4 katarak gratis dari pemerintah dan RS Indera Provinsi Bali tersebut dilaksanakan di Desa
Demulih pada tanggal 20 Agustus 2016, dan penulis juga ikut mengantar Ibu Pak Dewa bersama Pak Dewa untuk operasi katarak gratis di Desa Demulih.
3.1.4 Melakukan Edukasi tentang Pentingnya Merawat Kebersihan Kulit dan Mencuci Tangan dengan Sabun Sebelum Makan
Pak Dewa bercerita bahwa sebelum makan dirinya tidak pernah mencuci tangan dengan menggunakan sabun karena menganggap dengan membasahi tangannya dengan air saja sudah
cukup untuk membuat nasi yang dimakan tidak menempel di tangannya. Keluarga Pak Dewa juga terbiasa mandi satu kali sehari dikarenakan terbatasnya air dan kondisi cuaca tempat
tinggalnya yang dingin. Bahkan terkadang saat cuaca sangat dingin mereka dapat tidak mandi seharian penuh. Berdasarkan pengamatan penulis, Pak Dewa beserta anaknya nampak memiliki
gangguan pada kulitnya, namun tidak sampai mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Merawat kebersihan kulit merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan. Kulit yang nampak
muncul bercak-bercak putih merupakan salah satu tanda adanya jamur yang tumbuh di kulit. Bercak-bercak putih tersebut nampak muncul pada lipatan lengan bawah Pak Dewa dan juga
pada wajah anak ke-tiga Pak Dewa. Penulis memberikan edukasi kepada Pak Dewa dan keluarga, walaupun kondisi cuaca saat itu dingin dan air yang terbatas, Pak Dewa dan keluarga
masih tetap dapat menjaga kebersihan kulitnya dengan memasak air panas untuk mandi, ataupun dengan cukup mencuci muka serta daerah yang berkeringat dan menyikat gigi saat di malam
hari, sehingga tidak banyak menghabiskan air namun tetap menjaga kebersihan kulit. Penulis juga mengedukasi Pak Dewa untuk terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk
mencegah masuknya kuman penyakit melalui tangan yang kotor, serta mengedukasi tentang 6 langkah mencuci tangan yang baik dan benar.
3.1.5 Melakukan Edukasi tentang Tips dan Trik untuk Berhasil Berhenti Merokok
Pak Dewa juga memiliki kebiasaan merokok, dimana satu bungkus rokok bisa dihabiskannya dalam waktu satu hari. Pak Dewa bercerita bahwa dirinya memang ingin berhenti
merokok, namun saat tidak merokok Pak Dewa merasa bibir nya agak aneh sehingga Pak Dewa kembali merokok. Merokok merupakan hal yang sangat merugikan bagi Pak Dewa karena selain
menguras kantong, merokok juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Penulis mengedukasi Pak Dewa dan memberikan cara-cara untuk dapat mempermudah Pak Dewa
5 berhenti merokok, seperti mengganti rokok dengan permen mint, alihkan keinginan untuk
merokok dengan kegiatan kesibukan lain, jangan terjebak perangkap “hanya satu batang per hari”, dan yang terpenting adalah bulatkan niat dan tekad untuk benar-benar berhenti merokok.
Dengan berhenti merokok, diharapkan Pak Dewa dapat menekan pengeluaran untuk membeli
rokok dan tetap menjaga kesehatannya. 3.1.6 Melakukan Edukasi tentang Pentingnya Sarapan Pagi Sebelum Beraktifitas
Keluarga Pak Dewa merupakan keluarga yang tidak pernah sarapan pagi dikarenakan memang tidak terbiasa. Padahal sarapan pagi sangat diperlukan oleh tubuh dan penting untuk
kesehatan karena saat tidur tubuh sudah berpuasa selama 8 jam. Selain itu sarapan pagi juga penting karena berperan sebagai sumber energi sebelum beraktifitas di pagi hari. Penulis
mengedukasi Pak Dewa dan Keluarga untuk mengonsumsi sesuatu sebelum beraktifitas, seperti nasi dan telur, buah pisang, ataupun umbi-umbian yang dapat diperoleh dari kebunnya.
Diharapkan dengan rutin sarapan, Pak Dewa dan keluarganya bisa beraktifitas di pagi hari dengan lebih bertenaga. Anak Pak Dewa juga dengan memiliki kebiasaan untuk sarapan
diharapkan lebih bisa menyerap pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah. 3.1.7 Melakukan Edukasi tentang Pentingnya Pengadaan Ventilasi serta Penghijauan di
Halaman Rumah
Kamar tidur di rumah Pak Dewa tidak memiliki ventilasi udara, sehingga sirkulasi udara di kamar Pak Dewa tidak baik. Aroma kamar tidur di rumah Pak Dewa tercium tidak sedap.
Jendela kamar juga tidak pernah dibuka karena jendela kamar yang digunakan oleh Pak Dewa adalah jendela yang tertutup permanen. Sirkulasi udara hanya mengandalkan sebuah pintu yang
dibuka saat pagi atau siang hari dan selalu ditutup saat malam hari. Banyaknya jumlah orang yang istirahat dalam sebuah kamar ditambah dengan buruknya sirkulasi udara dapat berdampak
buruk pada kualitas istirahat keluarga Pak Dewa. Hal tersebut sangat buruk untuk keluarga Pak Dewa karena udara yang segar di kamar tidur sangatlah dibutuhkan untuk menimbulkan suasana
nyaman, sehingga momen istirahat di rumah tidak terganggu. Pak Dewa masih menggunakan tungku dan kayu bakar di dapurnya untuk memasak. Sirkulasi udara di dapur Pak Dewa juga
tidak baik karena tidak terdapat ventilasi dan hanya mengandalkan sebuah pintu agar asap tungku dapat keluar. Hal tersebut menyebabkan kondisi dapur Pak Dewa cukup berasap ketika
memasak. Oleh karena itu, penulis memberikan edukasi tentang pentingnya mengadakan
6 ventilasi di kamar tidur dan dapur Pak Dewa agar sirkulasi udara pada ruangan tersebut bisa
berjalan dengan baik sehingga suasana ruangan terasa lebih segar.
3.2 Jadwal Kegiatan