • SQL Server Enterprise Edition • SQL Server Standard Edition • SQL Server Desktop Engine

• SQL Server for Windows CE Edition

Masing masing versi memiliki perbedaan dalam hal maksimum ukuran database, RAM, jumlah koneksi, sertaberbagai feature lanjutan.Versi Personal, Developer, dan Desktop dapat diinstall di OS Desktop seperti Windows 2000 Professioanaldan Xp, sedangkan versi Enterprise dan Standard hanya dapat diinstal di Windows 2000/2003 Server serta NT Server. Versi Windows CE biasa digunakan untuk PDA dan Pocket PC.

2.6.1. Instalasi

Instalasi SQL Server 2000 sangat mudah. Dalam contoh ini penulis menggunakan versi personal, yang sudah mencukupi untuk bekerja dan membuat aplikasi. Versi ini 100% kompatibel dengan versi lain yang lebih tinggi (Standard dan Enterprise). Database dan semua obyeknya dapat direstore ke versi tersebut


(25)

tanpa ada masalah. Pada saat memulai, Anda harus menentukan lokasi instalasi apakah di local computer, atau di komputer lain dalam jaringan.

Tipe instalasi Typical sudah cukup mewakili untuk berbagai feature yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi.

Pada bagian service setting, pilih local system account. Artinya SQL Server menggunakan account system di OS untuk menjalankan servicenya. Anda dapat juga menggunakan account yang terdapat di domain/ Active Directory maupun account user tertentu untuk menjalankan service tersebut. Penjelasan


(26)

lebih detil mengenaihal ini akan dibahas di tulisan selanjutnya tentang SQL Server Lanjutan.

Untuk mode Autentikasi, sebaiknya dipilih Windows Authentication yang lebih menjamin keamanan karenaterintegrasi dengan Windows. Antara mode Windows dan Mixed masing-masing memiliki kelebihan yangakan dijelaskan pada artikel selanjutnya.Biasanya SQL Server di internet/Web Hosting menggunakan Mixed Mode, sehingga setiap user/pelanggandapatmembuat login di SQL Server tanpa harus memiliki login di sistem Windows.


(27)

Selanjutnya proses instalasi akan mengcopy file ke komputer. Setelah proses selesai maka Anda sudah siap bekerja dengan SQL Server.

2.6.2. Interface SQL Server

Ada 3 interface utama saat Anda bekerja dengan SQL Server: a) Enterprise Manager

Merupakan interface utama dan paling sering digunakan oleh administrator database. Bagian ini mengandung sebagaian besar fungsi-fungsi pokok dalam mengatur database.


(28)

Di dalam folder database ditampilkan berbagai database yang ada. Database master, model, msdb, dan tempdb merupakan default system database yang diperlukan agar SQL Server dapat berfungsi baik. Keempat database ini tidak boleh dihapus ataupun dimodifikasi tanpa pengetahuan yang mencukupi tentang system SQL Server.Sedangkan NorthWind dan pubs adalah database sampel yang dapat digunakan untuk berlatih perintah SQLmaupun administration job. Dalam tutorial selanjutnya, kita akan banyak menggunakan NorthWind sebagai kasus. Di dalam folder Security terdapat tool Login yang berisi daftar user di dalam database. Di bagian ini semua manajemen menyangkut user account dilakukan. Fungsi-fungsi lain dalam Enterprise Manager akan dibahas pada artikel berikutnya tentang SQL Server Lanjutan.

b) Query Analyser

Tool ini merupakan interface utama dalam melakukan pemrograman di SQL Server. Bahasa yang digunakan adalah Transact SQL (T-SQL). Anda dapat membuat perintah untuk mengambil data, sortir, manipulasi data


(29)

serta melakukan perhitungan tertentu terhadap sekumpulan data dalam database.

Script yang telah dibuat dapat disimpan sebagai View ataupun Stored Procedure, sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan aplikasi. Tutorial

Di dalam Query Analyser juga tersedia tool lain, misalnya yang digunakan untuk menganalis performa sebuah query dan mencari alternatif agar query tersebut dapat lebih dioptimalkan. Apabila toolbar Estimated Execution Plan diaktifkan maka ditampilkan estimasi waktu dan urutan eksekusi sebuah perintah.


(30)

Query Analyser juga dapat digunakan untuk membuat script sebuah database maupun obyek-obyek di dalamnya. Script ini selanjutnya dapat dijalankan di server lain untuk membuat database yang serupa, atau digunakan dalam sebuah aplikasi untuk mendukung pemrograman. Caranya adalah menklik kanan sebuah obyek, dan pilih Script to New Windows. Berikut ini contoh sebuah script untuk membuat tabel Customers di dalam database NorthWind.

c) Service Manager

Digunakan untuk mengatur service yang ada di SQL Server, apakah akan dijalankan atau dimatikan. Sebuah service juga dapat disetup agar berjalan otomatis sebagai Windows service, atau dijalankan secara manual.


(31)

Ada 3 service standar dalam setiap instalasi default SQL Server: • Distributed Transaction Coordinator

• SQL Server • SQL Server Agent

2.6.3. Primary Key dan Foreign Key

Setiap tabel sebaiknya dilengkapi dengan primary key yang merupakan identitas unik dari setiap baris data. Dengan demikian apabila dalam suatu tabel terdapat sekian ribu baris data misalnya, maka setiap barisnya memiliki identitas sendiri berdasarkan primary key nya. Pada contoh diatas yang bertindak sebagai primary key adalah IDPelanggan, yang berbeda untuk setiap barisnya.

Salah satu teknik sederhana dan efektif adalah menetapkan field autonumber sebagai primary key. Jadi secara otomatis akan ditetapkan angka berurutan dalam setiap barisnya. Pada tabel tersebut terlihat tipe datanya adalah smallint dan dibuat autonumber dengan mengisi Identity Seed dan Identity Increment = 1. Identity diisi Yes, artinya field tersebut akan bernilai berbeda setiap barisnya sehingga dapat berfungsi sebagai primary key.


(32)

Anda juga dapat membuat primary key dengan tipe data lain (bukan autonumber) sesuai dengan

kebutuhannya.

2.6.4. Relationship Antar Tabel

Dalam sebuah database terdapat hubungan antar tabel yang menjelaskan keterkaitan satu tabel dengan table lainnya. Relationship ini sangat penting untuk menjaga integritas dan konsistensi data antar tabel. Misalnya jangan sampai terjadi muncul data tentang pembelian barang di tabel Order, padahal nama pelanggannya belum dientri di tabel Pelanggan. Selain itu relationship juga mempermudah membaca desain sebuah database karena terlihat dengan jelas hubungan antar tabelnya.

2.6.5. Pengertian Data Base

Basis data. Representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang


(33)

tersimpan dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.

2.7. Pengertian Pengolahan Data

Data adalah suatu sumber masukan dari suatu informasi yaitu fakta-fakta, dalm bentuk angka-angka,huruf-huruf ataupun yang dapat digunakan sebagai masukan dalm proses untuk menghasilkan informasi.

Pengolahan data sebagai berikut JOG[1]: ”pengolahan data (data processing) adalah menipulasi dari data dalam bentuk yang lebih berarti, berupa suatu informasi”

Pengolahan data adalah cara-cara atau model yang digunakan untuk mengolah sumber data tersebut guna menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakai.


(34)

29

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah PT. Ewindo yang beralamat di Jl. Cimuncang No.68 Bandung. Adapun penjelasan mengenai objek penelitian adalah sebagai berikut :

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1974, dengan tujuan awal untuk menyuplai bahan baku pabrik trafo dan komponen electronik lainnya, didirikanlah suatu perusahaan di wilayah Bandung timur tepatnya di Jl.Cimuncang No.68 sebuah tempat pembuatan Magnet wire (Enameled copper wire) dan pengolahan kawat tembaga. Perusahaan itu merupakan penanaman modal asing (Joint venture) dengan modal awal sebesar US $ 900.000, dengan fasilitas terbatas dan mempekerjakan kurang lebih 10 orang karyawan saja, itulah awal berdirinya PT. Ewindo.

Sejak semula PT.Ewindo sangat konsisten terhadap mutu produk. Salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu adalah dengan mengirimkan teknisinya untuk belajar di Jepang.

Tahun 1983 PT. Ewindo menjadi satu satunya perusahaan di Indonesia yang telah mendapat Standard JIS (Japanis Industrial Standard) dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Jepang (Ministri of trade and Industrtry of Japan / MITI) dengan nomor registrasi ID 8301 untuk produk Polyester Enameled Round


(35)

Copper Wire (PEW), dimana suatu pengakuan yang memungkinkan perusahaan untuk memperluas aktifitas perdagangan ke perusahaan perusahaan di Jepang .

Sejak adanya perkembangan Industri Automotive dan Sepeda motor di Indonesia, permintaan akan kabel Automotive terbuka lebar. Pada tahun 1987 dengan meningkatkan modal sebesar US $ 1.350.000 PT. Ewindo mengadakan ekspansi dengan mulai memproduksi produk kabel serta mengekspor hasilnya ke Jepang. Dan pada saat bersamaan produk Power Supply Cord pun mulai diproduksi.

Pada tahun 1991, perusahaan berhasil mendapatkan Standard UL/CSA, yang memungkinkan secara langsung atau tidak langsung dapat mengeksport produknya ke wilayah Amerika Utara.

Tahun 1994 dengan meningkatkan modal sebesar US $ 5.000.000 PT. Ewindo kembali melakukan expansi dengan memproduksi produk Wiring Harness.

Pada tahun 1995 perusahaan berhasil mendapat sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002 dari SGS International, dan Bendera Emas SMK3 dari Departemen Tenaga Kerja RI pada tahun 1999 untuk bidang Keselamatan dan kesehatan Kerja.

Pada tahun 1997, kami memperoleh persetujuan dari Jepang untuk memakai symbol -F- Mark pada produk kabel, sebagai persyaratan Standrad Jepang untuk perlindungan pada tahan pembakaran.

Pada tahun 1998, kami mendapatkan persetujuan dari Amerika untuk tanda C-UL sebagai pemenuhan standard Canada


(36)

Pada tahun 1999 berkenaan dengan pasar Eropa kami telah mendapatkan CB (Certificate Body) dan persetujuan dari Negara Negara Eropa, sehingga PT.Ewindo dapat memproduksi dan memasarkan produk sesuai standard Eropa.

Pada tahun 2000 berkenaan dengan pasar Australia kami telah mendapatkan Standard Marks Approval dari Australia untuk produk kabel dan Power Supply Cord sehingga Ewindo dapat memproduksi dan memasarkan Produk sesuai standard Australia.

Berdasarkan pengembangan system manajemen mutu ISO 9001 : 2000 kami mengupgrade system pada tahun 2004.

Pada tahun 2005 kami mendapatkan Persetujuan UL dari Amerika untuk produk Polyurethane Enameled Wires (UEW) dan mendapatkan persetujuan SNI (Standard Nasional Indonesia) untuk produk kabel dan Power Supply Cord Seiring dengan issue Internasional mengenai Kebijakan ramah lingkungan kami mengimplementasikannya mulai tahun 2005 dan mendapatkan sertifikat ISO 14001:2004 pada tahun 2006 termasuk didalamnya mencakup implementasi SMK3

3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran dari tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu perusahaan. Adapun bentuk struktur organisasi di PT.Ewindo adalah sebagai berikut :


(37)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT.EWINDO

3.1.3. Deskripsi Tugas

1. President Director

Uraian tugas dan tanggung jawab President Director adalah sebagai berikut. PRESIDENT DIRECTOR COMMISION OF DIRECTOR P U R C H A S IN G M A N A G E R M A R K E T IN G M A N A G E R G A M A N A G E R

MR / DMR

PRODUCTION DIRECTOR F IN A N C E M A N A G E R P R O D U C T IO N M A N A G E R FINANCE DIRECTOR ADVISOR FOR PRODUCTION TECHNICAL DIRECTOR GA DIRECTOR Q A M A N A G E R RoHS Committee


(38)

a. Memimpin kantor berlandaskan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan garis-garis besar kebijaksanaan pemimpin suatu perusahaan.

b. Membina, membimbing dan menggerakan bawahan bersama dengan Commission of Director agar masing-masing karyawan dan karyawati secara tidak sadar melakukan tugasnya dengan baik.

c. Mengusahakan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dan selalu tanggap terhadap setiap perkembangan serta permasalahan yang ada.

d. Menjaga perusahaan melalui fungsi pengawasan yang selalu dilaksanakan dengan baik.

2. Commission of Director

Uraian tugas dan tanggung jawab Commission of Director adalah sebagai berikut.

a. Membuat laporan hasil bisnis secara mingguan dan bulanan b. Melaksanakan rapat mingguan konservasi

c. Membuat distribusi kuitansi premi kepada Sales

d. Membuat laporan cash flow dan biaya non kontraktual e. Mengecek kebenaran, kelengkapan atau perhitungan busa f. Mencatat dan melaksanakan administrasi pajak

g. Membuat perencanaan kerja


(39)

3. Departemen Produksi

Proses produksi di PT.Ewindo terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu proses pengolahan bahan bahan baku yang akan diubah menjadi produk akhir berupa Kawat Email, Kabel Listrik, Power Supply Cord, dengan menggunakan peralatan produksi dan bahan bantu. Menghasilkan produknya, perusahaan memakai tahapan - tahapan produksinya, yang terdiri :

a. Tahapan Persiapan

Kegiatan pekerjaan yang dilakukan pada tahapan persiapan adalah : 1) Menyiapkan Bahan Baku, Bahan Bantu yang dibutuhkan dalam

kuantitas yang secukupnya untuk persiapan produksi yang disimpan di Gudang Bahan Baku Warehouse Material Control / WMC.

2) Bahan baku yang dikirim oleh supplier ke PT. EWINDO harus sesuai dengan sfesifikasi atau standar yang telah dibuat oleh PT. EWINDO.

3) Penerimaan barang yang dikirim masuk ke PT. EWINDO harus di periksa terlebih dahulu oleh bagian Quality Assurance yang meliputi kesesuaian barang dan kualitasnya sebelum dikirim ke bagian produksi.

4) Mempersiapkan mesin dan peralatan bantu lainnya yang siap dipergunakan dengan jalan perawatan dan pemeliharaan oleh bagian Maintenance.


(40)

b. Tahapan Pengolahan

Pada tahap ini Bahan Baku diolah menjadi produk akhir yang terdiri dari proses :

1) Drawing ( Penarikan ) :

Adalah bagian yang melakukan proses pengecilan diameter kawat tembaga (Copper Rod) dari diameter 8 mm menjadi 2.6 mm, diameter 2.6 mm menjadi 0.9 mm, diameter 0.9 menjadi sesuai kebutuhan dan proses Annealing (pemanasan) yang bertujuan mengembalikan kelenturan kawat tembaga setelah proses drawing. 2) Tin Coating :

Adalah proses pelapisan kawat tembaga dengan timah dengan cara “Deep Coating”. Pemberian timah mempunyai beberapa fungsi antara lain : mudah disolder, anti korosi.

3) Bunching :

Adalah proses pemilinan beberapa batang tembaga sesuai dengan standar produk dengan memperhatikan jarak pilinan, jumlah utas kawat dan diameter luar setelah dipilin.

4) Enamel Baking :

Adalah proses anealing dan proses pelapisan kawat tembaga oleh varnish dengan cara dipanggang didalam oven elektrik.

5) Extruding :

Adalah proses pembuatan isolator kabel yaitu pelapisan kawat tembaga dengan PVC compound yang dipanaskan. Proses


(41)

pelapisan menggunakan alat bantu Dies dan Nipple dengan temperatur pencairan PVC ± 165OC sampai dengan ± 180OC. Setelah itu kabel didinginkan dengan menggunakan air.

6) Injection :

Adalah proses pembuatan Power Supply Cord atau tusuk kontak . Melalui proses produksi yang mulai dari potong kabel (cutting), kupas kabel (stripping), pemasangan pin/terminal (crimping), pencetakan plug (injecting), dan lilit (winding).

4. Departemen Quality Assurance :

Quality Assurance adalah bagian yang menjamin terhadap mutu produk yang dihasilkan dengan melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku, pemeriksaan proses produksi (awal proses dalam proses dan akhir proses). Dan menjamin berjalannya Sistem Manajem Mutu di PT.Ewindo.

a. Departemen Purchasing / Pembelian :

Bagian yang bertugas melakukan pembelian material/bahan baku, bahan bantu, mesin dan peralatan produksi untuk kegiatan operasional perusahaan kepada pihak supplier.

b. Departemen Marketing :

Bagian yang bertugas untuk menerima pesanan, mementukan harga, pelayanan customer, dan kegiatan pemasaran secara keseluruhan. c. Departemen General Affair :

Bagian yang bertugas untuk mengatur kepersonaliaan, umum dan menjamin berjalannya Sistem Manajemen Lingkungan di PT.Ewindo.


(42)

3.2. Metode Penelitian

Dalam menentukan metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang ingin dicapai, dengan mengolah berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam pengolahan data barang pada PT.Ewindo.

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Deskriftif, dimana metode pembahasan masalah digunakan untuk menggambarkan objek yang diteliti, yaitu dengan cara mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data yang diperoleh. Penelitian metode deskriptif mempunyai langkah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. 3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. 5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan dalam hal ini menentukan populasi, sampel, mengumpulkan, dan menganalisis data. 7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan. 8. Membuat laporan penelitian.


(43)

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam mengumpulkan, dan menganalisis data, dengan melakukan penelitian langsung ataupun mengumpulkan dokumen-dokumen, pada sistem informasi yang sedang berjalan pada PT.Ewindo

3.2.2.1Sumber Data Primer

Merupakan data yang berasal dari sumber yang diteliti langsung, seperti: 1. Observasi, melakukan pengamatan terhadap proses, dengan menganalisis

sistem informasi yang berjalan pada perusahaan tersebut.

2. Wawancara, melakukan interview dengan bagian penjualan, sesuai dengan bagian yang diteliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Dalam data sekunder, data tersebut berupa data yang sudah diolah lebih lanjut oleh pengumpul data tersebut, seperti sumber-sumber referensi, baik dari buku sumber ataupun dokumen-dokumen yang diperoleh dari pihak terkait pada saat penelitian dilakukan, seperti laporan penjualan dan data jumlah barang.

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem dapat dikatakan sebagai langkah awal yang dibuat sebelum melakukan pada metode pengembangan sistem. Itu terlihat dari setiap permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang ada, untuk dipecahkan dan mejadikan langkah-langkah pengembangan menjadi sistem informasi yang baru. Dari pendekatan sistem dapat dilakukan pengembangan


(44)

sistem untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang dipakai adalah metode berorientasi data, metode ini disebut juga metodelogi model informasi, diperkenalkan sekitar tahun 1980, dengan banyaknya perusahaan menggunakan “Relational Database Management System”. Alat yang digunakan untuk membuat model ini ialah Entity Relational Diagram (ERD).

3.2.3.2Metode Pegembangan Sistem

George M. Scott dalam bukunya, mendefinisikan bahwa desain sistem sebagai berikut:

“Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah installasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.” Jogiyanto H.M (2005 : 196)

Langkah awal yang dilakukan dalam membangun sistem ini adalah dengan menentukan model sistem yang akan digunakan. Dalam penelitian ini model sistem yang digunakan adalah model sistem air terjun (waterfall).


(45)

Gambar 3.2 Model Sistem Waterfall

(Sumber: http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/softwareprocess.pdf)

Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang mendekati perkembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan suatu tingkatan, melalui pemodelan sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut.

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)

Pekerjaan awal dimulai dengan menentukan tahap untuk menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem, dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)

Proses analisis yang menunjang akan kebutuhan spesifik pada perangkat lunak, dan untuk mengetahui sifat dari perangkat lunak yang akan dibangun.

System Engineering

Analysis

Design

Coding

Testing


(46)

3. Perancangan (Design)

Langkah proses yang berfokus pada program struktur data, teknik, prosedur, dan penggolongannya. Proses perancangan menjelaskan data ke dalam gambaran dari perangkat lunak yang telah ditentukan.

4. Pengkodean (Coding)

Penerjemahan data ke dalam bahasa pemrograman tertentu. Perancangan dilakukan dengan lebih detail, dan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak lain.

5. Pengujian (Testing)

Pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun, dengan melihat tahapan-tahapan yang telah dilalui sebelumnya dengan benar.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap akhir dimana perangkat lunak yang dibangun sudah selesai dan dirawat dengan semestinya. Melakukan perbaikan jika ada kesalahan (error), pemasangan keamanan pada perangkat lunak, dan melakukan perubahan sesuai kebutuhan.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar, diagram, ataupun grafik, untuk membantu menganalisis dan melakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun. Alat bantu tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.


(47)

1) Flow Map

Merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi dokumen, aliran data, entitas-antitas sistem informasi, dan kegiatan operasi, yang berhubungan dengan sistem informasi.

2) Diagram Konteks

Diagram kontek merupakan pola penggambaran sistem secara umum. Diagram kontek memiliki kelompok pemakai baik pihak internal maupun eksternal.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah model yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

4) Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

5) Perancangan Basis Data

Basis data adalah kumpulan atau koleksi dari data-data yang disimpan pada alat penyimpanan tertentu dengan struktur penyimpanan yang khas dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Sistem pemrosesan basis data dimaksudkan untuk mengatasi


(48)

kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pemrosesan berkas. Sistem seperti ini dikenal dengan sebutan DBMS (Database Management System).

Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.

Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

b. Tabel Relasi

Tabel adalah himpunan elemen-elemen data yang diorganisasikan menggunakan model kolom vertikal dan baris horizontal. Tabel juga merupakan ekuivalensi dari sebuah entitas dalam Entity Relationship Diagram (ERD). ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan data store yang terdapat pada DFD.

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan


(49)

kesalahan. Metode pengujiaan perangkat lunak yang dipakai dalam pengujiaan perangkat lunak disini adalah metode Black Box Testing.

Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak. Pengujian black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dijalankan, dieksekusi pada perangkat lunak, dan kemudian hasil dari perangkat lunak akan dicek, sesuai tidaknya dengan apa yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut.

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja


(50)

45

4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kegiatan pengolahan data penerimaan bahan baku yang berjalan saat ini di PT. EWINDO dimulai dari permintaan bahan baku seperlunya oleh bagian persiapan produksi ke gudang material, sampai dengan pencatatan dan pemakaian bahan baku tersebut.

Prosedur yang dijalankan adalah sebagai berikut :

1. Permintaan bahan baku dari bagian persiapan akan diberikan ke bagian gudang material.

2. Bagian gudang memberikan permohonan pemeriksaan terhadap kualitas material kepada bagian Quality Assurance.

3. Setiap material yang akan dipakai untuk kegiatan produksi kualitasnya harus bagus dan sesuai dengan sefesifikasi atau standar PT. EWINDO. Dan setelah itu akan dicatat oleh bagian gudang, dan dibuatkan laporannya.

4. Setelah pemeriksaan sesuai maka bagian gudang melakukan pencatatan. Staff gudang mencatat tanggal pembelian, kode material, nama material, jenis material dan jumlah material, kemudian material dimasukan kedalam gudang.


(51)

5. Jika jumlah jenis material tertentu persediaannya telah menipis atau jumlah permintaan terhadap material tersebut (pemakaian) meningkat, pihak gudang akan memesan kembali material tersebut ke bagian pembelian

4.1.1 Analisis dokumen

Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui spesifikasi informasi yang ada dalam sistem yang dipakai untuk dokumen. Dokumen-dokumen tersebut diantaranya yaitu :

Deskripsi Dokumen

1. Laporan Penerimaan Bahan Baku

Fungsi : Menginformasikan banyaknya penerimaan bahan baku Sumber : Bagian Gudang

Rangkap : 2 (dua)

Distribusi : Bagian Gudang dan Bagian QA Frekuensi : Setiap Transaksi dan Perperiode 2. Laporan Pemakaian Bahan Baku

Fungsi : Menginformasikan banyaknya pemakaian bahan baku Sumber : Bagian Gudang

Rangkap : 2 (dua)

Distribusi : Bagian Gudang dan QA


(52)

3. Laporan Data Bahan Baku

Fungsi : Menginformasikan jumlah bahan baku yang tersedia Sumber : Bagian Gudang

Rangkap : 2 (dua)

Distribusi : Bagian Gudang dan QA Frekuensi : Setiap Periode

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Pada tahap analisis penulis memakai landasan teori flow map, diagram konteks dan data flow diagram.

4.1.2.1. Flow Map

Dari pengamatan yang dilakukan penulis maka dihasilkan diagram aliran data pada PT EWINDO adalah sebagai berikut :

Flowmap prosedur bahan masuk.

Pamasok Persiapan Gudang

dtBahan Baku

dtBahan Baku

dtBahan Baku

Mencatat bahan baku yang

masuk

Data bahan

baku Flowmap yang sedang berjalan


(53)

Flowmap prosedur bahan keluar

Gudang Quality Assurance Produksi Flowmap yang sedang berjalan

Manager Produksi Data Bahan Baku Data bahan baku Data bahan baku Cek bahan baku 2 1 Data bahan baku yang layak

2

Data bahan baku yang tidak layak

T

Y

Data bahan baku yang tidak layak

Data bahan baku yang layak Membuat laporan data bahan baku yang layak Laporan data bahan baku yang

layak

Data bahan baku

Mencatat data bahan baku yang keluar

Data bahan baku keluar

Mengolah data bahan baku

Laporan data bahan baku yang

layak

Gambar 4.1 Flow Map yang sedang berjalan

4.1.2.2. Diagram Kontek

Pada diagram kontek ini sistem informasi yang digunakan akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya diagram kontek sistem informasi yang sedang berjalan pada PT EWINDO adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Kontek Sistem yang sedang berjalan Sistem Informasi

Pengolahan Data Bahan Baku Produksi

Kabel Automotif Pemasok Data Bahan Baku

Data Bahan Baku

Bagian Persiapan Data Bahan Baku Data Bahan Baku


(54)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Berdasarkan diagram kontek diatas maka dapat dihasilkan Data Flow Diagram (DFD) pada PT EWINDO adalah sebagai berikut :

Bagian Persiapan Mengecek Kualitas Bahan Baku Membuat Laporan Bahan Baku Membuat Laporan Bahan Baku Pemberian Laporan Bahan Baku Menejer Produksi Bagian. Quality Asurance File Data Bahan Baku Data Bahan Baku

Data Bahan Baku

File Data

Jumlah Laporan Kurang

Bahan baku yang kualitasnya bagus Laporan

Bahan Baku Jumlah Laporan

Bahan baku tidak kurang

Laporan Bahan Baku

Gambar 4.3 DFD Sistem yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa maka dapat dilihat beberapa kekurangan pada sistem yang sedang berjalan diantaranya :

1. Semua laporan dan dokumen masih dilakukan secara tertulis atau manual, sehingga ditemukan permasalahan dalam proses pencatatan masuk dan keluar barang.

2. Banyaknya dokumen yang hilang dikarenakan sistem penyimpanan belum tertata dengan baik.


(55)

3. Belum adanya administrator yang bisa mengendalikan sistem dan orang yang bertanggung jawab dalam pengolahan data.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu tahap lanjutan dari analisa dan evaluasi sistem yang sedang berjalan, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan sutau sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa, sistem baru dapat dibuat sehingga menghasilkan rancangan sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu perancangan yang dapat membantu proses persediaan barang yang mana akan menperluas cakupan penjualan pada perusahaan ini.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Dimana pada prosedur yang dibuat tidak mengalami banyak perubahan dari sistem yang sedang berjalan, hanya berbeda dalam penggunaan sistem komputerisasi yang dapat membantu proses penginputan, pengeditan, dan penghapusan data serta dapat mempermudah dalam hal pencarian data dan dapat memberikan pembaharuan yang diharapkan dapat mempermudah dalam memeriksa persediaan barang di perusahaan ini.


(56)

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Adapun perancangan proses ini mencakup Flowmap, Diagram Konteks sistem diagram alir data sistem dan kamus data yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

4.2.3.1. Flow Map

Flowmap yang di usulkan bertujuan untuk mempermudah perancangan serta alur program. Berikut ini adalah gambar flowmap yang di usulkan

Flowmap bahan baku masuk

Pamasok Persiapan Gudang

dtBahan Baku

dtBahan Baku Flowmap yang diusulkan

Input data bahan baku masuk


(57)

Flowmap bahan baku keluar

Gudang Quality Assurance Produksi

Flowmap yang diusulkan

Manager Produksi

Database

Cek bahan baku

Cetak bahan baku yang layak Input data bahan

baku yang tidak layak

Data bahan baku

yang layak Data bahan baku

Input data bahan baku keluar

Cetak bahan baku keluar

Data bahan baku keluar

Mengolah bahan baku

Laporan data bahan baku yang

layak Cetak laporan

bahan baku yang layak

Laporan data bahan baku yang

layak

T

Y

Gambar 4.4 Flow Map yang diusulkan

4.2.3.2. Diagram Kontek

Diagram kontek ini dibuat untuk membatasi sistem dan menunjukan adanya interaksi sistem dengan komponen diluar sistem, yang dimana merupakan gambaran sistem secara luas. Berikut ini merupakan gambar diagram kontek dari sistem yang ingin dibangun :

Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Baku Produksi

Kabel Automotif Pemasok Data Bahan Baku

Data Bahan Baku

Bagian Persiapan Data Bahan Baku Data Bahan Baku Gambar 4.5 Diagram Kontek Sistem yang diusulkan


(58)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke keluaran, DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Analisis dari Data Flow Diagram pada PT EWINDO adalah sebagai berikut :

Bagian Persiapan Mengecek Kualitas Bahan Baku Input Data Bahan Masuk Membuat Laporan Data Masuk Bahan Baku

Data Bahan Baku

Data bahan bakut yang kualitasnya bagus

Data Laporan Bahan Baku Bagian Quality

Asurance

Data Bahan Baku

Data Laporan Bahan Baku

Menejer Produksi Data Laporan

Bahan baku

Gambar 4.6 DFD Sistem yang diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data

1. Kamus data : Laporan data bahan baku Alias : -

Priode : setiap mengecek bahan baku

Aliran : produksi – proses 1, proses 1- proses 2, proses2-pemasok Struktur data : kodebahanbaku, namabahanbaku, jenis, satuan, stok


(59)

2. Kamus data : Laporan penerimaan bahan baku masuk Alias : -

Priode : setiap penerimaan bahan baku dari supplier masuk ke gudang

Aliran : proses 2- proses 1- proses 2- proses 3

Struktur data : kodebahanbaku, namabahanbaku, jenis, satuan, jml, nomasuk, tglmasuk

3. Kamus data : Laporan pemakaian bahan baku Alias : -

Priode : setiap pemakaian bahan baku dari bagian produksi dan diserahkan laporan ke pemilik

Aliran : proses 3-pemilik

Struktur data : kodebahanbaku, namabahanbaku, jenis, satuan, jml, nopakai, tglpakai

4.2.4. Perancangan Basis Data

Pengertian perancangan basis data yaitu pembuatan dari sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan. Berikut ini tahapan-tahapan dari perancangan basis data :

1. Normalisasi 2. Relasi tabel

3. Entity Relationship Diagram 4. Struktur file


(60)

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan model relation untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan dalam bentuk normal. Dengan normalisasi akan lebih meminimalisasi penggolongan informasi dan memudahkan untuk mengidentifikasi entitas atau objek. Berikut ini langkah –langkah normalisasi :

Unnormal

{kode bahan baku, nama bahan baku, jenis, satuan, stok, no faktur, tanggal faktur, kode bahan baku, nama bahan baku, jenis, satuan, jumlah, no pakai, tanggal pakai, kode bahan baku, nama bahan baku, jenis, satuan

Normal 1

{ kode bahan baku, jenis, satuan, stok, no faktur, tanggal faktur, nama bahan baku, jumlah,no pakai, tanggal pakai}

Normal 2

Bahan baku : kode bahan baku*, nama bahan baku, jenis,satuan, Masuk : nofaktur*, kode bahan baku**, jenis,

Pakai : nopakai*, tanggal pakai, kode bahan baku**, jenis

4.2.4.2. Relasi tabel

Relasi antar tabel merupakan proses pengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjang entitas dan relasinya. Dengan kata lain relasi antar tabel-tabel menggambarakan hubungan antar tabel yang satu dengan yang lain. Relasi antar tabel yang dirancang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :


(61)

tbBahanBaku Kodebahanbaku* NamaBahanBaku Jenis Satuan Stock tbMasuk NoFak* Tanggal KodeBahanBaku** Jumlah Pakai NoPakai* TanggalPakai KodeBahanBaku** Jumlah

Gambar 4.7 Relasi tabel

4.2.4.3. Entity RelationDiagram

Entity Relation Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang menggambarkan rancangan data yang akan disimpan atau bentuk logika yang akan dipakai untuk menganalisa dan mendesain suatu basis data yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

BAHAN BAKU MASUK Penerimaan BAHAN BAKU Pemakaian PEMAKAIAN BAHAN BAKU

No.Faktur Nama No Pakai

Jenis Stok Nama

Nama NamaNama

Tgl Masuk Kode Kode Satuan Jumlah Jenis Satuan Tgl Pakai Kode Jumlah Satuan Jenis

M 1 1 M


(62)

4.2.4.4. Struktur file

Struktur file merupakan suatu objek sistem perangkat lunak yang merupakan elemen-elemen dari sistem perangkat lunak yang dirancang struktur file menentukan struktur fisik database yang menunjukkan struktur dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis data. Berikut ini struktur file yang diusulkan sebagai berikut :

1. Tabel Bahan Baku

Nama File : tbBahanbaku Primary Key : KodeBahanbaku

Tabel 4.1 Struktur Tabel Bahan Baku

No Nama Field Tipe Ukuran

1 KodeBahanbaku varchar 6

2 NamaBahanbaku varchar 30

3 Jenis varchar 30

4 Satuan varchar 30

5 Stock numeric 9

2. Tabel Masuk

Nama File : tbMasuk

Primary Key : KodeBahanbaku Secondary Indexes : NoFaktur

Tabel 4.2 Struktur Tabel Masuk

No Nama Field Tipe Ukuran

1 NoFaktur varchar 6

2 Tanggal date time

3 KodeBahanbaku* Varchar 6


(63)

3. Tabel Pakai

Nama File : tbPakai

Primary Key : KodeBahanbaku Secondary Indexes : NoPakai

Tabel 4.3 Struktur Tabel Pakai

4. Tabel Login

Nama File : tbLogin

Primary Key : Username

Tabel 4.4 Struktur Tabel Login

No Nama Field Tipe Ukuran

1 Username* varchar 20

2 Password varchar 10

4.2.4.5. Kodifikasi

Kodifikasi digunakan untuk mendefinisikan suatu objek secara singkat dengan adanya sistem kodifikasi diharapkan dapat mengklasifikasi data sehingga tidak terjadi adanya kesamaan data.

1. kodebahanbaku

xxxx

No urut bahan baku Kode bahan baku

No Nama Field Tipe Ukuran

1 NoPakai vachar 6

2 Tanggal datetime

3 KodeBahanbaku* varchar 6


(64)

Contoh : A001

A : Kode Bahan Bahu 001 : No. urut Barang 1 2. nopakai

xxxx

No urut pakai Kode pakai

Contoh : P.001

P : Kode Pakai

.001 : No. urut Pakai 1

3. nofaktur

xxxx

No urut Faktur Kode faktur

Contoh : F001

F : kode faktur 001: no urut faktur

4.2.5. Perancangan antar muka

Perancangan antar muka pemakai sangat penting untuk memenuhi criteria yang mudah digunakan, menarik dan nyaman digunakan oleh pemakai. Oleh karena itu dibuatlah rancangan antar muka untuk memudahkan pemakai, kemudahan itu antara lain dicapai dengan pemakaian alat masukan berupa mouse dan keyboard penstrukturan menu sesuai dengan urutan penggunaan.


(65)

4.2.5.1. Struktur menu

Struktur menu yang diusulkan bertujuan untuk mempermudah perancangan serta alur program. Berikut ini adalah gambar struktur menu usulan pengolahan data bahan baku yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut

Menu

Input

Data Bahan Baku

Data Bahan Baku Masuk

Data Pemakaian Bahan Baku

Cetak Login Keluar

Data Pemakaian Bahan Baku Data Bahan Baku Masuk

Data Bahan Baku

Gambar 4.9 Struktur Menu

4.2.5.2 Perancangan Input

Perancangan Input dalam proses aplikasi sistem informasi persediaan barang pada PT. Ewindo antara lain sebagai berikut :

1. Menu Login

User Password

Cancel


(66)

Tabel 4.5 Fungsi dan Keterangan Login

No Nama Objek Keterangan

1 User Edit. Text Untuk Input Username

2 Password Edit. Text Untuk Input Password

3 Cancel Button Untuk Membatalkan Aplikasi

2. Menu Utama

INPUT CETAK LAPORAN LOGIN KELUAR

SISTEM PENGOLAHAN DATA BAHAN BAKU PRODUKSI KABEL AUTOMOTIF PT. EWINDO BANDUNG

GAMBAR


(67)

3. Data Bahan Baku Produksi

DATA BAHAN BAKU BAGIAN PRODUKSI PT. EWINDO

Input D ata

Kode Bahan Baku Nama Bahan Baku Jenis Satuan Stok SIMPAN BATAL TAMBAH EDIT HAPUS TUTUP

C ari D ata

Tampilkan B erdasarkan K ode B ahan B aku

Jenis

R efresh Ok

GRID

Gambar 4.12. Input Data Bahan Baku Produksi

Tabel 4.6 Fungsi dan Keterangan Input Data bahan Baku Bagian Produksi

No Nama Objek Keterangan

1 Kode bahan baku Edit. Text Untuk Input kode bahan baku 2 Nama bahan baku Edit. Text Untuk Input nama bahan baku 3 Jenis Edit. Text Untuk Input jenis

4 Satuan Edit. Text Untuk Input satuan 5 Stock Edit. Text Untuk Input stock barang

6 Simpan Button Untuk Input menyimpan bahan baku 7 Batal Button Untuk membatalkan stock bahan baku

yang masuk

8 Tambah Button Untuk menambahkan data bahan baku

9 Edit Button Untuk mengubah data bahan baku

10 Hapus Button Untuk menghapus data bahan baku 11 Tutup Button Untuk keluar dari aplikasi

12 Refresh Button Untuk menyegarkan data


(68)

4. Data Data Bahan Baku Masuk

DATA BAHAN BAKU MASUK BAGIAN PRODUKSI PT. EWINDO

No. Faktur Tanggal Kode Bahan Baku Nama Bahan Baku Jenis Satuan Jumlah Input Data SIMPAN BATAL TAMBAH EDIT HAPUS TUTUP Cari Data

Kode Bahan Baku

Tampilkan Berdasarkan No Faktur

GRID

GRID

HIDE STOK BAHAN BAKU

Gambar 4.13. Input Data Bahan Baku Masuk

Tabel 4.7 Fungsi dan Keterangan Input Data bahan Baku Masuk

No Nama Objek Keterangan

1 No. Faktur Edit. Text Untuk Input no faktur 2 Tanggal Edit. Text Untuk Input tanggal

3 Kode bahan baku Edit. Text Untuk Input kode bahan baku 4 Nama bahan baku Edit. Text Untuk Input nama bahan baku 5 Jenis Edit. Text Untuk Input jenis barang 6 Satuan Edit. Text Untuk Input satuan barang 7 Jumlah Edit. Text Untuk menginput jumlah

8 Simpan Button Untuk Input menyimpan bahan baku 9 Batal Button Untuk membatalkan stock bahan baku

yang masuk

10 Tambah Button Untuk menambahkan data bahan baku 11 Edit Button Untuk mengubah data bahan baku 12 Hapus Button Untuk menghapus data bahan baku 13 Tutup Button Untuk keluar dari aplikasi


(69)

5. Data Pemakain Bahan Baku

DATA PEMAKAIAN BAHAN BAKU MASUK BAGIAN PRODUKSI PT. EWINDO

No. Pakai Tanggal Kode Bahan Baku Nama Bahan Baku Jenis Satuan Jumlah Input Data SIMPAN BATAL TAMBAH EDIT HAPUS TUTUP Cari Data

Kode Bahan Baku

Tampilkan Berdasarkan No Faktur

GRID

GRID

HIDE STOK BAHAN BAKU

Gambar 4.14. Input Data Pemakain Bahan Baku

Tabel 4.8 Fungsi dan Keterangan Input Data Pemakain Bahan Baku

No Nama Objek Keterangan

1 No. Pakai Edit. Text Untuk Input no pakai 2 Tanggal Edit. Text Untuk Input tanggal

3 Kode bahan baku Edit. Text Untuk Input kode bahan baku 4 Nama bahan baku Edit. Text Untuk Input nama bahan baku 5 Jenis Edit. Text Untuk Input jenis barang 6 Satuan Edit. Text Untuk Input satuan barang 7 Jumlah Edit. Text Untuk menginput jumlah

8 Simpan Button Untuk Input menyimpan bahan baku 9 Batal Button Untuk membatalkan stock bahan baku

yang masuk

10 Tambah Button Untuk menambahkan data bahan baku 11 Edit Button Untuk mengubah data bahan baku 12 Hapus Button Untuk menghapus data bahan baku 13 Tutup Button Untuk keluar dari aplikasi


(70)

6. Cetak Laporan Data Bahan Baku Pilih Data

Data Bahan Baku

Seluruh Data Bahan Baku Jenis Data Bahan Baku

Data Pemakaian Bahan Baku

Data Bahan Baku Masuk

Batal Cetak

s/d

Gambar 4.15. Cetak Laporan Data Bahan Baku

Tabel 4.8 Fungsi dan Keterangan Cetak Laporan Data Bahan Baku

No Nama Objek Keterangan

1 Data bahan baku Edit. Text Untuk input data bahan baku 2 Seluruh data

bahan baku

Edit. Text Untuk input seluruh data bahan baku

3 Jenis data bahan baku

Edit. Text Untuk input jenis data bahan baku

4 Data pemakaian bahan baku

Edit. Text Untuk input data pemakaian bahan baku

5 Data bahan baku masuk

Edit. Text Untuk input data bahan baku masuk

6 Batal Edit. Text Untuk membatalkan penyimpanan 7 Cetak Edit. Text Untuk menyetak hasil


(71)

7. Cetak Laporan Data Pemakaian Bahan Baku Pilih Data

Data Bahan Baku

Seluruh Data Bahan Baku Jenis Data Bahan Baku

Data Pemakaian Bahan Baku

Data Bahan Baku Masuk

Batal Cetak

s/d

Gambar 4.16. Cetak Laporan Data Pemakaian Bahan Baku

Tabel 4.9 Fungsi dan Keterangan Cetak Laporan Data Pemakaian Bahan Baku

No Nama Objek Keterangan

1 Data bahan baku Edit. Text Untuk input data bahan baku 2 Seluruh data

bahan baku

Edit. Text Untuk input seluruh data bahan baku

3 Jenis data bahan baku

Edit. Text Untuk input jenis data bahan baku

4 Data pemakaian bahan baku

Edit. Text Untuk input data pemakaian bahan baku

5 Data bahan baku masuk

Edit. Text Untuk input data bahan baku masuk

6 Batal Edit. Text Untuk membatalkan penyimpanan 7 Cetak Edit. Text Untuk menyetak hasil


(72)

8. Cetak Laporan Data Bahan Baku Masuk Pilih Data

Data Bahan Baku

Seluruh Data Bahan Baku Jenis Data Bahan Baku

Data Pemakaian Bahan Baku

Data Bahan Baku Masuk

Batal Cetak

s/d

Gambar 4.17. Cetak Laporan Data Bahan Baku Masuk

Tabel 4.10 Fungsi dan Keterangan Cetak Laporan Data Bahan Baku Masuk

No Nama Objek Keterangan

1 Data bahan baku Edit. Text Untuk input data bahan baku 2 Seluruh data

bahan baku

Edit. Text Untuk input seluruh data bahan baku

3 Jenis data bahan baku

Edit. Text Untuk input jenis data bahan baku

4 Data pemakaian bahan baku

Edit. Text Untuk input data pemakaian bahan baku

5 Data bahan baku masuk

Edit. Text Untuk input data bahan baku masuk

6 Batal Edit. Text Untuk membatalkan penyimpanan 7 Cetak Edit. Text Untuk menyetak hasil


(73)

4.2.5.3 Perancangan Output

Laporan Data Bahan Baku

KodeBahanBaku NamaBahanBaku Jenis Satuan Stok

PT. EWINDO

Gambar 4.18. Laporan Data Bahan Baku

Laporan Pemakaian Bahan Baku

KodeBahanBaku TglPakai

NoPakai NamaBahanBaku Jenis Satuan Jumlah

PT. EWINDO

Dari tgl s/d

Gambar 4.19. Laporan Pemakaian Bahan Baku Laporan Data Bahan Baku M asuk

KodeBahanBaku Tanggal

NoFaktur NamaBahanBaku Jenis Satuan Jumlah

PT. EWINDO

Dari tgl s/d


(74)

69

5.1. Pengujian

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Baku Produksi Kabel Automotif di PT EWINDO menggunakan data uji berupa sebuah data dan masukan dari pengguna.

Tabel 5.1.

Rencana Pengujian Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Baku Produksi Kabel Automotif

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Pengujian

Pengujian Login Pengguna

Pengecekan pengguna

yang telah terdaftar Sistem Black Box

Pengujian Pengisian Data

Pengisian Data Surat

Perjanjian Modul Black Box

Pengisian Data

Pembayaran Modul Black Box

Pengisian Data Bahan


(75)

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian

a. Pengujian Login

Pengujian login yang dilakukan hanya untuk pengecekan pengguna yang telah terdaftar.

Tabel 5.2. Pengujian Login 1

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan password

terdaftar

Pengguna : asep Password : 123456

Tercantum pada textbox pengguna dan textbox password

Dapat mengisi login pengguna sesuai yang diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak

Klik LOGIN

Dapat masuk ke form utama untuk pengguna yang terdaftar

Tombol LOGIN dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak


(76)

Tabel 5.3. Pengujian Login 2

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna tidak

terdaftar.

Pengguna : bayu Password : 061089

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan.

pengguna tidak dapat login dan menampilkan pesan ”Nama pengguna salah, silahkan ulangi”

[√ ] diterima [ ] ditolak

Klik ”LOGIN”

Pengguna dengan password salah Pengguna : bayu Password : xxx

Tidak dapat login dan menampilkan pesan peringatan

Pengguna tidak dapat login dan menampilkan pesan

Password salah. Silahkan ulangi”

[√ ] diterima [ ] ditolak

b. Pengujian Pengisian Data Bahan Baku

Pengujian pengisian data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Pengujian Pengisian Data Bahan Baku


(77)

Tabel 5.4.

Pengujian Pengisian Data Bahan Baku

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik “Tambah” Tombol yang aktif

hanya tombol “Simpan”

Dapat mengisi tiap field sesuai yang

diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak

Mengisi textbox tiap field.

Klik “Simpan”

Data tersimpan di data surat perjanjian. Tombol “Simpan” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak

Klik “Edit” data diperbaharui Tombol “Edit” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak

Klik „Hapus‟ Data dihapus Tombol “Hapus”

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pengisian textbox jumlah dengan selain angka

Muncul pesan bahwa data harus diisi dengan angka

Tekxtbox

berfungsi sesuai yang

diharapkan

[√ ] diterima [ ] ditolak


(1)

Gambar 5.15 Tampilan pertama Package & Deployment Wizard – Installation Ketik judul programnya, misalnya PERSEDIAAN BARANG, seperti gambar 5.25 . Ini akan ditampilkan saat instalasi.

Gambar 5.16 Tampilan Pertama Package & Deployment Wizard – Start Menu Items

Selanjutnya pilih group menu dan item sebagai tempat untuk shortcut program setelah selesai instalasi. Tekan Next.


(2)

89

Gambar 5.17 Tampilan pertama Package & Deployment Wizard – Install Locations

Setelah itu muncul kotak dialog untuk memilih file shared seperti terlihat pada gambar 5.28. Tekan Next.

Gambar 5.18 Tampilan Pertama Package & Deployment Wizard – Finished Tekan Finish untuk menyelesaikan proses setup instalasi.


(3)

90

Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Setalah merancang sistem informasi pengolahan data bahan baku dalam sebuah program, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi pengolahan data bahan baku yang efektif, efisien bisa mengurangi terjadinya kesalahan dan duplikasi data

2. Pembuatan laporan dan proses input data sudah lebih efektif karena sudah terkomputerisasi dan menggunakan data base sebagai media atau alat penyimpanannya

3. Sistem yang dibuat dapat membantu mempermudah suatu pekerjaan sehingga dapat dilakukan secara optimal.


(4)

91

6.2 Saran

Adapun saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat, agar sistem yang diusulkan dapat digunakan dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan ada pengembangan terhadap aplikasi yang penulis buat untuk proses pengolahan data bahan baku

2. Tampilan program aplikasi masih sangat sederhana dan masih harus ditambah beberapa desain dan fitur yang ada pada aplikasi tersebut


(5)

92

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Ilmaiah

1. Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Informatika Bandung.

2. Jogianto Hartono, MBA, Ph.D, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Yogyakarta, 1989.

B. Daftar Alamat Situs

1. http://id.wikibooks.org/wiki/Perangkat Keras

2. http://ilmukomputer.com/2006/08/22/pengantar-database 3. http://media.diknas.go.id/media/document/1075.pdf


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Bayu Pamudi Santoso

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 30 September 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Nikah

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

A lamat : Perum.Gandasi Indah C/15 Rt 02/Rw 12

Kab.Bandung Kec.katapang .

Mobile phone : 087824260030

E-mail : josh_fight4love@yahoo.com

PENDIDIKAN

1995 – 1996 Taman Kanak-kanak Firsdaus, Kab.Bandung Berijazah 1996 – 2001 SD Negweri Angkasa XII, Kab.BandungBerijazah 2001 – 2004 SMP Negeri 2 Margahayu, Kab.BandungBerijazah 2004 – 2007 SMA Negeri 1 Margahayu, Kab.BandungBerijazah 2007 ~ Universitas Komputer Indonesia, Bandung Masih Kuliah

BAHASA

- Indonesia

MOTTO

- Disiplin Dalam Berkerja