550
Pembangkitan Tenaga Listrik
C. Pengukuran Daya Listrik
Dalam teori teknik tenaga listrik terurai untuk menentukan besarnya daya listrik yang dipakai dalam satuan Volt Amper VA dan yang lebih tinggi
kVA kilo Volt Amper. Dapat pula dikatakan Watt dan kW kilo Watt jika faktor daya atau cos f diperhitungkan.
Dalam uraian secara perhitungan, besarnya daya P adalah: P = E . I. Cos f watt, untuk daya arus bolak–balik satu phasa
P= E . I. Cos f . 3 Watt untuk daya arus bolak–balik tiga phasa.
Dalam praktiknya kita tinggal melihat hasil yang telah didata pada alat ukur. Di sini akan kelihatan berapa besar daya yang dipakai pada alat
pemakai. Lihat skema gambar pengukur daya pada Gambar XIII.9.
Gambar XIII.9
Kontruksi dasar Watt Meter Keterangan :
L – medan lapan spool arus P – medan putar spool tegangan
Gambar XIII.10
Pengukur Daya Watt-meter 1 phasa
Di unduh dari : Bukupaket.com
Alat Ukur Listrik
551
Gambar XIII.11 Pengukur Daya Watt-Meter 1 Phasa3 Phasa
Gambar XIII.12
Skema Bagan Watt-Meter 1 Phasa
Gambar XIII.13
Skema Bagan Watt-Meter 1 Phasa dan 3 Phasa
A
Di unduh dari : Bukupaket.com
552
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar XIII.14 Cara penyambungan Wattmeter 1 phasa
Gambar XIII.15
Cara Pengukuran Daya 3 Phasa dengan 2 Wattmeter
Gambar XIII.16
Rangkaian Pengukuran Daya 3 Phasa 4 Kawat
Di unduh dari : Bukupaket.com
Alat Ukur Listrik
553
Gambar XIII.17
Rangkaian Pengukuran Daya Tinggi
D. Pengukuran Faktor Daya
Dalam pengertian sehari–hari disebut pengukur Cosinus phi f . Tujuan pengukuran Cos f
atau pengukur nilai cosinus sudut phasa adalah, memberikan penunjukan secara langsung dari selisih phasa yang timbul
antara arus dan tegangan. Kita menghendaki bukan penunjukan sudut phasa melainkan penunjukan cosinus phi. Untuk menghitung Cos f
dengan menggunakan rumus:
Cos f = I
V P
. 13-2
Keterangan: P = daya dalam satuan watt
V = tegangan dalam satuan volt I = arus listrik dalam satuan
amper
Pengukuran Cos f berdasarkan pada dasar–dasar gerak listrik dapat
dianggap sebagai Pengukuran kumparan silang. Kumparan didalamnya terdiri dari kumparan arus dan kumparan tegangan, prinsip seperti
pengukur Watt.
Di unduh dari : Bukupaket.com
554
Pembangkitan Tenaga Listrik
Dalam proses pengukuran Cos f , prinsip pengukuran bukanlah dituntut hasil yang persis. Menurut petunjuk–petunjuk dari pembuat atau yang
memproduksi alat ukur, kesalahan yang diizinkan adalah dua derajat, sudut skala penunjukan.
Gambar XIII.18
Alat Pengukur Cos F
Gambar XIII.19
Kopel yang Ditimbulkan
Pada kumparan S
1
bekerja suatu gaya, K
1
= C
1
.I
1
.I
3
.Cos f 13-3
Q = C
2
.VI. Cos f 13-4
Gaya pada kumparan S
2
besarnya; K
2
=C
3
.I
2
I
3
.Cos 90–f = C
4
.V.I sin D
13-5
Di unduh dari : Bukupaket.com
Alat Ukur Listrik
555
Kopel yang ditimbulkan oleh k
1
adalah; M
1
= C
5
.V.I. cos f sin D
13-6 Kopel k
2
adalah; M
2
=C
6
.V.I.sinf .cos D
13-7 Atau
tg D
= C. tg . f 13-8
Akibatnya bahwa dengan jarum yang dihubungkan dengan kumparan- kumparan yang dapat bergerak dan yang sikapnya selalu sesuai
dengan kumparan S
2
, memberi penunjukan yang langsung berbanding lurus dengan f . Kalau arus mendahului, Gambar XIII.19, kopel
ditimbulkan oleh gaya I
2
dari I
3
karena itu kedua gaya kopel bekerja bersama–sama, dimana kumparan S
2
dengan jarumnya berhenti di muka sudut negatif f berarti di sebelah kiri dari garis tengah yang tegak.
Gambar XIII.20
Pengukur Cos F dengan Kumparan Tegangan yang Tetap dan Inti Besi
Di unduh dari : Bukupaket.com
556
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar XIII.21
Diagram Vektor Ambar XIII.20
Gambar XIII.22
Prinsip Cosphimeter Elektro Dinamis
Gambar XIII .23
Cosphimeter dengan Azas Kumparan Silang
Di unduh dari : Bukupaket.com
Alat Ukur Listrik
557
Gambar XIII.24
Vektor Diagram Arus dan Tegangan pada Cosphimeter
Gambar XIII.26
Kontruksi Cosphimeter dengan Garis-Garis
Gambar XIII.27 Sambungan Cosphimeter 1 phasa
Gambar XIII.25
Skala Cosphimeter 3 phasa
Gambar XIII.28
Sambungan Secara Tidak Langsung Cosphimeter 1 Phasa
Di unduh dari : Bukupaket.com
558
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar XIII.29
Pemasangan Cosphimeter 3 phasa
E. Pengukuran Frekuensi