Masalah Penataan dan Pemanfaatan Bangunan Keluarga

2 penting karena berperan sebagai sumber energi sebelum beraktifitas di pagi hari. Pak Dewa juga bercerita bahwa sebelum makan dirinya tidak pernah mencuci tangan dengan menggunakan sabun karena menganggap dengan membasahi tangannya dengan air saja sudah cukup untuk membuat nasi yang dimakan tidak menempel di tangannya. Keluarga Pak dewa terbiasa mandi satu kali sehari dikarenakan terbatasnya air dan kondisi cuaca tempat tinggalnya yang dingin. Bahkan terkadang saat cuaca sangat dingin mereka dapat tidak mandi seharian penuh. Berdasarkan pengamatan penulis, Pak Dewa beserta anaknya nampak memiliki gangguan pada kulitnya, namun tidak sampai mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Pak Dewa awalnya bercerita bahwa dirinya tidak memiliki hipertensi, namun setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, penulis mendapatkan tekanan darah Pak Dewa mencapai 15090 mmHg. Pak Dewa kemudian baru mengingat bahwa dirinya dulu pernah dikatakan memiliki hipertensi saat memeriksakan diri ke Puskesmas, namun karena Pak Dewa tidak merasa sakit, Pak Dewa tidak pernah memeriksakan kesehatannya lagi ke Puskesmas. Pak Dewa tidak pernah memeriksakan masalah tekanan darah tersebut ke pusat pelayanan kesehatan di daerahnya karena kurangnya informasi yang dimiliki. Pak Dewa juga memiliki kebiasaan merokok, dimana satu bungkus rokok bisa dihabiskannya dalam waktu satu hari. Pak Dewa bercerita bahwa dirinya memang ingin berhenti merokok, namun saat tidak merokok Pak Dewa merasa bibir nya agak aneh sehingga Pak Dewa kembali merokok. Ibu dari Pak Dewa, yaitu I Dewa Ayu Ketut Wirya juga saat diperiksa oleh penulis ternyata memiliki katarak, sehingga tidak bisa melihat. Ibu Pak Dewa diceritakan sudah tidak bisa melihat sejak setahun yang lalu, namun tidak dicarikan pengobatan karena Pak Dewa menganggap kebutaan tersebut dikarenakan usia Ibunya yang sudah tua. Hal tersebut menyebabkan Ibu Pak Dewa lebih sering diam sendirian di kamar, dan tidak keluar kamar. Ibu Pak Dewa memanggil menantu Pak Dewa jika ingin makan, minum, dan mandi.

2.1.3 Masalah Penataan dan Pemanfaatan Bangunan Keluarga

Keluarga Bapak I Dewa Gede Jati tinggal di lahan miliknya sendiri dengan luas 2 are dan saat ini ditempati oleh 2 KK. Rumah yang ditempatinya berupa bangunan permanen, terdiri atas 3 bangunan terpisah. Bangunan yang pertama digunakan sebagai kamar tidur, dimana dalam satu bangunan tersebut terdapat 2 kamar tidur. Dua bangunan lainnya dimanfaatkan oleh Pak Dewa sebagai dapur dan kamar mandi. Kamar tidur yang lebih kecil ditempati oleh ibu Pak Dewa I Dewa Ayu Ketut Wirya, sedangkan kamar tidur yang lebih besar ditempati untuk 6 orang, yaitu 3 Pak Dewa, istri Pak Dewa, anak ke-3 Pak Dewa, dan keluarga anak pertama Pak Dewa. Kamar tidur di rumah Pak Dewa tidak memiliki ventilasi udara, sehingga sirkulasi udara di kamar Pak Dewa tidak baik. Aroma kamar tidur di rumah Pak Dewa tercium tidak sedap. Jendela kamar juga tidak pernah dibuka karena jendela kamar yang digunakan oleh Pak Dewa adalah jendela yang tertutup permanen. Sirkulasi udara hanya mengandalkan sebuah pintu yang dibuka saat pagi atau siang hari dan selalu ditutup saat malam hari. Banyaknya jumlah orang yang istirahat dalam sebuah kamar ditambah dengan buruknya sirkulasi udara dapat berdampak buruk pada kualitas istirahat keluarga Pak Dewa. Hal tersebut sangat buruk untuk keluarga Pak Dewa karena udara yang segar di kamar tidur sangatlah dibutuhkan untuk menimbulkan suasana nyaman, sehingga momen istirahat di rumah tidak terganggu. Jalur cahaya masuk termasuk mencukupi apabila Pak Dewa membuka tirai jendelanya. Pak Dewa masih menggunakan tungku dan kayu bakar di dapurnya untuk memasak. Sirkulasi udara di dapur Pak Dewa juga tidak baik karena tidak terdapat ventilasi dan hanya mengandalkan sebuah pintu agar asap tungku dapat keluar. Hal tersebut menyebabkan kondisi dapur Pak Dewa cukup berasap ketika memasak. Namun di dapur Pak Dewa juga terdapat kompor gas yang hanya digunakan apabila terburu-buru untuk menghemat penggunaan gas. Sehari-harinya Pak Dewa mandi di kamar mandi keluarga yang terletak di bangunan yang berbeda. Kamar mandi Pak Dewa cukup sempit dan penerangannya kurang. Kondisi halaman rumah Pak Dewa berdebu karena hanya berupa tanah dan tidak pernah disiram karena terbatasnya air.

2.2 Masalah Prioritas